Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN KEPUTUSAN

DIREKTUR NOMOR
028/SK/DIR/III/2017
TENTANG PEMBERLAKUAN
PEDOMAN ORGANISASI PK
RS DEDY JAYA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT DEDY JAYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi


pada panyakit yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian
yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaaan yang memerlukan, si sakit
dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan
penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit.
Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari, bahwa untuk memelihara
kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usahayang lebih luas, dimana
perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu bagina kecil dari
rangkaian usaha tersebut.

Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola


pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya,
juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dankeluarganya.
Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antara petugas kesehatan
dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki
pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta
keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan
membantu peningkatan kualitas kesahatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha
mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, PKRS juga berusaha menggugah
kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk
berperan secara aktif dan positif dalam berusaha penyembuhan dan pencegahan
penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan rumah sakit.

B. ISU STRATEGIS
Promosi kesehatan di rumah sakit telah diselanggarakan sejak
tahun 1994 dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
(PKMRS). Seiring dengan pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS
berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan
pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk
mengembangkan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan
sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah sakit pemerintah, pelatihan PKRS,

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 1


pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model PKRS antara lain
di Rumah Sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit Syamsuddin, SH di
Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun
belum memberikan hasil yang maksimal dan kesinambungannyadi rumah sakit
tidak terjaga dengan baik tergantung pada kuat tidaknya komitmen Direktur rumah
sakit.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul


dalam promosi kesehatan di rumah sakit, yaitu:
1. Sebagian besar rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu
kebijakan upaya pelayanan kesahatan di rumah sakit.
2. Sebagian besar rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk
mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang
berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian besar rumah sakit belum mewujudkan tempat kerjayang aman,
bersih dan sehat.
4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk
meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor


574/MENKES/SK/ VI/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010, pemberian promosi kesehatan yang menyeluruh kepada
pasien mengenai merupakan hak pasien dan kewajiban rumah sakit dan seluruh
tim medis rumah sakit. Informasi yang diberikan dapat mencakup upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi
kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, serta dilaksanakan bersama antara unit-unit rumah sakit yang
terkait sesuai dengan keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah
Sakit.

Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu


pasien untuk menentukan pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang
nantinya akan mempengaruhi prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika
kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini juga diharapkan akan membangun
hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien, meningkatkan mutu pelayanan
serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga komplians pasien juga
diharapkan akan lebih baik. Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka dibentuklah panitia Promosi
Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS).

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:


a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.

b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang
akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 2


c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upara
memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.

d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap
informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.

f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan berkesinambungan.

h. Pasal 55
1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayanan kesehatan.
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan
pada ayat (1) diatur dengan peraturan peraturan pemerintah.

i. Pasal 62
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan
penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk
menunjang tercapainya hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya uang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat untuk menghindari atau mengurangi resiko, masalah
dan dampak buruk akibat penyakit.
3. Pemerintah kota maupun pemerintah daerah menjamin dan
menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit diatur dengan peraturan Menteri.

j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya.

k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 3


2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dilakukan
melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaskudkan pada ayat (2)diatur oleh Peraturan Pemerintah.

2. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:


a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayana rawat inap, rawat jalan, dan pelayanan
gawat darurat.

b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.

c. Pasal 10, ayat 2


Bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang , butir m) ruang
penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit.

d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan
informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada
masyarakat.

e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan stadar profesi dan standar
prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SK/II/2010 tentang


Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak
terpisahkan dengan rencana strategis (renstra)kementerian kesehatan tahun
2010-2014. Salah satu prioritas reformasi kesehatan yang dimaksud adalah
rumah sakit Indonesia kelas dunia (World Class Hospital).

4. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 tahun 2012


tentang Pedoman Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DEDY JAYA

A. IDENTITAS RUMAH SAKIT

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Dedy Jaya


Pemilik : PT. Rumah Sakit Dedy Jaya
Alamat : Jl. A. Yani Nomor 57 Brebes

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 4


Telp. ( 0283 ) 672145, 672525
Fax. ( 0283 ) 672525
Email : rs_dedyjaya57@yahoo.co.id
Kelas Rumah Sakit : D
Status Akreditasi : Terakreditasi 5 Pelayanan, berlaku 29 Juni 2012 s/d
29 Juni 2015
Izin Operasional : No : 503.10/KPPT/050/XII/2012, berlaku s/d 26
Desember 2017
Kapasitas : 50 Tempat Tidur
Luas Lahan : ± 2.000
Luas Bangunan : ± 1.228,25 m² ( lantai I ) dan ± 1.035 m²( lantai II )
Lokasi Bangunan : Sebelah barat : Perumahan Penduduk dan KSP
Sebelah timur : Perusda Puspa Grafika dan SDIT
Nurul Hidayah
Sebelah selatan : jalan A. Yani
Sebelah utara : Persawahan

B. KEPEMILIKAN

Pemilik Rumah Sakit Dedy Jaya adalah PT. Rumah Sakit Dedy Jaya yang berdiri dengan
akta nomor 6 pada tanggal 5 Pebruari 2005, tentang Pendirian Perseroan Terbatas
( PT ) yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Heri Subagyo, SH dengan perubahan
akta nomor 4 tanggal 8 Juli 2005, tentang Perubahan Perseroan Terbatas yang dibuat
oleh Notaris Eko Putranto, SH. Akta Pendirian Perseroan Terbatas tersebut telah
mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
Republik Indonesia Nomor : C – 19605 HT.01.01.TH 2005, tanggal 14 Juli 2005.
Pemegang saham pada awal berdiri terdiri dari 15 orang. Kemudian pada tahun 2007
dan 2008 ada penambahan sehingga menjadi 18 orang. Namun seiring perjalanan
waktu, jumlah pemegang saham maupun komposisi kepemilikan saham mengalami
perubahan karena adanya pengalihan dan pelepasan saham sehingga sampai dengan
31 Desember 2015 jumlah pemegang saham sebanyak 11 orang dengan komposisi
kepemilikan sebagai berikut:

No Nama Pemegang Saham % Kepemilikan Saham


(per 31 Desember 2015)
1 DR (HC) Muhadi Setiabudi 87.97
2 Dr. Dana Walujati, SpKJ 2.29
3 Dr. Umar Utoyo 2.11
4 Dr. Sigit Erawan Hartono, SpM 1.08
5 Dr. Sri Gunadi Parwoko, MKes 1.08
6 Dr. Rasipin, MKes 1.06
7 Dr. Wowo Nawaksari, SpM 0.54
8 Dr. Ruwihyanto, SpA 1.36
9 Dr. Heru Padmonobo 1.03
10 Dr. Irma Yurita 1.28
11 Eko Ch. Purnomo, SKep.MKes 0.20

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 5


100.00

C. JENIS LAYANAN RUMAH SAKIT


Jenis layanan yang dimiliki Rumah Sakit Dedy Jaya meliputi:
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD), buka setiap hari 24 jam tanpa libur.
2. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari:
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik Gigi dan Mulut.
c. Poliklinik Spesialis yaitu:
o Penyakit Dalam
o Obsgyn
o Bedah Umum
o Mata
o Kulit dan Kelamin
o Paru
o Jiwa
o Jantung dan Pembuluh Darah
d. Pelayanan One Day Care: pelayanan operasi bedah dan obsgyn
3. Instalasi Rawat Inap terdiri dari: pelayanan spesialis penyakit dalam, obsgyn,
bedah umum, mata, kulit dan kelamin, paru, jiwa dan jantung dan pembuluh
darah.
4. Pelayanan Penunjang terdiri dari: pelayanan farmasi, laboratorium patologi
klinik, radiologi, dan gizi.
5. Peralatan canggih yang dimiliki: ventilator, defibrillator, patient monitor, infant
warmer, USG, alat rontgent ( X Rays, 500mA), slit lamp
6. Pemberi pelayanan medis terdiri dari tenaga medis umum dan spesialis yang
profesional dan berpengalaman yaitu

No Nama Spesialisasi Status


1 Dr. Idham Khalid, SpPD Penyakit Dalam Mitra
2 Dr. Yufro Kelana, SpPD Penyakit Dalam Mitra
3 Dr. Wahyudin, SpB Bedah Umum Mitra
4 Dr. Ario Bagaskoro, SpB Bedah Umum Mitra
5 Dr. Octaviana Yoseffine, Obsgyn Mitra
SpOG
6 Dr. Ruwiyanto, SpA Anak Mitra
7 Dr. Dana Walujati, SpKJ Jiwa Mitra
8 Dr. Wowo Nawaksari, SpM Mata Mitra
9 Dr. Yusfi Rydoka, SpP Paru Mitra
10 Dr. Sinar Mehuli Purba, SpKK Kulit&Kelamin Mitra
11 Dr. Min Athoilah, SpJP Jantung&Pembuluh Darah Mitra
12 Dr. Rini Nur Widiningsih, Patologi Klinik Mitra
SpPK
13 Dr. Baehaqi, SpRad Radiologi Mitra
14 Dr. Mulky Yassin, SpOT Orthopedi Mitra
15 Dr. Arif Aziz, SpAN Anestesi Mitra
16 Drg. Archan Kumalasari Dokter Gigi Mitra
17 Dr. Niufti Ayu Dewi M Dokter Umum Tetap
18 Dr. Cony Kusumawardhani Dokter Umum Tetap
19 Dr. Inayah Mirzawati Dokter Umum Mitra
20 Dr. Iryani Permata S. Dokter Umum Mitra

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 6


22 Dr. Ranangga S. Prabowo Dokter Umum Mitra
23 Dr. Ilmaniar Dokter Umum Mitra
24 Dr. Inggar Okta P. Dokter Umum Mitra
25 Dr. Aditya Alfarisi Dokter Umum Mitra
26 Dr.Muheni Cita Galih Dokter Umum Mitra
27 Dr. M. Yusuf Arrozhi Dokter Umum Mitra

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT DEDY JAYA

A. VISI
Visi Rumah Sakit Dedy Jaya adalah :
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Brebes dengan Pelayanan Yang Profesional.

B. MISI
Misi Rumah Sakit Dedy Jaya adalah :
 Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit yang mendukung upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada semua lapisan
masyarakat secara cepat, tepat, nyaman dan terjangkau dengan dilandasi
etika profesi.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 7


 Mewujudkan pelayanan yang proaktif dan perluasan jangkauan pelayanan
kepada masyarakat.

C. FALSAFAH
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam meningkatkan kualitas
hidup.

D. NILAI

1. Nilai-nilai adalah sikap yang dijadikan pedoman bagi setiap insan yang
terlibat dalam pengelolaan maupun pelayanan di Rumah Sakit Dedy Jaya,
sebagai berikut:
a. Secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan pelayanan prima
sesuai standar profesionalisme dan memegang teguh etika profesi
dan integritasi moral yang tinggi.
b. Senantiasa bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur yaitu
senantiasa menjunjung tinggi perilaku yang berdasarkan pada nilai-
nilai kejujuran, kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan; inovatif
yaitu mendorong seluruh karyawan untuk menciptakan terobosan
dan peluang sebagai tantangan kemajuan organisasi, serta
senantiasa menatap masa depan .

2. Keyakinan Dasar Pegawai Rumah Sakit Dedy Jaya adalah:


a. Rumah Sakit Dedy Jaya adalah Rumah Kita; maksudnya bahwa, kami
bekerja agar sejahtera, mengabdi untuk meningkatkan derajat spiritual kita
dan belajar untuk aktualisasi diri kita.
b. Kepentingan pasien adalah yang utama; maksudnya bahwa,
keberadaan existensi kami di Rumah Sakit Dedy Jaya Brebes adalah
karena adanya pasien yang membutuhkan pertolongan kami dan
mempercayakan kesembuhannya pada kami. Oleh karena itu
kepentingan pasien dan keluarganya menjadi prioritas utama kami.

c. Insan pembelajar; maksudnya bahwa, kami akan senantiasa terus


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sesuai dengan
perkembangan iptek. Kami menyadari bahwa ilmu kesehatan adalah tidak
terbatas dan sebagai makhluk insani kami penuh dengan keterbatasan,
oleh karena itu kami akan selalu belajar untuk pengembangan diri dan
menolong teman sejawat agar maju dan berkembang.
d. Insan profesional; maksudnya bahwa, sumber daya manusia rumah
sakit yang profesional adalah kunci utama terciptanya pelayanan
rumah sakit yang prima yaitu pelayanan rumah sakit yang bermutu,
efisien dan memuaskan pasien serta terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.

e. Insan panutan; maksudnya adalah bahwa, keberadaan Rumah Sakit


Dedy Jaya sebagai rumah sakit swasta dapat memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat yang akan menjadikan Rumah Sakit Dedy
Jaya sebagai panutan bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Brebes dan menjadi pilihan bagi masyarakat Brebes. Oleh karena itu
kami bangga menjadi pegawai Rumah Sakit Dedy Jaya serta wajib
menjaga harkat serta martabat rumah sakit dengan menjadi insan
kesehatan yang profesional.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 8


f. Bekerja dalam Team Work; maksudnya adalah bahwa, pasien
adalah makhluk insani yang kompleks sehingga dibutuhkan
pelayanan rumah sakit yang paripurna, terpadu dan holistik, oleh
karena itu bekerja dalam tim jauh lebih baik daripada bekerja
sendiri.

g. Mempersembahkan kinerja terbaik; maksudnya adalah bahwa,


setiap karyawan dapat memberikan kinerja terbaiknya kepada
Rumah Sakit Dedy Jaya demi kepuasan pelanggan. Dalam
melaksanakan tugas selalu sabar dan ikhlas untuk kemajuan
rumah sakit; bukan untuk kemajuan diri sendiri atau kelompok
tertentu saja, dan setiap pekerjaan akan kami kerjakan dengan
segera.

3. Logo Rumah Sakit Dedy Jaya Brebes adalah sebagai berikut:

4. Makna logo sebagaimana dimaksud pada nomor 3 adalah:


Tiga lingkaran yang merupakan satu kesatuan dan 15 anak panah dimana
a. Lingkaran dalam warna putih
1). Lingkaran melambangkan suatu kebulatan tekad dari SDM yang
merupakan aset utama bagi Perusahaan untuk memberikan
karya terbaik bagi rumah sakit.
2). Warna Putih melambangkan kesucian, ketulusan, keikhlasan
dan kejujuran dari seluruh SDM yang ada di rumah sakit.
3). Tulisan RSDJ dalam lingkaran putih mempunya makna adanya
rasa memiliki dan kebanggaan pada seluruh SDM yang ada
mengabdi di RSDJ (Rumah Sakit Dedy Jaya).
b. Lingkaran tengah berwarna oranye
Melambangkan keberadaan manajemen,
1). Melambangkan kebulatan tekad seluruh jajaran manajemen
untuk bersama-sama dengan karyawan memajukan Rumah
Sakit
2). Lingkaran seperti roda bergulir ke kanan yang berarti manajemen
bertekad untuk selalu mengembangkan diri ke arah yang lebih
baik, efektif, kredibel dan berwawasan ke depan terhadap
perubahan
3). Warna Oranye melambangkan kekuatan dan ketangguhan
c. Lingkaran luar warna abu-abu :
Melambangkan keunggulan teknologi.
1). Mengedepankan kecanggihan teknologi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
2). Warna Abu-abu melambangkan ketenangan dan ketentraman.
d. Anak Panah berwarna merah hati berjumlah 15 garis
Melambangkan Pemilik :

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 9


1). Selalu memberikan dorongan dan support kepada karyawan,
manajemen dan teknologi yang merupakan suatu kesatuan tak
terpisahkan untuk mewujudkan Visi, Misi Rumah sakit Dedy Jaya.
2). Warna merah melambangkan kekuatan dan keberanian
3). Jumlah 15 merupakan jumlah pemegang saham pada saat awal mulai
pendirian Rumah Sakit.

5. Motto Rumah Sakit Dedy Jaya adalah : “ Langkah pasti menuju sehat “

E. TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit Dedy Jaya adalah :
 Tercapainya pelayanan kesehatan yang prima.
 Upaya untuk mengikuti perkembangan IPTEK
 Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dan
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
 Meningkatkan kemampuan, etika dan profesionalisme SDM rumah sakit.
 Tercapainya kesejahteraan karyawan.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RS DEDY JAYA

A. Struktur Organisasi RS Dedy Jaya


DASAR ACUAN:
1. UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
2. PERATURAN PRESIDEN NO 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
ORGANISASI RUMAH SAKIT
3. PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO 1045 TAHUN 2006 TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI RS DI LINGKUNGAN DEPKES.

STRUKTURAL TERDIRI DARI 2 SEKSI DAN 3 SUB BAGIAN, YAITU


1. SEKSI PELAYANAN MEDIS, BERTANGGUNG JAWAB PADA :
a. PELAYANAN MEDIS.
b. PENUNJANG MEDIS.

2. SEKSI KEPERAWATAN BERTANGGUNG JAWAB PADA:


a. PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN.
b. PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN

3. SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM, BERTANGGUNGJAWAB PADA:


a. KETATAUSAHAAN
b. KERUMAHTANGGAAN
c. PELAYANAN HUKUM DAN KEMITRAAN

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 10


d. PEMASARAN
e. KEHUMASAN
f. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI (SIM RS)

4. SUB BAGIAN KEUANGAN, BERTANGGUNGJAWAB PADA:


a. PERENCANAAN ANGGARAN (RUTIN DAN PAJAK)
b. PERBENDAHARAAN DAN MOBILISASI DANA
c. AKUTANSI
d. PERLENGKAPAN DAN ASSET
e. ASURANSI

5. SUB BAGIAN BINA PROGRAM, BERTANGGUNGJAWAB PADA:


a. SUMBER DAYA MANUSIA
b. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
c. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

UNIT NON STRUKTURAL:

1. SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) : BERTUGAS MELAKSANAKAN


PEMERIKSAAN AUDIT KINERJA INTERNAL RS
2. KOMITE TERDIRI DARI :
a. MEDIS
b. KEPERAWATAN
c. TENAGA KESEHATAN LAIN
d. FARMASI DAN TERAPI
e. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
f. PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
g. ETIKA DAN HUKUM
h. KOORDINASI PENDIDIKAN
i. MANAJEMEN RISIKO DAN KESELAMATAN PASIEN.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 11


Tabel 4.1
Struktur Organisasi Rumah Sakit Dedy Jaya

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

DIREKTUR
Dr. IRMA YURITA

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 12


KETUA
UMI HANI, SKM

SEKRETARIAT KOORDINATOR
BAG. ADMINISTRASI BAG. PERLENGKAPAN
BID.PENDIDIKAN
SRI WALUYONINGRUM, Amd.Keb
ELFA NADZILA ROSA, Amd ANUNG SETIAWAN, Amd

PPA

BAB VI
URAIAN JABATAN
TIM PKRS DEDY JAYA

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS RS DEDY JAYA.
3. Tanggung jawab : secara administratif dan fungsional bertanggungjawab
seluruhnya terhadap pelaksanaan kegiatan PKRS di RS Dedy Jaya.
4. Tugas pokok : mengkoordinasikan semua pelaksanaan kegiatan PKRS di RS
Dedy Jaya.
5. Uraian tugas :
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan program kerja kegiatan
PKRS.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 13


b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
kegiatan PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait.
d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS.
e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait.
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untuk
membahas dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan
dengan PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara
kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif.
6. Wewenang:
a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
b. Membuat dan menetapkan prgram kerja PKRS.
7. Hasil Kerja
a. Daftar tugas untuk anggota PKRS.
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan pada
PKRS.
c. Program Kerja PKRS
d. Bahan materi edukasi

B. Sekretariat
I. Administrasi
1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program
PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS
b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan,
termasuk konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu
makan siang atau sore
c. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan
pekerjaan administrasi termasuk pengarsipannya
d. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat
e. Memberikan pertimbangan atau saran pada perencanaan,
pengembangan program dan fasilitasi kegiatan PKRS.
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan dari Ketua PKRS
5. Hasil Kerja: dokumentasi administrasi pelaksanaan kegiatan PKRS

II. Bagian Perlengkapan


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program
PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengelola peralatan penyuluhan & menginventarisasi barang milik
PKRS
b. Mempersiapkan sarana perlengkapan kegiatan pelayanan penyuluhan
c. Merekam dan mendokumentasikan kegiatan penyuluhan baik yang
disiarka yang dipandang perlu

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 14


d. Menyampaikan infromasi pelayanan rumah sakit/berita
penyuluhan/materi penyuluhan melalui Intranet /Website ke pelanggan
termasuk upload foto yang diperlukan
e. Menyimpan hasil dokumentasi
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan kepada Ketua PKRS
5. Hasil Kerja: dokumentasi kegiatan PKRS

C. Koordinator Bidang Pendidikan


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan
penyuluhan/pendidikan individu pada program kerja PKRS
2. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan penyuluhan/pendidikan
individu pada program kerja PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan/pendidikan kesehatan yang ada
di unit kerja masing - masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan/pendidikan kesehatan yang ada di
unit kerja masing – masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing –
masing.
d. Mengadakan koordinasi dengan KSM/Intalasi/Unit terkait
4. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran
dan masukan mengenai penyuluhan/pendidikan individu pada program kerja
PKRS.
5. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
TIM PKRS DEDY JAYA

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS.
3. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal : dokter atau perawat atau nakes lainnya.
b. Pendidikan non formal : sertifikat seminar.
c. Pengalaman kerja : pengalaman kerja sebagai dokter atau perawat
medical informasi di rawat inap dan rawat jalan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian
yang menarik, dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 15


B. Sekretariat
I. Bagian Administrasi
1. Nama Jabatan : Bagian Administrasi
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang administrasi kegiatan
PKRS dan mampu dalam menjalankan pelaksanaan Kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai tenaga administrasi
kegiatan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

II. Bagian Perlengkapan


1. Nama Jabatan : Bagian Perlengkapan
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang penyediaan sarana dan
prasarana pelaksanaan kegiatan PKRS dan mampu bekerjasama dengan
unti kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai staf sarana dan
prasarana kegiatan di rumah sakit .
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

C. Koordinator Bidang Pendidikan


1. Nama Jabatan : Koordinator pendidikan anggota PKRS
2. Pengertian : seseorang yang diberi tugas oleh Ketua PKRS dalam
mengidentifikasi kebutuhan promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up
pelaksanaan dan penerapaan program kerja PKRS dalam masing – masing
bagian atau unit kerja
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing masing dan memiliki minat dan bakat dalam penyuluhan kesehatan
kesehatan
b. Pendidikan Non Formal : memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing -
masing
c. Pengalaman Kerja : pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-
masing.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
4. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dalam pelaksanaan program kerja PKRS di setiap unitnya
masing-masing.
5. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan PKRS di unit masing-
masing.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 16


6. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan/pendidikan
kesehatan yang ada di unit kerja masing – masing.
b. Membuat materi penyuluhan dan pendidikan
c. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di
unit kerja masing – masing.
d. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja
masing – masing.
e. Menyiapkan Pelatihan Edukator

7. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran
dan masukan mengenai penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan per unit
masing-masing.
8. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan
kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA TIM PKRS

Direktur

Ketua Tim PKRS

Sekretaris

Informasi Medis & Supervisor Rekam Medis Gizi


Keperawatan
Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 17

Penunjang Farmasi
Medis
Keterangan :
 Tim PKRS langsung dibawahi oleh Direktur rumah sakit.
 Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah sakit.
 Ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap anggota PKRS
 Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS dan diharuskan
menyusun rapat, membuat notulen rapat dan sidang PKRS
 Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, melaksanakan
dan menerapkan program kerja PKRS di bagian/unit masing – masing kerja.
 Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi kebutuhan promosi
kesehatan dan menyarankan program kerja yang sesuai serta
bertanggungjawab langsung kepada Ketua PKRS
 Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di Tim
PKRS untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh Tim PKRS,
Informasi, Keperawatan (perawat & bidan), Supervisor, Rekam Medis,
Penunjang Medis, Farmasi, Gizi, Kasie Medis.

BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT

A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Senin, minggu pertama setiap bulannya.
Jam : 10.00 WIB s.d selesai
Tempat : Aula RS Dedy Jaya
Peserta : Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim PKRS
Sarana : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/ usulan
kepada pimpinan.
Materi :
- Perencanaan dan upaya implementasi program PKRS.
- Evaluasi pelaksanaan program PKRS internal maupun eksternal
RS.
- Evaluasi pelaporan dan pemanfaatan anggaran PKRS.
- Evaluasi terhadap materi edukasi.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan program PKRS.

B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil yaitu rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat
diselenggarakan sewaktu – waktu baik secara internal Tim PKRS maupun
mengundang unit lain sesuai dengan kebutuhan.
Sarana : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi /
usulan kepada pimpinan.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 18


BAB X
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap
PJ unit terkait, dokumentasi permintaan PKRS di status pasien, pencatatan pasien
yang teredukasi di LOGBOOK (unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian
informasi dan formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumlah pamflet yang
tersedia dilakukan dengan penyediaan 50 lembar untuk setiap topik materi edukasi
disetiap unit terkait setiap bulannya dan dilakukan refill atau pengisian ulang setiap
bulannya. Apabila pamflet habis sebelum sebulan, maka permintaan pamflet dapat
dilakukan ke panitia PKRS (lihat lembar permintaan pamflet edukasi). Evaluasi
kualitas sumberdaya manusia dan fasilitas dilakukan dengan survey lapangan setiap
bulan dan pelatihan mengenai materi edukasi unit-unit PKRS setiap 6 bulan sekali.
Evaluasi kinerja panitia PKRS dilakukan dengan laporan bulanan dari setiap unit
PKRS, laporan bulanan panitia PKRS setiap 3 bulan.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 19


BAB X
DOKUMEN BUKTI

Dokumen bukti adalah segala bentuk informasi tertulis dalam rangka promosi
kesehatan yang dibuat oleh dan dari unit-unit PKRS yang meliputi:
1. Materi edukasi
2. Standard prosedur Operasional (SPO)
3. Formulir
4. Lembar permintaan
5. dan lain sebagainya
Semua dokumen ini disertakan dalam appendix dan digunakan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan PKRS dan penerapan pelayanan PKRS bagi setiap pasien.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 20


BAB XI
PENUTUP

Pedoman Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun agar menjadi
acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS dan pengembangan Akreditasi Rumah
Sakit yang berhubungan dengan promosi kesehatan. Pedoman ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
rumah sakit. Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PKRS
bukanlah urusan mereka yang bertugas di unit PKRS saja, PKRS adalah tanggung
jawab dari Direksi RS, dan menjadi urusan (tugas) bagi hampir sleuruh jajaran RS.
Yang plaing penting dilaksanakan dalam rangka PKRS adalah upaya-upaya
pemberdayaan, baik pmeberdayaan terhadap pasien (rawat jalan dan rawat inap)
maupun terhadapa klien sehat.
Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil, jika
didukung oleh upaya - upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan
terhadapa mereka yang paling berpengaruh terhadap pasien/klien. Sedangkan
advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat mendukung.membantu RS dari segi
kebijakan (peraturan perundang-undangan) dan sumber daya, dalam rangka
memberdayakan pasien/klien. Banyak sekali peluang untuk melaksanakan PKRS,
dan peluang-peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik, sesuai dengan
fungsi dari peluang yang bersangkutan.

Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 21


Pedoman Pengorganisasian Tim Promosi Kesehatan RS Dedy Jaya 22

Anda mungkin juga menyukai