Sheylla Septina M
Abstract
Background: The body balance of the elderly can be improved by doing an
exercise to train their balance, to increase the under extreme muscular strength
and stamina and also to increase the joint flexibility that can decrease the
possibility for the elderly to fall down. Objective: The research aims to know
the difference of balance level between the elderly who join the elderly
gymnastic and the elderly who do not in the sub district of Wajak, Malang
Regency. Method: The research is an observasional analytical comparative
with the cross sectional approach, and it use the Simple Random Sampling
technique, there are 20 elderly people who are in the gymnastic group and 20
of the elderly who do not join the gymnastic group gained from the simple
random sampling. Result: Based Mann Whitney test which has confidence
interval 95% , α= 0,05, the result found is p=0,00 (p<0,05). Conclusions and
suggestions: So it mean that there are a significant difference in levels of body
balence between the elderly who do the body balancing exercise and the elderly
who do not doing these exercise. It is suggested that the institution should focus
on the gymnastic movement deals on the balancing movements.
Kabupaten Malang yang mengadakan bersamaan, dari populasi lansia yang aktif
progam-progam untuk pelayanan komunitas senam dan tidak mengikuti senam peneliti
lansia, salah satunya adalah senam lansia mengambil sampel penelitian melalui teknik
yang diadakan dua kali dalam seminggu, probability sampling yaitu simple random
dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan tiga sampling yang berarti cara pengambilan
minggu sekali. Berdasarkan survei study subyek penelitian dengan cara random atau
pendahuluan yang sudah dilakukan peneliti acak. Dihasilkan sebanyak 20 responden
terdapat 112 lansia yang mengikuti senam untuk kelompok yang melakukan aktivitas
lansia, dengan 78 lansia aktif dalam senam, dan 20 responden untuk kelompok
mengikuti senam, sedangkan sisanya jarang yang tidak melakukan aktivitas senam.
bahkan tidak mengikuti senam lansia yang Variabel independent penelitian ini
diadakan yayasan. Hasil wawancara 78 lansia adalah senam lansia, sedangkan variabel
di Yayasan Gerontologi Kecamatan Wajak, dependent adalah keseimbangan tubuh yang
Kabupaten Malang, 7% lansia pernah terdiri dari aspek duduk, berdiri, dan berputar
mengalami jatuh di masa lansia. pada lansia dalam mengurangi resiko jatuh.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Analisis data yang diguanakan adalah untuk
peneliti ingin mengukur keseimbangan lansia mengetahui ada tidaknya pangaruh senam
yang mengikuti senam dan yang tidak lansia terhadap keseimbangan, digunakan uji
mengikuti senam pada lansia yang terdapat di statistik mann whitney dengan derajat
Yayasan Gerontologi Kecamatan Wajak, kepercayaan 95%, α = 0,05 bermakan apabila
Kabupaten Malang.Belum ada penelitian p ≤ 0,05. Pengolahan data menggunakan
sebelumnya di Yayasan Gerontologi progam SPSS (software product and service
Kacamatan Wajak, Kabupaten Malang yang solution).
meneliti tingkat keseimbangan lansia di Adapun Kriteria inklusi dalam
Yayasan tersebut. Peneliti menggunakan penelitian ini adalah: 1) Lansia yang berumur
skala Keseimbangan Berg (Berg Balance 60 tahun sampai 75 tahun, baik laki-laki
Scale) dalam mengukur keseimbangan lansia. maupun perempuan, 2) Bersedia menjadi
Penelitian menggunakan Berg balance Scale responden dalam penelitian, 3) Mengikuti
karena pengukuran ini sudah ada validasi senam rutin pada sampel lansia kelompok
oleh WHO.Penilaian ini dilakukan untuk yang melakukan aktivitas senam minimal 4
melihat bagaimana keseimbangan badan bulan yaitu pada bulan September, Oktober,
lansia dalam melakukan gerakan antara lain November, Desember tahun 2010, yang
berdiri dari posisi duduk, berpindah tempat, dilihat melalui absensi, dan 4) Tidak
berputar, dan berdiri diatas satu kaki, mengikuti senam lansia pada sampel lansia
sehingga dapat dilihat apakah terdapat kelompok kontrol. Adapun Kriteria eksklusi
pengaruh senam lansia terhadap pada penelitian ini adalah menggunakan kursi
keseimbangan lansia roda atau tongkat dan penderita hipertensi,
dilihat dari data kesehatan lansia Yayasan
METODE PENELITIAN Gerontologi Kecamatan Wajak, Kabupaten
Penelitian ini menggunakan Malang.
rancangan penelitian observasional analitik
comparatif dengan pendekatan Cross HASIL PENELITIAN
Sectional, dimana dalam pengukuran dan Berdasarkan hasil uji statistik
pengamatan dilakukan pada saat yang deskriptif pada 40 responden, di dapatkan
nilai rata-rata keseimbangan tubuh sebesar item tersebut adalah berdiri dengan satu kaki
43,92, standar devisiasi 10,037 dengan nilai di depan kaki lain, berdiri dengan satu kaki,
keseimbangan paling rendah 20 dan nilai menengok ke belakang melewati bahu kiri
paling tinggi 56. Analisis data menggunakan dan kanan, duduk dari posisi berdiri, dan
uji mann whitney dengan derajat kepercayaan mengambil barang di lantai, hal ini
95%, α = 0,05 maka diperoleh p = 0,00. memperkuat hasil penelitian yang
Karena p value < α maka dapat disimpulkan menyatakan bahwa latihan keseimbangan di
bahwa hipotesis nol ditolak dan H1 diterima, dalam senam lansia dapat meningkatkan nilai
hal ini berarti ada perbedaan tingkat keseimbangan dan memperbaiki
7,8
keseimbangan tubuh pada lansia kelompok keseimbangan fungsional .
senam dengan lansia kelompok tidak senam. Latihan senam kebugaran terdiri dari
8 gerakan yang diawali dengan pemanasan
Tabel 1. Hasil penelitian berdasarkan uji
terlebih dahulu, latihan inti, dan diakhiri
statistik mann whitney
dengan pendinginan. Latihan ini meliputi
N Mean Standart P α latihan penguat otot plantar fleksor,
Deviasi dorsiflaksor, invertor dan evertor pergelangan
40 43.92 10.037 0.00 0.05 kaki, fleksor dan ekstensor sendi lutut serta
abduktor sendi paha, oleh karena itu senam
PEMBAHASAN lansia memiliki dampak secara langsung
Setelah dilakukan pengujian statistik terhadap peningkatan keseimbangan tubuh
dengan uji Mann Whitney pada masing- lansia. Latihan fisik dilakukan untuk
masing kelompok, didapatkan bahwa memperkuat kebugaran jasmani dan kondisi
keseimbangan tubuh yang banyak diperoleh fisik lansia sehingga dapat meningkatkan
oleh lansia yang mengikuti senam adalah low kekuatan otot, daya tahan, kecepatan,
fall risk, hal ini dapat disimpulkan bahwa ketrampilan, dan kelenturan sendi9.
lansia yang mengikuti senam mempunyai Melihat perbedaan hasil
keseimbangan yang baik sehingga keseimbangan tubuh atara kedua kelompok
mempunyai resiko jatuh lebih rendah tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat
dibanding dengan lansia yang tidak mengikuti perbedaan hasil keseimbangan tubuh antara
senam yang banyak masuk pada kategori lansia kelompok senam dengan kelompok
medium fall risk,sehingga dapat disimpulkan tidak senam, sehingga dapat disimpulkan
bahwa lansia yang tidak mengikuti senam senam yang dilakukan setiap 1 minggu 2 kali
dominan mempunyai resiko jatuh sedang. secara rutin dapat meningkatkan
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui keseimbangan pada lansia. Latihan fisik
bahwa senam lansia berpengaruh terhadap merupakan salah satu bentuk intervensi
peningkatan keseimbangan lansia. tunggal yang dapat dilakukan pada lansia
Hasil penelitian di atas memperkuat karena kekuatan ekstremitas bawah dan
penelitian lain yang memperlihatkan adanya keseimbangan dapat terlihat peningkatannya
peningkatan secara signifikan 5 item dari 14 secara nyata dengan progam latihan yang
item instrumen penilaian keseimbangan sederhana dan teratur10.
akibat senam yang dilakukan sehingga Peneliti juga berasumsi apabila
progam latihan senam ini dapat meningkatkan progam senam lansia ini dapat dilakukan
keseimbangan dan kekuatan kaki. Kelima secara teratur dan terstruktur serta dibarengi
dengan mengidentifikasi faktor-faktor lain kelompok tidak senam 8 kali lebih banyak
yang dapat mempengaruhi keseimbangan beresiko jatuh sedang.
seperti obat-obatan, penyakit yang diderita, 3. Analisis data menggunakan uji Mann
kekuatan otot, pengetahuan, tingkat Whitney dengan derajat kepercayaan 95%,
pendidikan, perbaikan kondisi lingkungan, α = 0,05 maka diperoleh p = 0,00. Karena
dan peningkatan kualitas pelayanan baik p value < α maka dapat disimpulkan
kepada lansia yang masih produktif maupun bahwa hipotesis nol ditolak dan H1
pada lansia yang kurang atau tidak produktif diterima. Hal ini berarti ada perbedaan
diharapkan dapat mengurangi resiko jatuh. keseimbangan tubuh pada lansia kelompok
Progam latihan yang dibarengi dengan senam dengan lansia kelompok tidak
perbaikan input sensori sangat bermakna senam.
dalam meningkatkan keseimbangan tubuh.
Sedangkan strategi manajemen yang meliputi SARAN
kombinasi latihan keseimbangan yang Terdapat penelitian lebih lanjut
terstruktur, modifikasi lingkungan, mengenai faktor resiko yang belum
penghentian atau pengurangan obat-obatan teridentifikasi dan pengalaman petugas
psikotropika serta perbaikan visus dapat yayasan gerontik dalam melakukan intervensi
menurunkan resiko jatuh 25-39%6. keperawatan secara mandiri
SIMPULAN REFERENSI
Berdasarkan hasil penelitian yang
1. Miller, C.A. 2004. Nursing for Wellnes in
dilaksanakan, maka secara umum dapat
Older Adults Theory and Practice. (
disimpulkan bahwa adanya perbedaan tingkat
Edition). Lippincott Williams & Wilkins,
keseimbangan tubuh antara lansia yang
Philadelphia
mengikuti senam dengan lansia yang tidak
2. Darmojo, R. B.& Martono, H. H. 2004.
mengikuti senam di Kecamatan Wajak,
Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
Kabupaten Malang. Secara khusus dapat
Balai Penerbit FKUI, Jakarta
disimpulkan sebagai berikut:
3. Maryam, et.al, 2008. Mengenal Usia
1. Keseimbangan tubuh lansia pada
Lanjut dan Perawatannya. Salemba
kelompok yang melalukan senam
Mediku: Jakarta.
sebanyak 18 responden termasuk kategori
4. Eliopoulos, C. 2005. Gerontologi Nursing.
low fall risk, 2 responden termasuki
Lippincott Williams & Wilkins,
kategori medium fall risk, dan tidak ada
Philadelghia
lansia yang masuk kategori high fall risk,
5. Kasjmir, Y. 2006. Pengapuran Sendi
sehingga dapat disimpulkan kelompok
Mengintai di Usia Senja.
lansia senam 9 kali lebih banyak beresiko
http://www.gizi.net. 18 Oktober 2010.
jatuh rendah.
6. Barnedh, H., Sitorus, F., & Ali, W. 2006.
2. Keseimbangan tubuh lansia pada
Penilaian Keseimbangan Menggunakan
kelompok yang tidak melakukan senam
Skala Keseimbangan Berg pada Lansia di
sebanyak 2 responden termasuk kategori
kelompok lansia Pukesmas Tebet. Tesis
low fall risk, 16 responden termasuk
FKUI, Jakarta
kategori medium fall risk dan 2 responden
masuk dalam kategori high fall risk
sehingga dapat disimpulkan lansia
7. Gunarto, S., Tohamuslim, A., & aries, W. Diabetik anggota Gerak Bawah. Tesis.
2005. Pengaruh Latihan Four Square Step FKUB, Jakarta.
terhadap Keseimbangan pada Lanjut 9. Pudjiastuti, S.S., & Utomo, B. 2003.
Usia. Tesis. Jakarta: FKUI. Fisioterapi pada Lansia. EGC, Jakarta.
8. Dharmmika, S., Pandji, T.D., & Laksmi, 10. Colon-Emeric, C. S. 2002. Falls in older
W. 2005. Pengaruh Latihan Stabilitas adults: assessment and intervention in
Postural terhadap keseimbangan primary care. Journal Hospital Physician.
Fungsional pada Pasien Polineuropati