Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Promosi Kesehatan Semester 1
Oleh:
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah IKD semester 1.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak
lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan, oleh karena itu kritik yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………i
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………………......1
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..12
1. Teori Snehandu B. Karr ……………………………………………………………...12
2. Teori WHO …………………………………………………………………………...12
B. Saran ……………………………………………………………………………………13
1. Perawat ……………………………………………………………………………….13
2. Klien ………………………………………………………………………………….13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu
pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability)
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan
bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar
masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu
memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor
perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor
perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap
faktor non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan
SosBud, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat mengetahui konsep-konsep
promosi kesehatan baik ditingakat penentu kebijakan maupun pelaksana lapangan. Selain
itu, makalah ini dapat menembah kepustakaan kesehatan masyarakat dan promosi atau
pendidikan kesehatan yang masih kurang.
Kami telah berusaha mempelajari konsep promosi kesehatan dari sumber-sumber
seperti, dari buku maupun internet. Namun, tidak menutup kemungkinan masih adanya
kekurangan maupun kesalahan, maka kami sangat memerlukan saran dan kritik pembaca
ataupun dosen pengampu.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
1
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan ntuk hidup sehat
bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat ke sehatan yang
optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-
sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat
dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun
penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami
akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi
setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih
dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang
kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan
antar golongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-
negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan. Reformasi di
bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap
pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika kependudukan. Kedua,
Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat
dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi.
Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK
dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma
pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan
upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma
sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan
mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kese
2
hatan yang bersifat promotif dan preventif. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan
yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan
yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta
terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat
Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam
Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan
orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is
the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health,
WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-
orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan
melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi
kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan
fisik, sosial budaya, dan sebagainya).
Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang menitikberatkan sumber daya pada
pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi
kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh
melampaui gaya hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan
promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak
hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi
segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan
adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang
baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
B. RumusanMasalah
1. Promosi kesehatan :
Pengertian promosi kesehatan
Model promosi kesehatan
Health education
Model promosi kesehatan prevention
Model promosi kesehatan healt protection
3
2. Visi promosi kesehatan
Willingnes (mau)
Ability (mampu)
Pemeliharaan kesehatan
Meningkatkan kesehatan
Misi promosi kesehatan (Advocate, Mediate,Enable)
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami promosi kesehatan meliputi
Pengertian promosi kesehatan
Model promosi kesehatan : Health education, prevention, health protection
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang visi promosi kesehatan :
Willingnes (mau)
Ability (mampu)
Pemeliharaan kesehatan
Meningkatkan kesehatan
Misi promosi kesehatan (advocate,mediate,enable)
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya
yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang
dirancang untuk mempermudah adaptasisukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan.
B. KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN
6
Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 determinan utama yang
mempengaruhi derajat kesehatn individu, kelompok/masyarakat. Empat determinan tersebut
secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah:
Lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik
Perilaku
Pelayanan kesehatan
Keturunan atau herediter
Determinan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni lingkungan
fisik (cuaca, iklim, sarana, dan prasarana, dsb), dan lingkungan non fisik, seperti lingkungan
social, budaya, ekonomi, politik, dsb. Bila dianalisis lebih lanjut determinan kesehatan itu
sebenarnya adalah semua factor diluar kehidupan manusia , baik secara individu, kelompok,
maupun komunitas yang secara langsung atau tidak langssung mempengaruhi kehidupan
manusia itu. Hal ini berarti, di samping determinan-determinan tersebut yang telah
dirumuskan oleh Blum masih terdapat factor lain yang dapat mempengaruhi atau
menentukkan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau mempengaruhi kesehatan baik
individu, kelompok atau masyarakat ini, dalam piagam Ottawa (Ottawa Charter) disebut
persyaratan untuk kesehatan (prerequisites for health) terdapat 9 faktor, yakni:
Perdamaian atau kemakmuran (peace)
Tempat tinggal (shelter)
Pendidikan (education)
Makanan (food)
Pendapatan (income)
Ekosisten yang stabil dan seimbang (a stable eco-sistem)
Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)
Keadilan social (social justice)
Pemerataan (equity)
Faktor-faktor tersebut dalam mempenggaruhi kesehatan tidaklah berdiri masing-
masing melainkan bersama-sama atau secara akumulatif, karena masing-masing factor
tersebut saling mempengaruhi.
7
Specifik Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Disability limitation (membatasi atau mengurangi kecatatan)
Rehabilitation (pemulihan)
Sedangkan pengertian yang kedua promosi kesehatan diartikan sebagai upaya
memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau menjual kesehatan. Dengan kataan lain
promosi kesehatan adalah memasarkan atau menjual atau memperkenalkan pesan-pesan
kesehatan atau upaya-upaya kesehatan, sehingga masyarakat menerima atau membeli (dalam
arti menerima perilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan kesehatan tersebut yang
akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat. dari pengertian promosi kesehatan yang
kedua ini, maka sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan (health education). Karena
pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai kesehatan.
Memang promosi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat pada saat ini
dimaksudkan sebagai revitalisasi atau pembaruan dari pendidikan kesehatan pada waktu yang
lalu. Berubahnya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak terlepas dari sejarah
praktik pendidikan kesehatan di dalam masyarakat di Indonesia, maupun secara praktik
kesehatan secara global.
8
perubahan lingkungan misalnya lingkungan fisik yag semula kurang sehat karena dapat
menjadi sarang nyamuk kemudian di bersihkan agar tidak terdapat sarang nyamuk yang
terbentuk, perubahan lingkungan ini sangat penting untuk menunjang kesehatan selain
perubahan perilaku karena apabila tidak di imbangi maka perilaku kesehatan tidak akan
bertahan lama. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan sekedar mengubah perilaku saja
tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, system, dsb.
9
Memampukan (enable) :
Sesuai dengan visi promosi kesehatan, yaitu masyarakat mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan mempunyain misi utama untuk memapukan
masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik.
11
untuk dikembangkan dan pada waktunya disumbangkan kepada masyarakat dimana
mereka bekerja.
12
c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya
d. perilaku seseorang atau masyarakat
e. Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya perilaku
seseorang.
B. SARAN
1. Perawat
Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan dengan
klien, agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan
oleh klien.
2. Klien
Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan
keputusan untuk dirinya sendiri
13
DAFTAR PUSTAKA
Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley
Imprint
14
14