Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Prakata
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Prakata ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Pengertian Umum ............................................................................................. 1
1.2 Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI)............................................................... 1
1.3 Pemilihan Problem Penelitian .......................................................................... 2
BAB II PENYUSUNAN USULAN KARYA TULIS ILMIAH.............................. 4
2.1 Halaman Judul ................................................................................................. 4
2.2 Halaman Persetujuan........................................................................................ 5
2.3 Sari Usulan Karya Tulis Ilmiah ....................................................................... 5
2.4 Bagian Utama................................................................................................... 5
2.4.1 Pendahuluan ................................................................................................. 5
2.4.1.1 Latar belakang masalah ............................................................................. 5
2.4.1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 6
2.4.1.3 Batasan masalah......................................................................................... 6
2.4.1.4 Tujuan penelitian ....................................................................................... 6
2.4.1.5 Manfaat penelitian ..................................................................................... 6
2.4.2 Tinjauan pustaka dan hipotesis...................................................................... 6
2.4.2.1 Tinjauan pustaka......................................................................................... 6
2.4.2.2 Hipotesis .................................................................................................... 6
2.4.3 Metode penelitian.......................................................................................... 7
2.4.3.1 Obyek penelitian ....................................................................................... 7
2.4.3.2 Sampel dan teknik sampling ..................................................................... 7
2.4.3.3 Variabel penelitian ..................................................................................... 7
2.4.3.4 Teknik pengumpulan data ......................................................................... 8
2.4.3.5 Cara analisis .............................................................................................. 8
2.4.4 Jadwal Penelitian........................................................................................... 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
4. Teknologi Farmasi
Bagian ini mencakup : Penelitian dasar formulasi dan teknologi sediaan
farmasi yang mencakup permasalahan-permasalahan tentang penelitian dan
pengembangan bahan aktif, bahan tambahan atau penolong, metode dan peralatan.
Penelitian evaluasi sediaan farmasi yaitu evaluasi sediaan farmasi yang telah
ditentukan berdasarkan pada variabel atau parameter tertentu. Sediaan farmasi yang
dimaksud meliputi: sediaan injeksi, padat, semi padat, dan cair.
5. Farmasi Sosial
Bagian ini mencakup permasalahan tentang pola peresepen, rasionalitas
gambaran dan evaluasi penggunaan obat, pola swamedikasi baik di Apotek, Rumah
Sakit maupun di lingkungan masyarakat lain.
1.3.2 Problema penelitian ilmu kefarmasian pada Prodi D3 Analis Farmasi &
Makanan
Problema penelitian ilmu kefarmasian pada Prodi D3 Analis Farmasi &
Makanan, dapat diangkat dari beberapa topik yang muncul dari sub bidang ilmu,
sebagi berikut:
1. Kimia Farmasi
Hal ini mencakup : Identifikasi kualitatif dan kuantitatif hasil isolasi, dan
sediaan obat/ makanan & minuman, kosmetik dan obat tradisional yang beredar di
pasaran. Perbandingan metode, perbaikan metode yang sudah ada, pengembangan
metode baru, penerapan metode yang sudah ada dan atau metode baru untuk analisis
obat dalam berbagai formulasi (lama atau baru), analisis makanan & minuman,
kosmetik (dalam berbagai sediaan), serta analisis obat tradisional.
2. Farmakognosi – Fitokimia
Bidang ilmu Farmakognosi – Fitokimia mencakup : Skrining kandungan
tumbuhan obat. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif atau komponen senyawa aktif
yang mempunyai efek farmakodinamik atau mikrobiologik. Pembakuan bahan baku
tumbuhan obat (simplisia). Pembakuan ekstrak yang mempunyai efek
farmakodinamik atau mikrobiologik tertentu.
4
BAB II
PENYUSUNAN USULAN KARYA TULIS ILMIAH
Usulan penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah terdiri atas halaman judul,
halaman persetujuan, sari usulan Karya Tulis Ilmiah, bagian utama usulan Karya
Tulis Ilmiah dan daftar pustaka.
Alat sebaiknya disebutkan spesifikasinya dengan jelas. Alat - alat gelas yang
lazim berada dalam laboratorium tidak perlu disebutkan. Kalau menggunakan
alat dan fasilitas lain yang bukan milik Stifar “Yayasan Pharmasi Semarang”
hendaknya dimintakan ijin dari yang bersangkutan.
2. Cara Kerja
Bagian ini menguraikan cara menjalankan penelitian termasuk kendala dan
kesukaran (keterbatasan) yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian. Cara
penelitian yang dilakukan harus dapat menjawab sebagian atau bahkan seluruh
masalah yang sebelumnya telah dirumuskan dalam perumusan masalah.
2.4.3.5 Cara analisis
Bagian ini menguraikan cara analisis data yang akan digunakan. Peneliti
menjelaskan bagaimana cara menganalisis data yang akan diperoleh dengan
menyebutkan uji statistikanya, misalnya : uji perbedaan rerata dengan uji t, dengan
ANAVA, regresi dan korelasi atau dengan cara deskriptif
BAB III
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
3.8 Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi KTI. Kalau
lampiran dihilangkan maka KTI tidak akan terganggu, tetapi kurang lengkap.
Lampiran biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar, daftar,
dan lain-lain yang bersifat melengkapi KTI.
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
4.2 Pengetikan
4.2.1 Jenis huruf
KTI diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 (12 huruf setiap
inchi) dan untuk seluruh naskah digunakan jenis huruf yang sama. Huruf harus tegak
dan penggunaan huruf miring hanya untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda lain yang tidak dapat diketik, harus ditulis
rapi dengan tinta hitam.
4.2.2 Jarak baris
Jarak baris dibuat dua spasi, kecuali kutipan langsung, judul tabel (daftar) dan
gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka dapat diketik dengan satu spasi.
4.2.3 Batas tepi
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur sebagai berikut : Tepi
atas dan tepi kiri empat cm, tepi bawah dan tepi kanan tiga cm.
4.2.4 Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah KTI harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan penulisan dan
tidak boleh ada ruangan yang terbuang kecuali memulai alinea baru, persamaan,
daftar, gambar, sub judul, atau hal-hal khusus.
4.2.5 Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri ketikan.
4.2.6 Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus
dieja. Contoh : Delapan ekor kelinci dan bukan 8 ekor kelinci.
14
paling depan menunjukkan nomor bab, angka berikutnya menunjukkan angka sub
bab dan angka berikutnya menunjukkan angka sub bab bawahannya. Perlu diingat
bahwa yang menggunakan gugus angka hanyalah judul sub bab dan sub-su bab,
perincian materi dalam teks yang bukan judul tidak menggunakan gugus angka.
4.2.10 Kutipan
Kutipan langsung atau tak langsung harus memberitahu sumber yang dikutip
dengan cara menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit dan halaman yang
dikutip. Bila pengarang lebih dari 2 orang maka yang disebut hanya nama belakang
pengarang pertama kemudian diikuti dengan dkk atau et al. Penulisan nama orang
tidak boleh salah.
Contoh :
1. Menurut Calvin (1978 : 15)
2. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943 : 125)
3. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk. 1976 atau Meisel et al., 1976:78)
Ternyata pada contoh butir 3 di atas, sebenamya penulisnya 4 orang yaitu : Meisel,
S.1., McCullough, J.P., Leckthaler. C.H., dan Weisz, P.B.
Untuk kutipan kurang dari lima baris ditulis dengan spasi biasa (dua spasi)
tanpa harus ganti baris baru. Kutipan lebih dari lima baris ditulis dengan indensi
menggantung, jarak satu spasi. Ketukan pertama dimulai pada ketukan kelima.
demikian pula baris-baris berikutnya.
4.2.11 Perincian ke bawah
Jika ada penulisan naskah terdapat perincian yang harus disusun ke bawah
maka pakailah nomor urut dengan angka atau huruf. Adapun derajat perinciannya
sebagai berikut: angka Arab, huruf kecil, angka Arab dengan kurung penutup, huruf
kecil dengan kurung penutup, angka Arab dengan kurung pembuka dan penutup, dan
huruf kecil dengan kurung pembuka dan penutup.
Contoh :
1. Penelitian kemanfaatan farmasi
a. Bentuk sediaan
1). Tablet
a). Tablet salut
(1). Tablet salut gula
(a). tablet salut gula kelapa
16
Catatan :
Penggunaan garis penghubung (-) atau bullets yang diletakkan di depan perincian
tidaklah dibenarkan, sebagi pengganti dapat digunakan penomoran dengan angka
Arab dan huruf seperti di atas.
4.2.12 Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris
terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
4.2.13 Penomoran
1. Halaman
Bagian awal KTI mulai dari halaman judul sampai ke daftar gambar, diberi
nomor halaman dengan angka romawi kecil ditempatkan di sebelah kanan atas
kecuali pada judul, ditempatkan di bagian tengah bawah.
Bagian lain mulai pendahuluan sampai akhir KTI diberi nomor halaman dengan
angka Arab dan ditempatkan sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman judul
BAB ditempatkan di bagian tengah bawah.
2. Tabel (daftar), Gambar dan Lampiran
Tabel (daftar), gambar dan lampiran diberi nomor secara urut dengan angka Arab
kecil diikuti dengan titik, kemudian judul atau keterangan.
3. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia dan lain
lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung ( ) dan ditempatkan
didekat batas tepi kanan.
Contoh :
CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4 (3)
2. Tabel diketik simetris dan tidak boleh dipenggal kecuali memang panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam I halaman. Pada halaman lanjutan
tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul.
3. Kolom-kolom diberi nama (sub judul) dan diusahakan agar pemisahan
kolom cukup jelas. Jika kolom mengandung data kuantitatif maka satuan
yang digunakan (mis: %, mg), dimaksudkan sebagai bagian dari sub judul.
4. Tabel yang lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang, maka bagian atas tabel harus diletakkan disebelah kiri atas.
5. Sumber pustaka tabel dituliskan di bawah kiri tabel.
Contoh penulisan judul tabel seperti terlihat di bawah ini .
Tabel 1. Harga Rf setelah penyemprotan dilihat di bawah sinar UV 254 nm.
4.3 Bahasa
4.3.1 Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan
predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek dan keterangan).
Bahasa ilmiah hendaknya ditulis secara lugas dan jelas, tidak bertele-tele dan tidak
menggunakan bahasa "indah" yang justru dapat mengaburkan arti sesungguhnya.
4.3.2 Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua
(saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif
(bentuk orang ketiga). Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti
dengan penulis.
4.3.3 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan.
Istilah asing yang terpaksa digunakan harus diberi garis bawah per kata atau dicetak
dengan huruf miring.
4.3.4. Kesalahan yang sering terjadi
1. Kata penghubung, seperti sehingga, maka, yaitu dan sedangkan, tidak boleh
dipakai untuk memulai suatu kalimat. Kalimat harus utuh, bukan sambungan
dari sub judul di atasnya.
2. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat.
3. Kata di mana dan dari sering kurang pada tempatnya, dan diperlakukan tepat
seperti kata "where" dan "of' dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia
bentuk yang demikian tidaklah baku dan jangan dipakai.
4. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
5. Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
Penulisan pada daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan dan
tidak boleh hanya penulis pertama yang kemudian diikuti dkk, atau et al., semua
nama yang dikutip harus dapat ditelusur, untuk itu harus ada dalam daftar pustaka.
4.3.5.1 Nama penulis lebih dari dua suku kata
Jika nama penulis terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka cara penulisannya
ialah nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya
dan semua diberi titik.
Contoh :
a. Sutan Takdir Alisyabana ditulis : Alisyabana, S.T.
b. Donald Fitgerald Othmer ditulis : Othmer, D.F.
4.3.5.2 Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung
diantara dua suku kata, maka keduanya dianggap sebagai satu suku kata.
Contoh :
Sulastin-Sutrisno ditulis : Sulastin-Sutrisno
4.3.5.3 Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan dianggap bahwa singkatan itu menjadi
satu dengan kata yang ada didepannya.
Contoh :
Mawardi A.I. ditulis : Mawardi A.I.
William D. Ross Jr. ditulis ; Ross Jr., W.D.
4.3.5.4 Derajat kesarjanaan
Derajat akademik (gelar kesarjanaan ; Professor Dr; Ph.D) tidak boleh
dicantumkan di depan nama.
Contoh :
Prof.DR.Riwanto ditulis Riwanto,DR,Prof.
20
BAB V
PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan disusun menurut abjad
nama akhir penulis pertama, tanpa penomoran. Buku dan majalah tidak dibedakan
kecuali penyusunannya ke kanan.
5.1 Buku
Nama penulis. tahun terbit. judul (dicetak miring atau diberi garis bawah per
kata). Jilid. terbitan ke. nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku).
nama penerbit, dan kotanya.
Contoh : Balai Pustaka, Jakarta.
5.1.1 Buku yang dikarang oleh satu orang
Skoog, D.A. 1985. Principles of Instrumental Analysis. Third (atau 3 rd) Ed.
New York : Saunders College Publishing
5.1.2 Buku yang dikarang oleh lebih dari satu orang
Purcell, W.P., Bass,G.E., and Clayton, J.M.1967. Strategy of a Drug Design :
A Guide to Biological Activity. New York : John Wiley and Sons
5.1.3 Buku yang disunting oleh satu orang
Colburn, W.A. 1981, Radioimmunoassay and Related Immunoassay
Techniques, in Munson, J.W. (Ed). Pharmaceutical Analysis. Part A.
New York : Marcel Dekker Inc.
5.1.4 Buku yang disunting oleh lebih dari satu orang
Lawrence, J.F. 1981. Confirmatory Tests, in Das, K.G., Morgan, J.J. (Eds).
Pesticide Analysis. New York : Marcel Dekker Inc.
5.1.5 Buku risalah
Soegihardjo, C.J. 1987. Mencari Kondisi Terbaik untuk Pertumbuhan Kalus
pada Kultur Jaringan Costus speciosus Smith. dalam Risalah Seminar
Nasional Metabolic sekunder 1987. Yogyakarta : PAU Bioteknologi
UGM
21
5.2 Majalah
Urutan penulisan daftar pustaka dari majalah adalah sebagai berikut.
Nama penulis. Tahun terbit. Judul makalah, Nama majalah dengan singkatan
resminya (dicetak miring. Jilid atau volume (dicetak tebal). Nomor penerbitan
(ditulis dalam kurung): Nomor halaman yang diacu.
Contoh :
Dornbos, D. A. 1981. Optimization in Pharmaceutical Sciences. Pharm. Weekbl. Sci.
(3) : 33-61.
Monteleone, P.M., Vasiljev, M.K., and Bomstein, J., 1973. Spectrophotometric
Determination of Amphicillin in Presence of Metacillin, J. Pharm. Sci.62.(11)
: 1830-1833.
5.3 Anonim
Sumber pustaka yang tidak jelas atau tidak disebutkan pengarangnya ditulis
anonim terus mengikuti ketentuan seperti penulisan daftar pustaka butir buku. Perlu
hati-hati jika penulis adalah lembaga, hal itu tidak boleh disebut anonim
Contoh :
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (salah)
Penulis buku ini Lembaga, maka seharusnya bukan ditulis anonim tetapi :
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmokope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depkes
RI
dan Daun Melati (Jasmini Folium) dengan Destilasi dan Identifikasi secara
Kualitatif dengan KLT. Karya Tulis Ilmiah. Semarang : Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi ”Yayasan Pharmasi Semarang”.
Novitawati, Y.T. 2006. Uji Hepatotoksisitas Ekstrak Air Daun Kompri (Symphytum
officinale L.) pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan Galur Balb/C.
Skripsi. Semarang : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ”Yayasan Pharmasi
Semarang’.
Hartayu, T.S. 1998. Pola Penggunaan Antibiotika pada Febris bagi Penderita Rawat
Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta : Magister Manajemen
dan Kebijakan Obat, Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Reksohadiprodjo, M.S. 1981. Transformation of Fusel Oil from Indonesian Alcohol
Factories into Product of Higher Value. Disertasi. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
5.6 Laporan
Contoh :
Jennie, U.A., Sunarmingsih, R., Gandjar, I.G. 1991. Profil Optimasi Produksi
Eritromisin dan biakan Streptomyces erythreus dengan Zat Penginduksi Asam
Suksinat dan Asam Propionat - Biotin. Laporan Penelitian. Yogyakarta :
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
BAB VI
PEDOMAN PEMBUATAN ARTIKEL JURNAL
6. Metode penelitian
Metode penelitian memuat uraian tentang cara menyakinkan penelitian, yang
mencakup obyek yang diteliti, variabel yang menjadi fokus penelitian, bahan
atau materi, alat, prosedur atau jalan penelitian, dan teknik analisis data.
Pendahuluan atau metode penelitian dalam artikel tidak perlu ada sub sub
judul, semua informasi tersebut ditulis dalam bentuk prosa, setiap kali ganti
pokok pikiran ganti alinea tetapi tidak usah diberi sub-sub judul.
7. Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang diperoleh (dapat dibantu
dengan bentuk tabel, grafik, atau foto), kemudian diberi pembahasan atau
penjelasan ilimah secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang dilaporkan
adalah hasil utama, tidak perlu terlalu rinci. Pembahasan artikel merupakan
"inti" dari bobot artikel. Penulis memberi bahasan, penjelasan mengapa
terjadi hasil penelitian seperti yang diperoleh. Penulis boleh mengutip teori,
pendapat atau temuan peneliti terdahulu sehingga penjelasan menjadi lebih
bermakna, bukan sekedar mengulang kalimat laporan penelitian.
8. Simpulan dan saran
Bagian ini memuat simpulan yang diperoleh dan saran yang diajukan.
9. Ucapan terima kasih
Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak vang memberi bantuan.
khususnya pada Pembimbing, pimpinan lembaga dan orang lain yang berjasa,
diusahakan supaya singkat. Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada
perseorangan maka gelar akademik yang bersangkutan supaya dicantumkan.
10. Daftar Pustaka
Lihat cara penyusunan daftar pustaka pada Bab V.
11. Lampiran
Berisi data pendukung yang memperjelas isi artikel. Tabel, Langkah-langkah
prosedur, perhitungan analisis data, gambar atau skema yang panjang
sebaiknya dituliskan dalam Lampiran
12. Lain-Lain
Judul dan sub judul ditulis dengan huruf besar dan tebal. Judul tabel dan
gambar ditulis dengan ketentuan sama dengan penulisan pada Karya Tulis
Ilmiah.
26
Siti Nafiah
0302023
Duwi Sutono
1021111009
Siti Nafiah
0302023
Siti Nafiah
0302023
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Siti Nafiah
0302023
Mengetahui,
Program Studi D3 Farmasi
Pembimbing Ketua
Penguji :
1. Nama dosen ……………………………
2. Nama dosen ……………………………
32
Kupersembahkan buat:
Ayah-bunda, saudara, sahabat
Serta almamaterku tercinta
33
SARI
hal
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Halaman Motto dan Persembahan .................................................................. iii
Prakata.............................................................................................................. iv
SARI................................................................................................................. v
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................... 5
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS....................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................................ 6
2.2 Hipotesis .................................................................................................. 7
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 8
3.1 Obyek Penelitian ....................................................................................... 8
3.2 Sampel dan Teknik Sampling ................................................................... 9
3.3 Variabel Penelitian..................................................................................... 10
3.4. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 11
3.4.1. Bahan dan Alat yang digunakan .................................................... 11
3.4.2. Cara Kerja ...................................................................................... 12
3.5. Cara Analisis.............................................................................................. 13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 14
36
Artikel
Siti Nafiah
0302023
Artikel
Siti Nafiah
0302023
Pembimbing
Misalnya:
Sifat air adalah:
a. mengalir dari tempat yang tinggi;
b. selalu rata/mendatar;
c. sesuai dengan bentuk wadahnya;
d. memberikan tekanan ke semua arah;
e. meresap melalui celah kecil;
f. melarutkan zat lain.
3) Titik dua harus diganti menjadi titik satu pada kalimat lengkap, yang
diikuti suatu rincian berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir rincian
harus tanda titik.
Misalnya:
Sifat-sifat air adalah sebagai berikut.
Air mengalir dari tempat yang tinggi.
Permukaannya rata (mendatar).
Bentuknya sesuai dengan wadahnya.
Air memberikan tekanan ke semua arah.
Air dapat meresap melalui celah kecil
Air dapat melarutkan berbagai zat.
Mari kita lihat contoh yang lain.
1) Titik Dua digunakan
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara
lain, adalah sebagai berikut: warga negara Indonesia; berusia antara 18
dan 40 tahun; tidak pernah dihukum; berkelakuan baik; berbadan sehat.
2) Titik Dua tidak digunakan
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara
lain, adalah
warga negara Indonesia; berusia antara 18 dan 40 tahun; tidak pernah
dihukum; berkelakuan baik; berbadan sehat.
3) Titik Dua Diganti dengan Tanda Titik
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara
lain sebagai berikut:
1. Pelamar adalah warga negara Indonesia.
42
Misalnya:
0, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, nanti jatuh.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya:
Kata Ibu, "Saya gembirasekali."
"Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus.”
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan (IV) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan
Misalnya:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jalan Salemba 6, Jakarta
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Surabaya, 10 Mei 1960
Kuala Lumpur, Malaysia
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.1ilid 1
dan 2. Djakarta : PT Pustaka Rakjat.
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia Untuk Karangmengarang
(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), him, 4
Tanda koma dipakai di antara nama pengarang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan
44