Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI

Dosen pembimbing:

Maulida Nurfajriah O, S.Kep.,Ns.,MPH

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Dias Mutiara Kasih (14.401.16.014)


2. Dita Puri Rahayu (14.401.16.015)
3. Dony Prasetyo (14.401.16.016)
4. Dwi Ariska Styaningrum (14.401.16.017)
5. Efendi (14.401.16.018)
6. Elika Sri Wulan (14.401.16.019)
7. Endah Kusuma Wati (14.401.16.020)
8. Endang Nurul Solekah (14.401.16.021)
9. Erina Triwiyanti (14.401.16.022)
10. Ervin Nurdiana (14.401.16.023)
11. Evatul Hasanah (14.401.16.024)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Pencegahan Penyakit Menular”.

Makalah ini kami buat bertujuan untuk menjelaskan tentang Konsep Pencegahan
Penyakit Menular. Dengan adanya makalah ini di harapkan mahasiswa lain dapat memahami
konsep pencegahan penyakit menular dengan baik.

Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Anis Yuliastutik, S.Kep.Ns.,M.Kes, selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida


Krikilan yang telah membantu dan menyediakan fasilitas.
2. Ibu Maulida Nurfajriah O, S.Kep.,Ns.,MPH selaku dosen mata kuliah Managemen Patient
Safety Akademi Kesehatan Rustida
3. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan
dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau
kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna begi pembaca maupun kami.

Krikilan, 9 September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan

2.1 Definisi penyakit menular ......................................................................................... 3


2.2 Jenis-jenis penyakit menular .................................................................................... 3
2.3 Cara penularan .......................................................................................................... 4
2.4 Tanda-tanda pasien terjadi penularan infeksi ........................................................... 5
2.5 Pencegahan ............................................................................................................... 6
2.6 Terapi pasien jika terjadi penularan infeksi .............................................................. 10
BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 19


3.2 Saran .......................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah pencegahan, haruslah didasarkan
pada data atau keterangan yang bersumber dari hasil analisis dari epidemiologi.
Pencegahan penyakit berkembang secara terus menerus dan pencegahan tidak hanya
ditujukan pada penyakit infeksi saja, tetapi pencegahan penyakit non-infeksi, seperti
yang dianjurkan oleh James Lind yaitu makanan sayur dan buah segar untuk mencegah
penyakit scorbut. Bahkan pada saat ini pencegahan dilakukan pada fenomena non-
penyakit seperti pencegahan terhadap ledakan penduduk dengan keluarga berencana.
(Zukarmin, 2006).

Upaya preventif/pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam


mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal
dari bahasa latin, praevenire, yang artinya datang sebelum atau antisipasi, atau mencegah
untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sbegai
upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya ganggguan, kerusakan, atau
kerugian bagi seseorang atau masyarakat. (Obi, 2015)
Usaha pencegahan penyakit secara umum dikenal berbagai strategi pelaksanaan
yang tergantung pada jenis, sasaran serta tingkat pencegahan. Dalam strategi penerapan
ilmu kesehatan masyarakat dengan prinsip tingkat pencegahan seperti tersebut di atas,
sasaran kegiatan diutamakan pada peningkatan derajat kesehatan individu dan
masyarakat, perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan, penanganan dan
pengurangan gangguan serta masalah kesehatan, serta usaha rehabilisasi lingkungan.
(Obi, 2015)

Tujuan pencegahan penyakit adalah menghalangi perkembangan penyakit dan


kesakitan sebelum sempat berlanjut. Sehingga diharapkan upaya pencegahan penyakit ini
mampu menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dan menghasilkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari penyakit menular ?
2. Apa jenis-jenis penyakit menular ?
3. Bagaiman cara penularannya ?
4. Bagaimanakah tanda-tanda pasien terkena penularan infeksi ?
5. Bagaimana cara pencegahannya ?
6. Apakah terapi pasien jika terjadi penularan infeksi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit menula.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit menular
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penularananya
4. Untuk mengetahui tanda-tanda pasien terkena penularan infeksi
5. Untuk mengetahui pencegahannya
6. Untuk mengetahui terapi pasien jika terjadi penularan infeksi

1.4 ManfaatPenulisan
1. Bagi penulis
Menambah wawasan ilmu penetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai konsep pencegahan penyakit infeksi.
2. Bagi pembaca
Memberi wawasan tentang konsep pencegahan penyakit infeksi serta menambah
wawasan pengetahuan khususnya di bidang keperawatan
3. Bagi institusi
Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan pada lembaga-
lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang
ada.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penyakit Menular


Penyakit Menular merupakan penyakit yang dapat menular (berpindah) dari satu
orang ke orang lainnya yang biasanya disebabkan oleh kontak langsung dengan penderita
ataupun melalui perantara. Sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi
(seperti virus,bakteri atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau
kimia (seperti keracunan).
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat di tularkan melalui berbagai media, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular dapat berjangkit dengan cepat
dan menyerang sejumlah besar orang pada daerah yang luas, keadaan ini di dapat juga
disebut dengan wabah. Selain wabah, ada istilah lain yang sering di pakai suati daerah,
yaitu suatu letusan atau outbreak. (Widoyono, 2011)

2.2 Jenis - Jenis Penyakit Menular


1. Media langsung/dari orang ke orang
Jika penyakit yang di tularkan antara lain salah satunya:
a. HIV/AIDS
b. Skabies
c. Gas-gangren
d. Infeksi luka aerobik
2. Melalui media udara
a. TB paru
b. Meningitis
c. Difteri
d. Variola
e. Rubella
3. Melalui media air
a. Virus: hepatitis virus, polimielitis
b. Bakteri :kolera, disentri, tifoid, diare
c. Protozoa: amubiasis. (Obi, 2015)

5
2.3 Cara penularan
Cara penularan penyakit infeksi kepada manusia yang sensitif dapat melalui beberapa
cara baik terjadi secara langsung atau tidak langsung dari satu orang ke orang lain, di
tinjau dari aspek epidemiologi cara penularannya di masyarakat dapat bersifat lokal.
Regional maupun internasional. (Budiman, 2009)

2.4 Tanda-tanda pasien terkena infeksi


Tanda dan gejala sistem infeksi nosokomial sama dengan infeksi lainnya, yaitu demam,
takikardia, takipneu, ruam kuklit, dan nalaise. Sumber infeksi nosokomial dapat di
curigai jika terdapat penggunaan alat dan prosedur medis, sebagai contoh pemasangan
pipa endotrakeal yang dapat di hubungkan dengan sinusutis, otitis, trakeitis dan
pneunomia, pemasangan kateter intravaskular dapat menyebabkan flebitis, kateter foley
dapat di hubungkan dengan infeksi saluran kemih oleh karena kandida. (Zukarmin, 2006)

2.5 Pencegahan
a. Mempertinggi nilai kesehatan
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan. Cara terbaik untuk menghindari patogen
adalah dengan sering mencuci tangan anda. Sebelum melakukan tindakan seseorang
harus mencuci tangan sehabis beraktivitas. Jika sabun tidak tersedia, dapat
menggunakan beberapa pembersih tangan lainnya.
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan upaya pengkebalan tubuh, ada dua macam yaitu:
1) Pengkebalan aktif yaitu dengan cara memasukan vaksin (bibit penyakit yang
telah di lemahkan), sehingga tubuh di paksa membuat antibodi.
2) Pengebalan pasif yaitu memasukan serum yang mengandung antibodi.
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga
munculnya wabah dapat di deteksi sedini mungkin dan jika terjadi penularan
penyakit dapat diobati dengan secepatnya. Dengan cara ini juga masyarakat bisa
mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi. (Budiman,
2009)

6
2.6 Terapi pasien jika terjadi penularan infeksi
Terapi atau pengobatan untuk pasien jika sudah tertular penyakit infeksi misalnya
menggunakan antibiotika definitif adalah yang diberikan berdasarkan kepada temuan
bakteri kultur, lengkap dengan sensifitas dan fesistensinya, pemberian antibiotika
definitif merupakan kelanjutan dari pemberian antibiotik emperik. Pemberian antibiotika
secara definitif dilakukan dengan tujuan memepersempit spektrum antibiotika sesuai
bakterinya, sehingga meningkatkan efektifitase radikasi bakteri. Antibiotika definitif
dapat diberikan sampai kondisi pasien menunjukan tanda-tanda perbaikan klinis.
(Zukarmin, 2006)

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan akan sesuai dengan perkembangan
patologis penyakit itu dari waktu ke waktu, sehingga upaya pencegahan itu di bagi atas
berbagai tingkat sesuai dengan perjalanan penyakit.
Pencegahan penyakit menular (control) adalah upaya untuk menekan peristiwa
penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan
gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut. Penanggulangan penyakit menular dapat
pula dikelompokan pada tiga kelompok sesuai dengan sasaran utamanya yang meliputi:
sasaran langsung melawan sumber penularan atau reservoir, sasaran ditunjukan pada cara
penularan penyakit, dan sasaran yang ditunjukan terhadap pejamu dengan menurunkan
kepekaan pejamu.

3.2 Saran
1. Bagi penulis
Dapat memahami mengenai tentang konsep pencegahan penyaki infeksi dan dapat
meningkatkan kesehatan di kalangan masyarakat
2. Bagi pembaca
Diharapkan kepada pembaca untuk meningkatkan kualitas kesehatan hidupnya,
sehingga kita bisa mencegah tanda-tanda timbulnya penyakit pada diri kita.
3. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan instansi memberikan dukungan bagi makalah ini dan memfasilitasi
semua yang di butuhkan dalam menyelesaikan makalah ini baik fasilitas referensi
perpustakaan maupun fasilitas WIFI yang ada serta makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan referensi yang ada di perpustakaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, C. (2009). Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta: EGC.

Obi, A. (2015). Penyakit Menular Disekitar Anda. Jakarta: Pustaka Semesta.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis:Epidemiologi Penularan, Pencegahan, dan


Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Zukarmin. (2006). Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 Edisi 6. Jakarta: Internapublishing.

9
Glosarium

Infeksi: masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh

Virus: parasit mikroskopik yang

Bakteri: organisme bersel satu, salah satu bentuk kehidupan dengan populasi terbanyak di
bumi

Protozoa: suatu organisme seluler yang mempunyai sifat eukariotik, tidak mempunyai
bagian dinding sel, heterotrof dan juga bisa melakukan pergerakan.

Pipa endotrakeal: alat yang gunakan untuk memasukan jalan nafas buatan kedalam trakea
melalui mulut

Sinusutis: inflamasi atau peradangan pada dinding sinus

Otitis: peradangan pada telinga

Trakeitis: infeksi pada saluran napas(trakea)

Pneunomia: infeksi pada paru-paru yang menyebabkan paru-paru memiliki kantung udara
yang berisikan cairan

Flebitis: radang pembuluh darah

Kateter foley: kateter yang dimasukan di kandung kemih

Epidemiologi: ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait
di tingkat populasi

10

Anda mungkin juga menyukai