Anda di halaman 1dari 16

METODE PENGUMPULAN

dan ANALISA DATA :

EMISI

Disusun Oleh :
Rachmat Boedisantoso
EMISI, KUALITAS UDARA dan KEBISINGAN

Emisi
• Adalah besarnya polutan yang keluar dari sumber
pencemar udara
• Terkait dengan bunyi yang ditimbulkan akibet aktifitas
manusia
• Pengaturan baku mutu emisi sesuai dengan
KepmenLH No. 13 tahun 1995 tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak
• KepmenLH No. 35 tahun 1993 tentang Ambang Batas
Emisi Kendaraan Bermotor
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
04 Tahun 2009 Tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Rachmat  Page 2
Keabsahan hasil pemantauan
Untuk mendapatkan hasil pemantauan yang dapat
dipercayai diperlukan:
• Teknik-teknik sampling yang baik;
• data-data pengaliran gas; dan
• analisis laboratorium yang baik.

Keabsahan dan keterpercayaan data hasil


pemantauan yang diperoleh sangat ditentukan oleh
metode sampling dan analisis
yang diterapkan.
METODE PENGUMPULAN EMISI

PENDEKATAN PERHITUNGAN EMISI :


Mass Balance
Faktor emisi
Pengukuran Langsung

Ditentukan berdasarkan karekteristik sumber emisi


Dimaksudkan untuk:
Mengetahui pemenuhan Baku Mutu
Pengukuran tingkat Emisi
Mengetahui efektifitas Pengendalian dan Peralatan

Rachmat  Page 4
PENENTUAN LOKASI SAMPLING EMISI

 lubang sampling diletakkan pada jarak


- 5–10 x diameter hilir dari belokan
- atau 3–5 x diameter hulu dari
gangguan aliran.
 ukuran lubang sampling antara 3–3,5
inchi
 Penutup lubang dibuat dari logam
tahan karat yang dilengkap dengan
karet seal.
 Untuk mencapai lubang sampling perlu
disediakan tangga dengan
pengamannya, platform dan railing,
sumber listrik dan air

Rachmat  Page 5
PENENTUAN JUMLAH TITIK SAMPLING EMISI

 Pembagian zone
lintasan pada cerobong
 Penentuan banyaknya
titik lintasan samping
pada cerobong.

Rachmat  Page 6
PENENTUAN JUMLAH TITIK SAMPLING EMISI

Rachmat  Page 7
Susunan Alat Pengambilan Sample Udara Emisi

Rachmat  Page 8
Rachmat  Page 9
CONTOH PERALATAN SAMPLING (Cerobong)
Teknik Pengumpulan Udara Ambien

Teknik absorpsi adalah teknik pengumpulan gas berdasarkan


kemampuan gas pencemar bereaksi dengan pereaksi kimia (absorber).
Pereaksi kimia yang digunakan harus spesifik artinya hanya dapat
bereaksi dengan gas pencemar tertentu yang akan di analisis. Untuk
beberapa jenis gas pencemar yang dianalisis dengan metode colorimetri,
selalu menggunakan teknik absorpsi untuk mengumpulkan contoh gas,
misalnya pengukuran gas SO2 dengan metode pararosaniline.
Teknik adsorpsi berdasarkan kemampuan gas teradsorpsi pada
permukaan padat adsorbent (karbon aktif atau aluminium oksida),
terutama untuk gas-gas hidrokarbon yang mampu terserap dalam
permukaan karbon aktif.
Teknik pendinginan yaitu teknik sampling dengan cara
membekukan gas pada titik bekunya, sedangkan pengumpulan
contoh dengan kantong udara sering digunakan untuk gas
pencemar yang tidak memerlukan pemekatan contoh udara.

Rachmat  Page 10
Susunan Alat Sampling Udara Ambien

Kolektor dapat berupa impinger, fritted bubbler atau tube adsorber.


Flowmeter dapat berupa dry gas meter, wet gas meter atau
rotameter.

Rachmat  Page 11
METODE ANALISA UDARA AMBIEN

Suspended particulate matter (spm)


- Metode High Volume Sampling.
Udara dihisap dengan flowrate 40–60 cfm, maka suspended particulate matter (debu)
dengan ukuran <100 mikron akan terhisap dan tertahan pada permukaan filter
microfiber dengan porositas < 0,3 mikron. SPM yang tertahan di permukaan filter
ditimbang secara gravimetrik, sedangkan volume udara dihitung berdasarkan waktu
sampling dan flowrate. Metode lain yang umum digunakan untok pengukuran SPM
adalah tape sampling, cascade impactor, electro presipitator dll.
Sulfur dioksida (so2)
- Metode pararosaniline-spectrofotometri.
SO2 di udara diserap oleh larutan kalium tetra kloromercurate (absorbent) dengan
laju flowrate 1 liter/menit. SO2 bereaksi dengan kalium tetra kloromercurate
membentuk komplek diklorosulfitomercurate. Dengan penambahan pararosaniline
dan formaldehide akan membentuk senyawa pararosaniline metil sulfonat yang
berwarna ungu kemerahan. Intensitas warna diukur dengan spectrofotometer pada
panjang gelombang 548 nm.
- Metode UV-spectrofatometri.
Prinsip dasar pengukuran gas SO2 dengan ultra violet adalah berdasarkan
kemampuan molekul SO2 berinteraksi dengan cahaya pada panjang gelombang
190–230 nm menyebabkan elektron dari molekul SO2 akan tereksitasi pada tingkat
energi yang lebih tinggi (excited state). Pada saat elektron kembali pada posisi
semula (ground state) akan dilepaskan energi dalam bentuk cahaya. Intensitas
cahaya tersebut berbanding lurus dengan konsentrasi gas SO2.

Rachmat  Page 12
High Volume Sampler dan Tape Sampler

Rachmat  Page 13
METODE ANALISA UDARA AMBIEN

Oksida-oksida Nitrogen
- Metode Griess-Saltman.
NO2 di udara direaksikan dengan pereaksi Griess Saltman (absorbent) membentuk
senyawa yang berwarna ungu. Intensitas warna yang terjadi diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm. Sedangkan gas NO dioksidasi
dengan oksidator KMnO4 atau K2Cr2O7 membentuk NO2. Selanjutnya gas tersebut
direaksi dengan pereaksi Griess-Saltzman.
- Metode chemiluminescence
NO diudara direaksikan dengan ozon membentuk nitrogen dioksida tereksitasi yang
akan menghasilkan cahaya pada panjang gelombang 600–875 nm. Intensitas cahaya
yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi NO di udara. Sedangkan gas NO2
sebelum direaksikan dengan ozon terlebih dahulu direduksi dengan katalitik
konvertor.
Karbonmonoksida
- Metode Nondispersive infrared (NDIR).
Pengukuran ini berdasarkan kemampuan gas CO menyerap sinar infra merah pada
panjang 4,6 mikrometer. Banyaknya intensitas sinar yang diserap sebanding dengan
konsentrasi CO di udara. Analyser ini terdiri dari sumber cahaya, inframerah, tabung
sampel dan acuan, detektor dan perekam
- Metode Chemiluminescence.
Ozon direaksikan dengan gas asetilin membentuk aldehide yang tidak stabil, yang
selanjutnya akan melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Intensitas cahaya yang
diemisikan diukur dengan fotomultiplier yang berbanding lurus dengan konsentrasi
ozon. Panjang gelombang cahaya yang diemisikan pada panjang gelombang 300–
600 nm.

Rachmat  Page 14
Metode Chemiluminesence

Rachmat  Page 15
Rachmat  Page 16

Anda mungkin juga menyukai