Anda di halaman 1dari 6

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

No. Dokumen :
No. Revisi :
KAP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas
Kepala UPTD Puskesmas Nyalindung
Nyalindung
H. Solihin Abidarda, S.Kep. Ners
NIP. 19730522 199303 1 004

A. Pendahuluan
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi
pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Program KIA merupakan salah satu
dari 5 upaya kesehatan masyarakat esensial yang memberi perhatian khusus pada
golongan ibu, bayi dan balita serta pelayanan KB.

B. Latar belakang
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium
Development Goal (MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi yang saat ini masih tinggi. Di Indonesia,
menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) diperoleh AKI tahun
2007 sebesar 248/100.000 kelahiran hidup dan masih jauh dari target MDGs
(Millenium development Goals) 2015 (102/100.000 kelahiran hidup) sehingga masih
memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut.
Sementara untuk AKB pada tahun 2007 sebesar 34/1000 kelahiran hidup (2007).
Adapun target AKB pada MDGs 2015 sebesar 17/1000 kelahiran hidup. Sedangkan
di provinsi jawa barat angka kematian ibu ketika melahirkan meningkat di tahun
2015 sebanyakn 823 orang dang kelahiran hidup 942.447 sedang di tahun
sbelumnya hanya terjadi 748 orang dari jumlah lahir hidup 951.319 orang.
Anak-anak terutama neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung
pada kematian. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN)
merupakan indikator status kesehatan masyarakat. Kondisi kesehatan ibu dan anak
perlu mendapat perhatian khusus karena kelompok ini merupakan kelompok yang
rentan dengan permasalahan kesehatan sehubungan dengan usia dan kondisi
fisiknya. Seorang ibu hamil perlu dipersiapkan melewati masa kehamilannya
sekaligus persiapan persalinannya dengan sebaik-baiknya dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan lengkap dan immunisasi. Tingginya angka kematian ibu
dan bayi di Indonesia harusnya dapat diturunkan dengan melakukan palayanan
yang bermutu antara lain ANC dan PNC yang berkualitas, persalinan oleh tenaga
yang berkompeten, immunisasi dasar lengkap, Inisiasi Menyusui Dini dan ASI
eksklusif.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus

Tujuan umum:
Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Tujuan khusus:
1. Melakukan pelayanan pada calon pengantin
2. Memberikan pelayanan ibu hamil
3. Memberikan pelayanan pada ibu bersalin
4. Memberikan Pelayanan MTBM
5. Memberikan pelayanan ibu nifas
6. Memberikan pelayanan KB
7. Memberikan pelayanan immunisasi bayi
8. Memberikan Pelayanan MTBS
9. Melaksanakan pelayanan tumbuh kembang bayi dan balita
D. Tata Nilai
BIJAK
B = Bijak
I = Ikhlas dalam bekerja
J = Jujur dalam bersikap
A = Amana dalam bekerja
K = Kuat dalam berkomitmen

E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok:
1. Kegiatan dalam gedung meliputi pemeriksaan fisik, konseling,wawancara
2. Kegiatan luar gedung meliputi kunjungan rimah, pemeriksaan fisik, wawancara,
konseling, penyuluhan kesehatan.
Rincian kegiatan:
Kegiatan pokok: melakuan pemantauan, pemeriksaan dan penanganan terhadap
wanita usia subur termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu yang ingin
ber-KB, serta bayi dan balita, diantaranya

1. Melakukan pendataan WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia
Subur)
2. Melakukan konseling dan pemeriksaan kesehatan reproduksi kepada calon
pengantin wanita
3. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil
4. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada ibu bersalin
5. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatana kepada ibu nifas
6. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan immunisasi kepada bayi
7. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang kepada balita
8. Melakukan rujukan ke dokter bila membutuhkan pemeriksaan dan penanganan
lebih lanjut.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung.
Kegiatan didluar gedung dilakukan pada saat pengumpulan data sasaran WUS dan
PUS, bekerjasama dengan kader kesehatan dan perangkat desa/dusun, kunjungan
rumah baik pada ibu hamil resiko tinggi, bayi resiko tinggi,bu, pelayanan di
posyandu. Kegiatan dalam gedung dilakukan di ruang KIA baik di puskesmas induk
maupun di puskesmas pembantu oleh tenaga yang berkompeten.

F. Cara melaksanakan kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun di dalam gedung.
Kegiatan diluar gedung dilakukan pada saat Kegiatan yang dilakukan desa
mencakup pelaksanaan pendataan posyandu, kunjungan rumah dll, bekerjasama
dengan kader kesehatan dan perangkat desa/dusun. Kegiatan dalam gedung
dilakukan di ruang KIA baik di puskesmas induk maupun di puskesmas pembantu
oleh tenaga yang berkompeten.

G. Sasaran
Kegiatan Program KIA

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

 Jadwal pelayanan KIA dalam gedung


Hari Pelayanan
Senin Pelayanan KIA, Pelayanan Iva test
Selasa Pelayanan KIA, Pelayanan
Imunisasi
Rabu Pelayanan KIA, Pelayanan SDIDTK
Kamis Pelayanan KIA,
Jumat Pelayanan KIA
Sabtu Pelayanan KIA

Pelayanan KIA mencakupi pemeriksaan ibu hamil, KB, MTBM, MTBS, Pelayanan
catin.
 Jadwal Kegiatan KIA Luar gedung

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Peningkatan kapasitas petugas tentang pencatatan dan pelaporan

2 Peningkatan kapasitas kader dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi
3 Pelaksanaan kelas ibu hamil di desa
4 Pelaksanaan Kelas ibu balita di desa
5 Pembinaan kemitraan dukun paraji
6 Sweeping ibu hamil DO posyandu
7 Penyeliaan faskes (Pustu, Poskesdes, BPM)
8 Kunjungan rumah PUS DO keluarga berencana

9 Pemantauan kesehatan bayi beresiko


10 Pelaksanaan kegiatan di posyandu

11 Kunjungan rumah dalam rangka deteksi dini kanker cervix


12 Monitoring evaluasi
13 AMP Internal
I. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
kegiatan yang Hasil pelaksanaan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak dicatat
dalam format laporan yang sudah disediakan. Laporan dibuat setelah pelaksanaan
kegiatan dan dilaporkan ke Penanggung Jawab UKM. Evaluasi kegiatan dilakukan
dengan melihat kesesuaian jadwal kegiatan dengan pelaksanaan dilakukan.

Kegiatan Hasil evaluasi RTL

J. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan
dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan.
Pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala
Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan
lainnya, Evalulasi kegiatan dilakukan dengan melihat cakupan kegiatan KIA melalui
PWS.

Anda mungkin juga menyukai