Sebuah industri pengolahan makanan telah bergantung pada penggunaan GMPs yang
diterapkan oleh pemerintah untuk menjaga keamanan dan keselamatan makanan saat proses
pengolahan. GMPs digunakan untuk memantau keselamatan konsumen saat mengkonsumsi
makanan mulai dari proses pengolahan, cara menanganinya hingga proses penyimpanan.
Dalam sebuah industri, GMPs didokumentasikan sebagai prosedur operasi standar (SOP) untuk
menjaga keamanan pangan yang diproduksi dan catatan dokumentasi harus disimpan sebagai
bukti bahwa kegiatan ini benar-benar dilakukan. GMPs juga digunakan sebagai bagian dari
praktik bisnis dalam industri makanan yang dijadikan dasar untuk mengambangkan dan
membangun program-program keamanan pangan saat proses pengolahannya. Tujuan dari
program ini adalah untuk memenuhi persyaratan pemerintah serta kebutuhan pelanggan untuk
mencapai keunggulan kompetitif dalam mengamankan bisnis. Banyak perusahaan makanan
menggunakan kriteria GMP sebagai pertimbangan penting dalam pemilihan mereka pemasok
bahan baku, bahan, bahan kemasan dan layanan.
GMPs merupakan dasar yang diperlukan untuk meningkatkan sistem HACCP. Syarat
program GMP atau HACCP dikembangkan dalam industri pangan, mereka harus mencakup
kontrol dasar yang diperlukan untuk bahan baku, bahan kemasan dan produk, fasilitas pabrik,
karyawan, peralatan operasi, dan lingkungan yang mempengaruhi keamanan makanan. Jika
sebuah industri tidak menggunakan sistem HACCP tetapi telah menerapkan standar sistem
manajemen kualitas ISO 9001, GMPs harus menjadi bagian dari persyaratan regulasi yang
berlaku standar.
Program HACCP yang diterapkan dalam sebuah industri harus memenuhi syarat untuk
proses pengolahan makanan yaitu :
a. Lokasi
Industri yang digunakan untuk proses pengolahan dan tempat penyimpanan makanan
seharusnya jauh dari sumber polusi lingkungan, hama, asap, debu, daerah yang tergenang
air dan menumpuk limbah.
b. Taman
Taman harus cukup miring dan selalu dalam keadaan miring untuk mencegah genangan
air, bebas limbah, debu dan kontaminasi hama. Untuk melindungi dari hama, pemeliharaan
taman harus terdapat rumput, semak, pohon, dan tempat pembuangan sampah.
c. Bangunan eksterior
Desain, konstruksi dan pemeliharaan eksterior dinding dan atap bangunan, harus dibuat
untuk mencegah masuknya sumber kontaminasi dan hama, dan kebocoran air ke gedung.
Dinding eksterior harus bebas dari retakan agar tidak menjadi tempat berkemban biaknya
hama. Pintu dan jendela harus dilindungi agar hama tidak bisa masuk serta pencahayaan
dibuat agar tidak menarik seranga untuk masuk kedalam bangunan.
d. Bangunan interior
Desain dan tata letak : lokasi untuk struktur, peralatan, layanan, fasilitas, alira udara,
bahan baku, pergerakan limbah, tempat sampah harus ditempatkan di ruang yang
berbeda agar tidak terjadi kontaminasi silang. Sedangkan untuk tata letak harus
disediakan ruang kerja yang bersih sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik
Struktur : lantai, dinding, langit-langit, jendela, pintu, tangga, pipa, saluran air harus
memenuhi syarat. Selain itu bahan yang digunkan untuk konstruksi dan finishing
harus tahan lama, halus dan tidak menjadi sumber kontaminasi mikroba
Kaca : kaca atau bahan seerti kaca pecah belah dapat menjadi sumber bahaya fisik dan
tidak boleh digunakan dalam pengolahan yang mengakibatkan kontaminasi produk
Sudut dan sambungannya : sudut dan sendi di semua struktur harus dirancang untuk
mencegah kontaminasi dan untuk memudahkan pembersihan
Lantai : permukaan lantai harus kering, tahan lama dan bebas dari celah-celah untuk
memudahkan perbersihan
Pintu dan jendela : pintu harus selalu ditutup, sedangkan jendela harus disegel atau
dilengkapi dengan layar untuk mencegah masuknya hama
Pencahayaan : pencahayaan berfungsi untuk membantu para karyawan mengerjakan
tugasnya. Pencahayaan yang memadai harus juga disediakan di tempat cuci tangan,
ruang ganti, kamar ganti dan toilet kamar
Ventilasi : ventilasi udara harus ada diseluruh gedung untuk mencegah kontaminasi
udara dan debu. Kelembaban juga harus dihindari untuk mencegah pertumbuhan
jamur. Selain itu filter udara harus dibersihkan dan dipelihara agar tidak menjadi
sumber kontaminasi.
Drainase : Saluran air harus cukup miring untuk memastikan tidak ada akumulasi
limbah atau cairan lainnya. Lokasi saluran dan tiriskan perangkap harus izin akses
untuk membersihkan. Desain dan pemeliharaan sistem drainase harus mencegah arus
balik air limbah ke gedung
Pipa dan selang : Pipa terisolasi harus dipelihara dengan baik dan harus bebas dari
kondensasi yang menetes dan pertumbuhan jamur. Keran air dan selang harus bebas
dari kebocoran dan air menetes
e. Akses lokal
Pintu masuk dan keluar dari pabrik pengolahan pangan harus dikendalikan untuk
mencegah akses oleh orang yang tidak berkepentingan atau orang asing
f. Fasilitas karyawan
Cuci tangan : sebelum mengerjakan tugasnya, karyawan harus membersihkan
tangannya dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun kemudian segera
dikeringkan mengunakan handuk
Kamar mandi dan toilet : kamar mandi dan toilet harus di pisahkan. Toilet harus
dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dan tempat sampah yang tertutup
Kamar ganti : kamar yang digunakan untuk karyawan mengganti bajunya dengan
seragam harus dilengkapi loker penyimpanan untuk menyimpan pakaaian, alas kaki
dan barang-barang pribadi. Selain itu, ruang makan harus dilengkapi dengan fasilitas
untuk penyimpanan makanan dan wadah sampah yang tertutup. Diruang makan dan
istirahat diperbolehkan merokok tetapi asbak harus dibersihkan
g. Pembersihan dan sanitasi
Peralatan yang digunakan untuk membersihkan permukaan kontak makanan, peralatan
pengolahan makanan, dan peralatan harus tepat diidentifikasi dan disimpan sehingga
mereka terpisah dari yang digunakan untuk membersihkan struktur seperti lantai dan
dinding bangunan.
h. Fasilitas penyimpanan
Fasilitas penyimpanan tersebut harus dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada
kontaminasi silang dan hama serta harus ada fasilitas penyimpanan terpisah untuk
memisahkan bahan-bahan makanan dari bahan kimia non pangan.
i. Fasilitas pengumpulan limbah
Pengumpulan limbah dan sampah harus disimpan sementara sampai pembuangan
menggunakan wadah. Wadah ini harus benar-benar diidentifikasi, terbuat dari bahan yang
tahan lama dan tidak terkontaminasi hama
j. Air
Pasokan air : harus ada pasokan yang cukup dari air minum untuk digunakan dalam
operasi pengolahan dan pembersihan
Kualitas air : Kualitas air harus sesuai dengan pedoman untuk air minum yang
didasarkan pada spesifikasi mikrobiologi, kimia dan fisik dari badan-badan
pemerintah yang berlaku
k. Es dan uap
Uap yang datang ke dalam kontak dengan makanan atau permukaan kontak makanan harus
dihasilkan dari air minum