OLEH
RIZKI AMALIA
J1A015077
KELOMPOK VI
Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Teknologi
Bakery.
Mengetahui,
Co.Ass Praktikum Teknologi Bakery Praktikan,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kue kering yang juga sering disebut cookies berasal dari kata koekie
yang memiliki arti small cake. Bahan dan cara pembuatan kue kering
memang tidak jauh berbeda dengan cara membuat cake. Meskipun begitu
sebutan cookies malah menjadi kue kering, karena rasanya yang memang renyah
dan kering. Kue kering adalah kue yang berkadar air rendah, berukuran kecil, dan
manis. Untuk membuat kue kering diperlukan bahan pengikat dan pelembut. Bahan
pengikat yang digunakan adalah tepung, air, dan telur, sedangkan sebagai bahan
pelembut adalah gula, shortening, baking powder, dan kuning telur. Tepung, telur,
dan baking powder merupakan komponen penting pada kue kering dan mempe-
ngaruhi hasil olahan, terutama sifat fisik dan cita rasa.
Bahan dasar pembuatan cookies terdiri atas terigu dengan kadar protein
sedang, lemak, dan gula. Tepung yang umum digunakan dalam pembuatan cookies
adalah terigu. Terigu merupakan hasil olahan gandum yang memiliki komponen
terbesar pati dan memiliki protein gliadin dan glutenin yang dapat membentuk gluten.
Gluten yang terbentuk hanya berfungsi untuk membentuk karakteristik cookies yang
diinginkan, hal ini menunjukkan bahwa peran gluten pada pembuatan cookiessangat
kecil, sehingga substitusi tepung terigu dengan tepung non terigu dapat
dikembangkan. Salah satu tepung yang dapat digunakan untuk menggantikan terigu
adalah tepung berbasis pangan local, yakni pemanfaatan tepung Mocaf.
Modified Cassava Flour (MOCAF) adalah tepung yang dibuat dari ubi kayu
(Singkong) yang difermentasi menggunakan mikroba Bakteri Asam Laktat (BAL).
Tepung MOCAF dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu
sekaligus mendukung perkembangan produk pangan lokal Indonesia. Tepung
MOCAF mengandung karbohidrat yang tinggi dan gelasi yang lebih rendah
dibandingkan tepung terigu. Mocaf memiliki karakteristik derajat viskositas (daya
rekat), kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan larut yang lebih baik
dibandingkan tepung terigu. Oleh karena itu, dilakukan praktikum ini untuk
mengetahui pengaruh berbagai jenis tepung baik terigu, komposit maupun non terigu
terhadap organoleptik biskuit.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai
jenis tepung baik terigu, komposit maupun non terigu terhadap organoleptik biskuit.
TINJAUAN PUSTAKA
Cookies merupakan kue kering yang renyah, tipis, datar (gepeng) dan
biasanya berukuran kecil. Pada standar industri, cookies adalah makanan kering yang
dibuat dari adonan lunak yang mengandung bahan dasar terigu, pengembang, kadar
lemak tinggi, renyah dan apabila dipatahkan penampang teksturnya kurang padat.
Bahan pembuat cookies dibagi menjadi dua menurut fungsinya yaitu bahan
pembentuk struktur dan bahan pendukung kerenyahan, bahan pembentuk struktur
meliputi tepung, susu skim dan putih telur sedangkan bahan pendukung kerenyahan
meliputi gula, shortening, bahan pengembang, dan kuning telur. Telur yang
ditambahkan berperan menghasilkan produk yang lebih baik, dapat memperbaiki
proses creaming, pemberian flavor yang khas serta kenaikan nilai gizi. Cookies juga
dapat bersifat fungsional bila di dalam proses pembuatanya ditambahkan bahan yang
mempunyai aktifitas fisiologis dengan memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh,
misalnya cookies yang diperkaya dengan serat, kalsium atau provitamin A (Sarofa,
2015).
Cookies adalah jenis biskuit (kue kering) yang dibuat dari adonan lunak,
berkadar lemak tinggi, renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya
bertekstur kurang padat. Biasanya cookies dibuat dari bahan baku tepung terigu,
sehingga harganya relatif mahal dibandingkan makanan ringan lainnya. Hal ini
disebabkan bahan baku utama cookies adalah tepung terigu yang harganya relatif
mahal dan masih import. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan
pembuatan cookies dengan cara mengganti sebagian bahan baku cookies dengan
bahan lain yang lebih murah, tanpa menyebabkan penyimpangan kualitas cookies
yang dihasilkan sehingga tetap disukai konsumen. Di pasaran telah beredar berbagai
variasi cookies dengan bahan substitusi tepung-tepung dari bahan baku lokal seperti
tepung mocaf (Kurniawati, 2010).
Tepung terigu merupakan tepung yang dihasilkan dari penggilingan biji
gandum. Gandum adalah tanaman biji-bijian yang masuk dalam family graminee dari
genus Tricticum. Keunikan tepung terigu disbanding dengan tepung-tepung lainnya
adalah kandungan gluten. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam air
(unsobluble protein) yang jika ditambahkan air dan mendapatkan tekanan fisik
berupa pengadukan akan membentuk adonan roti yang tipis, elastis dan transparan
sehingga mampu menahan gas saat proses fermentasi. Kemampuan gluten menahan
gas ini, menyebabkan roti dapat mengembang. Kualitas gluten dalam tepung terigu
akan sangat menentukan kulaitas roti yang dihasilkan. Dengan kata lain kualitas
tepung terigu ditentukan oleh kualitas protein yang terkandung di dalamnya. Gandum
yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan tepung terigu juga memiliki andil
yang sangat besar dalam menentukan kulitas tepung yang dihasilkan (Yasa, 2016).
TEPUNGNONTERIGU
MOCAF (Modified cassava flour) adalah produk tepung dari ubi kayu yang
diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Mikroba
yang tumbuh menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan
berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan
melarut. Secara umum proses pembuatan mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan,
pengupasan, pemotongan, perendaman (Fermentasi), dan pengeringan. Karakteristik
MOCAF diduga dipengaruhi oleh jenis kultur yang ditambahkan saat fermentasi,
penambahan kultur juga berpengaruh terhadap lama waktu fermentasi ubi kayu
(Amanu, 2014).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Prosedur Kerja
Persiapan tepung
Margarin 68,75 g,
Pencampuran I (Mixer)
gula halus 78,125 g dan garam 0,675 g
Penggilingan
(tebal ± 0,3 cm)
Pencetakan
Pemanggangan
(T = 150˚C, t = 45 menit)
BISKUIT
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN