Anda di halaman 1dari 5

DESAIN 4

( PERENCANAAN KAMAR MESIN)

DISUSUN OLEH :
ROMADHONI FIRMANSYAH ( 150220055 )

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN


PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKPALAN
UNIVERSITAS HANGTUAH SURABAYA
2018
BAB I
STARTING SYSTEM ( SISTEM START )

PENDAHULUAN

Sistem start untuk mesin penggerak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara
manual, elektrik dan dengan menggunakan udara tekan. Sistem start di atas kapal umumnya
menggunakan udara bertekanan. Penggunaan udara bertekanan selain untuk start mesin utama
juga digunakan untuk start generator set, untuk membersihkan sea chest, untuk membunyikan
horn kapal, dan menambah udara tekan

Pada sistem start mesin utama, udara dikompresikan dari kompressor udara utama dan
ditampung pada botol angin utama (main air receiver) pada tekanan udara 30 bar menurut
ketentuan klasifikasi. Sistem udara bertekanan yang digunakan engine pada start awal
mempunyai prinsip-prinsip kerja sebagai berikut :

1. Udara tekan mempunyai tekanan yang harus lebih besar dari tekanan kompresi,
ditambah dengan hambatan yang ada pada engine, yaitu tenaga untuk menggerakkan
bagian yang bergerak lainnya seperti engkol, shaft, dan lain-lain.
2. Udara tekan diberikan pada salah satu silinder dimana toraknya sedang berada pada
langkah ekspansi.
3. Penggunaannya dalam engine membutuhkan katup khusus yang berada pada silinder
head.

Adapun komponen pendukung utama dalam sistem start adalah :

1. Kompressor; alat ini berfungsi untuk menghasilkan udara yang akan dikompresi ke
dalam tabung udara start, dimana digerakkan oleh electric motor yang berasal dari
generator.
2. Separator; berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang turut serta dalam
udara/udara lembab (air humidity) kompresi yang diakibatkan oleh pengembunan
sebelum masuk ke tabung botol angin. Sehingga separator disediakan steam trap guna
menampung air tersebut untuk selanjutnya dibuang ke bilga.
3. Main air receiver; berfungsi sebagai penampung udara yang dikompresi dari
compressor dengan tekanan 30 bar sehingga selain dilengkapi indikator tekanan
(pressure indicator), main air receiver juga dilengkapi dengan safety valve yang
berfungsi secara otomatis melepaskan udara yang tekanannya melebihi tekanan yang
telah ditetapkan.
4. Reducing valve; berfungsi untuk mereduksi takanan keluaran dari main air receiver
sebesar 30 bar guna keperluan pengujian katup bahan bakar.
5. Reducing station; berfungsi untuk mengurangi tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar guna
keperluan untuk pembersihan turbocharger

Prinsip Kerja

Prinsip kerja udara tekan adalah motor listrik yang memperoleh daya dari generator
dipergunakan untuk membangkitkan kompresor guna menghasilkan udara bertekanan.
Selanjutnya udara yang dikompresikan tersebut ditampung dalam tabung bertekanan yang
dibatasi pada tekanan kerja 30 bar. Sebelum menuju ke main air receiver, udara tersebut
terlebih dahulu melewati separator guna memisahkan air yang turut dalam udara yang
disebabkan proses pengembunan sehingga hanya udara kering saja yang masuk ke tabung.
Konsumsi udara dari main air receiver digunakan sebagai pengontrol udara, udara safety,
pembersihan turbocharge, untuk pengetesan katup bahan bakar, untuk proses sealing air untuk
exhaust valve yang dilakukan dengan memberikan tekanan udara kedalam ruang bakar melalui
katup buang (exhaust valve) dibuka secara hidrolis dan ditutup dengan pneumatis spring
dengan cara memberikan tekanan pada katup spindle untuk memutar. Sedangkan untuk proses
start, udara bertekanan sebesar 30 bar dimasukkan/disalurkan melalui pipa ke starting air
distributor, kemudian oleh distributor regulator dilakukan penyuplaian udara bertekanan secara
cepat sesuai dengan firing sequence.

First Start Arrangement

First Start adalah kondisi pertama kali Main Engine dinyalakan dari kondisi seluruh
sistem tenaga generator di kapal mati. Peran air pressure system dalam first start arrangement
cukup penting dimana air pressure system bertindak sebagai pemberi gaya awal agar mesin
dapat bergerak. Pada kondisi seluruh sistem power generator di kapal mati, maka peran
emergency air pressure system sangatlah penting. Hal ini disebabkan main compressor tidak
dapat bekerja mengisi udara bertekanan pada main air receiver karena tidak adanya suplay daya
listrik untuk motor penggerak main compressor. Tidak adanya supply daya listrik disebabkan
generator (auxiliary Engine) dalam kondisi mati. Emergency air pressure system memiliki
kompresor tersendiri (emergency kompressor) yang bersifat independen (Tidak tergabung
dengan main air compressor) yang memiliki penggerak berupa motor diesel yang dapat
dinyalakan dengan tangan, atau air compressor berpenggerak manual dengan tangan.
Emergency air compressor mengisi emergency air receiver yang kapasitasnya lebih kecil dari
main air receiver. Udara bertekanan yang tersimpan pada emergency air receiver ini digunakan
untuk menyalakan auxiliary engine yang menggerakkan generator. Setelah generator bekerja,
maka suplai daya listrik sudah dapat diperoleh untuk menggerakkan kompressor utama.
Kompressor utama selanjutnya mengisi udara bertekanan pada tabung udara tekan hingga
mencapai tekanan 30 bar. Udara bertekanan inilah yang kemudian digunakan untuk
menyalakan Main Engine. Untuk perencanaan starting pada kapal ini, diesel generator distart
menggunakan udara tekan untuk memutar

Gambar dan Cara Kerja Sistem

Gambar 1. Compressed Air System


Starting air dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor menuju ke starting air
receiver (4 50 615) dan dari starting air receiver menuju ke air inlet “A” pada engine. Melalui
reduction station (4 50 665) udara ditekan atau dimampatkan pada tekanan 7 bar yang
disuplai ke engine sebagai :

1. Mengontrol udara untuk sistem manaeuver, dan untuk exhaust valve air spring,
melalui kontrol air inlet “B”.
2. Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air inlet “C”.
3. Melalui reducing valve disuplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10 bar ke air
inlet “AP” untuk turbocharge cleaning, dan volume yang sedikit digunakan untuk fuel
valve testing unit.

Konsumsi udara untuk mengontrol udara, safety air, turbocharger cleaning, sealing air
untuk exhaust valve dan untuk fuel valve testing unit dan starting aux. Engine dicover oleh
bagian kapasitas untuk air receiver dan kompressor pada list capacity. Starting air pipe terdiri
dari sebuah katup starting utama, sebuah katup non-return, starting air distributor dan katup
starting.

Dengan melihat skematik gambar diatas, sehingga bisa dikatakan bahwa compressed air
system ini memiliki 3 sub system, yakni :

1. Menuju inlet “A”


2. Menuju inlet “B” dan inlet “C”
3. Menuju inlet “AP”

Dua kompresor diatas merupakan kompresor yang dipasang secara parallel (standby).
Satu kompresor akan melayani 2 air receiver, sehingga ketika salah satu kompresor tidak
berfungsi / rusak, maka akan di switch menggunakan kompresor yang lainnya. Switch tidak
secara otomatis, melainkan dioperasikan oleh sebuah operator

Anda mungkin juga menyukai