Anda di halaman 1dari 10

Tugas

Mekanisme Pemisahan Pengolahan Sumber Daya


Mineral dan Energi

Dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Pengolahan Sumberdaya Mineral dan
Energi pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :

Jeka Januar Saputra 03021281520118

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga secara
ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan tahapan proses,
pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan proses, yaitu Tahap
Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap Dewatering.
Kegiatan pengolahan bahan galian ini bertujuan untuk membebaskan dan
memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak berharga atau mineral pengotor
sehingga setelah dilakukan proses pengolahan bahan galian dihasilkan konsentrat yang
bernilai tinggi dan tailing yang tidak berharga. Metode pengolahan bahan galian yang
dipakai bermacam-macam tergantung dari sifat kimia, sifat fisika, sifat mekanik dari
mineral itu sendiri.
Salah satu bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu Nickel
yang merupakan baja nirkarat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :
1. Untuk mengetahui metode – metode dari pemisahan bahan galian.
2. Untuk mengetahui mekanisme dari pemisahan bahan galian.

Manfaat :

1. Logam yang hilang bersama slag dengan adanya pengolahan menjadi lebih
sedikit
2. Bahan galian yang dilakukan pemisahan, setelah dilakukan pemisahan akan
semakin ringan volumenya.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme kerja dari masing – masing metode pemisahan ?


2. Apakah konsentrat yang dihasilkan tiap – tiap metode pemisahan berbeda
kandungannya.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam pemisahan bahan galian terdapat beberapa metode – metode yang dapat
memisahkan antara konsentrat dan tailling, berikut ini adalah beberapa metode dan
mekanisme pemisahannya :
2.1. Heavy Medium Separation (HMS)
Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan untuk memisahkan mineral-mineral
berharga yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri dari mineral-mineral ringan
dengan menggunakan medium pemisah yang berat jenisnya lebih besar dari air (berat
jenisnya > 1).
Mekanisme HMS
a. Oversize 10# masuk ke dalam cone yang berisi media dengan SG tertentu.
b. Pada cone terjadi pemisahan (sink and float). Secara terpisah Float dan Sink
dipompakan ke drainage screen.
c. Material tercuci maupun material gangue disemprot dengan air agar material itu
terbebas dari media.
d. Air dan media diproses kembali untuk mendapatkan SG tertentu dengan
memasukkannya ke dalam cone.
e. Media yang lolos saringan dikembalikan lagi ke cone.
2.2. Dense Medium Separation (DMS)
Dense media separation adalah pemisahan material satu dengan lainnya
mendasarkan atas cairan media yang berat dan umumnya tidak bereaksi langsung
dengan Prinsip Pemisahan
Dense medium separation (DMS) merupakan proses konsentrasi yang bertujuan
memisahkan mineral berat dari pengotornya, biasanya mineral ringan dengan
menggunakan media pemisahan yang tidak hanya terdiri dari air saja. Dua produk yang
dihasilkan berupa apungan (float) dan endapan (sink). Secara skematik pemisahan pada
proses DMS ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Skema pemisahan pada proses DMS
Teknik pemisahan antara apungan dan endapan ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, antara lain :
1. Medium yang diam
2. Medium yang selalu diaduk
3. Memakai dua medium yang berbeda densitasnya
4. Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal
5. Digunakan cairan berat sebagai medium
6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media). material yang akan
dipisahkan.
2.3. Shaking Table
Pemisahan mineral dengan shaking table termasuk pada konsentrasi gravimetric
yang mana operasinya mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral yang
dipisahkan.
Mekanisme Shaking Table
Meja goyang termasuk alat konsentrasi gravimetri, umumnya mineral yang
dipisahkan mempunyai ukuran yang halus. Pemisahan terjadi dengan memanfaatkan
gaya sentak, gaya dorongan air dan kemiringan meja. Mineral yang memnpunyai berat
jenis tinggi dengan sentakan meja akan terdorong ke depan lebih jauh dan keluar
sebagai konsentrat atau midlling, sedankan mineral yang berat jenisnya rendah akibat
dorongan air yang mendatar akan hanyut dan terbawa sebagai tailing. Pemisahan
dengan menggunakan meja goyang ini umumnya dioperasikan untuk bijih jenis aluvial,
misalnya mineral-mineral kasiterit, emas, zirkon, mika dan lain-lain.
Gambar mekanisme shaking table
2.4. Jig
Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis,
bekerja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos
dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed).
Mekanisme Jig
Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan pada
lapisan bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan
dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai
konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas
permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada saat terjadi suction, bed
menutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran
besar tidak berpeluang masuk ke tangki. Jadi mineral berat berukuran besar akan
mengendap diatas bed untuk menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan
mineral ringan berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal.

Gambar jigging pada saat suction


2.5. Sluice Box

Slice box merupakan alat pengolahan yang memanfaatkan perbeaan spesifik


gravitasi, alat ini biasanya terbuat dari kayu berbentuk kotak yang bersekat-sekat.

Mekanisme Sluice Box

a. Feeding

Feed dimasukkan ke dalam Sluice Box, yakni feed yang telah terliberasi seperti
timah, emas, pasir besi. Kapasitas tergantung dari perbedaan SG. Pada Sluice Box
terdapat penghalang (riffle) yang berfungsi sebagai alat stratifikasi. Untuk operasi ini
sebaiknya partikel-partikel yang berukuran besar disingkirkan terlebih dahulu.

Riffle membantu terjadinya turbulensi. Bila partike terlalu banyak, maka


stratifikasi akan terganggu dan pengendapan tidak akan terjadi. Akibatnya sebagian
mineral berharga terbuang menjadi tailing. Hal in harus dibantu dengan cara mengaduk-
aduk agar partikel ringan keluar.

b. Cleaning

Bila partikel berat sudah penuh, wash water dialirkan dan akan terjadi pemisahan
partikel berat dari partikel ringan, sehingga yang tertinggal hanya konsentrat.

Kecepatan fluida dalam suatu aliran yang laminar pada tiap-tiap lapisan adalah
tidak sama. Makin keatas, kecepatannya akan makin bertambah. Akibatnya mineral-
mineral dengan specific gravity yang berbeda akan dipisahkan, dimana gaya yang
bekerja yaitu : gaya dorong air, gaya geser, dan gravitasi.

2.6. Flotasi

Flotasi adalah proses konsentrasi mineral berharga berdasarkan perbedaan


tegangan permukaan dari mineral didalam air (aqua) dengan cara mengapungkan
mineral ke permukaan.

Mekanisme Flotasi

Mekanisme flotasi didasarkan pada adanya pertikel mineral yang dibasahi


(hidropilik) dengan partikel mineral yang tidak dibasahi (hidropobik). Partikel – partikel
yang basah tidak mengapung dan cenderung tetap berada dalam fasa air. Di lain pihak
partikel – perikel hidropobik (tidak dibasahi) menempel pada gelembung , naik ke
permukaan, membentuk buih yang membentuk partikel dan dipisahkan.
2.7. High Tention Separator (HTS)

High tension separator adalah pemisahan mineral berdasarkan sifat listrik


(konduktifitas) yang dimiliki mineral-mineral, hasil yang didapat dari mineral-mineral
ini adalah konduktor, middling dan non konduktor.

Mekanisme High Tention Separator

Feed yang masih panas jatuh merata pada rotor yang berputar, lalu mineral
memasuki ‘corona’ antara elektrode dan rotor dimana terjadi pemberian muatan listrik.
Untuk mineral yang bersifat konduktor muatan yang menempel pada permukaannya
diteruskan pada rotor yang ditanahkan, lalu cenderung jatuhnya menjauhi rotor (hasil
konduktor). Sedangkan untuk mineral yang bersifat non konduktor muatan yang
diterimanya tidak diteruskan dan tetap melakat pada rotor, jatuh ke hasil non konduktor.
Hasil middling adalah mineral yang jatuhnya antara hasil konduktor dan hasil non
konduktor. Mekanisme pemisahan HTS pada gambar.

Gambar. Mekanisme pemisahan pada high tension separator


2.8. Magnetic Separator
Magnetik separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan mineral
berdasarkan sifat kemagnetannya. Disini akan dibahas salah satu jenis magnetic
separator yaitu Lift Magnetic Separator.
Mekanisme Magnetic Separator
Medan magnet timbul di antara dua pole yaitu magnet atas dan magnet bawah
yang keduanya dipasang merupakan satu garis lurus. Diantara kedua pole magnet ini
dipasang rotor. Rotor berputar dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Dibawah rotor dipasang pan yang bergetar dan merupakan bagian dari vibrating feeder.
Mineral-mineral masuk melalui feed hopper (bak penampung feed). Kemudian material-
material yang akan dipisahkan berjalan di atas pan yang bergetar. Di atas pan bergetar
ini terjadi proses pemisahan berdasarkan berat jenis, dimana mineral yang mempunyai
berat jenis besar akan berada dilapisan bawah dan mineral-mineral yang mempunyai
berat jenis lebih ringan akan berada di lapisan atas. Setelah sampai di atas rotor dimana
di atasnya terdapat magnetic pole yang terletak di atas dan di bawah. Bila suatu mineral
melewati magnetic pole ini terjadi lifting action (aksi pengangkatan), sehingga butiran-
butiran mineral yang bermagnetik lemah dapat membentuk garis gaya magnet yang
terkumpul di ujung yang runcing.
Butiran-butiran mineral yang mempunyai kemagnetan lemah akan tertarik oleh
magnetic pole dan lengket di atas magnetic pole tersebut. Dengan dipasangnya sikat
maka mineral-mineral tersebut akan jatuh ke bagian magnetic. Dan bagi mineral yang
mempunyai kemagnetan kurang atau tidak mengandung magnet tidak terangkat oleh
magnetic pole dan kemudian dibawa oleh belt conveyor kebagian non magnetic
sehingga terpisah antara mineral magnetic dan mineral non magnetic.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Tujuan dari pemisahan mineral yaitu untuk memisahkan mineral yang kaya akan
consentrate dan mineral pengganggunya.
2. Pemilihan metode yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan secara
teknis dan ekonomis.
3. Pada proses pemisahan atau pengolahan bahan galian, kehilangan dari beberapa
mineral yang terbuang bersama tailing tidak dapat dihindari terutama pada
partikel mineral yang sangat halus.
DAFTAR PUSTAKA

http://mheea-nck.blogspot.co.id/2010/04/pengolahan-bahan-galian_19.html
Ardra. 2010. “Pemisahan Secara Magnetik, Magnetic Separation”. ardra.biz/sain-
teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-magnetik-magnetic-separation/
Denso, 2012.”Pengolahan Bahan Galian”, Wordpress.com
Opi, 2012.”Makalah Pengolahan Bahan Galian”, Blogspot.com
Nurhakim, 2012. “Dasar-Dasar Pengolahan Bahan Galian”, Zoomshare.com

Anda mungkin juga menyukai