Pembimbing:
dr. Damasus Widiatmoko, Sp.KJ
III. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 19 Februari 2018 di IGD RSJ Prof.
dr. Soerojo Magelang. Alloanamnesis dilakukan tanggal 19 Februari
2018 di IGD RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang.
A. Keluhan Utama: Menyakiti diri sendiri.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis
Pasien di bawa ke RSJS oleh saudara sepupu pasien yang tinggal
serumah dengan pasien, dengan keluhan mudah marah dan mudah
tersinggung (emosi tidak stabil) sejak ± 3 hari SMRS. Apabila sedang
emosi, pasien pernah menyakiti dirinya sendiri dengan cara
menendang-nendang tembok dan sering megancam untuk memukul
keluarganya tetapi tidak pernah sampai memukul. Sejak 3 hari lalu
pasien jarang beribadah. Keluarga mengatakan pasien pernah berkata
bahwa tidak ada keluarganya yang menyukai dirinya. Beberapa hari
belakangan ini pasien meminta kakaknya untuk keluar dari rumahnya
dengan alasan untuk membahagiakan orangtuanya. Keluarga pasien
juga mengatakan bahwa pasien pernah mengatakan bila keluarga
tidak mendukung keinginannya untuk membeli rumah pasien ingin
bunuh diri. Pasien membakar semua foto, bingkai foto dan plastik di
rumahnya karena dengan demikian pasien merasa rumahnya bersih.
Keluarga juga mengatakan bahwa pasien tidak tidur 3 hari ini dan
selama tidak tidur pasien hanya berdiam diri dan tidak melakukan
apa-apa. Keluarga mengatakan 1 hari SMRS pasien mandi hingga
lebih dari 6 kali karena dikatakan bahwa pasien merasa tubuhnya
panas. Selama 3 hari yang lalu, keluarga pasien mengatakan bahwa
nafsu makan pasien kurang dan harus disuruh untuk makan namun
dapat makan sendiri tanpa dibantu.
Pasien sudah menikah selama 2 tahun dan hubungan dengan
istrinya menurut keterangan keluarga, baik-baik saja, namun pasien
sudah tidak tinggal dengan istri sejak 6 bulan yang lalu karena ia
bekerja sebagai petani di magelang, sehingga pasien tinggal dengan
saudara sepupunya. Sejak 2 bulan yang lalu pasien lebih senang
untuk mengurung diri dikamar dan kurang berkomunikasi dengan
keluarga, namun keluarga tidak mengetahui penyebabnya, pasien
hanya pernah bercerita bahwa pasien ingin kembali tinggal dengan
istri, namun bila ia kembali, maka ia tidak punya pekerjaan lagi.
Pasien masih bekerja namun tidak terlalu bersemangat dalam
pekerjaannya. Sejak 1 bulan yang lalu pasien sudah berhenti bekerja
dan lebih banyak berdiam diri. Keluhan semakin memberat sejak 3
hari yang lalu. Keluarga mengatakan bahwa pasien dikenal sebagai
orang yang tetutup dan jarang berkomunikasi dengan orang lain.
Keluarga mengatakan bahwa masalah ekonomi merupakan
pennyebab pasien menjadi sakit seperti ini. Pasien juga pernah
mengalami patah tulang kaki (namun keluarga tidak ingat kapan
kejadiannya) akibat terjatuh dari pohon kelapa, namun sudah
dioperasi dan tidak pernah bermasalah.
Dikatakan bahwa pasien pernah tinggal di panti sosial sebanyak 4
kali dengan keluhan pasien sering marah-marah dan mudah
tersinggung karena suara-suara yang didengarnya serta karena merasa
orang-orang banyak membicarakan dan mengejeknya (tidak punya
pacar, tidak bekerja, kakinya jelek dan tidak punya rumah), setelah
keluar dari panti sosial, pasien dikatakan sudah lebih membaik,
namun tidak didapatkan data mengenai apa saja yang dilakukan
pasien selama di panti tersebut.
Autoanamnesis
Pasien juga mengatakan bahwa ia sulit tidur sejak 3 hari ini, sering
terbangun ketika tidur dan tidak dapat tidur lagi. Pasien mengatakan
perasaannya saat ini sedih dan senang, namun lebih banyak sedihnya.
Pasien senang karena ada sesepuh dikeluarganya yang mengantar nya
ke RS dan pasien merasa sedih karena selalu memikirkan ekonomi
dan keluarganya. Sekarang pasien tidak bekerja. Pasien mengatakan
ingin membuat sebuah rumah untuk keluarganya karena saat ini
pasien tinggal terpisah dengan istrinya. Istrinya tinggal di wonosobo
dan bekerja sebagai penjahit.
Pasien juga mengatakan bahwa ia malas makan karena banyak
pikiran dan pasien hanya merokok saja. Pasien biasanya merokok 1
bungkus perhari. Pasien mengaku malas mandi dan malas melakukan
aktivitas namun apabila pasien ingin mandi pasien dapat mandi > 5
kali dalam sehari.
Pasien mengaku mendengar suara-suara bisikan laki-laki dan
perempuan yang menjelek-jelekan pasien, pasien mengaku sudah
sejak SD mendengar suara-suara tersebut dan suara-suara tersebut
muncul ketika pasien sedang melamun. Ketika pasien sendirian
dirumah pasien bisa tiba-tiba menangis dan tertawa sendiri, pasien
mengatakan menangis karena memikirkan ekonomi dan keinginan-
keinginannya yang lain serta pasien tertawa karena memikirkan jasa
istrinya. Bisikan-bisikan tersebut masih didengar pasien hingga saat
ini.
Pasien mengaku bahwa pikirannya terasa kosong dan pasien
merasa orang lain dapat membaca pikirannya serta pasien merasa
curiga orang-orang disekitarnya membicarakannya. Pasien pernah
memiliki pikiran untuk bunuh diri dengan cara meminum racun.
Pasein mengaku bahwa orangtua pasien tidak peduli padanya dan
isang membuatnya berpikir setiap hari. Pasien mengatakan bahwa
sejak kecil pasien dan ibunya sering dikasari oleh ayahnya. Pasien
mengatakan mudah marah dan mudah tersinggung sejak 2 minggu
SMRS, jika marah pasien menyakiti dirinya sendiri dan membanting
barang-barang seperti ember. Pasien juga merasa bersalah dan
berdosa kepada istri dan keluarganya karena belum bisa memiliki
anak setelah 2 tahun pernikahannya serta belum bisa memiliki rumah.
Pasien mengatakan pernah 4 kali tinggal di panti sosial.
D. Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti
pasien atau keluhan jiwa yang lain.
V. GENOGRAM
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: pasien
: meninggal dunia
: tinggal serumah
VI. GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
Gejala
X. RESUME
Pasien di bawa ke RSJS oleh saudara sepupu pasien yang tinggal serumah
dengan pasien, dengan keluhan mudah marah dan mudah tersinggung (emosi
tidak stabil) sejak ± 3 hari SMRS. Apabila sedang emosi, pasien pernah
menyakiti dirinya sendiri dengan cara menendang-nendang tembok dan sering
megancam untuk memukul keluarganya tetapi tidak pernah sampai memukul.
Keluarga mengatakan pasien pernah berkata bahwa tidak ada keluarganya
yang menyukai dirinya. Keluarga pasien juga mengatakan bahwa pasien
pernah mengatakan bila keluarga tidak mendukung keinginannya untuk
membeli rumah pasien ingin bunuh diri. Pasien membakar semua foto, bingkai
foto dan plastik di rumahnya karena dengan demikian pasien merasa
rumahnya bersih. Keluarga juga mengatakan bahwa pasien tidak tidur 3 hari
ini dan selama tidak tidur pasien hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-
apa. Keluarga mengatakan 1 hari SMRS pasien mandi hingga lebih dari 6 kali
karena dikatakan bahwa pasien merasa tubuhnya panas.
Pasien sudah menikah selama 2 tahun dan hubungan dengan istrinya
menurut keterangan keluarga, baik-baik saja, namun pasien sudah tidak
tinggal dengan istri sejak 6 bulan yang lalu karena ia bekerja sebagai petani di
magelang, sehingga pasien tinggal dengan saudara sepupunya. Sejak 2 bulan
yang lalu pasien lebih senang untuk mengurung diri dikamar dan kurang
berkomunikasi dengan keluarga, namun keluarga tidak mengetahui
penyebabnya, pasien hanya pernah bercerita bahwa pasien ingin kembali
tinggal dengan istri, namun bila ia kembali, maka ia tidak punya pekerjaan
lagi. Pasien masih bekerja namun tidak terlalu bersemangat dalam
pekerjaannya. Sejak 1 bulan yang lalu pasien sudah berhenti bekerja dan lebih
banyak berdiam diri. Keluarga mengatakan bahwa pasien dikenal sebagai
orang yang tetutup dan jarang berkomunikasi dengan orang lain. Keluarga
mengatakan bahwa masalah ekonomi merupakan pennyebab pasien menjadi
sakit seperti ini.
Dikatakan bahwa pasien pernah tinggal di panti sosial sebanyak 4 kali
dengan keluhan pasien sering marah-marah dan mudah tersinggung karena
suara-suara yang didengarnya serta karena merasa orang-orang banyak
membicarakan dan mengejeknya (tidak punya pacar, tidak bekerja, kakinya
jelek dan tidak punya rumah), setelah keluar dari panti sosial, pasien dikatakan
sudah lebih membaik, namun tidak didapatkan data mengenai apa saja yang
dilakukan pasien selama di panti tersebut.
Pasien juga mengatakan bahwa ia sulit tidur sejak 3 hari ini, sering
terbangun ketika tidur dan tidak dapat tidur lagi. Pasien mengatakan
perasaannya saat ini sedih dan senang, namun lebih banyak sedihnya. Pasien
senang karena ada sesepuh dikeluarganya yang mengantar nya ke RS dan
pasien merasa sedih karena selalu memikirkan ekonomi dan keluarganya.
Sekarang pasien tidak bekerja. Pasien mengatakan ingin membuat sebuah
rumah untuk keluarganya karena saat ini pasien tinggal terpisah dengan
istrinya. Pasien mengaku malas mandi dan malas melakukan aktivitas namun
apabila pasien ingin mandi pasien dapat mandi > 5 kali dalam sehari.
Pasien mengaku mendengar suara-suara bisikan laki-laki dan perempuan
yang menjelek-jelekan pasien, pasien mengaku sudah sejak SD mendengar
suara-suara tersebut dan suara-suara tersebut muncul ketika pasien sedang
melamun. Ketika pasien sendirian dirumah pasien bisa tiba-tiba menangis dan
tertawa sendiri, pasien mengatakan menangis karena memikirkan ekonomi
dan keinginan-keinginannya yang lain serta pasien tertawa karena memikirkan
jasa istrinya. Bisikan-bisikan tersebut masih didengar pasien hingga saat ini.
Pasien mengaku bahwa pikirannya terasa kosong dan pasien merasa orang
lain dapat membaca pikirannya serta pasien merasa curiga orang-orang
disekitarnya membicarakannya. Pasien pernah memiliki pikiran untuk bunuh
diri dengan cara meminum racun. Pasein mengaku bahwa orangtua pasien
tidak peduli padanya dan istrinya sejak ia menikah dan ini yang membuatnya
berpikir setiap hari. Pasien mengatakan bahwa sejak kecil pasien dan ibunya
sering dikasari oleh ayahnya. Pasien mengatakan mudah marah dan mudah
tersinggung sejak 2 minggu SMRS, jika marah pasien menyakiti dirinya
sendiri dan membanting barang-barang seperti ember. Pasien juga merasa
bersalah dan berdosa kepada istri dan keluarganya karena belum bisa memiliki
anak setelah 2 tahun pernikahannya serta belum bisa memiliki rumah. Pasien
mengatakan pernah 4 kali tinggal di panti sosial.
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan, di dapatkan hasil dalam batas
normal, pemeriksaan neurologis juga menunjukan hasil dalam batas normal,
untuk status mental didapatkan deskripsi umum tampak laki-laki sesuai umur,
rawat diri baik dan berpakaiaan lengkap serta rapi, hubungan jiwa sulit, sulit
dicantum dan ditarik, kesadaran terganggu dengan pembicaraan kurang,
koheren, dan relevant. Perilaku hipoaktif dan kooperatif. Afek/mood disforik.
Terdapat adanya gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik (dua orang
mengomentari dirinya). Arus pikir miskin ide, blocking, dengan bentuk pikir
nonrealistik dan isi pikir bizzare (thought of withdrawal dan thought of
broadcasting) disertai waham curiga. Orientasi buruk dengan fungsi peran
terganggu. Pasien menyangkal dirinya sakit.Pemeriksaan penunjang lanjutan
tidak dilakukan.
XI. GEJALA
a. Sulit tidur
b. Keringat dingin
c. Tangan bergetar
d. Berdebar-debar
e. Ketakutan akan kendaraan (pikiran: fobia)
f. Mudah tersinggung
g. Mudah marah
h. Mimpi buruk dan flashback kejadian kecelakaan
XII. SINDROM
Pada pasien ini didapatkan adanya sindroma:
1. SindromAnxiety
Sulit tidur
Tangan bergetar
Berdebar-debar
Keringat dingin
Mudah marah dan tersinggung
B. Non-Farmakoterapi
Psikoterapi Suportif
Memotivasi dan memberi dukungan sehingga pasien dapat
berfungsi fisik dan sosial secara optimal serta memotivasi pasien untuk
mengkonsumsi obat secara teratur. Psikoterapi suportif diberikan
dengan tujuan menguatkan daya tahan mental yang ada,
mengembangkan mekanisme baru yang lebih baik untuk
mempertahankan kontrol diri, mengembalikan keseimbangan adaptif,
dan mengatasi gejala yang memperberat keadaan pasien.
Psikoedukasi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan
aktif dalam setiap proses penatalaksanaan pasien. Memberi penjelasan
kepada keluarga tentang peranan obat untuk pasien sehingga keluarga
perlu mengingatkan dan mengawasi pasien untuk minum obat. Efek
samping obat juga perlu diberitahukan kepada keluarga. Memberikan
motivasi kepada keluarga untuk bersama-sama membantu pasien pulih
dengan lebih meluangkan waktu untuk pasien terutama mendekatkan
diri terhadap pasien agar pasien dapat lebih terbuka dengan
keluarganya.
LAMPIRAN FOTO-FOTO
a) b)
a) Tampak depan dan jalan masuk menuju rumah pasien, b) pintu masuk rumah pasien
Ruang tamu dan kamar tidur pasien beserta anak-anak
a) b)