Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILAKTIK

No.Dokumen:
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :1/2

UPTD BELASIUS KABUR


PUSKESMAS Nip : 19660228 199003 1 010
NANGALILI
1.Pengertian Syok anafilaktik adalah turunnya tekanan darah karena relaksasi pembuluh darah di
seluruh tubuh karena proses alergi terhadap obat atau antigen tertentu
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan terapi bagi pasien dengan
diagnosa syok anafilaktik
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :
Tentang standar layanan klinis
4.Referensi 1. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP
2. Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Prosedur 1. Dokter / perawat menghentikan pemberian obat /antigen penyebab
2. Dokter/perawat membaringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala.
3. Dokter/perawat membebaskan jalan nafas dan memberikan oksigen 3-5
liter/menit
4. Dokter /perawat melakukan pemasangan infuse.
5. Dokter/ perawat memberikan adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan 1: 1000 diberikan
secara i.m di deltoid diulang tiap 5-10 menit.
6. Jika respon pemberian secara intramuskuler kurang efektif , perawat / dokter
dapat memberikan secara intravena setelah 0,1-0,2 cc adrenalin dilarutkan dalam
spuit 10 cc dengan Nacl fisiologis disuntikkan secara intra vena secara perlahan-
lahan.
7. Jika terdengar suara wheezing di paru2x perawat / dokter dapat memberikan
aminophilin 250 mg diberikan perlahan –lahan selama 10 menit secara intravena
, dapat diberikan 250 mg drip melalui infuse.
8. Jika diperlukan perawat/ dokter dapat memberikan diphenhidramin HCL 5-10
mg intravena.
9. Jika diperlukan Dokter atau perawat dapat diberikan deksametasone 5-10 mg
IV.
6. Bagan Alir
Dokter
Dokter/ Perawat
menghentikan
meninggikan posisi kaki
antigen penyebab
pasien( trandelenberg )

Dokter membebaskan jalan


nafas dan memberikan oksigen
sesuai kebutuhan

Perawat melakukan pemasangan infuse

Dokter menyuntikan adrenalin secara


i.m/ i.v ulangi tiap 5-15 menit jika
respon tidak memadai

Aminophylin 250 mg ya
(i.v ) pelan2x Ada wheezing
dilanjutkan dengan
drip 250 mg tidak

Antihistamin 10- 20 mg im
atau iv pelan

Terapi tambahan
 Berikan cairan 1-2 l jika tidak berespn terhadap obat
 Kortikosteroid untuk semua kasus berat, berulang dan
pasien dengan asma:
 Methylprednisolon 125-250 mg i.v
 Dexamethason 20 mg i.v
 Hidrokortison 100-500 mg iv
 Inhalasi β2 agonist pada bronkospasme berat
 vasopresor

7. Hal – hal yang Observasi 3x 24 jam untuk kasus berat, untuk kasus ringan 6 jam
perlu
diperhatikan Berikan kortikosteroid dan antihistamin po 3x 24 jam
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan di Puskesmas

9. Dokumen Rekam medis


Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai