Anda di halaman 1dari 3

Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja Puskesmas

A. Penilaian/ Pengukuran Mutu dan Kinerja.


Apabila hasil pengukuran mutu layanan kesehatan ternyata tidak
memenuhi standar layanan kesehatan yang disepakati, maka dilakukan
langkah-langkah berikutnya dalam usaha peningkatan mutu dan kinerja
puskesmas.
a. Hasil pengukuran memenuhi atau melebihi standar layanan kesehatan. Hal
ini baik, namun bila terjadi terus menerus, maka standar pelayanan
kesehatan harus diubah.
b. Hasil pengukuran kurang atau tidak memenuhi standar pelayanan
kesehatan. Hal ini menunjukkan kesenjangan antara standar layanan
kesehatan dengan kenyataan kinerja puskesmas. Penyampaian hasil
pengukuran mutu layanan yang kurang/ tidak memenuhi standar pelayanan
kesehatan dialkukan sebagai berikut:
1. Penyampaian secara khusus.
2. Penyampaian hal positif dahulu, disusul hal yang dinilai negatif
dengan menggunakan susunan kata yang informatif, bukan kritik atau
menyalahkan.
3. Penyampaian secara rahasia. Semua anggota kelompok harus terlibat
dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja. Namun apabila
ditentukan perorangan atau kelompok yang mempengaruhi tingkat
kepatuhan terhadap standar layanan kesehatan yang rendah,
informasi harus dibatasi kepada mereka ynag terkait saja.

B. Penentuan Sebab.
Semua informasi mengenai penyelenggaraan layanan kesehatan
dikumpulkan untuk menentukan sebab terjadinya kesenjangan antara kenyataan
dengan standar layanan kesehatan, langkah ini dapat dijalankan dengan baik
melalui curah pendapat antara tim pengendali mutu, pemegang program serta
pelaksana pelayanan.

C. Penyusunan Rencana Kegiatan untuk Mengatasi Kesenjangan yang Terjadi.


Tujuan dari rencana kegiatan yang akan disusun adalah untuk meningkatkan
mutu layanan kesehatan. Sidang curah pendapat berikutnya perlu dilaksanakan
untuk dapat menyusun rencana kegiatan, sehingga rencana yang tersusun
memenuhi syarat berikut:
a. Realistis
b. Disetujui perorangan dan kelompok
c. Disetujui oleh manajemen

D. Pemilihan Rencana Kegiatan yang Terbaik


Suatu rencana kegiatan baru akan terpilih jika disetujui oleh:
a. Setiap orang yang akan terpengaruh langsung oleh perubahan.
b. Manajemen organisasi puskesmas.
c. Kelompok jaminan mutu puskesmas.
Suatu rencana kegiatan terpilih harus memuat:
a. Jadwal kerja yang jelas
b. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap langkah
c. Pihak penanggung jawab setiap langkah kegiatan
d. Tanggal pelaporan kemajuan pelaksanaan
e. Tanggal penyelesaian
f. Tanggal penilaian kembali standar pelayanan kesehatan
g. Tanggal mengulas balik standar pelayanan kesehatan.

E. Pelaksanaan Rencana Kegiatan Terpilih


Orang yang bersedia mengikuti cara kerja jaminan mutu layanan
kesehatan adalah orang yang mau menerima perubahan. Komunikasi yang baik
merupakan persyaratan perubahan. Untuk dapat mencapainya perlu ada
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
a. Mengupayakan pertemuan dengan profesi terkait dan memberi informasi
tentang upaya peningkatan mutu yang sedang dilaksanakan.
b. Menyebarluaskan kesepakatan rapat kepada semua orang yang terkait.
c. Melakukan hubungan pribadi dengan semua orang yang akan terpengaruh
oleh rencana kegiatan.
d. Mendistribusikan informasi tentang upaya peningkatan mutu kepada lebih
banyak orang.

F. Pengukuran Ulang Standar Layanan Kesehatan


Pengukuran ini dengan menggunakan kriteria dan teknik yang sama
dengan penilaian yang dilakukan sebelumnya. Setelah pelaksanaan rencana
kegiatan, upaya pengukuran ulang standar layanan harus dilakukan untuk
memastikan keuntungan atau kerugian yang diakibatkannya.
Jika hasil kinerja tidak memenuhi standar layanan, kelompok jaminan
mutu layanan kesehatan harus memulai rencana kegiatan lain.
G. Ulas Balik Standar Layanan Kesehatan
Dalam kegiatan ini, kelompok jaminan mutu layanan mengkaji hasil
pengukuran mutu, pengukuran ulangnya. Selanjutnya menentukan kegiatan apa
yang tepat dilakukan terhadap kinerja puskesmas dan standar layanan
kesehatannya.

Sumber:
Pohan, Imbalo S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. EGC: 2006

Anda mungkin juga menyukai