Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian diagnostik radiologis

Persiapan untuk pengkajian diagnostic meliputi pengkajian pasien mengenai kondisinya (misalnya :
kehamilan,klaustrofobia, implant logam, kemampuan menoleransi posisi yang diinginkan akibat lansia,
keterbelakangan mental, dan deformitas) yang memerlukan pendekatan mental khusus selama
pengkajian. Dokter yang merawat harus berkomunikasi dengan departemen terkait mengenai situasi
yang mungkin mempengaruhi uji diagnostic yang dilakukan.

Rontgen Foto

Sinar X penting untuk mengevaluasi pasien dengan kelainan musculoskeletal. Sinar X pada tulang
menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi, dan perubahan hubungan tulang. Sinar X multipel
diperlukan untuk pengkaji secara paripurna struktur yang sedang diperiksa. Sinar X tekstur tulang
menunjukkan adanya pelebaran, penyempitan, serta tanda iregulasi. Sinar X pada sendi dapat
menunjukkan adanya cairan, iregulasi, penyempitan, dan perubahan struktur sendi.

Tips panduan dalam interpretasi Rongen foto untuk pengkajian musculoskeletal dapat dilihat pada table.

Parameter Hasil Foto Keterangan Gambar


Densitas tinggi. Peningkatan Osteopetrosis (marble bones).
densitas secara klinik dapat Terliahat pengecilan leher femur
ditemukan pada pasien dengan dan kontur yang abnormal pada
osteopetrosis batang femur.
Densitas menurun Penurunan densitas pada pasien
dengan osteogenesis imperfect.
Hubungan antara dua tulang, Gambar kiri dengan dislokasi
seperti pada kondisi dislokasi sendi lutut. Gambar kanan
atau subluksasi. dengan luksasi sendi lutut
Kontinuitas tulang misalnya Fraktur femur dengan hilangnaya
fraktur kontinuitas batang femur
disertai perubahan posisi pada
batang femur akibat spasme otot
paha
Kontur umum darintulang, untuk Malunion fraktur femur
menilai adanya deformitas. memberikan manifestasi
deformitas yang jelas.
Kontur local tulang, untuk Gambar kiri dengan perubahan
menilai adannya kontur internal tulang local pada
osteomielitis,atau adanya tumor osteomielitis femur. Gambar
tulang kanan perubahan kontur
eksternal pada osteokondroma
femur
Penipisan tulang rawan kartilago Penipisan kartilago pada hip
yang mengalami arthritis sepsis

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Magnetic resonance imaging (MRI) adalah teknik pencitraan khusus, noninvasive, yang menggunakan
medan magnet, gelombang radio, dan computer untuk memperlihatkan abnormalitas (misalnya :tumor
atau penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang). Jaringan lunak, seperti otot, tendon, dan tulang
rawan. Oleh karena yang digunakan adalah electromagnet, pasien mengenkakan implant logam, braces,
atau pacemaker tidak bisa menjalani pengkajian ini. Perhiasan harus dilepas. Pasien yang menderita
klaustrofobia biasanya tak mampu menghadapi peralatan MRI tanpa penenang.

Computed Tomography Scan

Computed tomography (CT) scan menunjukkan rincian bidang tertentu tulang yang terkena dan dapat
memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cedera ligamen atau tendon. Digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi seperti fraktur
asetabulum atau fraktur badan vertebra. Pengkajian dilakukan bisa dengan atau tanpa kontras dan
berlangsung sekitar satu jam.

Angiografi

Angiografi adalah pengkajian struktur vascular (sistem arteri). Suatu bahan kontras radiopaque
diinjeksikan ke dalam arteri tertentu, dan diambil foto sinar X serial sistem arteri yang dipasok oleh
arteri tersebut. Prosedur ini sangat bermanfaat untuk mengkaji perfusi arteri dan bisa digunakan untuk
tingkat amputasi yang akan dilakukan. Setelah dilakukan prosedur ini, pasien dibiarkan berbaring selama
12 sampai 24 jam untuk mencegah perdarahan pada tempat penusukan arteri. Pengkaji perlu
memantau tanda vital, tempat penusukan (untuk melihat adanya pembengkakan,perdarahan, dan
hematoma), dan ekstremitas pada bagian distalnya untuk menilai apakah sirkulasinya adekuat

Venogram

Venogram adalah pengkajian sistem vena yang sering digunakan untuk mendeteksi thrombosis vena.

Mielografi

Mielografi, penyuntikan bahan kontras ke dalam rongga subarakhoid spinalis lumbal, dilakukan untuk
melihat adanya herniasi diskus, stenosis spinal (penyempitan kanalis spinalis), atau tempat adanya
tumor.

Artrografi

Artrografi adalah penyuntikan bahan radioque atau udara ke dalam rongga sendi untuk melihat struktur
jaringan lunak dan kontur sendi. Sendi diletakkan dalam kisaran pengerakannya sementara sambil
diambil gambar sinar X serial. Artrogram sangat berguna untuk mengidentifikasi adanya sobekan akut
atau kronik kapsul sendi atau ligament penyangga lutut, bahu, tumit, pinggul, dan pergelangan tangan.
(Bila terdapat sobekan, bahan kontras akan mengalami kebocoran keluar dari sendi dan akan terlihat
dengan sinar X). setelah dilakukan artrogram, biasanya sendi diimobilisasi selama 12-24 jam dan diberi
balur tekan elastic. Diberikan usaha untuk meningkatkan rasa nyaman sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai