Anda di halaman 1dari 10

Evaluasi Program Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker

Payudara di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang


Periode April 2017 sampai Maret 2018
Andreas Yoga Kharisma
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : Andreasyogakharisma@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan data WHO, penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di


dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah
penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Kanker
tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim.
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun
2012, insidens kanker di Indonesia 134 per 100.000 penduduk dengan insidens tertinggi pada
perempuan adalah kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim
17 per 100.000. WHO merekomendasikan berbagai metode dalam melakukan deteksi dini
kanker leher rahim, salah satu diantaranya yaitu metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
(IVA) dan deteksi dini kanker payudara dengan metode Clinical Breast Examination (CBE).
Evaluasi program pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara di Puskesmas
Kecamatan Cilamaya periode Januari sampai Desember 2017 membandingkan cakupan
program terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Didapatkan
cakupan penapisan kanker leher rahim 66,45% dan payudara sebesar 66,83% dari target yang
seharusnya sebesar 85%. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan tenaga dan material. Oleh
karena itu perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasarana serta pelatihan bagi bidan bidan agar
program ini dapat terlaksana dengan baik.

Kata kunci: Kanker, leher rahim, payudara, IVA, CBE


utama penyebab perbedaan tersebut adalah
I. Pendahuluan kurangnya pengetahuan atas pencegahan dan
Berdasarkan data WHO penyakit deteksi dini serta perawatan dan sulitnya
kanker merupakan penyebab kematian mengakses program, tanpa hal tersebut
terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai kanker serviks biasanya hanya dapat
penyebab kematian nomor 2 di dunia dideteksi ketika dalam resiko tinggi.3
sebesar 13% setelah penyakit Melihat perkembangan jumlah penderita dan
kardiovaskular. Setiap tahun, 12 juta orang kematian kanker serviks, diperkirakan
di dunia menderita kanker dan 7,6 juta bahwa sekitar 10% wanita di dunia sudah
diantaranya meninggal dunia. 1 terinfeksi Human Papiloma Virus (HPV),
Di Indonesia, berdasarkan data Riset untuk perkembangan dari infeksi HPV
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, hingga menjadi kanker serviks memakan
prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah waktu yang cukup lama yaitu 10 sampai 20
1,4 per 1000 penduduk. 1 Kanker tertinggi di tahun.3 Mayoritas perempuan yang
Indonesia pada perempuan adalah kanker didiagnosis kanker serviks biasanya tidak
payudara dan kanker leher rahim. melakukan screening test atau tidak
Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru melakukan tindak lanjut setelah
dan kanker kolorektal. Berdasarkan estimasi ditemukannya adanya hasil abnormal. Tidak
Globocan, International Agency for melakukan screening test secara regular
Research on Cancer (IARC) tahun 2012, merupakan faktor terbesar penyebab
insidens kanker di Indonesia 134 per terjangkitnya kanker serviks pada seseorang.
100.000 penduduk dengan insidens tertinggi Untuk itu diperlukan upaya peningkatan
pada perempuan adalah kanker payudara kesadaran masyarakat untuk mencegah
sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan faktor risiko tersebut dan peningkatan
kanker leher rahim 17 per 100.000 dan program pencegahan dan penanggulangan
kanker kolorektal 10 per 100.000 yang tepat.1
perempuan. Sedangkan pada laki-laki WHO merekomendasikan berbagai
insidens tertinggi adalah kanker paru 26 per metode dalam melakukan deteksi dini, salah
100.000, kanker kolorektal 16 per 100.000 satu diantaranya adalah metode Inspeksi
dan kanker prostat 15 per 100.00 laki-laki.1,2 Visual Asam Asetat (IVA). Dua dekade
Menurut WHO tahun 2014, terakhir IVA dinyatakan sama atau lebih
ditemukan 528.000 kasus baru kanker sensitive dari papsmear untuk mendeteksi
serviks didiagnosis di seluruh dunia sekitar lesi prakanker. Sedangkan pemeriksaan
85% terjadi di negara berkembang. Alasan deteksi dini kanker payudara menggunakan
metode Clinical Breast Examination (CBE) dan kanker payudara di Puskesmas Cilamaya,
dan edukasi mengenai SADARI (periksa Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
payudara sendiri).4,5 periode April 2017 sampai dengan Maret 2018
Pada Kabupaten Karawang, program
dengan pendekatan sistem dalam rangka
penapisan kanker leher rahim dan kanker
menurunkan angka kesakitan dan kematian
payudara target WUS yang telah ditetapkan
perempuan akibat kanker leher rahim atau
sebesar 29,6% dari seluruh wanita usia
kanker payudara.
subur dan dengan target sebesar 85%.
Terdapat kesenjangan yang tinggi diantara
Tujuan Khusus
target yang telah yang ditetapkan dengan
1. Diketahuinya cakupan konseling perempuan
hasil cakupan penapisan program deteksi
berusia 30-50 tahun di Puskesmas Cilamaya,
dini ini.
Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
Untuk wilayah kerja Puskesmas
periode April 2017 sampai dengan Maret 2018
Cilamaya sendiri, dari data Dinas Kesehatan
2. Diketahuinya cakupan penyuluhan kelompok
Karawang didapatkan jumlah perempuan
perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas
berusia diantara 30 hingga 50 sebanyak
Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
4558 orang dengan target penapisan
Karawang periode April 2017 sampai dengan
sebanyak 3874 untuk periode 5 tahun.
Maret 2018.
Maka dari pada itu dilakukannya
3. Diketahuinya cakupan penapisan kanker leher
kembali evaluasi program ini untuk
rahim pada perempuan berusia 30-50 tahun di
mengetahuinya tingkat keberhasilan,
Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya,
permasalahan pelaksanaan dan cara
Kabupaten Karawang periode April 2017
penyelesaian permasalahan program
sampai dengan Maret 2018.
pencegahan dan deteksi dini kanker leher
4. Diketahuinya cakupan perempuan dengan hasil
rahim dan kanker payudara di Puskesmas
positif dari tes Inspeksi Visual Asam Asetat
Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
(IVA) pada penapisan kanker leher rahim di
Karawang periode April 2017 sampai
Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya,
dengan Maret 2018.
Kabupaten Karawang periode April 2017
sampai dengan Maret 2018.
Tujuan Umum
5. Diketahuinya cakupan perempuan yang
Untuk mengetahui permasalahan pelaksanaan
dilakukan krioterapi pada penapisan kanker
dan cara penyelesaian permasalahan program
leher rahim dengan IVA positif di Puskesmas
pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim
Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
Karawang periode April 2017 sampai dengan periode April 2017 sampai dengan Maret 2018,
Maret 2018. yang berisi kegiatan:5
6. Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada 1. Konseling
penapisan kanker leher rahim di Puskesmas 2. Penyuluhan kelompok
Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten 3. Penapisan kanker leher rahim
Karawang periode April 2017 sampai dengan 4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada
Maret 2018. penapisan kanker leher rahim
7. Diketahuinya cakupan penapisan kanker 5. Penanganan dengan krioterapi pada
payudara pada perempuan berusia 30-50 tahun penapisan kanker leher rahim dengan IVA
di Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, positif
Kabupaten Karawang periode April 2017 6. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker
sampai dengan Maret 2018. leher rahim
8. Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada 7. Penapisan kanker payudara
penapisan kanker payudara di Puskesmas 8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker
Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten payudara
Karawang periode April 2017 sampai dengan
Maret 2018. Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara
Sasaran mengetahui cakupan program pencegahan dan
Semua perempuan berusia 30-50 tahun yang ada di deteksi dini kanker leher rahim dan kanker
wilayah kerja Puskesmas Cilamaya, Kecamatan payudara di Puskesmas Cilamaya, Kecamatan
Cilamaya, Kabupaten Karawang periode April Cilamaya, Kabupaten Karawang periode April
2017 sampai dengan Maret 2018. 2017 sampai dengan Maret 2018 yang kemudian
dibandingkan dengan Tolok ukur yang ditetapkan
dengan mengadakan pengumpulan data,
II. Materi dan Metode pengolahan data, analisis data dan interpretasi
Materi data dengan menggunakan pendekatan sistem
Materi yang dievaluasi dalam program ini sehingga dapat ditemukan masalah yang ada dari
terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan dan pelaksanaan program dan kemudian dibuat usulan
laporan tahunan Puskesmas mengenai program dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut
pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan
dan kanker payudara di Puskesmas Cilamaya, dari unsur-unsur sistem.
Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
III. Kerangka Teori 1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau
Lingkungan
elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem
tersebut. Terdiri dari tenaga (man), dana
(money), sarana (material) dan metode
Masukan Proses Keluaran Dampak
(method).
2. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian atau elemen
Umpan Balik
yang terdapat dalam sistem dan yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi
keluaran yang direncanakan. Terdiri dari
perencanaan (planning), organisasi
Bagan 1. Unsur pendekatan sistem
(organization), pelaksanaan (actuating) dan
pengawasan (controlling).
Menurut Ryans, sistem adalah
3. Keluaran (output)
gabungan dari elemen-elemen yang saling
Keluaran adalah kumpulan bagian atau
dihubungkan oleh suatu proses atau struktur
elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya
dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan
proses dalam sistem.
organisasi dalam upaya menghasilkan
4. Lingkungan (environment)
sesuatu yang telah ditetapkan.6
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok
tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
atau cara kerja sistem yang diterapkan pada
pengaruh besar terhadap sistem.
waktu menyelenggarakan pekerjaan
administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada
5. Umpan balik (feedback)
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Umpan balik adalah kumpulan bagian atau
yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya
elemen yang merupakan keluaran dari sistem
sistem tersebut perlu dirangkai beberapa unsur
dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
atau elemen sedemikian rupa sehingga secara
tersebut.
keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan
6. Dampak (impact)
secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh
kesatuan.6
keluaran suatu sistem.
Ada 6 unsur yang saling berhubungan
dan mempengaruhi pada sistem, yaitu:6
Tolok Ukur Keberhasilan Table 3. Menurut Variabel Proses:
Tolok ukur keberhasilan terdiri dari No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan, 1 Penyuluhan Dilakukan berkelompok Penyuluhan kelompok (+)
umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai kelompok satu bulan diadakan satu dilaksanakan 1x/ bulan/ desa
kali di setiap desa oleh saat IVA keliling. Namun,
pembanding atau target yang harus dicapai dalam
bidan. tidak terdapat data tertulis
program pencegahan dan deteksi dini kanker leher mengenai pelaksanaan
rahim dan kanker payudara. kegiatan ini.

2 Persentase Tindakan krioterapi Tidak dilakukan karena alat (+)


IV. Hasil dan Pembahasan
penanganan dengan dilakukan sesuai hari krioterapi sudah tidak
Dari hasil Evaluasi Program Pencegahan dan krioterapi pelayanan IVA. berfungsi.
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara di Puskesmas Kecamatan Cilamaya
Table 4. menurut Variabel Lingkungan:
Kabupaten Karawang didapatkan hasil :
table 1. Menurut Variabel Keluaran No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah 1 Pendidikan Tidak menjadi faktor Mayoritas berpendidikan (+)
penghambat rendah (tamat SD) sebanyak
1 Persentase penapisan 85% 66,45% 18,55%
28295 orang
kanker leher rahim

2 Persentase penapisan 5% 0,39% 4,61% 2 Sosial Ekonomi Tidak menjadi faktor Mayoritas bekerja sebagai
dengan hasil IVA penghambat petani sebanyak 30775 orang
positif
Penyelesaian Masalah
3 Dukungan suami Tidak menjadi faktor Mayoritas istri akan meminta (+)
3 Persentase penanganan 100% 0% 100% penghambat persetujuan suami untuk setiap
dengan krioterapi tindakan

4 Persentase penapisan 85% 66,83% 18.17%


kanker payudara

table 2. Menurut Variabel Masukan


Masalah:
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim
1 Tenaga (+) masih kurang sebanyak 66.45% dari
Dokter(terlatih) 3 orang 1 orang target sebesar 85%.
Bidan (terlatih) 21 orang 3 orang Penyebab:

2 Material (+)  Masih banyak wanita yang merasa malu

Alat krioterapi 1 unit rusak untuk dilakukan pemeriksaan IVA karena


berhubungan dengan daerah intim.
 Masukan tenaga (man) masih kurang. Hal ini kanker leher rahim. Penyuluhan sebaiknya
disebabkan jumlah bidan terlatih tidak diadakan dengan sistem terbuka melalui kerja
mencukupi. Untuk setiap desa seharusnya sama dari Puskesmas dengan pihak luar seperti
dilantik seorang bidan desa serta kader yang media massa, pamong desa, tokoh agama,
dapat menjangkau semua desa, yang dikepalai sponsor bakti sosial yang dilakukan secara rutin.
oleh bidan terlatih.  Melengkapi kegiatan penyuluhan dengan
 Penyuluhan yang dilakukan di dalam gedung data tertulis baik perencanaan,
mayoritasnya adalah perorangan, yang pelaksanaan, dan hasil dari kegiatan
seharusnya dilakukan secara berkelompok sehingga kegiatan penyuluhan dapat
terlebih dahulu dan diikuti dengan penyuluhan dinilai manfaatnya.
perorangan. Karena hal ini, pasien kurang  Memberi info mengenai pelayanan
mendapat informasi yang jelas dan tidak penapisan kanker leher rahim yang
bersedia untuk dilakukan penapisan dengan dijalankan di Puskesmas dengan bantuan
metode IVA. lintas sektor seperti lansia dan lintas
 Peralatan medis masih tidak mencukupi, yaitu program POSYANDU dan kelas ibu
alat krioterapi rusak. hamil.
 Bidan-bidan desa memainkan peran
Penyelesaian: dengan memberikan penyuluhan
 Menambah hari pelayanan konseling sehingga mengenai penapisan kanker leher rahim
lebih banyak kesempatan melakukan konseling di tempat praktek.
untuk istri dan suami mengenai kepentingannya  Bidan-bidan desa harus melakukan
pemeriksaan untuk penapisan kanker leher pelaporan secara tertulis akan setiap
rahim ini. kegiatan di lapangan/ desa yang
 Memberikan penyuluhan secara rutin sesuai dilakukan dengan membuat daftar nama
dengan perencanaan awal untuk meningkatkan dan laporan kegiatan yang dilakukan.
tingkat pengetahuan masyarakat tentang  Dokter dan bidan di puskesmas serta
pentingnya pencegahan kanker leher rahim. bidan di desa bekerjasama untuk
Penyuluhan yang diberikan tidak hanya untuk melakukan program seperti IVA keliling
kelompok wanita, namun juga dilakukan untuk di desa-desa.
kelompok pria atau suami untuk meningkatkan  Memperbaiki atau mengganti peralatan
tingkat pengetahuan akan pentingnya medis yang rusak.
pencegahan kanker leher rahim sehingga
diharapkan adanya dukungan dari pihak pria
atau suami terhadap kegiatan pencegahan
2. Cakupan penapisan kanker payudara payudara. Penyuluhan sebaiknya diadakan
masih kurang sebanyak 66.83% dari dengan sistem terbuka melalui kerja sama dari
target sebesar 85%. Puskesmas dengan pihak luar seperti media
Penyebab: massa, pamong desa, tokoh agama, sponsor
 Masyarakat banyak yang belum bakti sosial yang dilakukan secara rutin.
mengetahui tentang kanker payudara dan  Melengkapi kegiatan penyuluhan dengan data
pemeriksaaan SADARI. tertulis baik perencanaan, pelaksanaan, dan
 Masih banyak wanita yang merasa malu hasil dari kegiatan sehingga kegiatan
untuk dilakukan pemeriksaan payudara. penyuluhan dapat dinilai manfaatnya.
 Masukan tenaga (man) masih kurang.  Memberi info mengenai pelayanan penapisan
Hal ini disebabkan jumlah bidan terlatih kanker payudara yang dijalankan di Puskesmas
tidak mencukupi. Untuk setiap desa dengan bantuan lintas sektor seperti lansia dan
seharusnya dilantik seorang bidan desa lintas program POSYANDU.
yang dapat menjangkau semua desa,  Bidan-bidan desa memainkan peran dengan
yang dikepalai oleh bidan terlatih. memberikan penyuluhan mengenai penapisan
kanker payudara di tempat praktek.
Penyelesaian:  Bidan-bidan desa harus melakukan pelaporan
 Menambah hari pelayanan konseling secara tertulis akan setiap kegiatan di lapangan/
sehingga lebih banyak kesempatan desa yang dilakukan dengan membuat daftar
melakukan konseling untuk istri dan nama dan laporan kegiatan yang dilakukan.
suami mengenai kepentingannya
pemeriksaan untuk penapisan kanker
payudara ini. V. Kesimpulan
 Memberikan penyuluhan secara rutin sesuai Dari hasil evaluasi program
dengan perencanaan awal untuk meningkatkan pencegahan kanker leher rahim dan
tingkat pengetahuan masyarakat tentang payudara yang dilakukan dengan cara
pentingnya pencegahan kanker payudara. pendekatan sistem di Puskesmas Cilamaya,
Penyuluhan yang diberikan tidak hanya untuk Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
kelompok wanita, namun juga dilakukan untuk periode Januari 2017 sampai Desember 2017
kelompok pria atau suami untuk meningkatkan didapatkan:
tingkat pengetahuan akan pentingnya 1. Cakupan konseling sebesar 100%.
pencegahan kanker payudara sehingga 2. Tidak terdapat data pelaksanaan
diharapkan adanya dukungan dari pihak pria penyuluhan kelompok.
atau suami terhadap kegiatan pencegahan
3. Cakupan penapisan kanker leher Penyeharan Lingkungan. Kementrian
rahim sebesar 66.45% Kesehatan RI, 2015.
4. Cakupan penapisan kanker leher 2. Ferlay J, Shin HR, Bray F, Forman D,
rahim dengan IVA positif yaitu Mathers C and Parkin DM. GLOBOCAN
0,39%. 2008v2.0, Cancer incidence and mortality
5. Cakupan penanganan krioterapi pada worldwide: IARC CancerBase No 10.
penapisan kanker leher rahim sebesar (Internet). Lyon, France: International
0%. Agency for Research on Cancer. Diunduh
6. Cakupan pelayanan rujukan pada dari http://globocan.iarc.fr pada 27 april
penapisan kanker leher rahim 100%. 2017.
7. Cakupan penapisan kanker payudara 3. WE, Putri. Pencegahan dan deteksi dini
sebesar 66.83% kanker leher rahim dan kanker payudara.
8. Cakupan pelayanan rujukan pada Universitas Sumatera Utara, 2015. Diunduh
penapisan kanker payudara 100%. dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
Dipilih dua prioritas masalah, yaitu: 789/52135/5/Chapter%20I.pdf pada 28 april
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim 2017.
masih kurang sebanyak 66.45% dan 4. Pedoman Teknis Pengendalian Kanker
Cakupan penapisan kanker payudara Payudara dan Kanker Leher Rahim.
masih kurang 66.83% dari target Kepmenkes RI No. 798/Menkes/ SK/ VII/
sebesar 85%. 2007.
2. Persentase penanganan dengan 5. Situasi Penyakit Kanker. Kementrian
krioterapi pada penapisan kanker leher Kesehatan RI, 2015. Diunduh dari
rahim masih kurang (0%) dari target http://www.depkes.go.id/download.php?file
sebesar 100% =download/pusdatin/buletin/buletinkanker.p
df pada 28 april 2017.
6. HS, Djap. Pedoman evaluasi program.
Daftar Pustaka
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Kedokteran UKRIDA. 2011.
1. Panduan Program Nasional Gerakan
7. Data Program Pencegahan dan Deteksi Dini
Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat
Kabupaten Karawang, Dinas Kesehatan
Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 2017.

Anda mungkin juga menyukai