Anda di halaman 1dari 4

Pelapukan batuan sedimen

Jawab pelapukan terhadap batuan sedimen sendiri diibagi menjadi beberapa tahapan berupa
pelapukan secara fisika maupun pelapukan kimaiawi selain itu ada juga pelapukan secara kimia
dibagi menjadi 2 yaitu

Hidrolisa (hydrolysis)
Dekomposisi mineral yang disebabkan oleh ion hidrogen diperlihatkan pada contoh
mineral Kalium feldspar. Ion H+ masuk kedalam Kalium feldspar KAlSi3O8 dan mengganti ion
kalium yang keluar dari kristal dan terlarut. Air yang bercampur dengan sisa molekul alumunium
silikat membentuk mineral lempung Kaolinit {Al4Si4O10(OH)8}
Hidrolisa K Feldspar :

KAlSi3O8 + 4H+ + 2H2O -----> 4K+ + Al4Si4O10(OH)8 + 8SiO2


Kaolinit adalh mineral lempung yang tidak terdapat pada batuan asal (original rock) dan
terbentuk oleh reaksi kimia, dan termasuk regolith. Reaksi kimia dimana ion dalam mineral
digantikan oleh ion-ion H+ dan OH- dalam air, dinamakan proses hidrolisa, yang umum terjadi
pada pelapukan kimia batuan.

Oksidasi
Unsur besi (fe), umum dijumpai dalam mineral pembentuk batuan, termasuk biotit, augit
dan hornblende. Apabila mineral ini mengalami pelapukan kimia, besi terlepas dan segera
teroksidasi dari Fe2+ menjadi Fe3+ jika ada oksigen. Berlangsungnya oksidasi bersamaan
dengan hidrasi menghasilkan goethit, mineral berwarna kekuning-kuningan.

4FeO + 2H2O + O2 ------> 4FeO.OH


Goethit jika mengalami proses dehidrasi, kehilangan H2O, menjadi hematit. Hematit
(Fe2O3) berwarna merah bata.
Reaksi yang berlangsung adalah :

2FeO.OH ------> Fe2O3 + H2O


Intensitas warna-warna ini pada batuan yang lapuk dan tanah, dapat dipergunakan untuk
mengetahui sudah berapa lama pelapukan berlangsung.

kimia C dan H dalam pembentukan minyak bumi

Jawab : Hidrokarbon adalah salah satu senyawa karbon yang paling sederhana yang hanya
mengandung karbon (C) dan hidrogen (H). Hidrokarbon mempunyai turunan senyawa yang
sangat banyak, sehingga dapat dikatakan bahwa semua senyawa karbon (senyawa organik)
adalah juga senyawa turunan dari hidrokarbon, karena unsur utama penyusunnya yang sama,
yaitu hidrogen dan karbon.
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa minyak bumi merupakan campuran rumit
dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan
15% hidrogen (H). Selain itu juga, terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan
mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).

Peran NA dan Cl dalam mengeksploitasi airtanah


Perannya adalah untuk mengetahui kandungan fluida air (h2O) apakah kandungan air tersebut
mengandung

 natrium karbonat banyak mengandung uunsur ()Na


 bikarbonat banyak mengandung Calcium (Ca)
 serta dan magnesium bikarbonat banyak mengandung magnesium (Mg)
metode untuk mengetahui sumber letusan Gunung Api
metode yang digunakan dengan cara menganlisa suatu sumber letusan gunung api dengan cara
menganalisis komposisi kimia dengan metode geokimia(mencakup kompisisi batuan tersebut)
dan analisis petrografi ( mendeskripsikan komposisi batuan) selain itu juga dengan alat berupa
seismograf

Dari uraian di atas maka, secara sederhana dapat kita katakan bahwa seluruh unsur kimia
yang ada di Bumi, kecuali buatan, terdapat di dalam magma; hanya kelimpahan dari unsur-unsur
tersebut yang berbeda.

Komposisi kimia magma sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10 unsur
kimia, yaitu Silikon (Si), Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg), Kalsium
(Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Dengan konvensi, komposisi
kimia magma dinyatakan dalam persen berat (% berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-
unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan
H2O.

Tentang kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun
lebih dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat
magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada
kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi, tergantuk pada karakter
komposisi magma.

Diferensiasi Magma
Adalah proses perubahan satu magma homogen menjadi berbagai jenis batuan beku dengan
komposisi kimia yang berbeda.

Proses deferensiasi magma :

· Fractional Crystallization

Sebuah kondisi dimana kristal-kristal yang telah terbentuk, mengalami proses pemisahan
dari magma asalnya. Kondisi ini akan tercapai jika magma telah mencapai keseimbangan.

Fraksinasi crystal terjadi ketika kristal yang telah terbentuk akibat gaya gravitasi
mengalami pemisahan dengan cairan magma, proses ini disebut gravity settling. Proses ini
mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi pada magma asal, hasil dari gravity settling
adalah pseudostratification structure

· Liquid Immicibility
Kondisi dimana larutan magma yang memiliki komposisi kimia yang berbeda tidak dapat
saling bercampur. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tipe molekul antar larutan (polar
dan tidak polar). Jika perbedaan spesifik gravitasi antar larutan terjadi, akan mengakibatkan salah
satu larutannya muncul dan yang lainnya tenggelam.

· Gaseous Transfer

Kondisi dimana gelembung-gelembung gas dalam magma yang lebih ringan dari larutan
magma itu sendiri naik keatas dan mengalami proses pemisahan dengan larutan magma induk.
Akibatnya komposisi kimia induk berubah.

Proses yang mungkin terjadi sebelum diferensiasi ,yang dapat memodifikasi magma :

· Magma Assimilation

Kondisi dimana terjadi proses percampuran magma induk dengan batuan samping yang
diterobosnya dengan syarat temperatur magma induk lebih tinggi. Bila temperatur batuan
samping lebih tinggi, assimilasi tidak terjadi tapi menghasilkan fragmen asing (xenolith).

· Magmatic mixing

Kondisi dimana terjadi pencampuran magma induk dengan dua atau lebih magma yang lainnya
sebelum terdiferensiasi.

Cabang Ilmu Aplikasi Geokimia


 Geokimia gunung api
 Geokimia mineral
 Geokimia minyak bumi
 Geokimia lingkungan

Anda mungkin juga menyukai