Pengelola tambang mengeluarkan biaya untuk pengadaan fan dalam rangka memasukkan
udara segar ke dalam tambang
- menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan
pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya, termasuk debit dan tekanan
- Melarutkan dan membuang gas gas pengotor hingga mencapai kondisi balance
(equilibrium) terutama setelah aktivitas peledakan dan memenuhi syarat bagi aktivitas
penambangan
- Menyngkirkan debu dan partikulat hingga berada di bawah nilai ambang batas (NAB) dan
aman untuk melaksanakan aktivitas tambang
2. Apabila dilihat dari besaran angkanya terdapat perbedaan antara TLV-TWA dan TLV-
STEL
TLV-STEL
karena pada TLV-STEL dapat memapar pekerja secara terus menerus dalam waktu singkat
(15 menit), tanpa menyebabkan suatu cidera, iritasi yang berat, efek kronis terhadap jaringan
lunak, efek membius. Diperbolehkan tidak lebih dari 4 kali pemaparan , dengan sedikitnya
istirahat 60 menit disetiap periode pemaparan, asalkan TLV-TWA harian tidak terlampaui.
Sedangkan TLV-TWA diijinkan memapar manusia secara continue selama 8 jam setiap
hari, 40 jam dalam satu minggu, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada
tubuh.
TLV-STEL = 20 ppm
TLV-TWA = 2 ppm
TLV-STEL = 5 ppm
3. a. Sebutkan lima (5) sumber debu dalam tambang bawah tanah dan berikan keterangan
mana yang primer mayor atau primer minor dan mana yang sekunder mayor atau sekunder
minor
b. Sebutkan 5 cara pengendalian debu dalam tambang bawah tanah, disertai minimal 2 contoh
pelaksanaannya
- Prevention
2. pemeliharaan peralatan
- Removal
- Suppression
2. Rock dustng
- Isolation
- Dilution
Rock Dusting adalah tindakan pengendalian bahaya ledakkan di tambang batu bara bawah
tanah dengan cara menebarkan debu (serbuk) gamping pada semua daerah kerja dan jalan
angkut bawah tanah untuk menurunkan kadar debu batu bara dalam udara sehingga dapat
mengurangi bahaya ledakan