Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGAWASAN PENGEMBANGAN
KAWASAN MAKAM SULTAN
HASANUDDIN DAN MAKAM ARU
PALAKKA
BAB I
ENDAHULUAN
1.1 U M U M
a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya, sehingga mampu memenuhi syarat optimal fungsi
bangunannya, dan dapat dijadikan teladan bagi lingkungannya, serta
berkontrobusi positif bagi perkembangan Arsitektur Indonesia.
b. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang
dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria adminsitrasi
bagi suatu bangunan gedung negara.
c. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan
karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak dierima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional
DAN MAKAM ARU PALAKKA agar dapat lebih meningkatkan pelayan kepada
masyarakat yang di provinsi Sulawesi Selatan.
BAB III
EMAHAMAN KAK
3.7 B I A Y A
Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dan Surat
Keputusan Menteri Permukiman Nomor, 332/KPTS/M2002, tanggal 21 Agustus
2002, tentang pedoman dan prasarana wilayah, teknis bangunan gedung
negara.
Biaya pekerjaan konsultan perencana dan tata cara pembayaran, diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan
perencanaan sesuai dengan peraturan berlaku.
Rincian biaya perencanaan seperti yang telah diatur dalam peraturan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Hororarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
2. Materi pengadaan dan penggandaan laporan
4. Administrasi : 1 Orang
BAB IV
4.1 U M U M
Secara umum petunjuk dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan
ini sudah cukup jelas. Namun demikian, konsultan mencoba memberikan
beberapa masukan, tanggapan dan saran dalam beberapa hal yang menurut
pendapat kami perlu disempurnakan, sesuai hasil kajian kami terhadap
dokumen KAK serta berdasarkan data pengalaman konsultan dalam
menangani pekerjaan sejenis. Beberapa masukan tersebut antara lain
sebagaimana diurakan pada poin sub bab berikut :
4.5 LAPORAN
Jenis dan Jumlah laporan yang diminta dalam KAK/TOR untuk kegiatan ini
belum dijelaskan di dalam Kerangka Acuan Kerja sehingga masih dibutuhkan
informasi yang lebih jelas dari pihak pemberi tugas dalam melaksanakan
kegiatan ini.
BAB V
Tabel-5.1
MEKANISME PROSES PERENCANAAN
5.2 P E R S O N I L
Untuk pekerjaan Pengawasan, pada umumnya jumlah personil yang secara
kuantitatif lebih banyak dibutuhkan adalah tenaga teknis dibanding asisten
tenaga ahli, oleh karena percepatan waktu penyelesaian tugas-tugas tenaga
ahli lebih bergantung pada percepatan waku penyelesaian pekerjaan tenaga
teknis lapangan dibandingkan pada pekerjaan asisten tenaga ahli, terutama
tenaga teknis surveyor dan tenaga pengolahan data seperti: operator
computer dan drafter. Dasar pertimbangan lainnya adalah masalah efisiensi
dan efektifitas personil yang dikaitkan dengan biaya dan optimalisasi hasil
kegiatan, maka konsultan mengusulkan dan menawarkan komposisi jumlah
personil yang tidak sama dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam KAK.
Usulan perubahan ini dibenarkan menurut ketentuan dalam Dokumen Seleksi
Umum Pengadaan Jasa Konsultansi sebagai berikut : dalam hal penyedia jasa
berpendapat KAK perlu disempurnakan, maka penyedia jasa dapat mengusulkan
inovasi yang secara konsisten dituangkan dalam penewaran teknis maupun
penawaran biaya. Atas dasar alasan dan pertimbangan tersebut, maka
konsultan tidak mengusulkan asisten tenaga ahli, sehingga komposisi tenaga
ahli yang diusulkan dalam pekerjaan ini, adalah sebagaimana tercantum pada
tabel-5.2, sebagai berikut:
Tabel-5.2
DATA USULAN KOMPOSISI TENAGA AHLI TIM KONSULTAN
JUMLA
LAMA
H
N PENDIDIKAN DAN PENUGA
TENAGA AHLI PERSO
O KEAHLIAN SAN
NIL
(Bulan)
(Orang)
4 Administrasi 1 SLTA/STM/Sederajat 6
BAB VI
START
Gambar-6.1
MEKANISME PELAKSANAAN
KEGIATAN
SURVEY
INVESTIGASI
PEMERIKSAAN
PENGUKURAN PEMERIKSAAN ANALISA
KETERSEDIAN
LOKASI HYDROGELOGI LINGKUNGAN
UTILITAS
ANALISA
PERHITUNGAN
STRUKTUR
HASIL
PERHITUNGAN
STRUKTUR
PEMBUATAN
GAMBAR DESAIN
- Prespektif
- Detail
ASISTENSI
TIDAK
PERIKSA
YA
PENYUSUNAN
GAMBAR DED
RENCANA PENCETAKAN
FINAL
ANGGARAN BIAYA GAMBAR
(RAB)
RAB FINAL
6.1.2 Pendekatan Aspek Kajian END/SELESAI
6.2 METODOLOGI
6.2.1 Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Kegiatan Tim
Beberapa metode yang akan digunakan dalam penyusunan program
kegiatan tim antara lain adalah : Staging Programe Activities (SPA):
Program kegiatan disusun secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan teknis pembuatan Detail Engineering Design
(perencanaan detail teknis) untuk bangunan gedung
(b) Kompas
Mengukur besar azimuth/ besar sudut terhadap arah Utara 0º.
(c) Clinometer
Mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar.
(d) Topofil
Alat ini pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan
pita ukur. Alat ini ditambahkan dengan kompas di dalamnya.
Namun saat ini perkembangan peralatan ini sudah maju dengan
berbagai desain yang menguntungkan dalam pemakaian.
Topofil bekerja atas dasar roda yang berputar menggerakkan
revolution counter dalam satuan centimeter. Berputarnya roda
tersebut karena benang yang dililitkan pada roda tersebut dan
ditarik pada antar stasiun. Beberapa merek topofil : Topofil TSA,
Topofil Dressler, Topofil Vulcain. Alat ukur lain dengan
menggunakan telemetri (ultrasonic rangefinder). Namun alat ini
jarang sekali dipakai. Kerja terbaik alat ini pada jarak yang relatif
pendek
Sumber-Sumber Kesalahan :
Kesalahan yang dapat timbul tidak hanya kesalahan akibat
instrumennya sendiri, tetapi juga bila instrumen dihubungkan terhadap
sudut pembacaan kompas, instrumen terhadap anomali dan variasi
magnetik bumi. Anomali yang disebabkan oleh magnetik batuan, biji
besi, dll.
Terutama sekali pada area gunung api (Bowler, 1971). Dalam area batu
gamping, anomali sebesar 3° adalah hal yang biasa. Pada daerah lava
dapat terjadi anomali sebesar 20° . Dengan kesalahan sebesar ini tidak
memungkinkan untuk membuat survey magnetik yang akurat (Ellis,
1971). Arah dari magnet lapangan berubah setiap hari sesuai dengan
perubahan dalam ionosphir, ini dikenal dengan diurnal variation, tetapi
cukup kecil sekitar 0,2° . Tidak terlalu mengkhawatirkan. Variasi bumi
disebabkan oleh perubahan kedalaman dalam bumi dan menghasilkan
perubahan sekitar lebih 30° pada periode dua sampai tiga abad.
Biasanya dihubungkan sebagai perubahan deklinasi, sekalipun dengan
tepat bahwa penyimpangan berbeda secara geografi dan meridian
magnetik menyebabkan semua alasan tersebut. Apa yang
berhubungan dengan badai magnetik, dapat menyebabkan perubahan
yang tidak hilang selama berjam-jam atau berhari-hari dan dalam kasus
yang ekstrim dapat sebesar beberapa derajat. Kejadian ini dapat tak
teratur dan tidak terkirakan luasnya.
Kesalahan paling sering terjadi dalam satu waktu pembacaan kompas
adalah disebabkan oleh jumlah titik stasiun. Pengaruh dari baja atau
besi yang melingkupi kompas, kadang terlupakan. Memiringkan sisi
kompas saat pembacaan juga menghasilkan kesalahan (Stevens, 1965).
Memiringkan kompas dengan sudut terlalu besar, dapat menyebabkan
card kompas menjadi lekat dan tidak dapat berputar. Sehingga
pembacaan kompas pada stasiun yang lebih tinggi dari yang lain, akan
menghasilkan kesalahan. Dengan Suunto dan kompas prismatik Mark
III, kemiringan maksimum untuk pembacaan yang presisi adalah 15° .
Listrik dapat menyebabkan medan magnet. Garis tenaga listrik dapat
mempengaruhi pembacaan kompas.
6.2.3. Metode Perencanaan Utilitas dan Prasarana Pendukung Bangunan Gedung
1. Air Bersih
2. Sanitasi dan Air Limbah
3. Penerangan
4. Area Parkir
5. Taman
6.2.4. Metode Pemilihan Elemen Arsitektur Dalam 3 Kelompok Teori
Dalam bidang perencanaan arsitektur dikenal 2 bahasa, yaitu: bahasa
struktur (the language of structure) dan bahasa ruang (the language of
space) yang keduanya saling memeiliki keterkaitan dan sistem hubungan
khususnya dalam penataan bangunan atau kawasan.
Perencanaan ini dirancang berdasarkan 7 (tujuh) prinsip sebuah place
secara estetis dengan konsep perancangan kawasan pelabuhan secara
terpadu (integrated development system), prinsip-prinsip tersebut yaitu:
Gambar-6.1
BAB VII
ENCANA KERJA
7.1 Jadwal Rencana Kegiatan
Dalam rangka upaya untuk mencapai sasaran dan tujuan dari pelaksanaan
kegiatan ini secara lebih optimal, konsultan akan melaksanakan kegiatan
tersebut secara signifikan dan sistematis pada setiap fase kegiatan yang
dilaksanakan. Dengan demikian Konsultan Perencana akan membuat rencana
kerja dan bobot prentase pencapaian target kegiatan yang akan dilaksanakan
di lokasi kegiatan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel – 7.1
Tabel-7.1
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
BULAN KE
No URAIAN KEGIATAN KET
I II III
11 Seminar Rancangan
BULAN KE
JUMLAH
No POSISI NAMA PERSONIL O/B
KET
I II III
1 TEAM LEADER
TA.
2 1.
ARSITEKTUR
2.
3 TA. SIPIL 1.
2.
TA.
4
LANDSCAPE
5 TA. ME
DOK.
7
SPESIALIS
8 SURVEYOR 1.
2.
9 DRAFMAN 1.
2.
3.
4.
10 ADMINISTRASI
Gambar – 7.1
SUPPORTING STAFF
Office Manager
Sekertaris
Operator Komputer
Driver
Office Boy
BAB VIII
ASILITAS PENDUKUNG
1. Kantor :
Kantor konsultan secara administratif idealnya berada di lokasi proyek,
dimana pemrakarsa menyiapkan tempat, karena di dalam kegiatan yang
berlangsung kurang dari 5 (lima) bulan tidak diperkenankan menyewa
kantor. walau demikian konsultan akan tetap menyiapkan tempat yang
representatif berlokasi di kota makassar untuk dijadikan tempat aktivitas
para tenaga ahli, serveyor dan tenaga pendukung. fasilitas peralatan
kantor yang akan digunakan dalam kegiatan penyusunan ini yang telah
dimiliki oleh perusahaan antara lain adalah sebagaimana tercantum pada
tabel 7.1 sebagai berikut :
TABEL – 7.1
Fasilitas Peralatan Kantor Proyek
NO NAMA & JENIS ALAT JUMLAH KETERANGAN
2. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung kantor yang akan disediakan konsultan antara lain
adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2
Fasilitas Peralatan Pendukung
BAB IX
ENUTUP
Demikian Proposal teknis ini dibuat dan diajukan sebagai salah-satu persyaratan
dalam proses tender pengadaan jasa konsultansi untuk paket pekerjaan ini, kami
telah melakukan kajian secara cermat dan mendalam terhadap substansi materi yang
diajukan dalam proposal teknis ini, sehingga dengan demikian diharapkan
perusahaan kami dapat memberikan sumbangsih dan kerjasama yang signifikan
dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, upaya ini dilakukan dalam rangka
untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan pembangunan kota yang
serasi, selaras dan mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Proposal teknis ini dibuat oleh para tenaga ahli yang akan terlibat langsung
dalam kegiatan ini, sehingga pada saatnya nanti semua tenaga ahli kami telah
mengetahui dan memahami betul terhadap tugas dan tanggungjawabnya masing-
masing, sesuai dengan persyaratan dan tuntutan KAK/TOR kegiatan.