Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

Ketika Nabi Muhammad saw. meninggal dunia pada usia 63 tahun di


Madinah, umat islam di pimpin oleh Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini terdapat
empat orang khalifah, mereka adalah para sahabat terdekat Rasullah, yaitu Abu
Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.

Banyak kemajuan yang diperoleh pada masa pemerintahan Khulafaur


Rasyidin. Salah satu programnya adalah memperluasnya daerah kekuasaan islam
ke berbagai penjuru dunia. Kekuasaan Khulafaur Rasyidin ini berakhir,
dilanjutkan oleh Muawiyah sebagai khalifah, hingga terbentuk kerajaan Bani
Umayyah. Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah ini islam dan daerah
kekuasanya semakin meluas. Tetapi banyak terdapat penyimpangan dalam bentuk
pemerintahan yang diwariskan Nabi. Hal ini merupakan penyebab utama
runtuhnya kekhalifahan Bani Umayyah ini. Kemudian Khalifahan diambil alih
oleh Bani Abbasiyah.

Pada masa Bani Abbasiyah, islam terus berkembang pesat di berbagai


daerah belahan dunia. Islam terus berkembang sampai abad modern walaupun
pemerintahannya silih berganti. Islam di sebarluaskan bukan dengan senjata,
bukan dengan kekerasan dan peperangan. Tetapi islam berkembang sesuai dengan
fitrah yang Allah anugrahkan kepada manusia.

Perkembangan modern dalam islam ini timbul sebagai akibat dari


perubahan – perubahan besar dalam segala bidang kehidupan manusiayang
dibawa oleh kemajuan pesat yang terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Masalah – masalah yang ditimbulkan dalam bidang keagamaan,
termasuk islam adalah lebih pelik dari yang terdapat dalam bidang – bidang
kehidupan lainnya. Salah satu dari sebab – sebanya adalah karena dalam agama
terdapat ajaran – ajaran absolut, mutlak benar, kekal, tidak berubah, dan tidak bisa
di ubah. Ajaran – ajaran itu diyakini sebagai dogma dan sebagai akibatnya
timbullah sikap dogmatis dalam agama. Sikap dogmatis tersebut membuat orang
tertutup dan tidak diterima yang bertentangan dengan dogma – dogma yang
dianutnya. Sikap dogmatis, membuat orang berpegang teduh pada pendapat –
pendapat lama dan tidak bisa menerima perubahan.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

ISI

Pengertian Islam kontemporer

kontemporer artinya dari masa ke masa atau dari waktu ke wakt. Sejarah
Islam kontemporer yaitu suatu ilmu yang mempelajari kebudayaan Islam pada
masa lampau dari waktu ke waktu yang dimulai dari masa Rasulullah. Menurut
bahasa (etimologi), Islam kontemporer adalah agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad saw. Pada masa lampau dan berkembang hingga sekarang.

Menurut istilah (terminologi), islam kontemporer adalah gagasan untuk


mengkaji islam sebagai nilai alternatif baik dalam perspektif interpretasi tekstual
maupun kajian tekstual mengenai kemampuan islam memberikan solusi baru
kepada temuan – temuan di semua dimensi kehidupan dari masa lampau hingga
sekarang.

2.1 sejarah Khulafaur Rasyidin

a. Khalifah Abu Bakar (11-13 H/632-634 M)

Terpilihnya Abu Bakar Ash-shiddiq sebagai pengganti Rasulullah saw.


Adala pertimbangan – pertimbangan yang cukup beralasan. Pertama, beliau
sangat dekat dengan Rasulullah saw. Baik dalam bidang agama maupun
kekeluargaan, apalagi dalam soal persahabatan. Kedua, beliau adalah sahabat
yang sangat mempercayai Rasulullah saw. Ketiga, beliau seorang dermawan yang
mendermakan seluruh harta bendanya untuk kepentingan islam. Keempat, Istri
Rasulullah saw. Setelah wafatnya Siti Khadijah adalah Siti Aisyah wanita yang
cerdas, setia, dan pandai itu adalah putri Abu Bakar yang dinikahi oleh Rasulullah
ketika umurnya masih belia. Kelima, Abu Bakarlah yang diperintahkan
Rasulullah saw. Menjadi imam solat berjamaah di waktu Rasulullah sakit.
Keenam, Abu Bakar adalah pria dewasa yang pertama sekali yang menganut
islam dan menjadi tiang di dalam mempertahankan islam.
Abu Bakar menjadi khalifah tidak lama, kemudian ia meninggal dunia
tahun 13 H/634 M. Masanya memimpin yang singkat itu banyak dipergunakan
untuk menyelesaikan perang Riddah, yang ditimbulkan oleh suku – suku bangsa
Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada islam. Mereka menganggap bahwa
perjanjian yang mereka buat dengan Nabi Muhammad saw. Dengan sendirinya
tidak mengingat lagi setelah nabi wafat. Mereka selanjutnya mengambil sikap
menentang terhadap Abu Bakar.

Keteguhan pendirian Abu Bakar, kekuatan iman kaun Muhajirin dan kaum
Anshar, adalah faktor yang menetukan untuk meneguhkan tiang sendi Islam.
Untuk menghadapi musuh islam ini, khalifah Abu Bakr mempersiapkan beberapa
pasukan untuk memukul umat mereka, sehingga dalam waktu relatif singkat
persatuan Arab muslim telah dapat dipulihkan kembali. Setelah itu, barulah
Khalifah mengirim pasukan demi pasukan ke Irak dan Syam, untuk
mengembangkan dakwah Islamiyah dlama daerah- daerah Kerajaan Persia dan
Romaawi.

B. khalifah Umar bin Khathab (13-23 H/634-644 M)

Umar ibn al –khattab adalah salah satu putera terbaik suku Quraisy. Ia lahir
13 tahun sesudah Rasulullah saw. Dilahirkan. Umar bin Khattab merupakan
pengganti dari Abu Bakar. Untuk pertama kalinya, pergantian kepimpinan
dilakukan melalui penunjukan. Berdasarkan hasil musyawarah antara pemuka
sahabat memutuskan untuk menunjuk Umar bin al-Khattab sebagai khalifah
Islam kedua. Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh kaum Muslimin.
Setelah diangkat menjadi khalifah, Umar bin Khattab menyebut dirinya
sebagai Khalifah Khalafati Rasulillah (Pengganti dari Pengganti Rasulillah).
Umar juga memperkenal istilah Amir al-Mu’minin (Komandan orang-orang
yang beriman) kepada para sahabat pada waktu itu (Yatim, 2000).

Usaha – usaha yang telah dilakukan Abu bakar, dilanjutkan oleh


khalifah kedua Umar bin Khathab. Di zama Umar gelombang ekspansi
pertama terjadi, kota Damaskus dikuasai Islam tahun 635 M dan setahun
kemudian setelah tentara Bizantuim kalah di pertempuran Yarmurk, daerah
Suriah bergabung dnegan kekuasaan Islam. Dengan adanya ekspansi pertama
ini, kekuasaan Islam di bawah khalifah Umar, telah meliputi semenanjung
Arabia, Palestina, Suraih, Irak, Persia, dan Mesir.

Dalam masa pemerintahan Umar, kaum muslimin telah mengislamkan


sebahagian besar negeri- negeri Persia di sebelah timur hingga samapi ke
Syria dan negeri – negeri Armenia. Di sebelah barat telah samapi ke Mesir.

Umar dibunuh oleh seorang budak dari Persia yang tidak diketahui
latar belakang dan pembunuhan itu. Para ahli sejarah berpendapat bahwa
terdapat permusuhan yang meningkat antar bangsa Persia dengan khalifah
Umar bin khatta, permusuhan itu disebabkan karean hal berikut.

a. Bangsa Persia menganggap bangsa Arab sebagai penjajah, karena di


massa Umar negeri Persia terbuka untuk masuk Islam dan
mengizinkan keluar masuknya orang Arab untuk mengajarkan
agama Islam
b. Banyak pembesar Persia seperti raja, menteri- menteri, gubernur,
bupati, yang kehilangnan jabatan. Hal itu menimbulkan rasa kesal
dan tidak puas, apalagi sebelumnya kekeuasaan mereka sangat
luas, memiliki hamab sahaya dna pengikut yang besar
c. Rasa denda\m pad aagama Islam dari bangsa Arab dna pemerintah,
maka pembunuh terhadap Khalifah Umar adlah usaha membals
dendam, memuaskan hati, membuat mati seorang yang dianggap
pemegang peranan dalam penaklukan Persia
d. Islam yang baru measuki negara itu, belum dapat mehgilangkan
kocongkakan bangs Persia sebagai salah satu dari negara raksasa
dunia (negara super power) di saat itu
c. khalifah Utsman bin Affan ( 23-35 H/644-656 M)

Pada zaman Utsman seluruh suara umat Islam tercurah kepadanya.


Utsman telah meletakkan dasr musyawarah bagi umat Islam. Kemudian ia
memiliki anggota Majelis Syura di antara umat itu snediri untuk mengatur
kepentingan kaum muslim. Utsman adalah orang yang banyak berderma
untuk kepentingan Islam dan dikenal sebagai orang yang sangat pemalu dan
pemurah,. Di kalangan bangsanya, beliau terkenal sebagai orang yang lemah
lembut dan banyak menolong.

Pada masa Utsman terdapat juga upaya perluasan daerah kekuasaan


Islam, yaitu melanjutkan usah penaklukan Persia, kemudian Tabaristan,
Azerbeijan, dan Armenia. Karena kekuasaan islam semakin berkembang,
maka perlu diupayakan pengumpulan AL quran untuk dibaca dan dianjarkan
kaum muslimin yang sudah meluas itu. Maka utsman melalui orang
kepercayaan mulailah mengumpulkna dan menuliskan al quran itu.

Selama empat belas tahun menjadi khalifah banyak kemajuan yang di


tempuh. Namun karena banykany KKN yang masuk ke dalam kabinet
pemerintahan khalifah Utsman, maka timbul ketidaksenangan di kalangan
masyarakat islam. Akibatnya terjadilah kerusuhan dan perpecahan. Akhirnya
Utsman mengakhiri kekhalifahannya tahun 35 H/656 M

d.khalifah Ali bin Abu Thalib (35-40 H/656-661 M)

pemerintahan Khalifah Ali dimulai setelah Utsman wafat. Golongan


yang dendam dengan Utsman, mereka mengangkat Ali menjadi khalifah.
Golongan netral, mereka mengikuti Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Golongan pertama berpusat di bandar kufah. Golongan kedua


bermarkas di kota Damsyik. Karena tidak ada keharmonisan anatar kedua
golongan ini maka terjadilah gejolak. Dua golongan ini saling bermusuhan dan
saling mengutuk sehingga terjadi perang besar antara keduanya di Lembah
Saffain.

Perang tidak berakhir dengan keuntungan pasti bagi salah satu


golongan, karena penduduk Syam meminta ber-tahkim kepada kitab Allah
yang diterima oelh kebanyakn penduduk Irak. Sayangnya, tahkim telah
menguatkan golongan Mu’awiyah dan melemahkan golongan Ali.karena itu,
Ali terlibatlah dalam kancah pertentangan di lingkungan sendiri. Akhirnya Ali
terbunuh oleh seorang Khawarij yang fanatik. Dengan terbunuhnya Ali maka
sebagian besar kaum muslimin bersepakat mendukung Mu’awiyah menjadi
khalifah. Berakhirlah masa Khulafaur Rasyidin. Kaum muslimin terpecah ke
dalam tga kelompok besar berkut

1. Jumhurul muslimin, yang mendukung Mu’awiyah dan


pemerintahannya
2. Syi’ah, yang tetap mencintai Ali dan ahli baitnya serta menetang
keras rezim Mu’awiyah
3. Khawarij, yang marah mendedam kepada Utsman, Ali, dan
Mu’awiyah

Menurut Ahmad Amin ada satu golongan lagi yang disebut kaum
Murjiah yang menganut politik netral. Sepeninggal Khalifah Ali bin Abi thalib
(40 H/661 M), para pengikutnya kemudian mengangkat Hasan ibn Ali sebagai
penggantinya. Akan tetapi, setelah pemerintah lebih kurang tiga bulan, kursi
kekuasaan ia serahkan kepada Muwiyah ibn Abi Sufyan.

2. sejarah Bani Umayyah

a. masa Khalifah Umayyah di Damaskus


dinasti Bni Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan. Kerajaan
in i berkedudukan di Damaskus. Dinasti Bni Umayyah selama 90 tahun (40-
132 H/661-750 M). Naiknya Mu’awiyah menjadi khalifah menandai babak
baru dalam sistem kehalifahan, dari sistem republik menjdai sistem monarki,
menjurus ke aristokrasi. Ilmu- ilmu dari kebudayaan Yunani dan Romawi
mulai dibangkitkan kembali. Khalifah Mu’awiyah banyak menggunakan
tenaga- tenaga dari golongan Nasrani dalam pemerintahan. Terutama dalam
hal penerjemahan. Pada masa ini banyak pulan orang – orang nAsrani dan
Yahudi masuk islam. Kemudian memberi wawasan dan nuasa baru khususnya
dalam bidang ilmu tafsir.

Pada masa khalifah Bani Umayyah yang terakhir banyak terjadi


pemberontakan. Hingga akhirnya pemberontakn itu mebawa kehancuran
bagi kerajaan Bani Umayyah. Hal hal yang menyebabkan pemberontakn itu
adalah sebagai bnerikut

a. Bani Umayyah selalu menebarkan fitnah terhadap Alin bin Abi


Thalib
b. Bani Umayyah tidak menempati janji- jani yang diikrarkan pada
Hasan Ibnu Ali
c. Fanatik terhadap golongan sendiri

b. masa khalifah Bni Umayyah di Spanyol (750- 1492 M)

Pada tahun 750 M dinasti Bani Umayyah dilanjutkan oleh lawan politiknya,
yaitu Abdul Abbas Asy- Syafah, kecuali seorang pemuda bernama
Abdurrahman berhasil meloloskan diri dan lari ke Semenajung Andalusia.
Kemudian Abdurrahman mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.
Abdurrahman menyataka terpisah dari Dinasti Abbasyiah.
Ilmu pengetahuan di Spanyol sangat maju pada waktu itu, baik ilmu
diniyah (keagamaan ) maun pun ilmu kauniyah ( keduniaan) . sistem
pemrintahan yang dilaksnakan Dinasti Umayyah di Damaskus di terapkan di
Spanyol.para sarjana sarajan besar seperti Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, dan Ibnu
Rusyd (Averous) telah berhasil menerjemahkan ilmu – ilmu dari filsafat Yunai
dan Romawi. Kemudian diberi komentar dan diislamisasikan (dikuatkan
dengan dalil Alqura-hadist), kemudia ilmu nitu disebarluaskan di Spanyol
maupun Baghdad. Kekuasaan Islam di Andalusia ini smeakin jaya dengan
berdirinya perguruan tinggi islam, perpustakaan dan mesjid yang megah.
Syiar Islam menjadi bergema smapai ke berbagai pelosok Spanyol.

Anda mungkin juga menyukai