Anda di halaman 1dari 15

Prediksi Soal, ​Jos Gandos !!!

1 3 (tiga) pronged approach yang dilakukan dalam upaya pemberantasan korupsi :


a Deterrence, Investigation, Prevention
b Investigation, Law Enforcement, Prevention
c Investigation, Repression, Prevention
d Repression, Deterrence, Prevention
e Deterrence, Education, Prevention
Sumber :
Slide Tony Kwok (Kuliah Umum) Page 11
3 Pronged Approach
- Deterrence
- Prevention
- Education
2 According to Tony Kwok (2017), enforcement is important because, ……………. by exception;
a Demonstrate political will;
b Courage public and private support;
c Driving force for system review;
d Provide basis for public education
e Recovery of corrupt proceeds
Sumber:
Slide Tony Kwok (Kuliah Umum)
Why Enforcement is important?
● Demostrate political will
● Encourage public support
● Driving force for system review
● Provide basis for public education
● Recovery of corrupt proceeds
● Deter the most corrupt!
3 Berikut adalah yang merupakan upaya penanggulangan korupsi melalui jalur non penal:
a Criminal Law Application
b Bersifat Repressive
c Legal Action
d Influencing view of society on crime and punishment
e Prosecution on the special court of corruption
Menurut G. Peter Hoefnagels, penanggulangan dapat ditempuh dengan beberapa metode: penerapan hukum pidana
(​criminal law application​), pencegahan tanpa pidana (​prevention without punishment​) dan mempengaruhi pandangan
masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat mass media (​influencing views of society on crime and
punishment/mass ​media​). Dari ketiga jenis penanggulangan di atas, yang pertama dikategorikan dalam jalur penal
(hukum pidana), sedangkan dua jenis terakhir dapat dikelompokkan dalam jalur penal (non pidana).
4 Berikut adalah keterbatasan sarana penal, kecuali:
a secara dogmatis, sanksi pidana merupakan jenis sanksi yang paling tajam dalam bidang hukum, sehingga
harus digunakan sebagai ultimum remedium
b secara fungsional/pragmatis, operasionalisasi dan aplikasinya menuntut biaya yang tinggi
c sanksi pidana mengandung sifat deterrence, mengandung efek jera yang positif
d hukum pidana dan pemidanaan bukanlah “obat yang manjur / “panacea”
e penggunaan hukum pidana dalam menanggulangi kejahatan hanya merupakan “kurieren am symptom”
Sarana penal: upaya penanggulangan kejahatan dengan menggunakan hukuman pidana

5 Penelitian yang menyatakan bahwa lamanya waktu yang dijalani oleh seseorang di dalam penjara tidak
berpengaruh pada adanya ​reconviction​ atau penghukuman kembali adalah merupakan pendapat:
a S.R. Brody
b Karl O. Christiansen
c Wolf Middendorf
d Rubin
e Schultz

6 Salah satu pertimbangan penetapan UU 30 Th 2002 adalah bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, pemberantasan tindak pidana korupsi yang terjadi sampain sekarang belum dapat dilaksanakan secara
optimal. Oleh karena itu pemberantasan tindak pidana korupsi perlu ditingkatkan secara,........... kecuali:
a Profesional
b Intensif
c Berkesinambungan
d Komprehensif
e Tidak ada jawaban yang tepat, karena korupsi telah merugikan keuangan negara, perekonomian negara, dan
menghambat pembangunan nasional.
Sumber:
UU Nomor 30 Th 2002, Menimbang (huruf a)
“bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang ................. pemberantasan tindak pidana korupsi perlu
ditingkatkan secara ​profesional, intensif, dan berkesinambungan karena korupsi telah merugikan keuangan
negara, perekonomian negara, dan menghambat pembangunan nasional​;”
7 Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui, kecuali :
a Kegiatan yang efektif dan efisien
b Keandalan pelaporan keuangan
c Kepemimpinan yang kondusif
d Pengamanan aset negara
e Ketaatan terhadap peratuan perundang-undangan
Sumber :
Slide SPIP mengenai Tujuan SPIP yang ada 4.
8 SPIP Terdiri atas unsur unsur sebagai berikut kecuali
a Control Environtment
b Control Assessment
c Control Activities
d Information and Communication
e Monitoring
Sumber :
Slide SPIP kel 1
9 Penegakan integritas dan nilai etika sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf a PP nomor 60 tahun 2008,
sekurang-kurangnya dilakukan dengan, kecuali………..
a Menyusun dan menerapkan aturan perilaku
b Memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada setiap tingkat pimpinan instansi pemerintah
c Menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur, atau
penyelenggaraan terhadap aturan perilaku
d Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya intervensi atau pengabaian pengendalian intern
e Menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat mendorong perilaku etis
Ada di tambahan lembaran negara PP 60 2008, kec. e
10 Kepemimpinan yang kondusif sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 huruf c PP 60 Tahun 2008
sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan, kecuali:
a Mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan
b Menerapkan manajemen berbasis kinerja
c Mendukung Fungsi tertentu dalam penerapan SPIP
d Melindungi atas aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah
e Melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkat yang lebih tinggi
Sumber : PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP
11 Identifikasi resiko sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2) huruf a PP 60 Tahun 2008, sekurang-kurangnya
dilaksanakan dengan, kecualikasi resiko sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2) huruf a PP 60 Tahun
2008, sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan, kecuali:
a Menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan
secara komprehensif
b Menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor internal
c Menggunakan metode deteksi dini atas resiko yang menghambat tujuan organisasi
d Menilai faktor lain yang dapat meningkatkan resiko
e Tidak ada jawaban yang tepat
Penjelasan : Cukup Jelas. Bisa dilihat langsung di PP 60 Tahun 2008 Pasal 13 ayat (2).

12 Menurut pasal 3 UU 30 tahun 2002, Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat:
a profesional dan independen
b profesional dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
c ad hoc dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
d independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
e profesional, independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
UU No 30 tahun 2002 tentang KPK pasal 3
13 Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan meningkatkan…...terhadap upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi
a efektifitas dan efisiensi
b daya guna dan hasil guna
c akuntabilitas dan transparansi
d profesionalisme dan akuntabilitas
e kapabilitas dan profesionalisme
UU No 30 tahun 2002 tentang KPK
14 Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi berasaskan pada, kecuali...
a Kepastian Nilai
b Keterbukaan
c Akuntabilitas
d Kepentingan Umum
e Proporsionalitas
Sumber : Pasal 5 UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang berisi
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi berasaskan pada :
a. kepastian hukum;
b. keterbukaan;
c. akuntabilitas;
d. kepentingan umum; dan
e. proporsionalitas.
15 Menurut Pasal 6 UU 30 tahun 2002, Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas, kecuali:
a Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
b Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
c Melakukan penyelidikan, investigasi, dan eksekusi terhadap tindak pidana korupsi;
d Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi;
e Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sumber : Pasal 6 ayat (c) UU no 30 Tahun 2002 tentang KPK
disebutkan bahwa
KPK bertugas Melakukan penyelidikan, investigasi, dan ​penuntutan ​terhadap tindak pidana korupsi​;
disebutkan ​penuntutan​ dan bukan ​eksekusi.
16 Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana dimaksud pada UU 30 Tahun 2002 membawahkan 4 (empat) bidang
yang terdiri dari, kecuali...
a Bidang Pendidikan
b Bidang Pencegahan
c Bidang Punindakan
d Bidamng Informasi dan Data
e Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat
Sumber : Pasal 26 Ayat (2) UU 30 Tahun 2002

Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahkan 4 (empat) bidang yang terdiri atas:
a.Bidang Pencegalan;
b.Bidang Penindakan;
c.Bidang Informasi dan Data; dan
d.Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat.

17 Selain WNI, bertakwa kepada Tuhan YME, serta sehat jasmani dan rohani; untuk dapat diangkat sebagai
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, kecuali:
a berijazah sarjana hukum atau sarjana lain yang memiliki keahlian dan pengalaman
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan, atau perbankan;
b berumur sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) tahun dan setinggi-tingginya 65 (enam puluh lima) tahun pada
proses pemilihan.
c tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
d cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi dan memiliki reputasi yang baik;
e tidak menjadi pengurus salah satu partai politik.
Sumber : Pasal 29 Ayat UU 30 Tahun 2002
Untuk dapat diangkat sebagai Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.
warga negara Republik Indonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah sarjana hukum atau sarjana lain yang memiliki keahlian dan pengalaman sekurangkurangnya 15 (lima
belas) tahun dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan, atau perbankan;
e. berumur sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) tahun dan setinggi-tingginya 65 (enam puluh lima) tahun pada proses
pemilihan;
f. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
g. cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki reputasi yang baik;
h. tidak menjadi pengurus salah satu partai politik;
i. melepaskan jabatan struktural dan atau jabatan lainnya selama menjadi anggota Komisi Pemberantasan Korupsi;
j. tidak menjalankan profesinya selama menjadi anggota Komisi Pemberantasan Korupsi; dan
k. mengumumkan kekayaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18 Menurut Pasal 32 ayat (1) UU 30 tahun 2002, Pimpinan KPK berhenti atau diberhentikan karena, kecuali …..
a Meninggal dunia
b Berakhir masa jabatan
c Menjadi Tersangka karena melakukan tindakan pidana kejahatan
d Berhalangan tetap atau secara terus menerus selama lebih dari 3 tahun tidak dapat melaksanakan tugasnya
e Mengundurkan diri

19 Setiap Anggota KPK dan pegawai pada KPK yang melakukan tindak pidana korupsi, pidananya diperberat dengan
menambah?
a 1/2 (satu perdua) dari ancaman pidana pokok
b 1/3 (Satu pertiga) dari ancaman pidana pokok
c 1/4 (satu perempat) dari ancaman pidana pokok
d 1/5 (satu perlima) dari ancaman pidana pokok
e Menjadi 2 (Dua) kali dari ancaman pidana pokok
UU No 30 Tahun 2002 Pasal 67
Setiap Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi dan pegawai pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang melakukan
tindak pidana korupsi, pidananya diperberat dengan menambah 1/3 (satu pertiga) dari ancaman pidana pokok.
20 Pemeriksaan perkara TPK sebagaimana dimaksud pada pasal 58 ayat (1) UU No 30 tahun 2002, dilakukan oleh
majelis hakim

a. Berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan dan 1
(satu) orang hakim ad hoc;

b. Berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan dan 2
(dua) orang hakim ad hoc;

c. Berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan dan 2
(dua) orang hakim ad hoc;
d. Berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan
dan 3 (tiga) orang hakim ad hoc;

e. Berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan dan
3 (tiga) orang hakim ad hoc.

Sumber : Pasal 58 Ayat (2) UU 30 Tahun 2002

Pasal 58 ayat (2) UU No 30 tahun 2002 berbunyi “​Pemeriksaan perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh majelis hakim berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang hakim Pengadilan Negeri yang
bersangkutan dan 3 (tiga) orang hakim ad hoc.”

21 Deputi Bidang Pencegahan KPK membawahkan 4 Direktorat di bawah ini kecuali:


a Penelitian dan Pengembangan
b Gratifikasi
c PP LHKPN (Pelaporan dan Pemeriksaan LHKPN)
d Dikyanmas (Pendidikan & Pelayanan Masyarakat)
e PJKAKI (Pembinaan Jaringan Kerja antar Komisi & Instansi)

22 Dalam hal putusan Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi dimohonkan kasasi kepada Mahkamah Agung,
Perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam jangka waktu paling lama berapa hari kerja terhitung sejak tanggal
berkas perkara diterima oleh Mahkamah Agung?
a 20
b 30
c 60
d 90
e 120
Sumber : Pasal 60 Ayat (1) UU 30 Tahun 2002
Dalam UU no 30 tahun 2002, Pasal 60 ayat (1) berbunyi ​Dalam hal putusan Pengadilan Tinggi Tindak
Pidana Korupsi dimohonkan kasasi kepada Mahkamah Agung, perkara tersebut diperiksa dan diputus
dalam jangka w aktu paling lama ​90 (sembilan puluh)hari kerja terhitung sejak tanggal berkas perkara
diterima oleh Mahkamah Agung.

23 Berikut adalah nilai-nilai anti korupsi yang dikembangkan oleh KPK, kecuali
a Kejujuran
b Kemandirian
c Kepedulian
d Keikhlasan
e Keadilan
Ju Pe Man Di TanKer Seder BerAdil
24 Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang independen yang khusus
menangani korupsi. Sebagai contoh di beberapa negara didirikan lembaga yang dinamakan Ombudsman. Lembaga
Ombudsman pertama kali didirikan dengan nama ​Justitieombudsmannen ​pada tahun 1809, Oleh Parlemen...
a Inggris;
b Perancis;
c Denmark;
d Swedia;
e Amerika Serikat
The ​Riksdag has had an ​Ombudsman Institution since 1809. At that time Sweden was ruled by the ​King and therefore
the ​Riksdag of the Estates​, which then represented ​the Four Estates​, considered that some institution that was
independent of the executive was needed in order to ensure that laws and statutes were observed. For this reason it
appointed a Parliamentary Ombudsman and still continues to do so. The first Ombudsman was appointed in 1810, and
the Parliamentary Ombudsmen still follow the basic principles that have applied since then. ​(Wikipedia)
25 Hal lain yang perlu dilakukan dalam memberantas korupsi adalah melakukan kerjasama internasional atau
kerjasama baik dengan Negara lain maupun dengan lembaga internasional. Di tingkat internasional, Lembaga
Internasional yang membuat program Nation Integrity System adalah…
a World Bank
b OECD
c Transparency International
d UNODC
e Asian Development Bank

26 Oleh Bank dunia pendekatan untuk melaksanakan program anti korupsi dibedakan menjadi dua yakni:
a Pendekatan Bottom-up and pendekatan Top-down
b Pendekatan Pencegahan (preventif) dan pendekatan penegakan hukum (law enforcement)
c Pendekatan internal dan pendekatan eksternal
d Pendekatan efektifitas dan pendekatan efisieni
e Pendekatan akuntabilitas dan pendekatan efisiensi
Program yang dikembangkan oleh Bank Dunia didasarkan pada premis bahwa untuk memberantas korupsi
secara efektif, perlu dibangun tanggung jawab bersama berbagai lembaga dalam masyarakat. Lembaga-lembaga yang
harus dilibatkan diantaranya pemerintah, parlemen, lembaga hukum, lembaga pelayanan umum, ​watchdog institution
seperti ​public-auditor ​dan lembaga atau komisi pemberantasan korupsi, masyarakat sipil, media dan lembaga
internasional. ​Oleh Bank Dunia, pendekatan untuk melaksanakan program anti korupsi dibedakan menjadi 2
(dua) yakni pendekatan dari bawah ​(bottom-up) ​dan pendekatan dari atas ​(top-down)​.
27 Oleh Krishna K. Tummala dinyatakan bahwa secara teoretis korupsi yang bersifat endemik banyak terjadi di
negara yang masih berkembang atau ​Less Developed Countries (LDCs) (Tummala : 2009) yang disebabkan karena
beberapa hal yakni,........ kecuali:
a Unequal access to, dispropriortionate distribution of wealth among the rich and the poor
b Private employment as the only, or primary, source of income
c fast changing norms and the inability to correspond personal life patterns with public obligations and
expectations
d access to power points accorded by state controls on many aspects of private lives
e poor, or absent, mechanisms to enforce anti corruption laws
Oleh Krishna K. Tummala dinyatakan bahwa secara teoretis korupsi yang bersifat endemik banyak terjadi di negara
yang masih berkembang atau Less Developed Countries (LDCs) (Tummala : 2009) yang disebabkan karena beberapa
hal yakni :
It is theorized that corruption is endemic in for various reasons:
1. unequal access to, and disproportionate distribution of wealth among the rich and the poor;
2. public employment as the only, or primary, source of income;
3. fast changing norms and the inability to correspond personal life patterns with public obligations and
expectations;
4. access to power points accorded by state controls on many aspects of private lives;
5. poor, or absent, mechanisms to enforce anti-corruption laws;
6. general degradation of morality, or amoral life styles;
7. lack of community sense, and so on
28 Dalam hal seseorang dirugikan sebagai akibat penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang dilakukan oleh
Komisi Pemberatasan Korupsi secara bertentangan dengan Undang-Undang atau dengan hukum yang berlaku,
orang yang bersangkutan berhak untuk mengajukan
a gugatan ganti rugi dan/atau rehabilitasi
b gugatan ganti rugi dan/atau kompensasi
c gugatan rehabilitasi dan/atau kompensas​i
d gugatan ganti rugi, rehabilitasi dan/atau kompensasi
e tidak ada jawaban yang tepat
Sumber Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
29 di beberapa negara, pasal mengenai ‘fitnah’ dan ‘pencemaran nama baik’ tidak dapat diberlakukan untuk mereka
yang melaporkan kasus korupsi dengan pemikiran bahwa bahaya korupsi dianggap lebih besar dari pada
kepentingan individu. Indonesia sudah memiliki aturan mengenai perlindungan saksi dan korban yakni UU
Nomor:
a 7 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
b 9 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
c 11 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
d 12 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban
e 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban

30 Berikut adalah lembaga LSM atau NGO yang bergerak di bidang anti korupsi, kecuali:
a Transparency International
b ICW
c TII
d MTI
e WALHI
WALHI merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup
31 Tingkat hukuman disiplin terdiri dari hukuman disiplin ringan, sedang dan berat. berikut adalah jenis hukuman
disiplin berat sebagaimana dalam PP 53 2010 pasal 7 ayat (1) huruf c terdiri dari , kecuali
a penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
b pemindahan dalam rangka penurunan pangkat setingkat lebih rendah
c pembebasan dari jabatan
d pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
e pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

32 Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang…… kecuali:
a Profesional
b Berkualitas
c Memiliki nilai dasar dan etika profesi
d bebas dari intervensi politik
e Bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Pasal 1 angka 5 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
33 Kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disebut
a Disiplin PNS;
b Etika PNS;
c Kode Etik PNS;
d Code and Conduct ​PNS;
e Pedoman dan Peraturan PNS.
Pasal 1 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
34 Kode Etik dapat dikategorikan ke dalam norma :
a adat (custom) dan hukum (laws);
b adat (custom) dan kebiasaan (folkways);
c cara (usage) dan kebiasaan (folkways);
d tata kelakuan (mores) dan cara (usage):
e sosial (social) dan hukum (laws).

35 Dalam PP Nomor 53 tahun 2010, terdapat beberapa butir kewajiban dan larangan bagi PNS?
a 13 Butir Kewajiban dan 15 larangan
b 15 Butir Kewajiban dan 13 larangan
c 15 Butir Kewajiban dan 17 larangan
d 17 Butir Kewajiban dan 15 larangan
e 17 Butir Kewajiban dan 17 larangan

36 PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin, dipanggil secara tertulis untuk diperiksa oleh atasan langsung
atau Tim Pemeriksa. Apabila tanggal pemeriksaan dijadwalkan pada hari Senin tanggal 15 Januari 2018, Paling
lambat pada tanggal berapa surat panggilan tersebut seharusnya ditandatangani dan disampaikan kepada PNS
tersebut?
a 3 Januari 2018
b 4 Januari 2018
c 5 Januari 2018
d 6 Januari 2018
e 8 Januari 2018
Sumber : Pasal 23 PP 53 Tahun 2010 ayat (2) “Pemanggilan kepada PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan”
37 Tim Pemeriksa ( bersifat temporer atau Ad Hoc) dapat dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) atau
pejabat yang ditunjuk, apabila terdapat pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya :
a Ringan
b Sedang
c Berat
d Sedang dan berat
e Ringan, sedang berat
Pasal 25 PP No.53 tahun 2010 tentang Disiplin pegawai menjelaskan sesuai pasal 7 ayat 3 dan 4 yang merupakan jenis
hukuman disiplin sedang dan berat.
38 Upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan
oleh pejabat yang brwenang menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum disebut:
a protes
b keberatan
c banding
d kasasi
e peninjauan kembali
Pasal 31 PP 53/2010
Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan ​keputusan pejabat yang berwenang menghukum. Keputusan
tersebut disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk kepada
PNS yang bersangkutan serta tembusannya disampaikan kepada pejabat instansi terkait. Penyampaian keputusan
hukuman disiplin dilakukan paling lambat 14 hari kerja sejak keputusan ditetapkan
Pasal 32 PP 53 /2010
Jika PNS tersebut tidak setuju dengan keputusan pejabat terkait pelanggaran disiplin PNS, maka dapat dilakukan upaya
administratif , yang terdiri dari:
a. keberatan; dan
b. banding administratif

39 Kewajiban dan Larangan PNS di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 5
PMK 161/PMK.01/2012, dituangkan dalam keputusan pimpinan unit eselon I mengenai Kode Etik yang paling
kurang memuat ketentuan sebagai berikut, kecuali :
a Etika dalam berbangsa
b Etika dalam bernegara
c Etika dalam berorganisasi
d Etika dalam bermasyarakat
e Etika terhadap diri sendiri
Sumber :
PMK 161/PMK.01/2012

Kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dituangkan dalam keputusan pimpinan unit
eselon I mengenai Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) yang paling kurang memuat ketentuan
sebagai berikut:

a. etika dalam bernegara, yaitu etika Pegawai Negeri Sipil dalam kehidupan bernegara dan menjalankan tugas
kedinasan dengan prinsip menghindari pertentangan kepentingan (​conflict of interest​);
b. etika dalam berorganisasi, yaitu etika Pegawai Negeri Sipil dalam berhubungan dengan organisasi Kementerian
Keuangan dan organisasi lain diluar Kementerian Keuangan;
c. etika dalam bermasyarakat, yaitu etika Pegawai Negeri Sipil dalam berinteraksi dengan masyarakat dan
lingkungan sekitar;
d. etika terhadap diri sendiri, yaitu etika Pegawai Negeri Sipil dalam berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak;
dan
e. etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil, yaitu etika dalam berhubungan diantara Pegawai Negeri Sipil.
40 Sanksi moral berupa permohonan maaf secara lisan dan/atau terulis atau pernyataan penyesalan sebagaimana
dimaksud dalam PMK 161/PMK.01/2016 , Pasal 7 ayat (1) huruf a , dilaksanakan selambat-lambatnya berapa hari
kerja sejak keputusan sanksi moral disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan?
a 3;
b 4;
c 5;
d 6;
e 7;
Sumber : PMK 161/PMK.01/2012 , sepertinya soalnya salah ketik
PMK 161/PMK.01/2012 pasal 8 angka (9)
Sanksi moral berupa permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis atau pernyataan penyesalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a, dilaksanakan ​selambat lambatnya 3 (tiga) hari kerja ​sejak keputusan sanksi moral
disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
41 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan
yang sah adalah selama
a 31 s.d. 35 hari kerja
b 36 s.d. 40 hari kerja
c 41 s.d. 45 hari kerja
d 46 s.d. 50 hari kerja
e 51 s.d. 55 hari kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
42 Sesuai penjelasan Pasal 3 PP 53 tahun 2010, yang dimaksud dengan “tugas kedinasan” adalah tugas yang
diberikan oleh atasan yang berwenang dan berhubungan dengan, kecuali:
a jabatan
b peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian atau peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian
c peraturan kedinasan
d tata tertib di lingkungan kantor
e standar prosedur kerja (Standard Operating Procedure atau SOP)
Sumber: Penjelasan atas PP53 tahun 2010 Pasal 3 angka 5
43 Pegawai Negeri Sipil melakukan pelanggaran Kode Etik dijatuhi sanksi. Sanksi dimaksud berupa:
a Sanksi moral
b Hukuman disiplin atau tindakan administratif lainnya atas rekomendasi Majelis Kode Etik
c Sanksi pidana
d Sanksi moral dan hukuman disiplin atau tindakan administratif lainnya atas rekomendasi Majelis
Kode Etik
e Sanksi moral, sanksi pidana, dan hukuman disiplin atau tindakan administratif lainnya atas rekomendasi
Majelis Kode Etik
Sumber: PP 53 tahun 2010
44 Menurut PP 42 Tahun 2004, pembinaan Jiwa Korp Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk, kecuali:
a Membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan
kerjasama dan semangat pengabdiankepada masyarakat serta meningkatkan kemampuan, dan keteladanan
Pegawai Pegeri Sipil
b Memupuk rasa patriotisme dan bangga sebagai Pegawai Negeri Sipil yang berkualitas dan sadar akan
tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat
c Mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk mewujudkan Pegawai negeri Sipil yang bermutu tinggi dan
sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, dan abdi masyarakat
d Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil
sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
e Tidak ada jawaban yang tepat
Sumber:
PP 42 Tahun 2004, ​Pasal 3​ (bunyi pasal bisa dibaca di PP nya)
45 Yang bukan merupakan Ruang Lingkup pembinaan jiwa Korps Pegawao Negeri Sipil mencakup…. sesuai PP 42
th 2004 :
a Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil
b Partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah yang terkait dengan Pegawai Negeri Sipil
c Peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menumbuhkan cintah tanah air, bangsa dan
negara dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia
d Peningkatan kerja sama antara PNS untuk memelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka
meningkatkan jiwa korps PNS
e Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan PNS sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara
Sumber:
PP 42 Tahun 2004, ​Pasal 4​ (bunyi pasal bisa dibaca di PP nya)
46 Selain ketaqwaan kepada Tuhan YME, nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil
meliputi, Kecuali
a Kesetiaan dan Ketaatan kepada pancasila dan UUD 1945
b Semangan nasionalisme serta mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
c Ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
d Penghormatan orang tua dan terhadap hak-hak publik
e tidak diskriminatif
Sumber:
Slide Jiwa Korps
47 Menurut PP 42 tahun 2004, etika dalam bermasyarakat meliputi, kecuali…….
a Mewujudkan pola hidup sederhana
b Memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
c Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil secara tidak diskriminatif
d Menghargai perbedaan pendapat
e Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas
Etika terhadap sesama pegawai negeri sipil (d)
48 Etos kerja aparatur yang dimaksudkan disini adalah kegiatan atau upaya-upaya untuk menggali dan menerapkann
nilai-nilai positif dalam organisasi/instansi pemerintah yang disepakati oleh para anggota (Pegawai Negeri Sipil)
untuk meningkatkan prouktivitas kerja. Lingkup kegiatan etos kerja aparatur tersebut adalah kegiatan tersebut
berada di luar kewenangan-kewenangan formal dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi yang bersifat :
a On the Job Relation
b On Job Relation
c In the Job Relation
d In Job Relation
e Off Job Relation
Sumber : penjelasan PP ​42 TAHUN 2004
49 Tujuan ditetapkannya kode etik menurut PMK Nomor 29/PMK.01/2007 sebagaimana telah diubah dengan PMK
Nomor 161/2012 adalah kecuali:
a Meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil
b Menjamin terpeliharanya tata tertib
c Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif
d Menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional
e Meningkatkan harga diri dan kehormatan Pegawai Negeri Sipil
Penjelasan : slide nomor 3 Bapak Subagio Pertemuan 14_kode etik kemenkeu (Tujuan ditetapkan kode etik)
50 Ada lima karakteristik yang umumnya dapat djumpai pada setiap profesi, yaitu kecuali:
a Bidang pengetahuan khusus yang diajarkan secara formal dan bersertifikat / berijasah (pendidikan formal dan
profesional)
b Komitmen terhadap tujuan sosial (kebaikan) yang menjadi alasan bagi keberadaan profesi (pengabdian
kepada masyarakat)
c Kapasitas untuk mengatur diri sendiri, sering kali dengan sanksi hukum bagi mereka yang melanggar
norma-norma perilaku yang disepakati
d Ijin dari pihak berwenang (pemerintah dan asosisasi) yang berpraktik sebagai profesional
e Mendapatkan pengakuan di masyarakat dan gaji yang tinggi
Sumber : google dan sesuai kunci kuis

Anda mungkin juga menyukai