Anda di halaman 1dari 8

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi mesin pendingin saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia


modern, tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup,
namun juga sudah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia
(Arora, 2001). Penggunaan sistem pendingin semakin meningkat seiring dengan
kebutuhan hidup manusia, dengan pengaplikasian yang sudah melingkupi berbagai
segi aspek kehidupan, mulai dari industri makanan, industri kimia, hotel, rumah
sakit, penerbangan, perlayaran dan lain sebagainya. Salah satu jenis sistem
pendingin yang sering kita temukan adalah pengkondisian udara ruangan yang
disebut juga dengan AC (Air Conditioning).
AC pada umumnya bekerja berdasarkan prinsip kompresi uap, dimana terdapat
beberapa komponen utama yakni kompresor, kondensor, katup ekspansi dan
evaporator. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbedabeda,
yang nantinya disusun dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga membentuk
fungsi baru yakni untuk mengkondisikan udara suatu ruangan, seperti ruangan
rumah.
Indikator freon portable sebagai salah satu teknologi pendeteksi kadar volume
dalam pendingin (AC) menawarkan kemungkinan-kemungkinan baru di dunia
teknologi elektronic. Teknologi ini sangat fleksible sehingga cocok digunakan
dalam berbagai jenis mesin pendingin. Secara teori, teknologi ini menawarkan
spesifikasi yang menarik dengan tampilan digital serta terdapat fitur buzzer.
Sebelum teknologi ini diimplementasikan secara luas, penelitian yang lebih
lanjut harus dilakukan terlebih dahulu agar teknologi ini dapat dioptimalkan baik
dari segi kualitas dan keamanan pengguna. Pengembangan produk lebih lanjut juga
diperlukan agar indikator freon portable ini dapt diterima oleh masyarakat luas.
Untuk menyikapi masalah tersebut muncul sebuah ide untuk menciptakan
sebuah alat yang dapat memonitoring tingkat volume ataupun mampu mendeteksi
adanya indikasi kebocoran refrigerant (Freon) dalam pendingin. Oleh karena itu
kami akan membuat sebuah alat portable pendeteksi tingkat volume freon dalam
pendingin (AC), desain alat ini dengan memperhatikan kualitas alat dan konsumsi
daya, biaya produksi serta keamanan. Besar harapan kami agar alat portable ini
dapat menjadi pelopor teknologi media kreatif di Indonesia.

1.2. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini
adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat ukur yang dapat melakukan pengukuran dan pemantauan
tingkat volume Freon secara praktis (portable).
2

2. Menghasilkan inovasi alat ukur yang menawarkan kemudahan untuk


memperoleh informasi yang berkaitan dengan volume dan kebocoran Freon
dalam pendingin (AC).
3. Menghasilkan sebuah piranti yang dapat membantu manusia dalam
melakukan pengukuran tingkat Freon dalam pendingin (AC) secara praktis
dan efisien.

1.3. Perumusan Masalah


Permasalahan yang dibahas dalam program kreatifitas mahasiswa
bidang karsa cipta ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat alat yang memudahkan masyarakat untuk
mengetahui atau mendeteksi tingkat volume refrigerant (Freon) dalam
pendingin (AC)?
2. Bagaimana membuat sebuah alat yang dapat mengukur tingkat volume
freon dan mendeteksi secara dini bila terjadi kebocoran refrigerant
(Freon)?

1.4. Luaran yang Diharapkan


Dari program karsa cipta ini diharapkan akan diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Terciptanya suatu alat yang mampu mengetahui kebocoran dan volume
refrigerant (freon) pada mesin pendingin.
2. Mempermudah memonitorig keadaan refrigerant (freon)
3. Mempermudah pengecekan gas refrigerant (freon).

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat karya ini bagi pengguna atau masyarakat :


1. Meminimalisir terjadinya kebocoran dan berkurangnya gas refrigerant.
2. Dapat mengetahui kapan harus mengisi ulang freon.
3. Memudah proses monitoring tingkat volume refrigerant.
4. Memudahkan masyarakat untuk mengetahui kondisi refrigerant.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sistem Pendeteksi Elektronik


Refrigerasi adalah suatu usaha untuk memelihara tingkat suhu dari
suatu produk atau ruangan agar suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan
sekitarnya dangan cara penyerapan panas dari bahan atau ruangan itu, dan
dapat diartikan juga bahwa refrigerasi sebagai suatu pengelolaan terhadap
panas (IIyas, 1993 ).
System pendeteksi elektronik merupakan bagian dari system refrigerant
pada pendingin (AC) yang berfungsi untuk memonitoring tingkat volume
refrigerant pada system pendingin ruangan (AC). pemanfaatan elektronik
sebagai pengontrol atau monitoring tingkat volume refrigerant memungkinkan
dihasilkan akurasi pembacaan sensor tekanan sehingga masyarakat umum bias
mengetahui kondisi system pendinginya masing-masing dan juga akan
mengerti kapan waktu untuk mengganti atau menambah refrigerant bila sudah
habis.

2.2. Konstruksi Sistem Pendeteksi Elektronik


System control elektronik terdiri dari beberapa komponen yang bekerja
untuk mendeteksi volume dan kebocoran refrigerant (Freon) dalam pendingin,
diantaranya adalah Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold
Absolute Pressure (MAP), Mikrokontroler ATMega8, LCD 16x2, Buzzer,
LED, dan lain-lainya.

2.3. Konsep Alat Pendeteksi Tingkat Volume Refrigerant Elektronik


Bedasarkan Penjelasan diatas maka alat pendeteksi tingkat volume
refrigerant elektronik akan dibuat dengan beberapa inovasi agar didapatkan
konstruksi yang lebih sederhana sehingga mudah dan fleksible dalam
pemasangan dan pengaplikasianya di system pendingin manapun khususnya
pendingin ruangan (AC).

2.4. Konstruksi Alat Pendeteksi Tingkat Volume Refrigerant Elektronik


Alat ini akan tetap dibuat dengan tetap memanfaatkan sensor tekanan
MPX4100 sebagai pendeteksi tingkat volume refrigerant, tidak memakai
sensor tekanan jenis lain dikarenakan merupakan seri Manifold Absolute
Pressure (MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat membaca tekanan udara
dalam suatu manifold. Pada dasarnya sensor tekanan MPX4100 adalah sebuah
sensor tekanan yang sudah dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal
dan temperatur kalibrator yang membuat sensor ini stabil terhadap perubahan
4

suhu. Dengan adanya rangkaian pengkondisi sinyal maka sensor ini dapat
terhubung langsung dengan Analog to Digital Converter (ADC).
Selanjutnya data yang diterima sensor tekanan MPZ4100 akan dikirim
ke IC (Integrated Circuit) Mikrokontroler sebagai media untuk mengkonversi
berupa sinyal analog menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke LCD
untuk ditampilkan.
Selain itu, mengenai tingkat akurasi pengambilan atau pengukuran data
sensor ini sudah menggunakan teknik micro machine, thin film metalization
dan proses bipolar semiconductor. Sehingga mampu meminimalisir kesalahan
atau error .

2.5. Sistem Kontrol Pendeteksi Elektronik

System control pada mikrokontroler akan di program menggunakan


program control percabangan Bahasa “C”. untuk memproses data yang
diterima dari sensor tekanan namun data yang dikirim masih berupa data
analog dan selanjutnya dikirim ke kontroler ATmega8 untuk dikonversi
menjadi data digital, selanjutnya data tersebut akan ditampilkan ke LCD serta
secara otomatis mengaktifkan LED dan Buzzer sebagai indikator.
5

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. Studi Literatur


Studi literature dilakukan guna untuk mencari dan mengkaji sumber-
sumber yang relavan, tepat dan terpecaya dalam pengumpulan materi dan
menjadi acuan dalam penelitian kami. Studi literatur yang kami pakai
memfokuskan pada pemprograman perangkat dan desain mekanik, sehingga
harapan dari pengumpulan materi konsep dalam menyusun ssuatu PKM dapat
terlaksana dengan baik dan benar.

3.2. Proses Perencanaan Pembuatan

a. Persiapan Umum
Dalam tahap ini kegiatan yang ddilakukan yaitu adalah
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan
Alat portable pendeteksi tingkat volume Freon dalam pendingin dengan
system berbasis mikrokontroler yang efektif dan efisien dalam
pengaplikasinya di kalangan masyarakat. Persiapa umum juga meliputi
kegiatan perencanaan dan juga persiapan administratif dari program.

b. Rancang Desain
Rancangan desain Alat portable pendeteksi tingkat volume Freon
dalam pendingin berbasis mikrokontroler yang efektif dan efisien dalam
pengaplikasianya ini dijelaskan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk
diagram blok dan flowchat kerja alat.

Sensor LCD 16x2


Tekanan ATmega 8 Buzzer
MPX4100
LED

Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Alat

3.3. Tahap Pelaksanaan dan Uji Coba

Dalam pelaksanaanya program ini dibagi ke dalam 6 tahap yaitu


meliputi tahap persiapan umum, pembuatan alat, pengujian alat, perancangan
alat, penerapan alat, dan evaluasi.
6

a. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan untuk menunjang program ini
yaitu meliputi pesiapan administrative seperti pembuatan kerangka
laporan, pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi program, dan juga
persiapan lain yang bertujuan untuk lebih menata pelaksanaan program
agar dapat terlaksana dengan baik.
b. Pembuatan
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dengan 4 tahap yaitu
meliputi pembelian komponen, pembuatan system minimum
mikrokontroler, pembuatan program, perakitan inputan (berupa sensor)
dan output. Dari system yang telah dibuat kemudian dilakukan finishing
yaitu merapikan dan memperindah tampilan dari alat yang telah dibuat.

c. Pengujian
Pengujian dilakukan pada alat secara dua tahap. Pada tahap pertama
pengujian dilakukan terhadap komponen pembentuk alat seperti
pengkodingan pada mikro kontroler ATmega8, proses penyimpanan
energy listrik di battery dan proses konversi berupa data analog ke digital
melalui mikrokontroler. Pengujian tahap kedua dilakukan terhadap Sensor
tekanan MPX4100 yang telah dirangkai menjadi satu-kesatuan dengan
system menggunakan control percabangan Bahasa “C” untuk proses
pengkodingan. Pembangian tahap pengujian ini dilakukan untuk lebih
mempermudah pemecahan masalah yang mungkin terjadi.

d. Perancangan Ulang
Perancangan ulang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap hasil
pengujian yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memberikan desain
alat yang lebih baik dari desain sebelumnya. Tahap ini juga dapat dilewati
jika pada pengujian pertama tidak didapat masalah yang berarti dari alat
yang dibuat.

e. Penerapan
Pada tahap ini Alat pendeteksi Tingkat Volume refrigerant dalam
Pendingin berupa prototype (portable) telah berasil dibuat dan siap untuk
diterapkan pada system pendingin dikalangan masyarakat, Sebagai
inovasi pada system pendeteksi tingkat volume refrigerant dan
mendeteksi indikasi adanya kebocoran pada pendingin ruangan (AC)
berupa alat portable ini yang Mudah, Murah, Effisien dan Efektif dalam
Pengaplikasianya diharap mampu membantu mayarakat umum.

f. Evaluasi
7

Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui


ketercapaian tujuan dari program yang dilaksanakan, sehingga nantinya
dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan menjadi lebih baik lagi.
Evaluasi dilakukan dengan cara diskusi satu kelompok dan juga dosen
pembimbing.
4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Penggunaan anggaran yang dibutuhkan utuk penelitian ini sebesar
Rp. 4,000,000,-
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 2.000.000,-
2 Bahan habis pakai 1.000.000,-
3 Perjalanan 500.000,-
4 Lain-lain 500.000,-
Jumlah 4.000.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan


No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1 Studi
Literatur

2 Perancangan
Sistem

3 Rekayasa
perangkat
Alat

4 Pembuatan
Alat
8

5 Pengambilan
Data

6 Analisa Data

DAFTAR PUSTAKA

Coughlin, Robert and Federick Driscoll, Penguat Operasional dan


Rangkaian Terpadu Linier, Erlangga : Jakarta.

Ilyas, 1993. Proses Refrigerasi dalam, Erlangga: Jakarta.

Malik, M,I. Anistardi, 1997. Bereksperimen dengan Mikrokontroler


ATMega 8, Gramedia Group, Elex Media Komputindo: Jakarta.

McDonald. A.C,1986. Robot Technoligi: Theori, design And


Ampplication,

https://sidiqbudy.wordpress.com/2017/10/15/refrigerant

(http://elektronika-dasar.web.id/sensor-tekanan/2017/10/15

Prabowo,stikom(2012).edu.pdf/2017/10/27

Anda mungkin juga menyukai