Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta
mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Program KIA-KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas
dan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia.
pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Keberhasilan
program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak diatur dalam Undang-undang No.36 Tahun 2009
Tentang kesehatan dimana disebutkan pada pasal 126 (1) Upaya kesehatan ibu harus
ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang
sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. (2) Upaya kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. (3) Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan
terjangkau. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur dengan
Peraturan Pemerintah. Dan pada pasal 131 bahwa (1) Upaya pemeliharaan kesehatan
bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang
sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
(2) Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas)

1
tahun. (3) Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) menjadi tanggung jawab dan kewajiban bersama bagi orang tua,
keluarga, masyarakat, dan Pemerintah, dan pemerintah daerah.

Sedangkan pelayanan keluarga berencana diatur dalam undang-undang No.10


Tahun 1992 pada pasal 16: (1)Untuk mewujudkan pembangunan keluarga sejahtera,
Pemerintah menetapkan kebijaksanaan upaya penyelenggaraan keluarga berencana.
(2)Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan upaya
peningkatan keterpaduan dan peran serta masyarakat, pembinaan keluarga dan
pengaturan kelahiran dengan memperhatikan nilai-nilai agama, keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial budaya
serta tata nilai yang hidup dalam masyarakat. (3)Kebijaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) berhubungan dengan penetapan mengenai jumlah ideal anak,
jarak kelahiran anak, usia ideal perkawinan, dan usia ideal intuk melahirkan.
(4)Penetapan kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan dari
waktu ke waktu berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
Keberhasilan program KIA dan KB tidak dapat dicapai tanpa peran serta lintas program,
lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat yang efektif untuk meningkatkan
wawasan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana untuk meningkatkan derajat kesehatan serta kesejahteraan
masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target pembangunan
Kesehatan Indonesia , serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2
2. Tujuan Khusus
Meningktakan kemampuan ibu ( pengetahuan, sikap dan perilaku ) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya
 Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di lingkungan keluarga , Posyandu
 Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi , anak balita , ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bayi , anak balita , ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui
 Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya;
 Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia,
 Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan kesehatan
ibu, anak dan keluarga berencana serta peran pemangku kepentingan terkait
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana baik
pelayanan dalam gedung maupun pelayanan luar gedung di wilayah kerja
Puskesmas Nyalindung.

D. Batasan Operasional
Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) merupakan salah satu dari enam
program pokok Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien
meliputi pelayanan :

 Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan ibu hamil, setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar baik mendapatkan pelayanan dalam gedung di poli
KIA maupun di luar gedung yaitu di posyandu

3
 Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten, dengan standar pelayanan APN ( Asuhan Persalinan Normal ),
yang dberikan di dalam gedung yaitu d PONED maupun diluar gedung baik di
Polindes, Pustu, maupum d BPS.
 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan baik didalam gedung yaitu d poli
KIA maupun di luar gedung di posyandu dan kunjungan rumah.
 Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah
lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
 Deteksi dini factor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonates oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal,
tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadi komplikasi.

 Penanganan Komplikasi Kebidanan


Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive sesuai
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan.
 Pelayanan neonatus dengan komplikasi
Pelayanan Neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan kematian oleh dokter,bidan, perawat terlatih di polindes,
puskesmas PONED, rumah bersalin , dan BPS.
 Pelayanan Kesehatan Bayi

4
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan
pelayanan kesehatan bayi dapat didalam gedung yaitu di poli KIA, dan luar
gedung yaitu di posyandu.
 Pelayanan kesehatan anak balita
Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual
berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period
dimana terbentuk dasar dasar kemampan keindraan, berfikir, berbicara, serta
pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.
Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi organ
tubuh dan rangsangan perkembangan otak. Pelaksanaan pelayanan
kesehatan anak balita dapat dilakukan di dalam gedung yaitu yaitu dpoli KIA
maupun diluar gedung yiatu d posyandu.
 Pelayanan KB berkualitas
Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalan menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas ( kesuburan ) bagi pasangan yang telah cukup
memiliki anak ( 2 anak Lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi
pasangan yang ingin memiliki anak.

Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang


perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial
budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan produksi nasional.

E. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

5
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2014 tentang standar pelayanan
minimal bidang kesehatan
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Nifas, Persalinan dan Masa sesudah
Melahirkan Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman
penyelenggaraan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan
anak

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat mulai di Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKP,
Penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan.
Berikut standar tenaga khusus tenaga Bidan untuk puskesmas
Tabel 2.1
Tabel Analisis SDM
PERSYARATAN HASIL ANALISA KETERANGAN
YA TIDAK
a. Pendidikan Minimal D3 V
Kebidanan
b. Memiliki STR
V
c. Memiliki SIP
V
d. Mempunyai Sertifikat V

6
pelatihan, Diklat maupun
Seminar yang menunjang
kegiatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak/
keluarga berencana
V
e. Mampu dan terampil dalam
pelaksanaan klinis profesi
bidan dan manajemen
program kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana
(perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi)
f. Dapat bekerja dalam tim V

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di
bagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan )
yang dilakukan di dalam gedung dan kegiatan UKM ( Usaha Kesehatan
Masyarakat) :

 Ketenagaan UKP
- Penanggungjawab medis : Dokter
- Penanggung jawab KIA : Bidan Koordinator
- Pelaksana KIA-KB : Bidan Puskesmas
Bidan PONED
 Ketenagaan UKM
- Penanggungjawab medis : Dokter
- Penanggungjawab KIA : Bidan Koordinator
- Pelaksana KIA-KB : Bidan Puskesmas dan Bidan Desa

C. Jadwal Kegiatan KIA

 Jadwal Pelayanan Poly KIA (UKP)


Tabel 2.2
Tabel Jadwal pelayanan Poly KIA

Hari Pelayanan
Senin Pelayanan KIA, Pelayanan Iva test
Selasa Pelayanan KIA, Pelayanan
Imunisasi

7
Rabu Pelayanan KIA, Pelayanan SDIDTK
Kamis Pelayanan KIA,
Jumat Pelayanan KIA
Sabtu Pelayanan KIA

Keterangan, pelayanan KIA : Pelayanan ANC , Pelayanan ibu nifas, MTBM, MTBS
dan Pelayanan KB.

8
 Jadwal Kegiatan Program KIA (UKM)
Tabel 2.3

9
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA

atan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt N

ngkatan kapasitas petugas tentang pencatatan dan pelaporan

ngkatan kapasitas kader dalam pemasangan stiker P4K


ksanaan kelas ibu hamil di desa
ksanaan Kelas ibu balita di desa
binaan kemitraan dukun paraji
eping ibu hamil DO posyandu
yeliaan faskes (Pustu, Poskesdes, BPM)
ungan rumah PUS DO keluarga berencana

antauan kesehatan bayi beresiko


ksanaan kegiatan di posyandu

ungan rumah dalam rangka deteksi dini kanker cervix


itoring evaluasi triwulanan
P Internal

10
B. STANDAR FASILITAS
Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi
Tabel 3.1
Standar Fasilitas
JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
No Jenis Peralatan Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
I. S et Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1. 1/2 Klem Korcher 1 buah 1 buah
2. Anuskop 3 buah 3 buah
3. Bak Instrumen dengan tutup 1 buah 1 buah
4. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 1 buah
5. Doppler 1 buah 1 buah
6. Gunting Benang 1 buah 1 buah
7. Gunting Verband 1 buah 1 buah
8. Korcher Tang 1 buah 1 buah
9. Mangkok untuk Larutan 1 buah 1 buah
10. Meja Instrumen / Alat 1 buah 1 buah
11. Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa 1 buah 1 buah
12. Palu Refleks 1 buah 1 buah
13. Pen Lancet 1 buah 1 buah
14. Pinset Anatomi Panjang 1 buah 1 buah
15. Pinset Anatomi Pendek 1 buah 1 buah
16. Pinset Bedah 1 buah 1 buah
17. Silinder Korentang Steril 1 buah 1 buah
18. Sonde mulut 1 buah 1 buah
19. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 3 buah 3 buah
20. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 2 buah 2 buah
21. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 5 buah 5 buah
No JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMUM
PERALATAN

11
Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
22. Spekulum Vagina (Sims) 1 buah 1 buah
23. Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1 buah
24. Stand Lamp untuk tindakan 1 buah 1 buah
25. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
26. Stetoskop Janin / Fetoscope 1 buah 1 buah
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 12 2 buah 2 buah
27.
cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 2 buah 2 buah
28.
16,5 cm
29. Tampon Tang 1 buah 1 buah
30. Tempat Tidur Periksa 1 buah 1 buah
31. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
32. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
33. Torniket Karet 1 buah 1 buah

II. S et Pemeriksaan Kesehatan Anak


1. Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah 1 buah
2. Flowmeter anak (high flow) 1 buah 1 buah
3. Flowmeter neonatus (low flow) 1 buah 1 buah
4. Lampu periksa 1 buah 1 buah
5. Pengukur lingkar kepala 1 buah 1 buah
6. Pengukur tinggi badan anak 1 buah 1 buah
7. Sphygmomanometer dan manset anak 1 buah 1 buah
8. Stetoskop pediatric 1 buah 1 buah
9. Termometer Anak 1 buah 1 buah
10. Timbangan Anak 1 buah 1 buah
11. Timbangan bayi 1 buah 1 buah

III. Set Pelayanan KB


1. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 1 buah
2. Implant Kit 1 buah 1 buah
3. IUD Kit 1 buah 1 buah

12
JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
IV. Set Imunisasi
1. Vaccine carrier 1 buah 1 buah
2. Vaccine Refrigerator 1 buah 1 buah

V. B ahan Habis Pakai


Sesuai Sesuai
1. Alkohol
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
2. Benang Chromic Catgut
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
3. Cairan Desinfektan
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
4. Disposable Syringe, 1 cc
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
5. Disposable Syringe, 2,5 – 3 cc
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
6. Disposable Syringe, 5 cc
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
7. Kain Steril
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
8. Kapas
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
9. Kasa Non Steril
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
10. Kasa Steril
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
11. Lidi kapas Steril
Kebutuhan Kebutuhan
12. Lubrikan gel 1 tube 1 tube
Sesuai Sesuai
13. Masker
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
14. Podofilin Tinctura 25%
Kebutuhan Kebutuhan

13
Sesuai Sesuai
15. Sabun Tangan atau Antiseptik
Kebutuhan Kebutuhan

JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
Sesuai Kebutuhan Sesuai
16. Sarung tangan
Kebutuhan

VI. Perlengkapan
1. Ari timer 1 buah 1 buah
2. Bantal 1 buah 1 buah
3. Baskom Cuci Tangan 1 buah 1 buah
4. Celemek Plastik 1 buah 1 buah
5. Duk Bolong, Sedang 2 buah 2 buah
6. Kasur 1 buah 1 buah
7. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
8. Lemari Alat 1 buah 1 buah
9. Lemari Obat 1 buah 1 buah
10. Meteran (untuk mengukur tinggi Fundus) 1 buah 1 buah
11. Perlak 2 buah 2 buah
12. Pispot 1 buah 1 buah
13. Pita Pengukur Lila 1 buah 1 buah
14. Pompa Payudara untuk ASI 1 buah 1 buah
15. Sarung Bantal 2 buah 2 buah
16. Selimut 1 buah 1 buah
17. Seprei 2 buah 2 buah
18. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 1 buah
19. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 1 buah
Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan
20.
injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
21. Tirai 1 buah 1 buah
22. Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah 1 buah
23. Tromol Kasa / Kain Steril 1 buah 1 buah
24. Waskom Bengkok Kecil 1 buah 1 buah

14
VII. Meubelair
1. Kursi Kerja 4 buah 4 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah
JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
VIII . Pencatatan & Pelaporan
A. K ESEHATAN IBU & KB
Sejumlah ibu
hamil yang
1. Buku KIA Sejumlah ibu
dilayani
hamil yang
dilayani
2. Buku Kohort Ibu 1 buah 1 buah
3. Buku Register Ibu 1 buah 1 buah
Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan Sesuai Kebutuhan Sesuai
4.
pelayanan yang diberikan Kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
5. Formulir Informed Consent
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
6. Formulir Laporan
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
7. Formulir Rujukan
kebutuhan

B. K ESEHATAN ANAK
1. Bagan Dinding MTBS 1 buah 1 buah
2. Bagan MTBS 1 buah 1 buah
3. Buku register Bayi 1 buah 1 buah
Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Sesuai kebutuhan Sesuai
4. kebutuhan
Anak
Formulir Kuesioner Pra Skrining Sesuai kebutuhan Sesuai
5. kebutuhan
Perkembangan (KPSP)
Formulir Laporan Kesehatan Anak Balita dan Sesuai kebutuhan Sesuai
6.
Prasekolah kebutuhan
Formulir Laporan Kesehatan Bayi Sesuai kebutuhan Sesuai
7.
kebutuhan

15
Formulir Pencatatan Balita Sakit umur 2 bulan sampai Sesuai kebutuhan Sesuai
8.
5 tahun kebutuhan
Formulir Pencatatan Bayi Muda umur kurang dari 2 Sesuai kebutuhan Sesuai
9.
bulan kebutuhan
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai kebutuhan Sesuai
10. kebutuhan
Anak Balita dan Prasekolah
JUMLAH MINIMUM
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai Sesuai
11. kebutuhan kebutuhan
Bayi
Register Kohort Anak Balita Sesuai Sesuai
12.
kebutuhan kebutuhan
13. Register Kohort Bayi 1 buah 1 buah

C. I MUNISASI
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai Sesuai
1.
diberikan kebutuhan kebutuhan
Formulir laporan Sesuai Sesuai
2.
kebutuhan kebutuhan

Keterangan:

Bila ruangan kesehatan Ibu dan KB terpisah dengan ruangan kesehatan anak dan
imunisasi, maka bahan habis pakai, perlengkapan, meubelair, pencatatan dan pelaporan
harus tersedia di masing-masing ruangan, yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
dan berpedoman pada tabel diatas.

a. Ruangan Persalinan

JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap

16
I. S et Obstetri & Ginekologi
1. Bak instrumen tertutup besar (Obgin) 3 buah 3 buah
2. Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 3 buah
3. Bak instrumen tertutup Medium 3 buah 3 buah
4. Doppler 1 buah 1 buah
5. Doyeri Probe Lengkung 1 buah 1 buah
6. Endotracheal Tube Dewasa 2,5 3 buah 3 buah
7. Endotracheal Tube Dewasa 3 3 buah 3 buah
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
8. Endotracheal Tube Dewasa 4 3 buah 3 buah
9. Gunting Benang 3 buah 3 buah
10. Gunting Episiotomi 3 buah 3 buah
11. Gunting Iris Lengkung 3 buah 3 buah
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah 3 buah
13. Gunting Tali Pusat 3 buah 3 buah
14. Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 3 buah
15. Klem Kasa (Korentang) 3 buah 3 buah
16. Klem Kelly/Klem Kocher Lurus 3 buah 3 buah
17. Klem Linen Backhauss 3 buah 3 buah
18. Klem Mosquito Halsted Lengkung 3 buah 3 buah
19. Klem Mosquito Halsted Lurus 3 buah 3 buah
20. Klem Pemasang Klip Hegenbarth 3 buah 3 buah
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah 1 buah
22. Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 2 buah 2 buah
23. Meja Instrumen 2 buah 2 buah
24. Needle Holder Matheiu 3 buah 3 buah
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah 1 buah
26. Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 3 buah
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah 3 buah
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 3 buah
29. Resusitator Dewasa 1 set 1 set
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah 1 buah
31. Setengah Kocher 3 buah 3 buah
32. Skalpel No. 3 3 buah 3 buah

17
33. Skalpel No. 4 3 buah 3 buah
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah 5 buah
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah 5 buah
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah 5 buah
37. Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 5 buah 5 buah
38. Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 5 buah 5 buah
39. Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 5 buah 5 buah
40. Standar infus 1 buah 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
42. Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 buah 1 buah
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
43. Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 1 buah
44. Tabung Oksigen dan Regulator 1 set 1 set
45. Tempat Klem Kasa (Korentang) 2 buah 2 buah
46. Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 set 1 set
47. Tempat Tidur untuk Persalinan 1 set 1 set
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah

II. S et Insersi dan Ekstraksi AKDR


1. Aligator Ekstraktor AKDR 3 buah 3 buah
2. Gunting Mayo CVD 3 buah 3 buah
3. Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight) 3 buah 3 buah
4. Klem Penarik Benang AKDR 3 buah 3 buah
5. Sonde Uterus Sims 3 buah 3 buah
6. Tenakulum Schroeder 3 buah 3 buah

III. Set Resusitasi Bayi


1. Baby Suction Pump portable 1 set 1 set
2. Endotracheal Tube 2,5 1 buah 1 buah
3. Endotracheal Tube 3 1 buah 1 buah
4. Endotracheal Tube 3,5 1 buah 1 buah

18
5. Endotracheal Tube 4 1 buah 1 buah
6. Infant T piece resuscitator dengan PEEP 1 buah 1 buah
7. Infant T piece System 1 buah 1 buah
8. Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 ukuran) 1 set 1 set
Meja Resusitasi dengan Pemanas (Infant 1 set 1 set
9.
Radiant Warmer)
10. Oxygen Concentrator 1 buah 1 buah
11. Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 buah 1 buah
12. Pompa Penghisap Lendir Elektrik 1 buah 1 buah
13. Stetoskop Duplex Neonatus 1 buah 1 buah

JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
IV. Bahan Habis Pakai
Sesuai Sesuai
1. Alkohol
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
2. Benang Chromic Catgut
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
3. Desinfektan
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
4. Gelang Bayi
Kebutuhan Kebutuhan
5. Infus Set Dewasa 2 set 2 set
Infus Set dengan Wing Needle untuk Anak dan Bayi
6. 2 set 2 set
nomor 23 dan 25
Sesuai Sesuai
7. Jarum Jahit Tajam
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
8. Jarum Jahit Tumpul
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
9. Kantong Urin
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
10. Kapas
Kebutuhan Kebutuhan

19
Sesuai Sesuai
11. Kateter Folley dewasa
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
12. Kateter Nelaton
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
13. Kateter intravena 16 G
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
14. Kateter intravena 18 G
Kebutuhan Kebutuhan
Kateter Intravena 20 G Sesuai Sesuai
15. Kebutuhan Kebutuhan
16. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 2 buah
17. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2 buah 2 buah
18. Nasogastric Tube Dewasa 3 buah 3 buah
19. Nasogastric Tube Dewasa 5 3 buah 3 buah
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
Sesuai Sesuai
20. Pembalut
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
21. Pengikat tali pusat
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
22. Plester Non Woven
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
23. Sabun Cair untuk Cuci Tangan
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
24. Sarung Tangan
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
25. Sarung Tangan Panjang (Manual Plasenta)
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
26. Sarung Tangan Steril
Kebutuhan Kebutuhan
27. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 5 buah
28. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 5 buah
29. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 5 buah
30. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 5 buah
31. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 5 buah

20
32. Three-way Stopcock (steril) 5 buah 5 buah

V. P erlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah 1 buah
2. Lemari Obat 1 buah 1 buah
3. Mangkok Iodin 1 buah 1 buah
4. Pengukur panjang bayi 1 buah 1 buah
5. Pengukur Tinggi Badan (microtoise) 1 buah 1 buah
6. Pisau Pencukur 1 buah 1 buah
7. Timbangan bayi 1 buah 1 buah
8. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
9. Tromol Kasa 1 buah 1 buah
10. Waskom Bengkok Ukuran 30 cm 1 buah 1 buah
11. Waskom Bengkok Ukuran 23 cm 1 buah 1 buah

JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
NO JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
Rawat Inap
Inap
VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 3 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah

VII. Pencatatan & Pelaporan


Sesuai kebutuhan Sesuai
1. Formulir Informed Consent
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai
2.
pelayanan yang diberikan kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
3. Formulir Laporan
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
4. Formulir Partograf
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
5. Formulir Persalinan/nifas dan KB
kebutuhan

21
Sesuai kebutuhan Sesuai
6. Formulir Rujukan
Kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
7. Formulir Surat Kelahiran
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
8. Formulir Surat Kematian
kebutuhan
Sesuai kebutuhan Sesuai
9. Formulir Surat Keterangan Cuti Bersalin
kebutuhan

E. Ruangan Rawat Pasca Persalinan

JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
rawat inap
Inap
I. S et Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah 1 buah
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
rawat inap
Inap
2. Boks Bayi 1 buah 1 buah
3. Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1 buah
4. Standar infus 1 buah 1 buah
5. Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
6. Tabung Oksigen dan Regulator 1 buah 1 buah
7. Tempat Tidur Dewasa 1 set 1 set
8. Termometer Anak 1 buah 1 buah
9. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
10. Timbangan Bayi 1 buah 1 buah

II. B ahan Habis Pakai


1. Infus Set Dewasa 2 set 2 set
2. Kantong Urin 2 buah 2 buah

22
Sesuai Sesuai
3. Kasa Non Steril
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
4. Kasa Steril
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
5. Kateter Folley dewasa
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
6. Kebutuhan Kebutuhan
Kateter intravena 16 G
Sesuai Sesuai
7. Kateter intravena 18 G
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
8. Kateter Intravena 20 G
Kebutuhan Kebutuhan
9. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 2 buah
10. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2 buah 2 buah

Sesuai Sesuai
11. Sarung Tangan
Kebutuhan Kebutuhan

Sesuai Sesuai
12. Sarung Tangan Steril
Kebutuhan Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 5 buah
14. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 5 buah
15. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 5 buah
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
rawat inap
Inap
16. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 5 buah
17. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 5 buah

III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah 1 buah
2. Baskom Kecil 1 buah 1 buah
Sesuai Sesuai
3. Handuk Pembungkus Neonatus
Kebutuhan Kebutuhan
Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran neonatus 1 set 1 set
4.

5. Kasur 1 buah 1 buah

23
6. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
7. Lemari Obat 1 buah 1 buah
8. Lemari Alat 1 buah 1 buah
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah 1 buah
10. Perlak 2 buah 2 buah
11. Pispot 1 buah 1 buah
12. Pompa Payudara untuk ASI 1 buah 1 buah
13. Sarung Bantal 2 buah 2 buah
14. Selimut Bayi 2 buah 2 buah
15. Selimut Dewasa 2 buah 2 buah
16. Seprei 2 buah 2 buah
17. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 1 buah
18. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 1 buah
Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan
19.
injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
20. Toples Kapas / Kasa Steril 2 buah 2 buah
21. Tromol Kasa / Kain Steril 2 buah 2 buah
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah 2 buah

IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 3 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah

JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas
Puskesmas
Non Rawat
rawat inap
Inap
V. P encatatan & Pelaporan
1. Buku Register Pelayanan 1 buah 1 buah
Sesuai Sesuai
2. Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan
kebutuhan kebutuhan
Sesuai Sesuai
3. Rekam Medik Pasien
kebutuhan kebutuhan

24
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Pelayanan KIA di UKP


 Pemantauan Kesehatan Ibu diantaranya :
Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standart, untuk kunjungan
lengkap (K4) adalah cakupan Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali kunjungan dengan
ketentuan 1 kali kunjungan d trimester 1, 1 kali kunjungan ditrimester 2 dan 2
kali kunjungan di trimester 3 dan mendapatkan pelayanan 10 T:

1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan


Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan
janin.Penambahan berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan atau
kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan
pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada
bumil.Tinggi badan bumil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
terjadinya CPD ( Cepalo Pelvic Disproportion)
2. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi ( tekanan darah > 140/90
mmHg ) pada kehamilan dan preeklamsia ( hipertensi disertai edema
wajah dan atau tungkai bawah;dan atau proteinuria) .
3. Nilai status Gizi ( Ukur lingkar lengan atas / LILA)

25
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh
tenaga kesehatan di Trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko kurang
energi kronis (KEK),disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama ( beberapa bulan/tahun)
dimana LILA kurang dari 23,5 cm.Ibu hamil dengan KEK akan dapat
melahirkan bayi berat lahir rendah ( BBLR )
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau
tidak dengan umur kehamilan.Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai
dengan umur kehamilan,kemungkinan ada gangguan pertumbuhan
janin.Standart pengukuran menggunakan pita pengukur setelah
kehamilan 24 minggu.
5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin .Jika pada Trimester III
bagian bawah janin bukan kepala atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya
setiap kali kunjungan antenatal.DJJ lambat kurang dari 120 kali/menit
atau DJJ cepat lebih dari 160 kali / menit menunjukkan adanya gawat
janin.
6. Skrening Status Imunisasi Tetanus
Berika imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) bila diperlukan Untuk
mencegah terjadinya tetanus neonaturum ,ibu hamill harus mendapat
imunisasi TT.Pada saat kontak pertama,ibu hamil diskrining status
imunisasi T-nya.Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil,disesuaikan
dengan status imunisasi T ibu saat ini.Ibu hamil minimal memiliki status
imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan terhadap infeksi
tetanus.Ibu hamil dengan status imunisasi T5 ( TT Long Life ) tidak perlu
diberikan imunisasi TT lagi.
7. Beri Tablet Tambah Darah

26
Untuk mencegah anemia gizi besi,setiap ibu hamil harus
mendapatkan tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam folat
minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak
pertama.
8. Periksa Laboratorium ( rutin dan khusus )
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus.Pemeriksaan laboratorium
rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada
setiap ibu hamil yaitu golongan darah,hemoglobin dan pemeriksaan
spesifik daerah endemis (malaria,HIV,dll).Sementara pemeriksaan
laboratorium khusus adalah pemeriksaan laboratorium lain yang
dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan kunjungan
antenatal.Pemeriksaan laboratorim dilakukan pada saat antenatal
tersebut meliputi:

a.Pemeriksaan Golongan darah


b.Pemeriksaan kadar Hb
c.Pemeriksaan protein dalam urin
d.Pemeriksaan kadar gula darah
e.Pemeriksaan darah malaria
f.Pemeriksaan tes sifilis
g.Pemeriksaan HIV
h.Pemeriksaan BTA
9. Tatalaksana / penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil
pemeriksaan laboratorium,setiap kelainan yang ditemukan pada ibu
hamil harus ditangani sesuai dengan standart dan kewenangan tenaga
kesehatan.Kasus kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan.
10. Temu Wicara (konseling)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi:

27
a. Kesehatan ibu
b. Perilaku hidup bersih dan sehat
c. Peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
d. Tanda bahaya pada kehamilan,persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
e. Asupan gizi seimbang
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular
g. Penawaran untuk melakukan testing dan konseling HIV di daerah
terkonsentrasi HIV / bumil resiko tinggi terinfeksi HIV
h. Inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
i. KB pasca salin
j. Imunisasi
k. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan ( Brain Boster)

 Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten. Pada kenyataannya dilapangan, masih terdapat penolong
persalinan yang bukan tenaga kesehatan. Oleh karena itu secara bertahap
seluruh persaliana akan ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten dan
diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar ( APN )
2. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi.
3. Melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
4. Memberikan Injeksi Vit K1 dan salep mata pada bayi baru lahir.

 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibunifas
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk
deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan

28
terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3
kali dengan ketentuan waktu:
1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari
setelah persalinan
2. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14
hari)
3. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-
42 hari )
Pelayanan yang diberikan adalah
 Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu
 Pemeriksaan tinggi fundus uteri ( involusi )
 Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya
 Pemeriksaan payudara dan anjurkan ASI eksklusif 6 bulan
 Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak du kali pertama segerA
setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul
Vitamin A pertama
 Pelayanan KB pasca salin

 Pelayanan kesehatan neonatus


Pelayayan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir bayi, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan
pelayanan neonatus
 Kunjungan Neonatal ke-1 (KN1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam
setelah lahir.
 Kunjungan Neonatal ke-2 (KN2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.
 Kunjungan Neonatal ke-3 (KN3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8
sampai dengan hari ke 28 setelah lahir
Pelayanan Kesehatan Neonatas dasar dilakukan secara komprehensif
dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan
pemeriksaaanmenggunakan pendekatan manajementerpadu bayi muda
(MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat yang meliputi :
 Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir
- Perawatan tali pusat
- Melaksanakan ASI Eklusif
- Memastikan bayi telah diberi injeksi VIT K1

29
- Memastikan bayi telah diberikan salep mata antibiotik
- Pemberian imunisasi Hepatitis B-0
 Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM pemeriksaan tanda
bahay seperti kemungkinan infeksibakteri ikterus, diare, berat badan
rendah dan masalah pemberian ASI.
- Pemberian imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada
waktu perawatan bayi baru lahir
- Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan buku KIA
- Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.

 Pelayanan maternal dan neonatal risti/komplikasi yang ditangani


Pelayanan maternal risti/ komplikasi adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitif sesuai
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan, diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami komplikasi
kebidanan. Pelayanan medis yang dapat dilakukan d Puskesmas mampu
PONED meliputi:
1. Pelayanan obstetri
 Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas
 Pencegahan dan penanganan Hipertensi dalam kehamilan ( pre-
eklamsi dan eklamsi)
 Pencegahan dan penanganan infeksi
 Penanganan partus lama/macet
 Penanganan abortus
 Stabilisasi komplikasi untuk dirujuk dan transportasi rujukan
2. Pelayanan neonatus
 Pencegahan dan penanganan asfiksi
 Pencegahan dan penanganan hipotermi
 Penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR)
 Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus,
icterus, ringan-sedang.
 Pencegahan dan penanganan gangguan minum
 Stabilisasi komplikasi neonatusnuntuk dirujuk dan transportasi rujukan.

 Pemantauan Kesehatan Bayi

30
- Pelayanan Neonatal resti/komplikasi yang ditangani adalah jumlah resiko
tinggi/komplikasi yang ditangani sesuai standart yang menyebabkan
kesakitan/
- Pelayanan Neonatal sesuai standar ( KN lengkap ) adalah jumlah kontak
neonatal dengan petugas minimal 3 kali untuk mendapatkan pelayanan
kesehatn neonatal sesuai standart dengan syarat minimal 1-3 hari
sebanyak 1x, umur 4-7 hari sebanyak 1 kali dan umur 8-42 hari sebanyak
1 kali
- Pelayanan Bayi paripurna adalah Jumlah bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standart oleh petugas kesehatan minimal 4
kali setelah mendapat pelayanan neonatal (KN2) dengan distribusi
pelayanan minimal umur 1-3 bulan 1x, umur 4-6 bulan 1x, umur 7-9 bulan
1x dan umur 1-12 bulan 1x. Pelayanan kesehatan meliputi pemberian
imunisasi dasar, vit A, DDTK, MTBM (bagi petugas kesehatan yang sudah
dilatih MTBM), vit.K1 injeksi, cakupan BBLR ditangani adalah jumlah
BBLR yang ditangani.

 Upaya Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah


- Pelayanan kesehatan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2x setahun, pemberian vitamin A 2x
setahun.
- Pelayanan kesehatan Anak Prasekolah adalah anak pra sekolah (60-72
bulan) yang memperoleh pelaynan pemantauan pertumbuhan minimal 8x
setahun dan pemantauan perkembangan minimal 2x setahun.

B. Lingkup Kegiatan Pelayanan KIA di UKM


1. ANC Terpadu
Pelayanan ANC Terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif
dan terpadu, mencakup upaya promotif, preventif sekaligus kuratif dan
rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit
menular & imunisasi, HIV &AIDS,malaria, PMS, penanganan penyakit tidak
menular serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan
kebutuhan program.

31
Dalam ANC Terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa
kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan
penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat
sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal. Berkenaan
dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu dianggap perlu untuk
dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Kalisat.
2. Pemantauan Bumil Resti
Pemantauan Bumil Resti adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dalam mendampingi dan memantau kondisi kehamilan ibu
hamil resiko tinggi dengan harapan dapat mendeteksi secara dini
kegawatdaruratan yang akan terjadi sehingga bisa dilakukan upaya
pencegahan dan penanganan yang tepat dan cepat.

3. Kelas Ibu Hamil


Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan
khusus agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan berkaitan dengan
kehidupan ibu dan janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena itu ibu
yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi beresiko tinggi.
Untuk itu dalam masa ini perlu untuk memperdalam pengetahuan
tentang kehamilan dan selalu melakukan pemantauan atau
pemeriksaan kehamilan. Kelas ibu hamil merupakan tempat bagi ibu
hamil untuk mendapatkan pengetahuan, baik tentang kehamilan,
persalinan dan nifas serta mendapatkan konseling seputar masalah yang
dihadapi ibu hamil.
4. Kelas Ibu Balita
Kegiatan kelas ibu balita merupakan sarana untuk belajar kelompok yang
dilakukan oleh ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai dengan 5 tahun
tentang kesehatan balita. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berdiskusi,
tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan,
gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan yang di bimbing oleh
fasilisator dengan menggunakan Buku KIA.
5. Kemitraan Bidan Dukun

32
Kemitraan Bidan Dukun adalah suatu pembinaan yang di berikan kepada
dukun bayi oleh tenaga kesehatan yang menitik beratkan pada peningkatan
pengetahuan dukun terutama dalam hal hygiene sanitasi, yaitu mengenai
perawatan bayi baru lahir, perawatan ibu nifas, resiko tinggi pada ibu dan
bayi, dan KB.
6. AMP Internal
Pelayanan Audit Maternal Perinatal adalah kegiatan penelusuran sebab
kematian atau kesakitan maternal, perinatal, dan neonatal guna mencegah
kesakitan dan atau kematian serupa di masa yang akan datang. Diharapkan
dengan adanya kegiatan audit, petugas bisa mengambil pelajaran untuk
kasus yang sama dan mencegah adanya keterlambatan dalam mengambil
keputusan untuk bertindak, merujuk dan mengambil keputusan
C. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan
- Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang berasal dari
survey, kotak saran dan keluhan, temu wicara dan umpan balik
- Dari saran dan harapan masyarakat dituangkan dalam Rencana Usulan
Kegiatan (RUK). Selain dari masyarakat RUK juga berasal dari rencana lima
tahunan puskesmas, Standar Pencapaian Minimal dan Indikator Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP).
- Setelah ada pendanaan maka RUK diubah menjadi RPK, yang kemudian di
lengakapi dengan matrik kegiatan dan jadwal selama setahun
2. Pencatatan
Pencatatan Hasil kegiatan Pelayanan KIA di UPTD. Puskesmas Nyalindung
secara umum di kelompokkan menjadi

 Buku KIA
 Kartu Ibu/ Anak
 Form MTBM/MTBS
 Form DDTK
 Regester Kohort (Ibu hamil, bayi, balita dan Apras)
 Form Asuhan Kebidanan
 Lembar Observasi
 Partograf

33
3. Pengolahan Data
Setiap bulan bidan desa menjumlah hasil kegiatan pelayanan KIA di
kohort sesuai indikator program KIA. Dari kumulatif indikator tersebut diolah
dalam bentuk PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) sehingga dapat dianalisa
hasil pencapaian bulan lalu dibanding bulan ini, hasil capaian kumulatif total
sampai dengan bulan ini, selisih capaian dengan target, pencapaian tertinggi,
pencapaian terendah ontinuum of care pelayanan KIA.

BAB V
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan dan pembinaan upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana tergantung
pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

34

Anda mungkin juga menyukai