Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA

PEMASANGAN OKSIGEN PADA Tn. T DI RUANG IGD RSUD KRATON


PEKALONGAN

Disusun Oleh :

LUSIAH SATAJI
G3A016074

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016-2017

A. IDENTITAS KLIEN
Tn.T (58th)

B. DIAGNOSA MEDIS
AMI (Akut Miokard Infark)

C. DASAR PEMIKIRAN
Umumnya infak miokart akut didasari oleh adanya arterisklerosis pembuluh darah
koroner. Nekrosis miokart akut hampir slalu terjadi akibat penyumbatan total arteria
koronaria oleh thrombus yang bentuk pada plaque aterosklerosis yang tidak stabil, juga
sering ruptur. Kerusakan miokard dari endokardium sampai epikardium, menjadi komplet
dan irefersibel dalam 3- 4 jam. Meskipun nekrosis miokard sudah komplit, proses
remodeling miokard yang mengalami injuri terus berlanjut sampai beberapa minggu karena
daerah infak meluas dan daerah non infak mengalami dilatasi.
Setelah terjadi infark miokard akut, daerah miokard setempat akan memperlihatkan
penonjolan sistolik dengan akibat penurunan isi sekuncup (strok volume) dan peningkatan
mekanisme akhir sistilik dan akhir diastolik ventikrel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel
kiri dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium kiri yang
lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan intersisium paru. Pemburukan
hemodinamik ini tidak saja disebabkan karena daerah infark, tetapi juga daerah iskemik
disekitarnya. Miokard relatif masih baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan
bantuan energik untuk mempertahankan curah jantung, tatapi dengan kaibat peningkatan
kebutuhan oksigen miokard. Kompensasiini juga tidak akan memadai bila daerah yang
bersangkutan mengalami iskemik ataujuga fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang
harus kompensasi masih normal, pemburukan hemodinamik akan minimal sebaiknya
apabila infark dan miokard yang harus kompensasi sudah buruk akibat siskemik atau infark
tekanan akhir diastolik, fentrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi. Terjadinya
penyakit mekanis akan rubtur seperti ruptur septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan
anirisma ventrikel akan memperburuk faal hemodinamik. Aliran darah ke jantung menurun
sehingga suplai dan kebutuhan oksigen kejantung tidak seimbang yang menyebabkan sesak
nafas, untuk mengatasi sesak nafas dilakukan pemasangan oksigen.

D. ANALISA SINTESA
Aterosklerosis, Thrombosis, Kontriksi arteri koronaria

Aliran darah kejantung menurun

Oksigen dan nutrisi menurun


Suplai dan kebutuhan oksigen kejantung tidak seimbang

Suplai oksigen kemiokard menurun

Seluler hipoksia

Kontraktilitas menurun

Kegagalan pompa jantung

Gagal jantung

Sesak nafas

Pemberian oksigen

Sesak nafas berkurang

E. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DILAKUKAN


Pemasangan oksigen nasal kanul 4 lpm

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi

G. DATA FOKUS
DS: Klien mengatakan sesak nafas
DO: Klien tampak sesak nafas, RR 28x/menit, SpO2 : 92%

H. PRINSIP TINDAKAN
1. Periksa program terapi medik
R : untuk memeriksa ketepatan program medik dengan gejala klien.
2. Ucapkan salam terapeutik
R : memberi rasa nyaman, dan memberi kepercayaan pada klien.
3. Lakukan evaluasi/validasi
R: untuk memeriksa ketepatan tindakan yang akan dilakukan dengan gejala klinis
klien.
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
R: memberi penjelasan pada klien
5. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
R : menghindari dari bakteri pathogen dan apatogen
6. Persiapkan alat
R : memudahkan prosedur
7. Sambungkan nasal kanul keselang dan ke sumber oksigen
R: oksigen dapat tersalur dengan masker
8. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan
pastikan berfungsi dengan baik.
R: menghindari terjadinya emboli pada paru
9. Pasang nasul kanul ke klien
R : memberikan rasa nyaman pada klien
10. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu.
R : melembabkan oksigen yang masuk ke dalam paru
11. Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan
membrane mukosa jika diperlukan.
R : mengetahui iritasi pada membrane mukosa
12. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
R : membersihkan dari bakteri dan virus
13. Evaluasi respon klien
R : mengetahui hasil yang dirasakan klien
14. Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
R : sebagai bukti rekam medis klien

I. TUJUAN TINDAKAN
1. Meningkatkan kebutuhan oksigenasi dalam tubuh
2. Mencegah terjadinya hipoksia

J. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI


1. Terjadinya akumulasi kelebihan O2
Antisipasi : Mengatur pemberian fraksi O2 (% FiO2) / jumlah liter per menit.

K. EVALUASI
1. Sesak nafas berkurang
2. Klien tampak rileks
3. RR 24x/menit

Anda mungkin juga menyukai