Anda di halaman 1dari 16

TUGAS LAPORAN BIOLOGI

Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


kacang – kacangan

Anggota Kelompok :
1. Frida Aprilia K (11)
2. M. Ardy Noor P (18)
3. Nabila Ramadhani J (23)
4. Verlinda Irbah F (34)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi”
yang dibimbing oleh Ibu Nur Chasanah. Tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun
Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang-kacangan.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran para siswa.

Madiun, 31Juli 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan
oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah
peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara
kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya
pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya
masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-
bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,
yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih
bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah, kacang tolo dan
kangkung?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah, kacang tolo dan kangkung di dua tempat,
yaitu di tempat terang dan di tempat gelap ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah, kacang tolo dan kangkung
yang diletakkan didua tempat?

1.3. Tujuan Praktikum


1. Mengetahui pengaruh cahaya pertumbuhan biji kacang merah, kacang tolo dan kangkung.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah, kacang tolo dan kangkung di dua tempat
berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah, kacang tolo dan
kangkung di dua tempat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

1) Kacang Merah

Taksonomi tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.

Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari
pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga.
Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500
mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman.
Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga
ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik
dengan pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-
rendahnya 4.4.
2) Kacang Tolo

Taksonomi tanaman

Kacang Tolo atau yang biasa disebut dengan kacang dadap, kacang landes, kacang tunggak,
dan juga kacang otok diberbagai daerah. Kacang ini banyak ditemui dalam makanan –
makanan khas Indonesia seperti Brongkos. Jenis tanaman legume ini memiliki klasifikasi
sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Vigna

Spesies : Vigna unguiculata (L.) Walp.

Kacang tolo didominasi tanaman cuaca panas juga disesuaikan dengan daerah asam setengah
( 200 – 350C )
Kacang tolo dapat tumbuh melalui berbagai jenis tanah dan rezim kelembaban
Perangkat ini mampu menabur benih untuk kedalaman 1,5-7,5 cm di dibajak dapat
berlangsung dari sekitar 60-240 hari untuk menghasilkan biji matang.

Kacang tolo dipanen sebagai polong dari tanaman dengan tangan memilih pada hari alternatif
Penanaman dengan kondisi baik pada Mei-Juni
Bibit berkualitas Barang yang diperoleh jika tanaman dipanen ketika 75-80 % dari polong
kering dan kemudian prosentase benih yang baik berkurang ketika polong dibiarkan kering
sepenuhnya sebelum dipanen.
3) Kangkung

Taksonomi tanaman
Divisio :Spermatophyta
Sub-divisio :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Famili :Convolvulaceae
Genus :Ipomoea
Species :Ipomoea reptans

Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman
kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar
kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar
secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih.

4) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan
besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot,
embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul
sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi
bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan,
organ, dan individu.

5) Pertumbuhan dan Perkembangan Awal


Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calon daun (calon akar).

Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis
enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur
kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat
hilum yang menggabungkan kulitkotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air didalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat
melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat
bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena
struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi
embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakaln biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman
ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang
menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai
tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai
untuk perkecambahan. Didalam biji yang matang, endosperma akan telah terdiferensiasi menjadi
lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim
amilase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula
yang dapat digunakan oleh embrio.

Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi
embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakaln biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman
ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang
menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai
tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai
untuk perkecambahan.

6) Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah
lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease
segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk
membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan
menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan
biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun
pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hypogeal dan epigeal.

1. Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
2. Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada
kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi
untuk memperkirakan kedalaman tanam.

7) Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan


Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi
cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi
karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses
perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

8) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal
1. Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’
dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang
baik.

2. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
A. Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
B. Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
C. Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
D. Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
E. Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
F. Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
1. Rizokalin : Untuk pembentukan akar
2. Aulokalin : Untuk pembentukan batang
3. Filokalin : Untuk pembentukan daun
4. Antokalin : Untuk pembentukan bunga

FAKTOR EKSTERNAL

1. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis,
air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam
proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.

2. Cahaya Matahari

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban

Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban
mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi
ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.

4. Suhu

Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya
pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat
dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah.
Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti
penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

5. Tanah

Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh
dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu,
kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Praktikum

A. Alat
1. Botol Plastik
B. Bahan
1. Kacang merah
2. Kacang tolo
3. Kangkung
4. Kassa
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah dan kacang tolo semalam. Cari kacang merah
dan kacang tolo yang memiliki kualitas bagus (tenggelam)
3. Masukkan kassa kedalam masing - masing botol plastik
4. Masukkan biji kedalam masing - masing botol plastik
5. Letakkan botol plastik tersebut di tempat terang dan tempat gelap
6. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 5 hari
D. Variabel
1.Variabel Bebas : Intensitas Cahaya
2. Variabel Terikat : Pertumbuhan tanaman Kacang Hijau
3. Variabel Kontrol : Air, Suhu, Kelembaban
Pertumbuhan kacang tholo
Pertumbuhan kacang tholo

Perkembangan kacang tholo

Anda mungkin juga menyukai