Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.
Pada pasar persaingan monopsoni grafik MRCa ditentukan oleh siapa?
Supplier atau perusahaan pembeli?
Apabila supplier telah mengetahui seluk-beluk pasar ini, mengapa ia tetap
menjualnya kepada perusahaan pembeli?
Mengapa pemerintah turut campur tangan di dalam pasar ini?
2.
Bandingkan antara permintaan faktor produksi terhadap produk di dalam pasar
persaingan sempurna, monopoli, monopolistis dan oligopoli!
Manakah yang paling banyak faktor produksi yang bisa didapatkan jika ada
penurunan harga faktor produksi dari berbagai struktur pasar?
1.
a. Adapun grafik yang ditampilkan merupakan grafik milik perusahaan pembeli.
b. Hal tersebut dikarenakan ciri khas dari perusahaan ini. Dimana hanya ada satu
perusahaan pembeli. Hal tersebut menyebabkan pihak supplier mau tidak mau
untuk menjual barang/jasanya kepada perusahaan ini sesuai dengan teori yang
telah dipaparkan sebelumny . Karena terdapat banyak penjual namun hanya
terdapat seorang pembeli, sehingga seolah-olah para penjual bersaing untuk
mendapatkan pembeli yang seorang dan hanya beberapa jumlah tertentu dari
faktor produksi. Sedangkan pembeli yang hanya seorang mempunyai hak
ekslusif untuk menentukan harga.
GAMBAR 13-6
Pa ($) MRCa
8 F E
6 E
Sa
H
3 G
MRPa
0 3 Qa
1
2. a. - Persaingan sempurna :
Pada pasar persaingan sempurna, para produsen cenderung tidak ingin
menambah faktor produksinya karena mereka mempunyai kurva permintaan
yang elastis sempurna, sehingga menambah output dengan memperbanyak
konsumsi faktor produksi tidak efektif.
- Monopoli :
Jika perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memonopoli seluruh faktor
produksi tertentu dan juga sebagai penjual yang monopoli, maka mereka akan
cenderung menambah permintaan faktor produksinya ketika terjadi penurunan
harga faktor produksi untuk menambah penjualannya.
- Monopolistis dan Oligopoli :
Jika terdapat perusahaan yang monopolistis maupun oligopoli dalam
mendapatkan faktor produksi, maka jika terjadi penurunan harga faktor
produksi mereka akan cenderung untuk menambah faktor produksinya namun
jumlah yang mereka beli itu terbatas karena dalam mendapatkan faktor
produksi tersebut mereka mendapat persaingan dari perusahaan lain yang juga
membuthkan. Ini disebut faktor eksternal.
b. Setelah dibandingkan antara pasar yang satu dengan pasar yang lain, jika
terdapat penurunan harga maka permintaan faktor produksi yang paling
banyak adalah monopoli, karena mereka tidak mendapatkan persaingan dalam
mendapatkan faktor produksi tersebut.
3. Sewa adalah konsep jangka panjang dan merupakan seluruh pembayaran yang
dilakukan untuk faktor produksi yang ditawarkannya. Sewa semu adalah
pembayaran yang tidak perlu dilakukan dalam jangka pendek untuk mendorong
terciptanya penawaran faktor produksi (TR-TVC). Jika hasil sewa semu lebih
besar dari biaya tetap, maka perusahaan akan mengalami laba murni. Jika hasil
sewa semu lebih kecil dari biaya tetap, maka perusahaan menderita rugi. Jika
hasilnya sama besar maka perusahaan akan mendapatkan laba investasi normal.
Maka di dalam jangka panjang, dalam persaingan sempurna sewa semu harus
lenyap, sebab semua biaya adalah variabel dan biaya total adalah sama.
4. a. Hal tersebut memang tidak terjadi secara murni. Tetapi kita melihat hal-hal
mayoritas yang terjadi. Seperti presentasi-presentasi sebelumnya bahwa ada
asumsi-asumsi yang digunakan untuk mempermudah pembelajaran mengenai
bentuk-bentuk pasar persaingan dalam lingkup mikroekonomi. Hal tersebut
hanyalah untuk menyederhanakan materi pembelajaran. Saat ini pasar bentuk
ini memang sudah tidak kita jumpai, tetapi mungkin suatu saat nanti akan kita
jumpai karena dulu pernah ada pasar bentuk seperti ini yaitu Pulau Tambang
di daerah Amerika, dulu ia adalah satu-satunya pengelola pertambangan di
sana walaupun sekarang tidak.
b. Hal tersebut dimaksudkan dengan harapan MR=MC. Perlu diingat bahwa
pasar persaingan apapun jika menggunakan dua variabel berarti tentang
komposisi dari dua variabel tersebut dicari tingkatan mana yang terbaik.
5. Hal tersebut terjadi karena karakteristik dari pasar persaingan tersebut. Monopsoni
menunjukkan kasus dimana hanya terdapat seorang pembeli untuk faktor produksi
tertentu. Maka, seorang monopsonis pada umumnya menghadapi kurva
penawaran pasar yang memiliki kemiringan positif. Ini berarti bahwa apabila
perusahaan monopsonistis menginginkan lebih banyak faktor produksi, maka
perusahaan itu harus membayar harga yang lebih tinggi tidak hanya untuk unit
tambahan faktor produksi itu tetapi juga untuk seluruh faktor produksi yang
digunakannya.
Akibatnya, biaya marjinal faktor produksi atau sumber daya (MRC) akan
lebih besar dari harga faktor produksi atau sumber daya. Dan kurva biaya marjinal
sumber daya yang dihadapi monopsonis terletak di atas kurva penawaran faktor
produksi atau sumber daya yaang dihadapi perusahaan.
Apabila faktor produksi A merupakan satu-satunya faktor produksi variabel,
maka agar dapat memaksimumkan keuntungan total, monopsonis akan
menggunakan lebih banyak unit faktor produksi A selama MRP𝛼 > MRC𝛼 dan
sampai MRP𝛼 = MRC𝛼, harga faktor produksi A yang dibayar monopsonis
tersebut kemudian ditentukan oleh titik yang bersesuaian pada kurva S𝛼.