Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENILITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan

dilakukan (Riyanto, 2011). Kerangka konsep menjelaskan hubungan dan

keterkaitan baik variabel penelitian maupun variabel pengganggu yang

dijelaskan secara mendalam dengan permasalahan yang diteliti sehingga

dapat dijadikan dasar untuk menjawab masalah penelitian (Ariani, 2014).

Variabel Independen Variabel Dependen

Kemandirian Oral Hygiene


Dukungan Keluarga
Anak Tuna Grahita

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep

35
B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis didalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian

yang kebenarannya akan di buktikan dalam penelitian tersebut, dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan

belum menggunakan fakta atau data. Setelah melalui pembuktian dari hasil

penelitian maka hipotesis dapat disimpulkan benar atau salah, diterima atau

ditolak (Riyanto, 2011).

Hipotesis nol (0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada

hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hipotesis alternatif

(Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu

dengan variabel yang lain (Riyanto, 2011). Berdasarkan kerangka konsep,

maka hipotesis penelitian ini adalah :

Ho = Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian oral

hygiene anak tuna grahita di Sekolah Luar Biasa NegeriKaliwungu Kudus

Ha = Ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian oral hygiene

anak tuna grahita di SekolahLuarBiasaNegeriKaliwungu Kudus

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penilitian deskriptif kolerasi yang

merupakan penelitian hubungan antara dua variabel yang bertujuan untuk

melihat hubungan antara variabel independen (bebas) dan variabel dependen

(terikat) (Dharma, 2011).

36
b. Rancangan Penelitian

Dalam penilitian ini peneliti menggunakan desain penelitian cross

sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor

resiko (independen) dengan faktor efek (dependen), di mana melakukan

observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama

(Riyanto, 2011).

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Kaliwungu

Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01 April – 30 April

2018.

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai karakteristik tertentu dan ditetapkan oleh peniliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Ariani, 2014). Populasi dalam

penilitian ini adalah anak tuna grahita di SekolahLuarBiasaNegeri

Kaliwungu sebanyak 59 anak.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi. Teknik pengambilan sampel (Sampling) dalam penelitian ini

dilakukan secara total sampling dimana dalam pengambilan sampel

37
anggota populasi digunakan sebagai sampel (Ariani, 2014). Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 59 anak tuna grahita.

Menurut Riyanto (2011) Sampel sebaiknya memenuhi kriteria yang

dikehendaki, sampel yang dikehendaki merupakan bagian dari populasi

target yang akan diteliti secara langsung, kelompok ini memiliki subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penilitian pada

populasi target dan sumber. Kriteria inklusi dalam penilitian ini adalah :

a. Orang tua anak tuna grahita yang aktif di SekolahLuarBiasaNegeri

Kaliwungu

b. Anak tuna grahita yang bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi merupakan kriteria dari subjek penilitian yang tidak

boleh ada, dan jika subjek mempunyai kriteria eksklusi maka subjek

harus di keluarkan dari penilitian. Kriteria eksklusi dalam penilitian ini

dalah :

a. Anak tuna grahita yang dalam keadaan sehat.

b. Tidak ada di tempat pada waktu penelitian berlangsung.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah berisi komponen variabel yang akan di teliti

ditambah istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel maupun subjek

penilitian bertujuan untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan

perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Ariani, 2014).

38
Tabel 3.1

Definisi operasional

Variabel Definisi Alat dan Cara Hasil Ukur Skala

Operasional Ukur

Independen

Dukungan Dukungan Kuesionerberjumlah Nilai yang Ordinal


Keluarga keluarga 20 pertanyaan didapat
merupakan Tentang dukungan dinyatakan
sikap, dalam keluarga dalam dalam kategori :
bentuk bentuk Skala Likert. 1. Baik dengan
dorongan Selalu : 4 nilai skor:
motivasi dan Sering : 3 62-80
tindakan dari Kadang-kadang : 2 2. Cukup dengan
keluarga anak Tidak pernah : 1 nilai skor :
tuna grahita Total skor 41-61
terhadap maksimal 80 dan 3. Kurang
tindakan nilai minimal 20 dengan nilai
kemandirian skor :
oral hygiene 20-40
Dependen Kemandirian Kuesioner Nilai yang di Ordinal
Kemandirian merupakansuatu berjumlah 15 dapat dinyatakan
oral hygiene keadaan dimana pertanyaan dalam kategori :
setiap individu Tentang 1. Baik dengan
mampu kemandirian nilai skor:38-60
melakukan oral penilaian dalam 2. Tidak
hygiene tanpa bentuk skala baikdengan
adanya bantuan LikertSelalu : 4 nilai skor: 15-
orang lain. Sering : 3 37
Kadang-kadang : 2
Tidak pernah : 1
Total skor
maksimal 60 dan
nilai minimal 15

39
G. Instrumen penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang

diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan bukti

(evidence) dari suatu penelitian (Dharma,2011). Dalam penelitian ini alat

pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk data demografi

(instrumen A), mengetahui dukungan keluarga (instrumen) dan kuesioner

untuk mengetahui kemandirian oral hygiene (instrumen).

1) Pengukuran Data Demografi

Data demografi dalam penelitian ini berisi tentang karakteristik

responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan

dengan menggunakan instrumen A. Instrumental yang digunakan

adalah kuesioner dengan menggunakan checklist.

2) Pengukuran Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan

keluarga pada anak tuna grahita dengan menggunakan instrumen B.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan

peniliti dari teori-teori dukungan keluarga meliputi dukungan

informasional dengan nomer 1-5, penilaian dengan nomer 6-10,

instrumental dengan nomer 11-15, emosional dengan nomer 16-20.

Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert

40
dengan memilih satu jawaban dengan cara memberikan tanda ceklis

(√): selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.

Katagori baik dengan nilai skor:62-80

Katagori cukup dengan nilai skor :41-61

Katagori kurang dengan nilai skor : 20-40

Dalam katagori Selalu : 4, Sering : 3, Kadang-kadang : 2, Tidak pernah

:1

Total skor maksimal 80 dan nilai minimal 20

3) Pengukuran Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penilitian ini adalah upaya kemandirian

oral hygiene dengan menggunakan instrumen C yang digunakan adalah

kuesioner yang dikembangkan peniliti dari teori-teori tentang

kemandirian oral hygiene yang terdiri dari 15pertanyaan dengan

menggunakan skala Likert dengan memilih satu jawaban dengan cara

memberikan tanda ceklis (√): selalu, sering, kadang-kadang, tidak

pernah.

Katagori baik dengan nilai skor: 38-60

Katagori Tidak baik dengan nilai skor : 15-37

Dalam katagori Selalu : 4, Sering : 3, Kadang-kadang : 2, Tidak pernah

:1

Total skor maksimal 60 dan nilai minimal 15

41
4) Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran,

valid artinya alat tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Untuk

mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal kuesioner)

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-

masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan)

dikatakan bila skor variabel tersebut berkolerasi secara signifikan

dengan skor totalnya. Maka uji validitas yang digunakan adalah

“Korelasi Pearson Product Moment” . Uji validitas instrumen

penilitian ini dilakukan dengan cara menggunakan program

komputer statistik SPSS.

Pada penilitian ini uji validitas akan dilakukan di Sekolah Luar

Biasa Negeri Cendono karena memiliki karakteristik responden

yang sama dengan sampel yang berjumlah 20 responden anak tuna

grahita.

Untuk mengetahui validitas yaitu :

Bila r hitung (r person) ≥ r table 0,444: artinya pertanyaan tersebut

valid.

Bila r hitung (r person) < r table 0,444: artinya pertanyaan tersebut

tidak valid (Riyanto, 2011).

42
Pengolahan hasil validitas penelitian ini menggunakan 20

responden dengan 20 soal pertanyaan dukungan keluarga pada

tanggal 18 april 2018 diperoleh r hitung minimal 0,452 dan nilai r

hitung maksimal 0,766 artinya r hitung lebih besar dari r tabel

(0,444) yang berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas.

Demikian juga dengan 15 soal pertanyan tentang kemandirian oral

hygiene diperoleh r tabel hitung minimal 0,468 dan nilai r hitung

maksimal 0,756 artinya r hitung lebih besar dari r tabel (0,444) yang

berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan kesetabilan pengukuran, alat dikatakan

realibel jika digunakan berulang-ulang nilai sama. Sedangkan

pertanyaan dikatakan realibel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka teknik

uji yang Cronbah’s alpha digunakan adalah “ Cronbach Alpha”.

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS.

Untuk mengetahui reliabilitas yaitu:

Bila nilai lebih ≥ konstanta (0,6), maka pertanyaan realibel.

Bila nilai Cronbah’s alpha lebih < konstanta (0,6), maka pertanyaan

tidak realibel (Riyanto, 2011).

Dalam penilitian ini, hasil pengolahan reliabilitas dengan

menggunakan 20 responden 20 soal pertanyaan tentang dukungan

43
keluarga pada tanggal 18 april 2018 diperoleh nilai Alfa Cronbach

sebesar 0,904 dan 15 soal pertanyaan tentang kemandirian oral

hygiene diperoleh nilai Alfa Cronbach sebesar 0,92. Hal ini berarti

bahwa reliabilitas internal seluruh instrumen sama dengan atau

lebih dari 0,6 sehingga instrumen dinyatakan reliabel.

b. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

(a) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

melalui observasi (Ariani, 2014). Langkah-langkah dalam

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

1) Meminta surat ijin dari program studi S1 Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus tentang ijin

pengambilan data.

2) Mengajukan surat permohonan pengambilan data Kepada

Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Kaliwungu Kabupaten

Kudus.

3) Peneliti melakukan pengambilan data anak tuna grahita di

Sekolah Luar Biasa Negeri Kaliwungu Kabupaten Kudus.

4) Setelah diberikan data peniliti mengidentifikasikan terlebih

dahulu sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi.

44
5) Setelah mendapatkan sampel peniliti memberikan informasi

tentang maksud dan tujuan penilitian untuk memperoleh

persutujuan atau keter sediaan responden.

6) Setelah memahami tujuan penilitian, responden yang setuju

diminta untuk menandatangani pernyataan kesediaan responden

dan penelitian, bagi responden yang tidak setuju peneliti

menghormati haknya untuk tidak berpartisipasi dalam penilitian

ini.

7) Peneliti kemudian membagikan kuisioner kepada responden

langsung, kuisioner berjumlah 3 poin untuk mengetahui

karakteristik responden, 20 pertanyaan untuk hubungan

dukungan keluarga dan 15 pertanyaan tentang kemandirian oral

hygiene, kemudian responden diberi penjelasan tentang cara

pengisian kuesioner.

8) Setelah dilakukan pengisian kuesioner, hasil dikumpulkan

kemudian dilakukan pengolahan data dengan pengeditan data,

memberi skor pada setiap pertanyaan, pengkodean data, lalu

memasukkan data, kemudian data ditabulasikan.

(b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berasal dari olahan data primer

(Ariani, 2014). Dalam penilitian ini didapatkan data sekunder dari

SLBN Kaliwungu.

45
2. Pengolahan Data

Dalam penilitian ini pengolahan data menggunakan computer, yang

melalui tahap-tahap sebagai berikut :

(1) Editing (memeriksa)

Editing merupakan kegiatan untuk mengecek dan memperbaiki

isian formulir atau kuesioner tersebut. Setelah pengisian kuesioner

selesai langkah selanjutnya yaitu mengecek:

a) Apakah semua pertanyaan sudah terisi.

b) Apakah jawaban masing-masing pertanyaan cukup jelas atau

terbaca.

c) Apakah jawaban releven dengan pertanyaan.

d) Apakah jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban

pertanyaan yang lain.

(2) Coding (memberi tanda kode)

Tahap selanjutnya setelah melakukan editing adalah coding yang

artinya mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan.

Untuk pemberian kode data demografi, kode untuk identitas anak

a. Jenis kelamin

1. Laki-laki :1

2. Perempuan :2

46
b. Diasuh oleh

1. Orang tua : 1

2. Orang lain : 2

Untuk pemberian kode data demografi, kode untuk identitas orang

tua

a. Umur

1. 25-35 :2

2. > 35 :3

b. Jenis kelamin

1. Laki-laki :1

2. Perempuan :2

c. Pendidikan

1. SD :2

2. SMP :3

3. SMA :4

4. Perguruan Tinggi :5

d. Pekerjaan

1. PNS :1

2. Wiraswasta :2

3. Buruh :3

4. Ibu Rumah Tangga :4

47
Untuk pemberian kode dukungan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Baik :1

b. Cukup :2

c. Kurang :3

Untuk pemberian kode kemandirian oral hygiene adalah sebagai

berikut :

a. Baik :1

b. Tidak baik : 2

(3) Skoring (Penilaian)

Setelah proses editing kemudian dilakukan scoring sesuai dengan

daftar pertanyaan yang ada. Nilai skoring didapatkan dari nilai skor

masing-masing pertanyaan yang mempunyai nilai skoring. Untuk

member penilaian pada setiap jawaban responden.

a. Skor untuk pernyataan dukungan keluarga :

Nilai 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk

jawaban kadang-kadang dan 1 untuk jawaban tidak pernah.

b. Skor untuk pernyataan kemandirian oral hygiene :

Nilai 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk

jawaban kadang-kadang dan 1 untuk jawaban tidak pernah.

(4) Entry data (memasukkan data) dan processing

Setelah data berbentuk kode (angka atau huruf) kemudian

dimasukan kedalam program atau software computer. Dalam

penilitian ini menggunakan program SPSS versi.16.

48
(5) Tabulating (pengumpulan data)

Merupakan pengorganisasian agar mudah dijumlah, disusun dan

ditata untuk disajikan dan dianalisis. Hal ini dapat dilakukan dengan

pengolahan secara manual atau dengan bantuan computer.

(6) Cleaning (pembersihan data)

Pembersihan data yaitu upaya pengecekan kembali data yang sudah

dimasukan dalam program computer apakah ada kesalahan dalam

memasukan data ke computer.

H. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Digunakan untuk mendeskripsikan variabel penilitian guna memperoleh

gambaran atau karakteristik sebelum dilakukan analisa bivariate (Ariani,

2014). Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel dependen

(kemandirian oral hygiene) atau variabel independen (dukungan keluarga

pada anak tuna grahita).

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah tabulasi silang antara dua variabel yaitu variabel

independen dan dependen (Ariani, 2014).

Uji statistik yang digunakan adalah kai kuadrat (chi square) dapat

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kategorik dengan

kategorik dengan keputusan:

49
a) Hipoteseis penilitian diterima jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, hal

ini berarti terdapat korelasi atau hubungan signifikan antar variabel.

b) Hipotesa penelitian ditolak jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, hal

ini berarti tidak terdapat kolerasi atau hubungan yang signifikan antar

variabel (Ariani, 2014).

c. Syarat Uji Chi Square

1. Apa bila bentuk tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) <5, lebih (20%),

maka uji yang digunakan adalah fisher exact tes untuk semua variabel

ditetap kan signifikan derajat penolakan 5% (P=0,05)

2. Apa bila bentuk tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih dari

(20%) maka uji yang digunakan uji continuity correction.

3. Apa bila tabel lebih dari 2x2 maka uji yang digunakan adalah person

Chi Square. Bila p value<0,05 artinya Ho ditolak Ha diterima yang

berarti ada hubungan antara variabel dependent dengan(Ariani, 2014).

I. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2008), mengatakan bahwa dalam suatu penelitian,

peneliti harus memperhatikan etika penulisan yaitu sebagai berikut:

1. Informed Consent

Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta persetujuan menjadi

responden kepada calon responden melalui lembar informed consent

dengan memberikan penjelasan tentang prosedur penelitian terlebih dahulu.

50
Calon responden yang bersedia menjasi responden, akan menanda tangani

lembar informed consent tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Confiedentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset. Peneliti menjamin kerahasiaan dengan tidak menyebar luaskan data

ke khalayak umum.

4. Justice (keadilan)

Justice merupakan bentuk keadilan dari penelitian, dimana sesuai dengan

desain peneliti bahwa terdapat sampel yang diberikan intervensi. Namun

saat penelitian selesai, kelompok akan dilakukan intervensi, sehingga sama

akan mendapatkan manfaat dari penelitian.

J. Jadwal Penilitian

Terlampir

51

Anda mungkin juga menyukai