D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: ARLIANUS
NO.STNBK: 214 212 058
KELAS: B
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA (UKI) TORAJA
2015
1
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rhmat-
NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan makalah ini.Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kulia Material
Teknik I. Makalah ini bersisi tentang uji kekerasan, uji impact, dan uji tarik. Penyusunan
makalah ini salah satunya bertujuan memberi pengetahuan kepada rekan mahasiswa dan para
pembaca makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan mahasiswa. Penyusun
juga minta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini tidak sesui dengan
yang semestinya maka penulis minta mohon dimakhlumi. Sekian dan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.4. Tujuan……………………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………..... 13
3.2. Saran…………………………………………………………………………….... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
b. Uji impact
Dalam perkembangan dunia industri, terutama yang berhubungan dengan penelitian bahan
dan penggunaannya, maka dalam proses produksinya banyak hal atau criteria yang harus
dipenuhi agar material tersebut dapat digunakan dalam dunia industri.
Untuk penggunaan sebagai bahan, sifat-sifat khas dari material logam harus diketahui sebab
logam tersebut akan digunakan untuk berbagai macam keperluan dan keadaan. Sifat logam
tersebut meliputi sifat mekanik, sifat thermal, sifat kimia, kemampukerasan, kemampuan
dimensi, dan lain sebagainya. Adapun dalam percobaan ini yang akan diuji adalah sifat
mekanik dari logam terutama sifat ketangguhannya.
Dengan mengetahui tingkat ketangguhan logam, maka tentunya kita dapat memperkirakan
kemampuannya dalam menerima energi tumbukan yang diberikan secara tiba-tiba sehingga
dapat mematahkan suatu material.
c. Uji tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan
dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena
mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur
ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara
untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik
yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak
dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai
data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat
dilihat dari kurva uji tarik.
4
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh
hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan bebe-rapa rumusan masalah. Rumusan
masalah itu adalah:
1. Bagaimana yang dimaksud Uji kekerasan dan uji impact ?
2. Apa fungsi dari Pengujian kekerasan dan impact?
1.4 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Material Teknik
2. Untuk menambah wawasan tentang Uji tarik, uji kekerasan, dan Impact
.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Goresan
Kekersana goresan merupakan perhatian utama para ahli mineral. Dengan mengukur
kekerasan, berbagai mineral dan bahan-bahan yang lain disusun berdasarkan kemampuan
goresan yang satu terhadap yang lain. Kekerasan goresan diukur dengan skala Mohs. Skala
ini terdiri atas sepuluh standar mineral disusun berdasarkan kemampuannya untuk digores.
Mineral yang paling lunak pada skala ini adalah talk (kekerasan goresan 1), kuku jari
mempunyai nilai kekerasan sekitar 2, tembaga yang dilunakkan kekerasannya 3, martensit 7,
logam yang paling keras mempunyai harga kekerasan pada skala Mohs antara 4 sampai 8.
Sedangkan intan mempunyai kekerasan 10. kelemahan dari penilaian kekerasan dengan skala
Mohs adalah penilaiannya tidak cocok untuk logam karena interval skala pada nilai
kekerasan.
C. Metode Indentasi
Metode ini dilakukan dengan penekanan benda uji dengan menggunakan indentor dengan
gaya tekan dan waktu indentasi yang ditentukan. Prinsip kerja dari metode ini dengan
menentukan jejak dari indentasi yang dihasilkan. Nilai kekerasan dari suatu bahan dilihat dari
kedalaman jejak yang ditinggalkan.
6
. Metode indentasi ini di klasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Metode Brinell
Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang diperkeras (hardened steel
ball). Hasil penekanan adalah jejak berbentuk lingkaran bulat, yang harus dihitung
diameternya dibawah mikroskop khusus pengukur jejak.
2. Metode Vickers
Pada metode ini digunakan indentor intan berbentuk piramida dengan sudut 136o. Prinsip
pengujian adalah sama dengan metode brinell, walaupun jejak yang dihasilkan berbentuk
bujur sangkar berdiagonal. Panjang diagonal diukur dengan skala pada mikroskop pengukur
jejak. Uji kekerasan Vickers banyak dilakukan pada pekerjaan penelitian karena metode
tersebut memberikan hasil berupa skala kekerasan yang kontinu, untuk suatu beban tertentu;
dan digunakan pada logam yang sangat lunak, yakni DPHnya 5 hingga logam yang sangat
keras, dengan DPH 1500.
3. Metode Rockwell
Metode Rockwell merupakan uji kekerasan dengan pembacaan langsung (direct reading).
Metode ini banyak dipakai dalam industri karena pertimbangan praktis. Indentor yang
digunakan terbuat dari baja diperkeras berbentuk bola dan selain itu ada juga yang berbentuk
kerucut intan. Uji kekerasan Rockwell sangat berguna dan mempunyai kemampuan ulang
(reproducible) sejumlah kondisi sederhana yang diperlukan dapat dipenuhi. Uji kekerasan
Rockwell ini paling banyak dipergunakan. Hal ini disebabkan oleh sifat–sifatnya yaitu cepat,
bebas dari kesalahan manusia, mampu untuk membedakan perbedaan kekerasan yang kecil
pada baja yang diperkeras, dan ukuran lekukannya kecil sehingga bagian yang mendapat
perlakuan panas yang lengkap dapat diuji kekerasannya tanpa menimbulkan kerusakan.
Pengujian ini menggunakan kedalaman lekukan pada beban yang konstan sebagai ukuran
kekerasan. Metoda pengujian kekerasan Rockwell yaitu mengindentasi material contoh
dengan indentor kerucut intan atau bola baja.
7
2.2 PENGUJIAN IMPACT
Material mungkin mempunyai kekuatan tarik tinggi tetapi tidak tahan dengan beban kejut.
Untuk menentukannya perlu diadakan pengujian inpact. Ketahanan impact biasanya diukur
dengan metode Charpy atau Izood yang bertakik maupun tidak bertakik. Pada pengujian ini,
beban diayun dari ketinggian tertentu untuk memukul benda uji, yang kemudian diukur
energi yang diserap oleh perpatahannya.
Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu
specimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan. Ketangguhan adalah
ukuran suatu energy yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu bahan yang
diukur dari luas daerah dibawah kurva tegangan regangan. Suatu bahan mungkin memiliki
kekuatan tarik yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut.
Suatu paduan memiliki parameter ketangguhan terhadap perpatahan yang didefinisikan
sebagai kombinasi tegangan kritis dan panjang retak.
Specimen yang digunakan untuk suatu takikan terdiri dari dua buah yang diuji pada suhu
normal dan suhu rendah.
Metode-Metode Pengujian
A. Metode Charpy (USA)
Merupakan cara pengujian dimana specimen dipasang secara horizontal dengan kedua
ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada specimen diletakkan di tengah-
tengah dengan arah pembebanan tepat diatas takikan.
Kelebihan :
a. Pengerjaannya lebih mudah dipahami dan dilakukan
b. Menghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang
c. Harga alat lebih murah
d. Waktu pengujian lebih singkat
Kekurangan :
a. Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal
b. Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam
c. Pengujian hanya dapat dilakukan pada specimen yang kecil
d. Hasil pengujian kurang dapat atau tepat dimanfaatkan dalam perancangan karena level
tegangan yang diberikan tidak rata.
Kelebihan :
a. Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam
b. Dapat menggunakan specimen dengan ukuran yang lebih besar.
c. Spesimen tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah satu ujungnya.
Kerugian :
a. Biaya pengujian yang lebih mahal
b. Pembebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya, sehingga hasil yang diperoleh
kurang baik.
c. Waktu yang digunakan cukup banyak karena prosedur pengujiannya yang banyak,
mulai dari menjepit benda kerja sampai tahap pengujian.
Hal-hal yang mempengaruhi impact/ketangguhan bahan :
8
1. Bentuk takikan
Bentuk takikan amat berpengaruh pada ketangguahan suatu material, karena adanya
perbedaan distribusi dan konsentrasi tegangan pada masing-masing takikan tersebut yang
mengakibatkan energi impact yang dimilikinya berbeda-beda pula. Berikut ini adalah urutan
energi impact yang dimiliki oleh suatu bahan berdasarkan bentuk takikannya.
a) Takikan segitiga
Memiliki energi impact yang paling kecil, sehingga paling mudah patah. Hal ini disebabkan
karena distribusi tegangan hanya terkonsentrasi pada satu titik saja, yaitu pada ujung takikan.
b) Takikan segi empat
Memiliki energi yang lebih besar pada takikan segi tifga karena tegangan terdistribusi pada 2
titik pada sudutnya.
c) Takikan Setengah lingkaran
Memiliki nergy impact yang terbesar karena distribusi tegangan tersebar pada setiap sisinya,
sehingga tidak mudah patah
2. Kadar Karbon
Material yang memiliki kadar karbon yang tinggi memiliki sifat yang kuat dan getas
sehingga membutuhkan energy yang tidak besar sedangkan material yang kadar karbonnya
rendah memiliki sifat yang ulet dan lunak sehingga membutuhkan energy yang besar dalam
perpatahannya.
3. Beban
Semakin besar beban yang diberikan , maka energi impact semakin kecil yang dibutuhkan
untuk mematahkan specimen, dan demikianpun sebaliknya. Hal ini diakibatkan karena suatu
material akan lebih mudah patah apabila dibebani oleh gaya yang sangat besar.
4. Temperatur
Semakin tinggi temperature dari specimen, maka ketangguhannya semakin tinggi dalam
menerima beban secara tiba-tiba, demikinanpun sebaliknya, dengan temperature yang lebih
rendah. Namun temperature memiliki batas tertentu dimana ketangguhan akan berkurang
dengan sendirinya.
Grafik dibawah ini akan menunjukkan hubungan antara temperature dengan energi impact,
laju patah getas Y (%), beban mulur (P’), dan beban maks. (Kg).
9
2.3 PENGUJIAN TARIK
Kekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield
Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan tarik
maksimum (Ultimate Tensile Strength / UTS), adalah beban maksimum dibagi luas
penampang lintang awal benda uji.
1. Batas elastik sejati berdasarkan pada pengukuran regangan mikro pada skala regangan
2 X 10-6 inci/inci. Batas elastik nilainya sangat rendah dan dikaitkan dengan gerakan
beberapa ratus dislokasi.
2. Batas proporsionaladalah tegangan tertinggi untuk daerah hubungan proporsional
antara tegangan-regangan. Harga ini diperoleh dengan cara mengamati penyimpangan
dari bagian garis lurus kurva tegangan-regangan.
Batas elastikadalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh bahan tanpa terjadi
regangan sisa permanen yang terukur pada saat beban telah ditiadakan. Dengan
bertambahnya ketelitian pengukuran regangan, nilai batas elastiknya menurun hingga suatu
batas yang sama dengan batas elastik sejati yang diperoleh dengan cara pengukuran regangan
mikro. Dengan ketelitian regangan yang sering digunakan pada kuliah rekayasa (10-4
10
inci/inci), batas elastik lebih besar daripada batas proporsional. Penentuan batas elastik
memerlukan prosedur pengujian yang diberi beban-tak diberi beban (loading-unloading)
yang membosankan.
11
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
Keterangan :
T : Tebal Sampel Uji YS : Yield strength
W : Lebar Sampel Uji TS : Tensile strength
So : Luas Sampel Uji % EL : % elongation
Lo : Gage Lenght LI : Perpanjangan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan uji tarik ini, menggunakan bahan alumunium berbentuk pelat dan kawat.
Proses pengujiannya adalah dengan cara memasangkan specimen pada alat uji tarik. Dengan
gaya yang sudah ditentukan pengujian dilakukan sampai terjadi fracture dan dapat diketahui
UTS dan tegangan luluhnya.
12
BAB V
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi plastis yang diakibatkan oleh
tekanan atau goresan dari benda lain.
Untuk melakukan pengujian kekerasan ada 3 metode, yaitu:
1. Metode goresan
2. Metode elastis atau pantulan ( rebound )
3. Metode indentasi
Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu
specimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan.
Metode-metode pengujian Impact:
1. Metode Charpy
2. Metode Izood
_ Pada uji coba ini kita menguji ketahanan bahan materialnya sejauh mana pertambahan
panjangnya dan bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan, berdasarkan hasil
percobaan dan dari grafik kurva uji tarik, plat mengalami perpanjangan lebih kecil dari kawat
dikarnakan luas penampang kawat lebih kecil dibanding plat
_Jenis material yang berbeda, dengan perlakuan yang didapatkannya berbeda dan
komposisinya yang berbeda akan menyebabkan nilai kekuatannya berbeda pula dan kurva
hasil uji tariknya juga berbeda.
3.2 SARAN
Agar kiranya pembaca dapat memberikan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
kebaikan penulisan penulisan makalah selanjutnya. Terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Tri Jaka, IR.. ME. 2012. Materi Kuliah Pengujian Logam. FT Untirta : Cilegon.
2. Fauji. 2010. Pengetahuan Sifat Logam (Fisik & Mekanik).
3. Tim laboratorium metalurgi. 2012. ”Buku panduan praktikum Laboratorium Metalurgi I”,
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Cilegon
4. http://pengetahuan-sifat-logam-mekanik-fisik.html
5. http://www.calce.umd.edu/TSFA/Hardness_ad_.htm
http://www.ccitonline.com/mekanika/tiki-kiwi
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF
8&sourceid=navclient&gfns=1&q=Material+Teknik.%0B+Pengujian+++Kekerasan+dan+M
etalografi
14