Anda di halaman 1dari 22

      Bab 4 Hasil dan Analisis 

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Data Ruas Jalan

Survei volume lalu-lintas pada Jalan Kemanggisan Raya – Jalan Gili Sampeng

dilakukan selama 7 hari yaitu pada tanggal 21 Oktober 2017 sampai dengan 30 Oktober

2017. Waktu survei dilaksanakan pada jam-jam berikut :

1. Senin : Pukul 18.00 s/d 19.00

2. Selasa : Pukul 18.00 s/d 19.00

3. Rabu : Pukul 06.30 s/d 07.30

4. Kamis : Pukul 18.00 s/d 19.00

5. Jumat : Pukul 18.00 s/d 19.00

6. Sabtu : Pukul 12.30 s/d 13.30

7. Minggu : Pukul 11.30 s/d 12.30

Waktu survey tersebut berdasarkan pengamatan awal penulis serta survey dilakukan

dengan interval waktu per 15 menit. Untuk kebutuhan analisis data, volume lalu lintas

yang digunakan yaitu pada jam puncak yang mewakili hari kerja maupun hari libur.

4.1.1 Volume Arus Lalu Lintas Segmen 1

Segmen 1 yaitu Jalan Kemanggisan Raya ke arah Rawa Belong tipe jalan yaitu dua lajur

tak terbagi (2/2 UD) berikut sketsa segmen 1.

IV-1

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis

Gambar 4.1 Sketsa segmen 1

Data geometrik dan data lingkungan Segmen 1 yaitu Jalan Kemanggisan Raya ke arah

Rawa Belong dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Data geometrik dan lingkungan ruas jalan segmen 1

Keterangan Ruas Jalan Kemanggisan Arah Rawa Belong (Segmen 1)

Tipe Jalan 2/2 UD (2 lajur 2 arah tanpa pemisah)

Lebar Lajur (m) 4

Lebar Jalan (m) 2x4

Bahu Jalan (m) -

Median Jalan(m) -

Ukuran Kota 10 juta jiwa (Sangat besar)

Tipe Lingkungan Komersil

Sumber : Hasil Analisis 2017

IV-2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Data volume lalu-lintas pada periode tanggal 21 Oktober 2017 sampai dengan 30

Oktober 2017 pada Segmen 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Volume lalu-lintas Jalan Kemanggisan Raya ke arah Rawa Belong
(Segmen 1)
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Sepeda, Becak Total
Hari
Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam

Senin 3176 793.9 786 786 23 27.6 62 0 4047 1607.55

Selasa 3545 886.35 744 744 24 28.8 45 0 4358 1659.15

Rabu 3195 798.75 754 754 56 67.2 29 0 4034 1619.95

Kamis 3239 809.85 844 844 20 24 44 0 4147 1677.85

Jumat 3293 823.35 832 832 15 18 67 0 4207 1673.35

Sabtu 2498 624.45 948 948 36 43.2 41 0 3523 1615.65

Minggu 1876 468.9 722 722 21 25.2 41 0 2660 1216.1

Sumber : Hasil Survei 2017

Volume arus lalu‐lintas (smp/jam)
1,800.00  1,659.15  1,677.85  1,673.35 
1,607.55  1,619.95  1,615.65 
1,600.00 

1,400.00 
1,216.10 
1,200.00 

1,000.00 

800.00 

600.00 

400.00 

200.00 


Senin Selasa Rabu Kamis  Jumat Sabtu Minggu 

Gambar 4.2 Grafik volume lalu-lintas segmen 1


(Sumber : Hasil Analisis Data)

IV-3

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
4.1.2 Volume Lalu Lintas Segmen 2

Segmen 2 yaitu Jalan Kemanggisan Raya ke arah Kemanggisan tipe jalan yaitu dua

lajur tak terbagi (2/2 UD) berikut sketsa segmen 2.

Gambar 4.3 Sketsa segmen 2

Data geometrik dan lingkungan Segmen 2 yaitu Jalan Kemanggisan Raya ke arah

Kemanggisan dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini :

Tabel 4.3 Data geometrik dan lingkungan segmen 2

Keterangan Ruas Jalan Kemanggisan Arah Kemanggisan (Segmen 2)


Tipe Jalan 2/2 UD (2 lajur 2 arah tanpa pemisah)
Lebar Lajur (m) 4
Lebar Jalan (m) 2x4
Lebar Bahu Jalan (m) -
Median Jalan(m) -

Ukuran Kota 10 juta jiwa (Sangat besar)

Tipe Lingkungan Komersil


Sumber : Hasil Survei 2017

IV-4

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Data volume lalu-lintas pada periode tanggal 21 Oktober 2017 sampai dengan 30

Oktober 2017 pada Segmen 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Volume lalu-lintas Jalan Kemanggisan Raya ke arah Kemanggisan


(Segmen 2)
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Sepeda, Becak Total
Hari
Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam

Senin 3667 916.8 921 921 26 31.2 63 0 4677 1869

Selasa 3959 989.7 900 900 24 28.8 57 0 4940 1918.5

Rabu 3747 931.76 1073 1073 58 69.6 32 0 4890 2074.36

Kamis 3718 929.4 981 981 19 22.8 46 0 4764 1933.2

Jumat 3729 932.25 944 944 16 19.2 80 0 4769 1895.45

Sabtu 2906 726.45 1136 1136 36 43.2 53 0 4131 1905.65

Minggu 2047 511.65 966 966 23 27.6 53 0 3089 1505.25

Sumber : Hasil Survei 2017

Volume arus lalu‐lintas (smp/jam)
2,500.00 

2,074.36 
2,000.00  1,869.00  1,918.50  1,677.85  1,895.45  1,905.65 

1,505.25 
1,500.00 

1,000.00 

500.00 


Senin Selasa Rabu Kamis  Jumat Sabtu Minggu 

Gambar 4.4 Grafik volume lalu-lintas segmen 2


(Sumber : Hasil Analisis Data)

IV-5

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
4.1.3 Volume Lalu Lintas Segmen 3

Segmen 3 yaitu Jalan Gili Sampeng ke arah Kebun Jeruk tipe jalan yaitu dua lajur tak

terbagi (2/2 UD) berikut sketsa segmen 3.

Gambar 4.5 Sketsa segmen 3

Data Geometrik dan data lingkungan Segmen 3 yaitu Jalan Gili Sampeng ke arah

Kebon Jeruk dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini :

Tabel 4.5 Data Geometrik Ruas Jalan Segmen 3

Keterangan Ruas Jalan Gili Sampeng Arah Kebon Jeruk (Segmen 3)

Tipe Jalan 2/2 UD (2 lajur 2 arah tanpa pemisah)

Lebar Lajur (m) 2.5

Lebar Jalan (m) 2 x 2.5

Lebar Bahu Jalan (m) -

Lebar Median Jalan(m) -

Ukuran Kota 10 juta jiwa (Sangat besar)

Tipe Lingkungan Komersil


Sumber : Hasil Survei 2017

IV-6

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Data volume lalu-lintas pada periode tanggal 21 Oktober 2017 sampai dengan 30

Oktober 2017 pada Segmen 3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.6 Volume lalu-lintas Jalan Gili Sampeng ke arah Kebon Jeruk
(Segmen 3)
Jenis Kendaraan
Sepeda Motor Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Sepeda, Becak Total
Hari
Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam Kend/jam Smp/jam

Senin 1565 547.75 237 237 3 3.6 31 0 1836 788.35

Selasa 1635 572.25 249 249 2 2.4 33 0 1919 823.65

Rabu 1538 538.3 403 403 2 2.4 13 0 1956 943.7

Kamis 1493 522.55 251 251 1 1.2 22 0 1767 774.75

Jumat 1480 518 212 212 1 1.2 56 0 1749 731.2

Sabtu 1283 449.05 364 364 8 9.6 27 0 1682 822.62

Minggu 805 281.75 394 394 4 4.8 42 0 1245 680.55

Sumber : Hasil Survei 2017

Volume Arus Lalu Lintas (smp/jam)
1,000.00  943.7
900.00  823.65  822.65 
788.35  774.75 
800.00  731.20 
680.55 
700.00 
600.00 
500.00 
400.00 
300.00 
200.00 
100.00 

Senin  Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Gambar 4.6 Grafik Volume Lalu Lintas Segmen 3


(Sumber : Hasil Analisis Data)

IV-7

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
4.2 Analisis Ruas Jalan

Tujuan analisis ruas jalan unutk mengetahui tingkat pelayanan jalan sehingga terlihat

apakah masih mampu memberikan pelayanan yang memadai bagi pengguna jalan. Data

yang digunakan yaitu hari Kamis, 26 Oktober 2017 dengan total arus 4147 kend/jam

atau 1677.85 smp/jam untuk segmen 1, Rabu 25 Oktober 2017 dengan total arus 4975

kend/jam atau 2074.36 smp/jam pada segmen 2, dan dihari yang sama pada segmen 3

dengan total arus 1956 kend/jam atau 943.7 smp/jam. Untuk keperluan analisis

diperlukan beberapa data berikut.

1. Hambatan Samping

Perhitungan dilakukan pada kedua sisi segmen jalan sehingga didapat hasil sebagai

berikut.

Tabel 4.7 Data hambatan samping segmen 1

Tipe kejadian hambatan Faktor Frekuensi


Simbol Frekuensi kejadian
samping bobot berbobot

Pejalan kaki PED 0,5 45 /jam 22.5


Parkir, kendaraan berhenti PSV 1,0 33 /jam 33
Kendaraan masuk+keluar EEV 0,7 460 /jam 322
Kendaraan lambat SMV 0,4 5 /jam 2
Total : 379.5
Sumber : Hasil Analisis 2017

Tabel 4.8 Data hambatan samping segmen 2

Faktor Frekuensi
Tipe kejadian hambatan samping Simbol Frekuensi kejadian
bobot berbobot
Pejalan kaki PED 0,5 20 /jam 20
Parkir, kendaraan berhenti PSV 1,0 10 /jam 10
Kendaraan masuk+keluar EEV 0,7 205 /jam 143.5
Kendaraan lambat SMV 0,4 3 /jam 1.2
Total : 174.7
Sumber : Hasil Analisis 2017

IV-8

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Tabel 4.9 Data hambatan samping segmen 3
Tipe kejadian hambatan Faktor Frekuensi
Simbol Frekuensi kejadian
samping bobot berbobot
Pejalan kaki PED 0,5 30 /jam 15
Parkir, kendaraan berhenti PSV 1,0 5 /jam 5
Kendaraan masuk+keluar EEV 0,7 152 /jam 106.4
Kendaraan lambat SMV 0,4 2 /jam 0.8
Total : 127.2
Sumber : Hasil Analisis 2017

Berdasarkan hasil survey diatas maka berdasarkan tabel 4.10 berikut dapat diketahui

kelas hambatan samping pada masing-masing segmen.

Tabel 4.10 Data hambatan samping segmen 3

Jumlah
berbobot
Kelas hambatan
Kode kejadian per Kondisi khusus
samping (SFC)
200 m per jam
(dua sisi)

Sangat rendah VL < 100 Daerah permukiman jalan dengan jalan samping
Rendah L 100-299 Daerah permukiman:beberapa kendaraan umum.
Sedang M 300-499 Daerah industri, beberapa toko di sisi jalan
Tinggi H 500-899 Daerah komersial, aktivitas sisi jalan tinggi
Sangat tinggi VH >900 Daerah komersial dg aktivitas pasar di samping
jalan
Sumber : Hasil Analisis 2017

Berdasarkan tabel diatas maka diketahui kelas hambatan samping untuk segmen 1 yaitu

sedang , sedangkan segmen 2 dan 3 yaitu rendah.

2. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FVLV)

Kecepatan arus bebas kendaraan adalah kecepatan pada saat tingkat arus nol,kecepatan

arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data dari lapangan (MKJI,1997).

Beberapa data yang dibutuhkan untuk perhitungan diantaranya kecepatan arus bebas

dasar, lebar jalur jalur efektif, hambatan samping , ukuran kota serta beberapa factor

penyesuaian. Berikut rangkuman data yang diperlukan dalam analisis kecepatan arus

bebas.

IV-9

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Tabel 4.11 Data untuk keperluan kecepatan arus bebas kendaraan ringan
Segmen 1 (Arah Segmen 2 (Arah Segmen 3 (Arah
No. Karakteristik Jalan Keterangan
Rawa Belong) Kemanggisan) Kebon Jeruk)
1 Tipe Jalan 2/2 UD 2/2 UD 2/2 UD Tabel 2.1
Kecepatan Arus Bebas Dasar
2 44 km/jam 44 km/jam 44 km/jam Tabel 2.8
(Fvo)
3 Total dua arah 8m 8m 5m -
4 Hambatan samping sedang rendah rendah Tabel 4.28
5 Lebar bahu < 0.5 m < 0.5 m < 0.5 m -
Faktor penyesuaian lebar jalur
5 3 3 -9.5 Tabel 2.9
lalu lintas efektif (FVw)
Faktor penyesuaian kondisi
6 0.91 0.96 0.96 Tabel 2.10
hambatan samping (FFVsf)
Faktor penyesuaian ukuran
7 1.03 1.03 1.03 Tabel 2.11
kota (FFVcs)
Sumber : Hasil Analisis 2017

Berdasarkan data di tabel 4.11 diatas maka dilakukan perhitungan kecepatan arus bebas

dengan persamaan berikut :

FVLV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs


Dimana :
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)

FV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)

FVW = Faktor Penyesuaian lebar jalur lalu-lintas efektif (km/jam)

FFVsf = Faktor Penyesuian kondisi hambatan samping

FFVcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Sehingga hasil perhitungan kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada masing-masing
segmen adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)


Arah lalu FVo FVw FVo + FVw FFVcs FFWsf FVLV(Km/jam)
lintas (Km/jam) (Km/jam)

Segmen 1 44 3 47 1.03 0.91 44.05


Segmen 2 44 3 47 1.03 0.96 46.47
Segmen 3 44 -9.5 34.5 1.03 0.96 34.11
Sumber : Hasil Analisis 2017

IV-10

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Dari tabel 4.12 diketahui bahwa kecepatan yang dapat ditempuh oleh kendaraan ringan

ketika arus nol atau ketika tidak ada kendaraan lain yang menghalangi yaitu 44.05

km/jam pada Segmen 1, pada segmen 2 46,47 km/jam dan 34,11 km/jam pada segmen

3.

3. Kapasitas Ruas Jalan

Kapasitas ruas merupakan arus maksimum yang dapat dipertahankan persatuan jam

yang melewati suatu titik jalan dalam kondisi yang ada. Beberapa hal yang

mempengaruhi kapasitas jalan antara lain : tipe ruas jalan,lebar lajur jalan efektif ,

pemisah arah ruas jalan, hambatan samping,ukuran kota atau jumlah penduduk. Data-

data yang diperlukan dalam analisis kapasitas ruas jalan Kemanggisan Raya dan Gili

Sampeng dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Data untuk perhitungan kapasitas ruas jalan


Segmen 1 (Arah Segmen 2 (Arah Segmen 3 (Arah
No. Karakteristik Jalan Keterangan
Rawa Belong) Kemanggisan) Kebon Jeruk)
1 Tipe Jalan 2/2 UD 2/2 UD 2/2 UD

2 Kapasitas Dasar 2900 smp/jam 2900 smp/jam 2900 smp/jam Tabel 2.2

3 Total dua arah 8m 8m 5m -


4 Hambatan samping sedang rendah rendah Tabel 4.28
5 Lebar bahu < 0.5 m < 0.5 m < 0.5 m -
Faktor penyesuaian lebar jalur
6 1.14 1.14 0.56 Tabel 2.3
lalu lintas efektif (FCw)
Faktor penyesuaian kondisi
7 0.89 0.92 0.92 Tabel 2.5
hambatan samping (FCsf)
Faktor penyesuaian ukuran
8 1.04 1.04 1.04 Tabel 2.7
kota (FCcs)
Faktor penyesuaian pemisah
9 0.94 (60-40) 0.94(60-40) 0.97(45-55) Tabel 2.4
arah (FCsp)
Sumber : Hasil Analisis Data 2017

Dengan data tersebut maka kapasitas ruas jalan dapat dihitung dengan rumus :

C = CO .FCW .FCSP .FCSF . FCCS

Dimana :

C = Kapasitas (smp/jam)
IV-11

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Sehingga kapasitas yang didapat untuk masing-masing segmen terdapat pada tabel

berikut :

Tabel 4.14 Kapasitas ruas jalan Kemanggisan Raya dan Gili Sampeng
Arah lalu- Co Kapasitas
FCw FCsp FCsf FCcs
lintas (smp/jam) (smp/jam)
Segmen 1 2900 1.14 0.94 0.89 1.04 2876.43
Segmen 2 2900 1.14 0.94 0.92 1.04 2973.38
Segmen 3 2900 0.56 0.97 0.92 1.04 1507.22
Sumber : Hasil Analisis2017

2. Derajat Kejenuhan

Derajat Kejenuhan adalah rasio volume per kapasitas yang merupakan perbandingan

antara volume yang melintas dengan kapasitas pada suatu ruas jalan tertentu. Rumus

untuk mencari Derajat Kejenuhan berpedoman pada MKJI 1997 adalah sebagai berikut :

DS = Q/C

Dimana :
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus lalu-lintas (smp/jam)
C = Kapasitas ruas jalan (smp/jam)

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka data arus lalu lintas yang digunakan

adalah yang paling tinggi, berdasarkan hasil survey pada masing-masing ruas jalan

maka Arus lalu lintas yang paling tinggi tiap ruas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Arus lalu lintas puncak


Arah lalu-lintas Waktu Arus lalu lintas (smp/jam)

Segmen 1 Kamis Sore 1677.85


Segmen 2 Rabu Pagi 2074.36
Segmen 3 Rabu Pagi 943.70
Sumber : Hasil Analisis 2017

IV-12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Sehingga nilai derajat kejenuhan (DS) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.16 Nilai Derajat Kejenuhan (DS)
Arus lalu lintas Derajat
Kapasitas
Arah lalu-lintas maksimum Kejenuhan LOS
Q (smp/jam) C (smp/jam) DS (Q/C)

Segmen 1 1677.85 2876.43 0.58 C


Segmen 2 2074.36 2973.38 0.69 C
Segmen 3 943.70 1507.22 0.62 C
Sumber : Hasil Analisis 2017

3. Kecepatan Operasional Kendaraan

Kecepatan kendaraan ringan berdasarkan fungsi derajat kejenuhan maka kita

menggunakan grafik hubungan kecepatan rata-rata kendaraan ringan dengan derajat

kejenuhan untuk jalan tipe 2/2 UD dibawah ini.

Gambar 4.7 Grafik hubungan kecepatan rata-rata kendaraan ringan


dengan Derajat Kejenuhan (DS)
(Sumber :MKJI 1997)

Berdasarkan grafik diatas maka kecepatan operasional kendaraan pada segmen 1 dengan

nilai Derajat Kejenuhan 0.58 adalah 36 km/jam ,untuk segmen 2 dengan nilai Derajat

Kejenuhan 0.69 adalah 36 km/jam, untuk segmen 3 dengan nilai Derajat Kejenuhan

0.62 adalah 27 km/jam.

IV-13

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
4.3 Analisis Simpang

Simpang tiga lengan Jalan Kemanggisan Raya – Gili Sampeng ini merupakan jenis

simpang tak bersinyal, jalan Kemanggisan Raya sebagai jalan mayor (arah rawa belong

dan arah kemanggisan) dan jalan Gili Sampeng sebagai jalan minor. Jalan mayor dan

minor pada simpang ini mempunyai dua lajur dua arah tanpa median jalan (2/2 UD)

sehingga simpang ini termasuk dalah kategori simpang 322 menurut MKJI 1997..

Gambar 4.8 Geometrik Simpang Jl. Kemanggisan Raya-Gili Sampeng

IV-14

http://digilib.mercubuana.ac.id/
      Bab 4 Hasil dan Analisis 

4.3.1 Arus Lalu-lintas Total

Berdasarkan survey lapangan maka didapat data volume lalu lintas simpang sebagai berikut, untuk analisa kinerja diambil arus simpang yang

terbesar .

Tabel 4.17 Tabel hasil survei lalu lintas simpang Kemanggisan Raya – Gili Sampeng
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Arah Lalu Lintas
kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam

Belok Kiri - - - - - - - - - - - - - -
Lengan (LT)
Lurus (ST) 2157 1300 2230 1331 1743 1080 2297 1378 2326 1402 1564 975 1211 794
A
Belok Kanan 932 518 823 458 684 393 821 459 737 409 669 420 465 318
(RT)
Belok Kiri 168 94 277 149 179 99 192 117 206 116 150 89 171 102
Lengan (LT)
Lurus (ST) 1553 941 1564 929 2067 1225 1538 948 1538 933 1556 996 1175 739
B
Belok Kanan - - -
(RT)
Belok Kiri 449 268 550 334 962 612 518 308 529 306 604 369 403 278
Lengan (LT)
Lurus (ST)
C
Belok Kanan 156 144 236 128 118 71 214 116 221 123 321 235 164 104
(RT)
Total 5515 3264 5681 3330 5753 3480 5580 3324 5557 3288 4863 3083 3589 2334

Sumber : Hasil Analisis 2017

IV-15

http://digilib.mercubuana.ac.id/
      Bab 4 Hasil dan Analisis 

4000
3480
3500 3264 3330 3324 3288
3083
3000

2500 2334

2000

1500

1000

500

0
Senin  Selasa Rabu Kamis  Jumat Sabtu Minggu

Gambar 4.9 Grafik Survei Arus Lalu Lintas Simpang


(Sumber : Hasil analisis)

4.3.2 Kapasitas Simpang

Untuk keperluan analisis kinerja simpang maka diambil nilai yang terbesar yaitu pada

hari Rabu 25 Oktober 2017 dengan nilai arus total 3480 smp/jam.

Gambar 4.10 Volume Lalu Lintas Simpang Jl. Kemanggisan Raya-Gili


Sampeng

IV-16

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Lebar pendekat simpang dan perhitungan :

Lebar pendekat A (WA) = 4 m

Lebar pendekat B (WB) = 4 m

Lebar pendekat C (Wc) = 2.5 m

W1 = (WA +WB+WC): 3

W1= (4 + 4 + 2.5 ) : 3

W1= 3.5

Adapun untuk simpang jalan Kemanggisan Raya – Gili Sampeng dengan tipe simpang

322 memiliki kapasitas dasar sebesar 2700 smp/jam (tabel 2.15).

Untuk kebutuhan perhitungan kapasitas pada simpang diperlukan beberapa faktor

koreksi sebagai berikut :

1. Faktor Koreksi kapasitas untuk lebar lengan simpang (Fw)

Berdasarkan gambar 2.2 maka didapat nilai Fw =0,99.

2. Faktor koreksi kapasitas jika tidak ada median jalan utama pada lengan simpang

berdasarkan tabel 2.16. nilai FM= 1,00.

3. Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (FCS)

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Jakarta Jumlah penduduk Jakarta yaitu

10.177.924 jiwa. Maka berdasarkan tabel 2.17 maka nilai Fcs = 1,05

4. Faktor koreksi akibat adanya tipe lingkungan jalan, gangguan samping, dan
kendaraan tidak bermotor (FRSU)
Kondisi lingkungan di simpang termasuk dalam tipe komersil dimana banyak terdapat
pertokoan di sekitar simpang , dengan rasio kendaraan tidak bermotor sebesar 0.0066
maka berdasarkan tabel 2.18 maka nilai FRSU = 0,94 .
5. Faktor koreksi adanya belok kiri (FLT)
Dengan memasukkan nilai rasio belok kiri sebesar 0,20 ke dalam gambar 2.3 maka

didapat nilai FLT = 1,16.

6. Faktor koreksi adanya perherakan belok kanan (FRT)

IV-17

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Dengan memasukkan nilai rasio belok kanan sebesar 0,13 ke dalam gambar 2.4 maka

didapat nilai FRT = 0,97.

7. Faktor koreksi adanya arus lalu lintas pada jalan minor (FMI)

Dengan memasukkan nilai rasio jalan minor sebesar 0.196 ke dalam gambar 2.5 maka

didapat nilai FMI = 1,0

Setelah semua faktor koreksi di dapat maka didapat nilai kapasitas simpang sebagai

berikut :

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

C = 2700 x 0,99 x 1,00 x 1,05 x 0,94 x 1,16 x 0.97 x 1.0

C = 2968,56 smp/jam

4.3.3 Derajat Kejenuhan

Nilai kepadatan kepadatan lalu-lintas pada simpang jalan Kemanggisan Raya – Gili

Sampeng dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

DS = Q/C

DS = 3480/2968.56

DS = 1,17

4.3.4 Tundaan Simpang

Tundaan lalu lintas simpang (DT1) berdasarkan persamaan pada grafik 2.6 untuk nilai

DS > 0.6 adalah :

DT1 = 1,0504 / (0,2742-0,2042 x DS ) – ( 1-DS) x 2

DT1 = 1,0504 / (0,2742-0,2042 x 1,17 ) – ( 1-1,17) x 2

DT1 = 30.10 det/smp

Tundaan lalu lintas jalan mayor (DMA ) berdasarkan grafik 2.7 untuk nilai DS > 0.6

adalah

DTMA = 1,05034 / (0,346-0,246 x DS ) – ( 1-DS) x 1,8

IV-18

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
DTMA = 1,05034 / (0,346-0,246 x 1,17 ) – ( 1-1,17) x 1,8

DTMA = 18.25 det/smp

Berdasarkan persamaan 2.9 maka nilai tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) sebagai

berikut :

DTMI = (Qtot x DT1 - QMA x DTMA) / QMI

DTMI = (3480 x 30.10 – 2798 x 18.25) / 683

DTMI = 78.60 det/smp

Karena nilai derajat kejenuhan simpang adalah 1,16 atau DS ≥ 1,00 maka nilai tundaan

Geometrik Simpang DG adalah 4 det/smp. Sedangkan unutk tundaan simpang (D) dapat

dihitung dengan persamaan berikut.

D = DG + DT1

D = 4,00 + 30.10

D= 34.10 det/smp

4.3.5 Peluang Antrian

Berdasarkan persamaan pada grafik 2.8 , peluang antrian (QP%) dapat dihitung dengan

persamaan berikut :

1. Batas Atas

QP% = 9,02 x DS + 20,66 x DS2 + 10,49 x DS3

QP% = 9,02 x 1,17 + 20,66 x 1,172 + 10,49 x 1,173

QP% = 55,63

2. Batas bawah

QP% = 47,71 x DS – 24,68 x DS2 + 56,47 x DS3

QP% = 47,71 x 1,17 – 24,68 x 1,172 + 56,47 x 1,173

QP% = 112,47

Maka rentang peluang antrian (QP) adalah 55,63% - 112,47%

IV-19

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Rangkuman hasil analisis diatas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Analisis Kinerja Simpang

No Komponen Analisis Simpang Periode jam puncak


1 Arus simpang 3480 smp/jam
2 Kapasitas simpang 2968,56 smp/jam
3 Density of Saturation (DS) 1.17
4 Tundaan lalu lintas simpang (DT1) 30.10 det/smp
5 Tundaan lalu lintas mayor (DTMA) 18.25 det/smp
6 Tundaan lalu lintas minor (DTMI) 78.60 det/smp
7 Tundaan geometrik simpang (DG) 4 det/smp
8 Tundaan Simpang (D) 34.10 det/smp
9 Tingkat Pelayanan Simpang E
10 Peluang Antrian (QP) 55,63% - 112,47%
Sumber : Hasil Analisis 2017

4.4 Optimasi Kinerja

Berdasarkan perhitungan terhadap kinerja ruas dan simpang dapat disimpulkan bahwa

kinerja ruas masih baik yaitu arus stabil dengan volume lalu lintas sedang, namun

kemacetan yang terjadi pada ruas jalan didominasi saat memasuki simpang dengan

indikator mutu pelayanan jalan E (arus tertahan). Untuk optimasi kinerja simpang maka

dilakukan dengan alternatif berikut :

1. Merubah jalan minor menjadi jalan satu arah.

2. Peletakan rambu lalu lintas jalan satu arah pada jalan minor.

Berdasarkan alternatif diatas maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

Didapat nilai kapasitas simpang.

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

C = 2700 x 0,99 x 1,00 x 1,05 x 0,94 x 1,19 x 1,09 x 1.0

C = 3434,15 smp/jam

IV-20

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Nilai kepadatan lalu-lintas (Density of Saturation) sebagai berikut :

DS = Q/C

DS = 2798/3434,15

DS = 0,81

Tundaan lalu lintas simpang (DT1) berdasarkan persamaan pada grafik 2.6 untuk nilai

DS > 0.6 adalah :

DT1 = 1,0504 / (0,2742-0,2042 x DS ) – ( 1-DS) x 2

DT1 = 1,0504 / (0,2742-0,2042 x 0,81) – ( 1-0,81) x 2

DT1 = 9,27 det/smp

Tundaan lalu lintas jalan mayor (DMA ) berdasarkan grafik 2.7 untuk nilai DS > 0.6

adalah

DTMA = 1,05034 / (0,346-0,246 x DS ) – ( 1-DS) x 1,8

DTMA = 1,05034 / (0,346-0,246 x 0,81) – ( 1-0,81) x 1,8

DTMA = 6,82 det/smp

Nilai tundaan Geometrik Simpang DG adalah sebagai berikut.

DG = (1-0,81) x (0,14 x 6 + (1-0,14) x 3) + 0,81 x 4

DG = 4 det/smp

Sehingga D = DG + DT1 = 4 + 9,27 det/smp = 13,27 det/smp

Peluang antrian (QP%) adalah sebagai berikut:

Batas Atas

QP% = 9,02 x DS + 20,66 x DS2 + 10,49 x DS3

QP% = 9,02 x 0,81+ 20,66 x 0,812 + 10,49 x 0,813

QP% = 26,44

IV-21

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 4 Hasil Dan Analisis
Batas bawah

QP% = 47,71 x DS – 24,68 x DS2 + 56,47 x DS3

QP% = 47,71 x 0,81 – 24,68 x 0,812 + 56,47 x 0,813

QP% = 52,46

Maka rentang peluang antrian (QP) adalah 26,44% - 52,46%

4.5 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis kinerja simpang dengan menggunakan alternatif perubahan

jalan minor menjadi jalan satu arah maka didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.19 Rekapitulasi perbandingan analisis

No Komponen Analisis Simpang Eksisting Alternatif


1 Arus simpang 3480 smp/jam 2798 smp/jam
2 Kapasitas simpang 2968,56 smp/jam 3434,15 smp/jam
3 Density of Saturation (DS) 1.17 0,81
4 Tundaan lalu lintas simpang (DT1) 30.10 det/smp 9,27 det/smp
5 Tundaan lalu lintas mayor (DTMA) 18.25 det/smp 6,82 det/smp
6 Tundaan lalu lintas minor (DTMI) 78.60 det/smp -
7 Tundaan geometrik simpang (DG) 4 det/smp 4 det/smp
8 Tundaan Simpang (D) 34.10 det/smp 13,27 det/smp
9 Tingkat Pelayanan Simpang E C
10 Peluang Antrian (QP) 55,63% - 112,47% 26,44% - 52,46%

IV-22

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai