Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan

Masa
Anak-anak Akhir
Wahyu Kurniawati, S.Si.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
Perkembangan Fisik dan
Motorik Anak-anak Akhir

Perkembangan Kognitif
Anak-anak Akhir

Perkembangan Sosioemosional
Anak-anak Akhir

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
Masa anak-anak akhir terjadi pada rentangan
usia 6-11 tahun, sering disebut sebagai masa
usia sekolah atau masa SD.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil.
 Anak lebih tinggi, berat, kuat, dan belajar
berbagai keterampilan.
 Kenaikan tinggi dan berat badan bervariasi
antara anak yang satu dengan yang lain. Peran
kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Pada prinsipnya selalu aktif bergerak
merupakan hal yang penting bagi anak.
 Perubahan nyata terlihat pada sistem tulang,
otot, dan keterampilan gerak.
 Perbedaan seks dalam pertumbuhan fisik
menonjol dibanding tahun-tahun sebelumnya
yang hampir tidak tampak.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Pada masa ini, perkembangan
motorik menjadi lebih halus
dan terkoordinasi daripada
masa anak-anak awal.
 Pada keterampilan motorik
kasar yang meliputi kegiatan
otot besar, anak laki-laki
biasanya lebih cekatan
daripada anak-anak
perempuan.
 Berlari, memanjat, melompat, berenang,
naik sepeda, main sepatu roda adalah
kegiatan fisik dan keterampilan gerak yang
banyak dilakukan oleh anak.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Anak-anak akhir berada dalam tahap
operasional konkret sehingga konsep yang
semula samar-samar menjadi konkret.
 Anak menggunakan operasi mental untuk
memecahkan masalah-masalah aktual dan
berpikir logis.
 Laki-laki lebih pandai dalam
hal matematika dan
visuospasial, perempuan lebih
pandai dalam kemampuan
verbal.
 Pada masa ini, anak dapat
melakukan banyak
pekerjaan pada tingkat yang
lebih tinggi daripada yang
dapat mereka lakukan pada
masa sebelumnya.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Waktu yang dihabiskan oleh orang tua
untuk mengasuh, mengajar berbicara dan
bermain dengan anak-anak mereka yang
berusia 5 hingga 12 tahun kurang dari
setengah dari waktu yang dihabiskan ketika
anak-anak masih lebih kecil
 Persahabatan penting bagi anak-anak
karena berfungsi sebagai kawan, pendorong,
dukungan fisik, dukungan ego,
perbandingan sosial, dan keakraban/afeksi.
 Laki-laki lebih agresif daripada perempuan
(dalam hal fisik.
 Perempuan cenderung menunjukkan agresif
secara verbal.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Anak-anak akhir mengalami peningkatan
kemampuan dalam memahami emosi yang
kompleks seperti rasa kebanggaan dan rasa
malu.
 Peningkatan kemampuan dalam memahami
emosi ditandai adanya peningkatan
kemampuan untuk menekan atau
menyembunyikan reaksi emosi yang negatif.
 Ciri-ciri emosi anak: berlangsung relatif
singkat, kuat/hebat, mudah berubah,
berulang-ulang, respons berbeda-beda, dapat
diketahui dan dideteksi dari gejala tingkah
lakunya, mengalami perubahan kekuatan
dan ungkapan-ungkapan emosional.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Pada masa ini, perkembangan bahasa
tampak pada peubahan perbendaharaan
kata dan tata bahasa.
 Bertambahnya kosakata yang berasal dari
berbagai sumber menyebabkan semakin
banyak perbendaharaan kata yang dimiliki.
 Sampai usia 8 tahun, anak membaca penuh
semangat terutama tentang cerita-cerita
khayal.
 Anak laki-laki cenderung menyukai cerita
misteri dan kisah-kisah petualangan,
sedangkan anak perempuan lebih menyukai
cerita kehidupan seputar rumah tangga dan
binatang.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
1. memperkuat pikiran anak tentang
keselamatan dan keamanan.
2. mendengarkan dan memaklumi anak-
anak yang menceritakan kembali peristiwa
yang dialaminya.
3. mendorong/menganjurkan anak-anak
untuk berbicara tentang hal-hal yang
membuatnya stress
4. membantu anak-anak untuk memahami
apa yang terjadi.
5. memberikan rasa nyaman.
6. lindungi anak-anak dari cerita tentang
situasi yang menakutkan dan
mengingatkan pada trauma
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Menurut Piaget, masa anak-anak akhir
berada dalam tahap operasional konkret
dalam berpikir.
 Pada tahap ini, anak-anak mampu
mengurutan objek menurut ukuran,
bentuk, atau ciri lainnya, memberi nama
dan mengidentifikasi serangkaian benda
menurut tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu permasalahan
untuk bisa memecahkannya, memahami
bahwa jumlah atau benda-benda dapat
diubah dan kembali ke keadaan awal,
menguasai gejala konservasi jumlah, bahan,
panjang, isi, dan bidang, dan
menghilangkan sifat egosentrisme.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Berdasarkan teori perkembangan
psikoanalitik Freud, anak-anak akhir berada
pada tahap latensi.
 Tahapan ini berlangsung antara kira-kira usia
6 tahun dan masa pubertas.
 Pada tahap ini, anak-anak berada pada
tahap yang paling baik dalam
perkembangan kecerdasan (masa sekolah),
dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan
mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi
laten.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Anak-anak akhir memasuki tahap kegagahan
vs inferioritas.
 Anak-anak akhir tertarik pada bagaimana
sesuatu diciptakan dan bagaimana sesuatu itu
bekerja.
 Pada masa ini anak sangat aktif mempelajari
apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan
untuk mengatahui dan berbuat terhadap
lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak
lain karena keterbatasan-keterbatasan
kemampuan dan pengetahuannya kadang-
kadang membuatnya menghadapi kesukaran,
hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan
kegagalan ini dapat menyebabkan anak
merasa rendah diri.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Pengaruh teman
sebaya sangat besar
baik yang bersifat
positif seperti
pengembangan
konsep diri,
pembentukan harga
diri, maupun negatif.
 Keinginan untuk berada di tengah-tengah
temannya membuat anak keluar rumah
sepulang sekolah. Kegiatan dengan teman
sebaya ini meliputi belajar bersama, melihat
pertunjukan, bermain, masak-masakan, dsb.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Pada masa ini, terjadi perbaikan-perbaikan
di dalam memori, skema (jaringan asosiasi
yang mengorganisasikan dan menunutun
persepsi-persepsi individu), dan naskah (suatu
skema bagi suatu peristiwa).
 Setelah usia tujuan tahun, tidak terlihat
banyak peningkatan dalam memori jangka
pendek.
 Memori jangka panjang bertambah seiring
dengan pertambahan usia anak.
 Tiga proses kontrol yang penting adalah
pengulangan, organisasi, dan perbandingan
(dengan metode kata kunci yakni
penggunaan kata kunci untuk mengingat
sesuatu).
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Anak kunci (latchkey children) yaitu anak-
anak yang diberi kunci rumah, membawa
kunci ke sekolah, dan kemudian
menggunakannya untuk masuk rumah
sementara orangtuanya masih bekerja.
 Bullying didefinisikan sebagai
perilaku verbal atau fisik yang
ditujukan untuk mengganggu
seseorang yang lebih lemah.
Baik korban maupun pelaku
yang terlibat pada bullying
sering dihubungkan dengan
pada suatu hubungan antara
orang tua dan anak.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
 Guru perlu memahami bahwa semua siswa
memiliki kebutuhan meskipun intensitas
kebutuhan masing-masing siswa bervariasi. Hal
ini akan menentukan bagaimana siswa dalam
masing-masing siswa belajar dan berkembang
sesuai kemampuannya.
 Guru perlu mengamati dan mendengarkan
pendapat siswa, serta menganalisis cara
berpikir siswa.
 Strategi guru dalam pembelajaran pada masa
anak-anak akhir adalah menggunakan
bahan-bahan yang konkret dengan
menggunakan contoh-contoh yang sudah
akrab dengan anak dari hal yang bersifat
sederhana ke yang kompleks.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai