Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
yang ada pada studi literatur ini adalah “Matching covered graf dengan 3-
removable class”.
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Sebuah graf G adalah pasangan dua himpunan V (G ) dan E (G) ,
ditulis dengan notasi G=(V , E) , dimana V (G ) adalah himpunan yang tak-
Gambar 2.1 (a) Graf Sederhana, (b) Graf Ganda, (c) Graf Semu
Gambar 2.1 memperlihatkan tiga buah graf, G1 , G2 , dan G3 .
G1 adalah graf dengan himpunan titik v = { v 1 , v2 , v3 , v4 }
dan sisi e = { v 1 v 2 , v 2 v 3 , v 3 v 4 , v 1 v 3 , v 1 v 4 }.
3
G2 adalah graf dengan himpunan titik v = { v 1 , v2 , v3 , v4 }
dan sisi e = { v 1 v 2 , v 1 v 3 , v 2 v 3 , v 2 v 3 , v 1 v 4 , v 3 v 4 , v 3 v 4 }
= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7} secara berturut-turut.
G3 adalah graf dengan himpunan titik v = { v 1 , v2 , v3 , v4 }
dan sisi e = { v 1 v 2 , v1 v3 , v2 v3 , v2 v3 , v1 v4 , v3 v4 , v3 v4 ,
v 4 v 4 } = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8} secara berturut-turut.
v3 v4
Pada G2 , sisi e 3=v3 v 4 dan sisi ) dinamakan sisi-ganda
e 4=¿
(multiple edges) karena kedua sisi ini memiliki titik ujung yang sama, yaitu
titik v 2 dan titik v 3 .
Pada G3 , sisi e 8=(v 4 v 4 ) dinamakan gelang (loop) karena ia berawal
dan berakhir pada titik yang sama. [4]
n ( n−1 )
. Rumus ini diperoleh sebagai berikut:
2
4
Untuk 1 buah titik terdapat (n – 1) buah sisi ke (n – 1) titik lainnya,
maka untuk n buah titik terdapat n(n – 1) buah sisi. Karena setiap
sisi terhitung dua kali untuk pasangan titik yang bersisian dengannya,
n ( n−1 )
maka jumlah sisi seluruhnya dibagi dua, yatiu . [4]
2
2. Graf tak-sederhana (unsimple graph), adalah graf yang mengandung
loop ataupun sisi ganda.
Ada dua jenis graf tak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf
semu (pseudograph).
Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda. Sisi ganda yang
menghubungkan sepasang titik bisa lebih dari dua buah. G2 pada
gambar 2.1 (b) adalah contoh graf ganda.
Graf semu adalah graf yang mengandung loop (termasuk bila memiliki sisi
ganda sekalipun). G3 pada gambar 2.1 (c) adalah contoh graf semu. [4]
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dapat
digolongkan menjadi dua jenis:
1. Graf tak-berarah (undirected graph), adalah graf yang sisinya tidak
mempunyai orientasi arah. Pada graf tak-berarah, urutan pasangan titik
yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi (u , v ) dan
(v , u) adalah sisi yang sama.
2. Graf berarah (directed graph atau digraph), adalah graf yang setiap
sisinya diberikan orientasi arah. Kita sebut sisi berarah dengan sebutan
busur. Pada graf berarah, (u , v ) dan (v , u) menyatakan dua buah
busur yang berbeda, dengan kata lain (u , v )≠( v ,u) .
Untuk busur (u , v ) , titik u dinamakan titik asal (initial vertex) dan titik
v dinamakan titik terminal (terminal vertex).
(a) G4 (b) G5
Gambar 2.3 (a) Graf Berarah, (b) Graf-Ganda Berarah
5
Ada beberapa terminologi (istilah) dalam graf yang akan didefinisikan.
Berikut adalah gambar graf yang akan digunakan untuk menjelaskan terminologi
dalam graf:
(a) G1
Gambar 2.4 sebuah graf terhubung G1
1. Ketetanggaan (Adjacency)
Dua buah titik pada graf G dikatakan bertetangga bila keduanya
terhubung langsung dengan sebuah sisi. [5]
Pada graf G1 : titik v2 bertetangga dengan titik v1 dan titik
v 3 , sedangkan titik v 2 tidak bertetangga dengan titik v 4 .
2. Keterkaitan (Incidency)
Untuk sembarang sisi e=(v i v j ) dikatakan e terkait dengan titik
vi juga e terkait dengan titik v j .
6
Lintasan yang panjangnya n dari titik awal v0 ke titik tujuan
v n didalam graf G adalah barisan berselang-seling titik-titik dan sisi-
sisi yang berbentuk v 0 , e 1 , v 1 , e2 , v 2 ,... , v n – 1 , e n , v n sedemikian sehingga
e 1=( v 0 , v 1), e2 =( v 1 , v 2 ) ,... , e n=( v n−1 , v n ) adalah sisi-sisi dari graf
G .
Tinjau graf G1 : lintasan v1 , v2 , v4 , v3 adalah lintasan dengan
barisan sisi v 1 v 2 , v 2 v 4 , v 3 v 4 .
Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan
v 1 , v 2 , v 4 , v 3 pada G1 memiliki panjang 3 .
5. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada titik yang sama disebut
sirkuit atau siklus atau lingkaran.
Tinjau graf G1 : v 1 , v 2 , v 3 , v 1 adalah sebuah lingkaran.
Panjang lingkaran adalah jumlah sisi dalam lingkaran tersebut.
Lingkaran v 1 , v 2 , v 3 , v 1 pada G1 memiliki panjang 3.
6. Terhubung (Connected)
Suatu graf G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk
setiap titik u dan v di G terdapat lintasan yang menghubungkan
kedua titik tersebut. Sedangkan jika terdapat dua titik pada graf G yang
tidak dihubungkan oleh suatu lintasan, maka graf G disebut graf tak-
terhubung (disconnected graph).
(a) G6 (b) G7
Gambar 2.5 (a) Graf Terhubung
(b) Graf Tak-Terhubung
7
7. Subgraf dan Komplemen
Misalkan G=(V , E) adalah sebuah graf. G1=(V 1 , E1 ) adalah
subgraf dari G jika V 1 V dan E1 E .
Komplemen dari subgraf G1 terhadap graf G adalah graf
G2=(V 1 , E2 ) sedemikian sehingga E2=E−E1 dan V2 adalah
himpunan titik yang anggota-anggota E2 bersisian dengannya. [4]
Gambar 2.6 (a) Graf G9 , (b) Subgraf dari G9 , (c) Komplemen dari
subgraf G10
2.3 Matching
Misalkan G=(V , E) adalah sebuah graf. Sebuah matching M pada G
adalah himpunan dari sisi-sisi tak bertetangga yang berpasangan, sehingga tidak
ada dua sisi yang berbagi titik.
Matched atau saturated dari sebuah titik vV adalah apabila titik tersebut
merupakan titik ujung dari sebuah sisi pada matching. Titik tersebut dapat
dikatakan sebegai M-saturated.
Perfect matching adalah sebuah matching yang memasangkan semua titik
pada sebuah graf G. artinya seluruh titik pada graf G terkait (incident) dengan
tepat pada satu sisi dari sebuah matching.
8
Gambar 2.7 (a) sisi m1 pada graf G1 adalah sebuah matching
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang Matching covered graf dan subgraf
konformal, cuts, kontraksi, splicing, ear decomposition, dependence relation dan
juga contoh bentuk dari graf matching covered dengan 3-removable classes.
9
Sebuah graf terhubung G disebut matching covered graf jika setiap sisinya
berada pada sebuah perfect matching.
G1 G2
covered graf dikarenakan seluruh sisi pada graf G1 berada pada perfect
matching M1 , M 2 , dan M 3 , sedangkan graf G2 bukanlah merupakan
10
G
Gambar 3.2 Graf terhubung G
Ambil VH = { v 1 , v 2 , v 5 , v 6 } subgraf darri graf G
(a) H (b) G – VH
Gambar 3.3 (a) Graf H sebuah subgraf dari G dan
(b) Graf G – VH
Graf H (gambar 3.3 (a)) merupakan sebuah matching covered karena setiap
sisinya berada pada perfect matching M 1 = { v1 v2 , v 5 v 6 } dan M 2 ={
v 1 v 6 , v 2 v 5 }.
Graf G – VH (gambar 3.3 (b)) memiliki perfect matching M = { v 3 v 8 ,
v 4 v 7 }, sedemikian sehingga graf H merapakan sebuah konformal.
Sebuah subdivisi genap dari sebuah graf G adalah sebuah graf yang dibentuk
dari G dengan mengganti setiap sisi e dengan sebuah lintasan ganjil yang
menghubungkan ujung-ujung dari e tetapi titik-titik dalamnya tidak ada di G.
Sehingga, sembarang graf adalah sebuah subdivisi genap dari graf itu sendiri.
11
Gambar 3.4 Graf terhubung G dan even subdivision dari graf G
Pada gambar 3.4 diatas terlihat bahwa setiap sisi pada G ( e 1 , e 2 , … , e 5 )
digantikan oleh lintasan ganjil P = { p1 , p2 , … , p5 } dimana sisi e1
digantikan oleh lintasan ganjil p1 = { v 1 u3 , u3 u4 , u4 v5 } begitu juga
12
M 3 = { v 1 u5 , u6 v 4 , u3 u4 , u2 u 1 , v 2 v 3 ,
u8 u7 }
Sehingga even subdivision dari matching covered graf G juga merupakan graf
yang matching covered.
Dari gambar 3.5 dan penjelasan diatas menunjukan bahwa sebuah even
subdivision yang dibentuk dari sebuah matching covered graf G yang juga
merupakan sebuah matching covered.
13
Gambar 3.7 (a) Graf G
(b) Graf G setelah dikontraksikan terhadap X
(c) Graf G setelah dikontraksikan terhadap X́
Sebuah graf G adalah splicing dari dua graf G1 dan G2 jika memiliki
sebuah cut C sehingga G1 dan G2 isomorpik terhadap dua buah C-kontraksi
dari G. Pada gambar 3.3 dapat digunakan sebagai contoh graf G(gambar 3.3(a))
adalah splicing apabila terdapat G1 dan G2 yang isomorpik terhadap
gambar 3.3(b) dan gambar 3.3(c) berturut-turut.
14
Gambar 3.8 (a) Graf G
(b) Graf G setelah dikontraksikan terhadap X
(c) Graf G setelah dikontraksikan terhadap X́
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa gambar 3.5(a) adalah sebuah graf G
yang matching covered, lalu diberikan cut C yaitu sisi-sisi { v 1 v 2 , v 3 v 4 , v 5 v 6 }
dimana titik-titik { v 1 , v 3 , v 5 } merupakan himpunan titik X dan titik-titik {
v 2 , v 4 , v 6 } merupakan himpunan titik X́ . Lalu gambar3.5(b) dan
gambar3.5(c) adalah kedua C-kontraksi dari graf G yang juga merupakan
matching covered graf. Sedemikian sehingga graf G dengan cut tersebut adalah
separating.
Sebuah separating cut C dari sebuah matching covered graf G adalah tight jika
|M ∩C| = 1 untuk setiap perfect matching M dari G. sehingga, setiap tight cut
juga separating. Hal sebaliknya tidak berlaku secara umum. Contohnya, graf
C6 (gambar 3.4(a)) dan Petersen graf memiliki separating cut yang tidak tight.
15
c2 = { v1 , v2 , v3 }
c 3 = { v 1 v 9 , v 2 v 6 , v 3 v 10 }
Dan himpunan perfect matching M = { m1 , m2 , m3 } dengan :
m1 = { v 1 v 4 , v 2 v 5 , v 3 v 10 , v 4 v 8 , v 5 v 9 }
m 2 = { v 1 v 9 , v 2 v 4 , v 3 v 5 , v 6 v 10 , v 7 v 8 }
m3 = { v 1 v 5 , v 2 v 6 , v 3 v 8 , v 4 v 7 , v 9 v 10 }
Sebuah matching covered graf adalah solid jika setiap separating cut-nya
adalah tight. Setiap bipartite matching covered graf adalah solid. Wheels tunggal
dan tangga Mobius adalah contoh dari matching covered graf. Pada kenyataanya,
graf-graf ini tidak memiliki separating cut. Petersen graf dan C6 adalah contoh
dari nonsolid matching covered graf.
Sebuah matching covered graf bebas dari nontrivial tight cuts disebut sebuah
brace jika bipartite, sebuah brick jika bukan.
Sebuah telinga pada sebuah matching covered graf G adalah sebuah lintasan P
dari panjang ganjil(odd length) sedemikian sehingga kedua ujung dari P memiliki
derajat paling sedikit 3 di G tetapi seluruh titik dalam dari P memiliki derajat 2 di
G. untuk sebuah telinga P, graf G – P adalah graf yang didapat dari G dengan
menghapus seluruh sisi dan titik dalam dari P, dan P dikatakan menjadi
removable jika G – P adalah matching covered.
16
Gambar 3.10 Sebuah graf G dengan lintasan P = { v 2 , v 3 ,
v 4 , v 5 } yang merupakan sebuah telinga yang
removable
17
m1 = { v 1 v 6 , v 2 v 5 , v 3 v 4 }
m2 = { v 1 v 2 , v 5 v 6 , v 3 v 4 }
m3 = { v 1 v 5 , v 2 v 6 , v 3 v 4 }
m4 = { v 1 v 6 , v 2 v 3 , v 4 v 5 }
Memiliki lintasan P = v2 , v3 , v4 , v5 sehingga G – P = { v1 , v 2 , v5 , v6 }
dengan perfect matching :
m1 = { v 1 v 6 , v 2 v 5 , }
m2 = { v 1 v 2 , v 5 v 6 , }
m3 = { v 1 v 5 , v 2 v 6 , }
Sehingga G – P untuk kemudian disebut G’ adalah graf yang matching
covered dan lintasan P merupakan sebuah removable. Jika G adalah sebuah graf
yang matching covered maka even subdivision dari graf G (gambar 3.12)
selanjutnya disebut sebagai graf H pun merupakan sebuah matching covered graf
yang memiliki lintasan Q = { v 2 , v 3 ,u 7 , u8 , v 4 , v 5 }, sehingga terdapat H – Q = {
v 1 , v 2 , v 5 , v 6 , u1 ,u 2 , … , u6 ,u 9 ,… , u14 }
18
Sehingga graf H – Q adalah graf yang matching covered. Graf H – Q sekilas
terlihat seperti memiliki ear baru, anggap sebagai R dimana R = {
R1 , R2 , R3 , R 4 } dengan:
R 1 = { v 1 , u4 , u 5 , v 2 }
R2 = { v 2 , u6 , u9 , v 5 }
R3 = { v 5 , u11 , u12 , v 6 }
R4 = { v 6 , u13 , u14 , u1 , u12 , v 1 }
R1 = { v 1 , u3 , u10 , v 5 }
Sehingga graf (H – Q) – R menjadi
19
adalah mutually dependent jika e ⇒ f dan f ⇒ e . Pada kasus ini dapat ditulis
e⇔ f .
Sebuah himpunan Q dari sisi-sisi mutually dependent dari G sedemikian
sehingga tidak ada sisi pada EG – Q depends pada sebuah sisi dari Q disebut
minimal class dari G. Setiap minimal class itu sendiri berada tepat pada sebuah
himpunan dari sisi-sisi independent, dan minimal class yang berbeda itu
disjoint(tidak bertetangga).
20
perfect matching m2 dan m5 yang selalu mengandung sisi m ( v 4 v 9 ) dan sisi
n ( v 8 v 10 ). Sedemikian sehingga dapat ditulis e ⇔ f dan m⇔ n .
21
Graf G diatas merupakan sebuah matching covered graf dengan himpunan
perfect matching:
m1 = { v1 v3 , v2 v6 , v 4 v 12 , v 5 v 7 , v 8 v 11 , v9 v1 3 , v 10 v 1 6 ,
v 14 v 1 5 , v 1 7 v 1 8 , v 19 v 20 , v 21 v 22 }
m2 = { v1 v3 , v2 v6 , v 4 v 12 , v 5 v 15 , v7 v9 , v8 v1 1 , v1 0 v1 6 ,
v 13 v 17 , v 14 v 1 8 , v 19 v 20 , v 21 v 22 }
m3 = { v1 v3 , v2 v5 , v 4 v 7 , v 6 v 10 , v 8 v 11 , v 9 v 14 , v 12 v 13 ,
v 15 v 1 6 , v 17 v 19 , v 1 8 v 22 , v 20 v 21 }
m4 = { v1 v4 , v2 v5 , v 3 v 8 , v 6 v 10 , v 7 v 13 , v 9 v 14 , v 11 v 12 ,
v 15 v 1 6 , v 1 7 v 18 , v 19 v 20 , v 21 v 22 }
m5 = { v1 v2 , v3 v8 , v 4 v 12 , v 5 v 1 5 , v 6 v 10 , v7 v1 5 , v9 v1 3 ,
v 11 v 19 , v 1 6 v 22 , v 1 7 v 18 , v 20 v 21 }
m6 ={ v 1 v 2 , v3 v8 , v 4 v 12 , v 5 v 15 , v7 v9 , v8 v1 1 , v1 0 v1 6 ,
v 13 v 1 4 , v 17 v 18 , v 19 v 20 , v 21 v 22 }
Dan memiliki ear P = { P1 , P2 , P3 } dengan:
P1 = { v 1 , v 3 , v 8 , v 11 }
P2 = { v 2 , v 6 , v 10 , v 16 }
P3 = { v 19 , v 20 , v 21 , v 22 }
Sehingga graf G – P yang selanjutnya disebut G’ haruslah merupakan
matching covered graf agar ear P merupakan sebuah removable class.
22
Gambar 3.16 Graf G’
Dari gambar 3.17 terlihat bahwa graf G’ merupakan matching covered graf
dengan perfect matching:
m1 = { v1 v4 , v2 v5 , v 7 v 9 , v 11 v 12 , v 13 v 14 , v 15 v 16 , v 17 v 20 ,
v 18 v 22 }
m2 = { v1 v4 , v2 v5 , v 7 v 14 , v 9 v 13 , v 11 v 12 , v 15 v 16 , v 17 v 20 ,
v 18 v 22 }
m3 = { v1 v4 , v2 v5 , v 7 v 13 , v 9 v 14 , v 11 v 12 , v 15 v 16 , v 17 v 20 ,
v 18 v 22 }
m4 = { v1 v2 , v 4 v7 , v 5 v 15 , v 9 v 14 , v 11 v 20 , v 12 v 1 3 , v1 6 v2 2 ,
v 17 v 18 }
m5 = { v1 v2 , v 4 v 12 , v 5 v 7 , v 9 v 13 , v 11 v 20 , v 14 v 15 , v 16 v 22 ,
v 17 v 18 }
m6 = { v1 v2 , v 4 v 12 , v 5 v 15 , v 7 v 9 , v 11 v 20 , v 13 v 17 , v 14 v 18 ,
v 16 v 22 }
Sehingga ear P pada graf G merupakan sebuah removable. Kemudian terdapat
Q = { Q1 , Q2 , Q3 } adalah ear dari graf G’ dengan:
Q1 = { v 4 , v 1 , v 2 , v 5 }
Q 2 = { v 1 2 , v 11 , v 1 9 , v 1 7 }
Q3 = { v 1 5 , v 16 , v 2 2 , v 19 }
Sedemikian sehingga graf G’ – Q haruslah matching covered agar ear Q
menjadi removable classes yang kedua. Untuk kemudian graf G’ – Q disebut graf
G” dan akan dibuktikan graf tersebut merupakan graf yang matching covered.
23
Gambar 3.17 Graf G’’
Pada gambar 3.18 adalah gambar dari graf G’ – Q atau graf G’’ yang memiliki
perfect matching:
m1 = { v 4 v 12 , v 5 v 15 , v 7 v 13 , v 9 v 14 , v 17 v 18 }
m 2 = { v 4 v 12 , v 5 v 15 , v 7 v 14 , v 9 v 13 , v 17 v 18 }
m3 = { v 4 v 12 , v 5 v 15 , v 7 v 9 , v 13 v 14 , v 17 v 18 }
m4 = { v 4 v 7 , v 5 v 15 , v 9 v 14 , v 1 2 v 13 , v 17 v 18 }
m5 = { v 4 v 12 , v 5 v 7 , v 9 v 13 , v 14 v 15 , v 17 v 18 }
m6 = { v 4 v 12 , v 5 v 15 , v 7 v 9 , v 13 v 1 7 , v 1 4 v18 }
Maka graf G’’ merupakan sebuah matching covered sehingga ear Q
merupakan removable class kedua dari graf G. pada graf G’’ terdapat ear baru,
sebut R, dimana R = { R1 , R2 , R3 } dengan:
R1 = { v 7 , v 4 , v 1 2 , v 13 }
R2 = { v 7 , v 5 , v 1 5 , v 1 4 }
R3 = { v 1 3 , v 1 7 , v 18 , v 1 4 }
Sehingga G’’ – R yang kemudian disebut G’’’ menjadi
24
Gambar 3.17 Graf G’’’
Pada graf G’’’ terdapat perfect matching:
m1 = { v 7 v 1 3 , v 9 v 1 4 }
m2 = { v 7 v 1 4 , v 9 v 1 3 }
m3 = { v 7 v 9 , v 13 v 1 4 }
Maka graf G’’’ merupakan graf yang matching covered, dan ear R merupakan
removable classes dari G’’, dan graf G’’’ tidak mungkin memiliki removable lagi
karena graf tersebut tidak memiliki ear. Sehingga dapat disimpulkan bahwa graf
G merupakan graf yang matching covered dengan 3-removable ear yaitu P, Q dan
R. Maka graf G dapat disebut pula sebagai Matching covered graf dengan 3-
removable classes.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
- Matching covered graf adalah sebuah graf yang setiap sisinya berada tepat
pada sebuah perfect matching.
25
- Sebuah lintasan P disebut ear apabila setiap titik dalam dari lintasan
tersebut dengan tepat hanya berderajat dua dan titik-titik ujungnya paling
sedikit berderajat tiga.
- Sebuah ear P dikatakan removable apabila terdapat sebuah matching
covered graf G sehingga graf G – P juga merupakan graf yang matching
covered.
- Even subdivision (subdivisi genap) pada sisi pada sebuah graf yang
mathcing covered tidak akan merubah graf tersebut menjadi graf yang
tidak matching covered dan juga tidak akan merubah jumlah removable
classes dari dari graf tersebut.
4.2 Saran
Dewasa ini telah banyak ditemukan graf baru dalam ilmu teori graf. Pada
penulisan studi literatur ini masih terbatas penjelasannya pada matching graf
dengan 3-removable class saja. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan
penelitian yang lain untuk jenis graf-graf matching covered yang baru serta
aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
26
7. Wibisono, Samuel, Matematika Diskritz Edisi Dua, Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta (2008).
8. https://en.wikipedia.org/wiki/Matching_%28graph_theory%29
27