Anda di halaman 1dari 2

Contoh kasus yang berkenan dengan yuridiksi suatu negara

1. Pelaku melakukan aksinya dengan menggandakan kartu ATM dan melakukan pencurian
data nasabah melalui alat skimming termasuk juga mencuri pin ATM nasabah.
Selanjutnya Nikolov memasang alat skimmer di mesin ATM untuk merekam data
nasabah dan memasang kamera pengintai untuk mengetahui pin nasabah,

Kejahatan Nikolov, diketahui saat salah satu korban asal Serbia melaporkan kejadian
tersebut ke pihak kepolisian Indonesia. Oleh Polri, laporan tersebut ditembuskan kepada
kepolisian Eropa sehingga pelaku langsung diburu dan diadili. Kabareskrim Mabes Polri
Komjen Anang Iskandar menuturkan, modus yang dilakukan Nikolov yakni "Tersangka
melakukan aksinya sejak 2013, ini terjadi di Bali. Sasarannya warga negara Serbia.
Korban banyak, ada 1.598 kartu nasabah dengan total kerugian 15 miliar Euro atau
Rp24 triliun dari 5.500 penarikan di 509 ATM," jelas Anang, di Mabes Polri, Jakarta,
Jumat (23/10/2015).

Nikolov sebelumnya sudah menjalani proses hukum di Serbia Montenegro untuk


mempertanggungjawabkan tindakan kejahatan terhadap warga Serbia. Namun,
Pengadilan Serbia mengekstradisinya lantaran melakukan kejahatannya di Indonesia
yaitu di Bali.

Saat diketahui Nikolov melakukan tindak kejahatannya di Bali, Indonesia, pihak


kepolisian Serbia kemudian mengekstradisi Nikolov agar proses hukumnya dilakukan di
Indonesia.

Dimitar Nikolov dijerat UU ITE Pasal 37 menyebutkan: Setiap Orang dengan sengaja
melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 36 di luar wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang berada di
wilayah yurisdiksi Indonesia.

2. pada Maret 2005 ditandai dengan suatu pertikaian perebutan Ambalat Block di wilayah
perairan Kalimantan Timur antara Indonesia dengan Malaysia. Pertikaian ini diawali
dengan adanya kontrak antara perusahaan minyak Malaysia Petronas dengan pihak
Shell dari Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa kontrak tersebut
tidak sah karena Ambalat Block merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah Indonesia telah menyampaikan protes resmi kepada
pemerintah Malaysia.
Merasa nota protesnya tidak ditanggapi oleh pemerintah Malaysia, pemerintah Indonesia
mengirimkan beberapa kapal perang TNI-AL dari Gugus Tempur Laut Armada Timur
kekawasan perairan sekitar Ambalat Block untuk melakukan tugas patroli dan untuk
menghalau kapal-kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia. Sementara itu kedua pihak
menyatakan setuju agar pertikaian tersebut diselesaikan secara diplomasi.

Anda mungkin juga menyukai