Teori Akuntansi
Oleh:
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
BAB 13
13.1 Pengertian
Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup
pasti timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset
atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai
akibat transaksi atau kejadian masa lalu (FASB. No.6, prg. 35).
13.1.1 Karakteristik Aktiva atau Aset dan Kewajiban
Karakteristik Aktiva atau aset menurut FASB, mempunyai beberapa
karakteristik dasar (yang jika salah satu saja karakteristik ini hilang, kita tidak dapat
mengakui suatu aktiva akuntansi), yaitu:
a) Aktiva menyimpan kemungkinan manfaat masa akan datang yang terkait
dengan kapasitas, baik secara satu-satu atau gabungan dengan aktiva lain,
untuk secara langsung dan tidak langsung memberikan sumbangan pada
arus masuk kas bersih di masa depan. Ketidak pastian dapat mempengaruhi
penilaian, tetapi ketidakpastian akan mengubah sifat pos itu hanya jika
ketidakpastian sangat besar sehingga manfaat masa depan yang diharapkan
bernilai nol atau negatif.
b) Satuan usaha tertentu dapat memperoleh manfaat itu dan mengendalikan
akses pihak lain pada aktiva itu. Hak harus diperoleh oleh individu atau
perusahaan tertentu. Hak itu harus memungkinkan tidak diikutkan pihak-
pihak lain, walaupun dalam beberapa kasus hak itu bisa dibagi dengan
perusahaan-perusahaan atau individu-individu tertentu. Menurut Yuji Ijiri
dari Carnegie, aktiva adalah sumberdaya di bawah (kriteria) kendali satuan
usaha itu. Akan tetapi, kendali bisa ditafsirkan secara cukup luas hingga
mencakup kemampuan perusahaan untuk melaksanakan hak-haknya.
Sedangkan Profesor Raymond Chambers dari Australia mendefinisikan
aktiva sebagai kekayaan atau means di bawah kendali suatu satuan usaha.
Ia lebih menekankan sifat dapat dilepaskannya aktiva, yaitu, bahwa hak atas
suatu aktiva harus bisa dialihkan atau dimanfaatkan sehingga dapat
dipertukarkan dan karenanya mempunyai nilai tukar.
c) Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan hak atau kendali satuan
usaha atas manfaat tersebut sudah terjadi.
3. Prinsip Akuntansi
a) Penetapan Beban dan Pendapatan
1. Terhadap beban penghasilan yang diberikan wajib pajak yang semestinya
sebagai biaya perusahaan tetapi di pasal 9 Ayat 1 tidak boleh dibebankan
sebagai biaya.
2. Terhadap pendapatan dari penghasilan BUT pasal 5 Ayat b maka
pendapatan ini terkadang tidak dicatat dalam pembukuan BUT.
b) Konsistensi
Laporan keuangan akuntansi komersil dapat mengevaluasi bisnis dari tahun
ketahun dengan berdasarkan taat asas.
c) Konservatif
Laporan keuangan akuntansi komersil adanya penyisihan atas risiko kerugian
yang mungkin diderita wajib pajak misal penghapusan piutang dan cadangan
kerugian khusus untuk perusahaan bank dan asuransi.
d) Substansi Mengesampingkan Bentuk Formal
Laporan keuangan komersil dan laporan keuangan pajak menitik beratkan pada
prinsip ekonomi daripada bentuk formal tiap transaksi. Kecuali untuk leasing
pajak mengutamakan formal daripada ekonomi