Anda di halaman 1dari 4

Indri Mar’atus Sholeha

161710101017
THP B
Bioproses - Sterilisasi

DISKUSI 1
A. FILTRASI UNTUK STERILISASI
Salah satu cara sterilisasi yaitu dengan cara filtrasi atau penyaringan yaitu
menyaring suatu cairan non steril dengan kertas membran sehingga cairan yang
melewatinya akan terbebas mikroba (steril). Sterilisasi ini menghilangkan
mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme
tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan
matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat
melaluinya. Pada umumnya bahan yang disterilkan melalui cara ini adalah bahan
yang mengandung senyawa tidak tahan suhu tinggi atau tekanan tinggi seperti
serum darah, antibiotik, glukosa dll. Filter apparatus umumnya terdiri dari corong,
filter base, penjepit corong, labu pengumpul, selang, dan pompa vakum. Filter
apparatus juga dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme dengan prinsip
yang sama dengan sterilisasi filtrasi. Kertas membran filter memiliki pori-pori yang
sangat kecil, lebih kecil dari ukuran bakteri pada umumnya. Diameter pori-pori
dapat berukuran 0,2 um, 0,45 um, 0,65 um dll.

B. KONDISI UNTUK MELAKUKAN METODE FILTRASI UNTUK


STERILISASI SEL
Metode sterilisasi menggunakan sistem filtrasi ini digunakan untuk
melakukan sterilisasi terhadap bahan-bahan yang memiliki kandungan senyawa
yang tidak tahan terhadap panas. Dilakukan terhadap bahan berbentuk cair. Salah
satu penggunaan filtrasi yaitu pada uji sterilisasi sebagai berikut:
1. cairan dan serbuk yang dapat larut yang bersifat bakteriostatik atau
fungistatik, untuk memisahkan mikroba kontaminan dari penghambat
pertumbuhan.
2. untuk bahan seperti minyak, salep, atau krem yang dapat melarut kedalam
larutan pengencer bukan bakteriostatik atau bukan fungistatik
3. untuk uji sterilitas permukaan atau lumen kritis alat-alat kesehatan
Indri Mar’atus Sholeha
161710101017
THP B
Bioproses - Sterilisasi

C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE FILTRASI


Kenyataan bahwa penyaring membran adalah lapisan tipis polimer
memberikan banyak keuntungan, tetapi juga memberikan beberapa kerugian jika
dibandingkan dengan penyaring tebal seperti penyaring dari bahan porselen atau
bahan masir.
Kelebihan :
Karena banyak dari permukaan membrane adalah suatu ruangan yang
kosong atau ruang terbuka, maka penyaring yang cukup baik dirakit dan disterilkan
akan memberikan suatu keuntungan berupa laju alir yang tinggi.
1. Dapat menyaring dalam volume besar
2. Kecepatan pada penyaringan sejumlah kecil larutan
3. Efektif untuk mensterilkan materi-materi yang tidak tahan panas
4. Penggunaan penyaring tertentu
5. Membran filter dapat diautoklaf atau dibeli dalam kondisi steri
6. Peralatan yang digunakan murah
Kelemahan :
Kerugian karena membrane umumnya rapuh, sehingga penting untuk
menetapkan bahwa rakitan sudah cukup baik dan membran tidak akan rusak atau
pecah selama perakitan, sterilisasai atau selama penggunaan.
1. Mempunyai kecenderungan meng-absorbsi beberapa senyawa aktif
tertentu selama proses penyaringan
2. Kemungkinan kerusakan bentuk penyaring sehingga kesterilan hasil
yang di peroleh tidak pasti
3. Tidak dapat menyaring virus
4. Hanya sekali pakai

DISKUSI 2
A. PRINSIP KERJA AUTOCLAVE
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang fungsinya untuk mensterilkan
suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya suhu yang
digunakan 121°C dan bertekanan 15 kg/cm2 yang dilakukan selama kurang lebih
Indri Mar’atus Sholeha
161710101017
THP B
Bioproses - Sterilisasi

15 menit. Prinsip kerja autoclave yaitu mensterilkan bahan


dengan menggunakan tekanan uap optimum untuk sterilisasi pada suhu 121°C
dan tekanan 15 kg/cm2. Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave
lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang
mengisi autoclave. Setelah semua udara dalam autoclave diganti dengan uap air,
katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik. Pada saat
tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer
mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber
panas dimatikan dan tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke
angka nol).
B. PENGERTIAN
1. Sterilisasi mutlak/absolut
Sterilisasi mutlak merupakan proses sterilisasi yang bertujuan untuk
membunuh semua mikroorganisme yang ada dalam suatu bahan. Sterilisasi ini
digunakan untuk inaktivasi total seluruh bentuk kegiatan mikroorganisme terutama
reproduksi.
2. Sterilisasi komersial
Sterilisasi komersial yaitu proses sterilisasi yang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme tertentu yang dapat menyebabkan kebusukan dalam
makanan pada kondisi suhu penyimpanan yang dtetapkan. Makanan yang di
sterilisasi secara komersial mungkin masih mengandung mikroba tertentu yang
tahan terhadap proses sterilisasi namun tidak mampu berkembang biak pada suhu
penyimpanan makan yang ditetapkan. Dimungkinkan pula pangan hasil sterilisasi
ini masih mengandung spora bakteri (non pathogen) namun setelah pemanasan
sprora tersebut bersifat dorman. Sterilitas komersial (menurut FDA)
atau stabilitas penyimpanan (menurut USDA) adalah kondisi bebas dari mikroba
yang dapat berkembang biak dalam makanan pada kondisi penyimpanan atau
distribusi yang normal tanpa bantuan pendingin
3. Pasteurisasi
Indri Mar’atus Sholeha
161710101017
THP B
Bioproses - Sterilisasi

Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu dan waktu tertentu. Pemanasan


pada suhu pasteurisasi dimaksudkan untuk membunuh sebagian kuman patogenik
yang ada dalam bahan dengan seminimum mungkin kehilangan gizinya dan
mempertahankan semaksimal mungkin sifat fisik dan cita rasa bahan tersebut.
Pasteurisasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu singkat (High Temperature Short
Time/HTST), yaitu proses pemanasan susu selama 15–16 detik pada suhu
71,7–75 oC dengan alat Plate Heat Exchanger.
2. Pasteurisasi dengan suhu rendah dan waktu lama (Low Temperature Long
Time/LTLT) yaitu proses pemanasan susu pada suhu 61 oC selama 30 menit.
3. Pasteurisasi dengan suhu sangat tinggi (Ultra High Temperature/UHT)
yaitu memanaskan susu pada suhu 131 oC selama 0,5 detik. Pemanasan
dilakukan dengan tekanan tinggi untuk menghasilkan perputaran dan
mencegah terjadinya pembakaran susu pada alat pemanas.
d. Blanching
Blansing merupakan suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan
pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dari 100oC selama
beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Proses blansing termasuk
ke dalam porses termal dan umumnya membutuhkan suhu berkisar 75 - 95°C
selama 10 menit. Tujuan utama blansing ialah menginaktifan enzim diantaranya
enzim peroksidase dan katalase, walaupun sebagian dari mikroba yang ada dalam
bahan juga turut mati. Kedua jenis enzim ini paling tahan terhadap panas. Blansing
biasanya dilakukan terhadap sayur-sayuran dan buah buahan yang akan
dikalengkan atau dikeringkan. Cara melakukan blansing ialah dengan merendam
dalam air panas (merebus) atau dengan uap air (mengukus atau dinamakan juga
“steam blanching”). Merebus yaitu memasukkan bahan ke dalam panci yang berisi
air mendidih. Sayur-sayuran atau buah-buahan yang akan diblansing dimasukkan
ke dalam keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam panci dengan suhu
blansing biasanya mncapai 82 – 83°C selama 3 – 5 menit. Setelah blansing cukup
waktunya, kemudian keranjang kawat diangkat dari panci dan cepat-cepat
didinginkan dengan air.

Anda mungkin juga menyukai