Anda di halaman 1dari 4

Kondisi Geomorfologi Daerah Penyelidikan

Gambar 1 Peta DEM Daerah Penyelidikan

Gambar 2 Peta Kontur Daerah Penyelidikan dengan skala 1: 2.000

Daerah penyelidikan hanya terdiri satu satuan geomorfologi yaitu: Satuan


geomorfologi pedataran karena dilihat dari peta DEM (Gambar 1) dan peta kontur
dengan interval 20 m (Gambar 2) daerah penyelidikan berada pada morfologi dataran
rendah karena berada pada elevasi 60 m dengan kelas kemiringan lereng datar sampai
landai. Daerah penyelidikan secara hamparannya dipermukaan hanya tersusun oleh
Formasi Warukin (Tmw) sebagai formasi target. Pola aliran sungai yang berkembang
adalah pola aliran paralel dengan bentuk umumnya cenderung sejajar.

Kondisi Stratigrafi Daerah Penyelidikan

Gambar 3 Lokasi Daerah Penyelidikan


Adapun luas area dari lokasi overlapping adalah ± 8,580 m2. Dengan susunan
stratigrafi sebagai berikut yang diurutkan dari tertua sampai termuda.

1. Batuan pre-tersier (Kgr)


Tersusun atas granit yang berwana abu-abu yang terkekarkan. Tersebar di
daerah yang morfologi perbukitan tinggi yang terletak disebelah timur dari
daerah penyelidikan.
2. Formasi Tanjung (Tet)
Tersusun atas perselingan batupasir, serpih, batulanau, batugamping,
konglomerat, dan batulanau. Formasi ini diendapkan secara tidak selaras
diatas batuan pre-tersier dengan ketebalan lapisan ± 1300 m yang tersebar di
morfologi perbukitan yang berada di baratlaut daerah penyelidikan.

3. Formasi Montalat (Tomm)


Tersusun atas batupasir kuarsa dengan struktur sedimen cross bedding yang
sebagian bersifat gampingan dengan sisipan batulanau, dan batubara.
Ketebalan formasi ini sekitar 1400 m dan diendapakan secara menjemari
dengan formasi berai dan selaras diatas formasi tanjung. Penyebaran formasi
ini berada di morfologi perbukitan.
4. Formasi Berai (Tomb)
Tersusun atas batugamping, batulempung, napal, dan batubara yang
diendapakan pada lingkungan laut dangkal dengan ketenalan 1250 m yang
menempati daerah morfologi perbukitan.
5. Formasi Warukin (Tmw)
Tersusun atas batupasir sedang-kasar sebagian konglomeratan, sisipan
batulanau, serpih, dan batubara.Struktur sedimen yang berkembang adalah
graded bedding dan cross bedding. Ketebalan lapisan ini sekitar 500 m
dengan dip relatif landai yaitu sekitar 10-30o. Formasi ini merupakan formasi
target dalam survey permukaan eksplorasi batubara dan dalam penentuan arah
penyebarannya. Ketebalan batubara itu sendiri sekitar 80-200 cm dengan dip
antara 10-20o dan strike perlapisan kea rah timur laut-barat daya.
6. Formasi Dahor (TQd)
Tersusun atas batupasir yang kurang padat sampai lepas, batupasir tebal,
sisipan batulempung dan lanau, serpih, lignit. Adapun kontak lapisan formasi
dahor dengan lapisan dibawahnya adalah kontak unconformity yang dibatasi
oleh litologi batubara.
Berikut adalah susunan stratigrafi yang disajikan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4 Urutan stratigrafi regional daerah penyelidikan

Anda mungkin juga menyukai