Anda di halaman 1dari 43

TEMA, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2019

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat Tahun 2018


Jakarta, 18 April 2018
REPUBLIK
INDONESIA
Outline

1 Pencapaian Pembangunan Nasional

2 Sasaran Ekonomi Makro

3 Pokok-Pokok RKP 2019

4 RKP Dalam Peta

5 KPBU dan PINA

2
REPUBLIK
INDONESIA

Pencapaian Pembangunan
1 Nasional

3
Pemerataan pembangunan menunjukkan
REPUBLIK
INDONESIA
perkembangan positif…
Ketimpangan menurun ditandai oleh koefisien gini yang Tingkat kemiskinan menurun, menjadi 10,12 persen dan
semakin membaik jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 26,58 juta jiwa.
0,42 0,413 0,414 Persentase penduduk miskin berkurang Jumlah penduduk miskin berkurang
0,406 (persen) (Juta Jiwa)
0,41
10,96
0,402
0,40 0,394
0,391
2014(Sept)
27,73
0,39 2014(Sept)
0,38
0,37
2012 2013 2014 2015 2016 2017 10,12 26,58
Sumber: Susenas, September 2012-2017 2017(Sept) 2017(Sept)

Tingkat pengangguran menurun menjadi 5,50 persen dan Indeks Pembangunan Manusia membaik
jumlah penganggur berkurang menjadi 7,04 juta orang. menjadi 70,18 pada tahun 2016.
Tingkat Pengangguran Terbuka Jumlah Pengangguran berkurang
berkurang (persen) (juta jiwa)
IPM
5,94 7,24 Tahun 2015 Tahun 2016
2014 (Agustus) 2014 (Agustus)

5,50
2017 (Agustus)
7,04
2017 (Agustus)
69,55 70,18
Sumber: BPS 2014-2017
4
REPUBLIK
Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perbaikan Secara Bertahap… (1/2)
INDONESIA

• Konsumsi rumah tangga di Q4-2017 membaik, walaupun masih


2017
sedikit di bawah 5,0%. Faktor penyebabnya:
Komponen 2016 2017  Smart consumers: masyarakat Indonesia lebih memilih dalam
I II III IV
Konsumsi Rumah Tangga 5,01 4,94 4,95 4,93 4,97 4,95 berbelanja yang seperlunya.
Konsumsi LNPRT 6,64 8,07 8,52 6,02 5,24 6,91  Leissure consumers: lebih menyenangi aktivitas terkait rekreasi.
Konsumsi Pemerintah -0,14 2,69 -1,92 3,48 3,81 2,14  Saving behavior: lebih banyak menabung terutama kelompok
menengah ke atas.
PMTB 4,47 4,77 5,34 7,08 7,27 6,15
Ekspor -1,57 8,41 2,80 17,01 8,50 9,09
• Industri non-migas dalam dua kuartal terakhir tumbuh cukup baik
Impor -2,45 4,81 0,20 15,46 11,81 8,06 (Q3 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional).
Pertumbuhan Sektor • Pengeluaran konsumsi masyarakat berpendapatan menengah ke
bawah tumbuh lebih cepat, namun pengeluaran konsumsi
Pertanian 3,36 7,15 3,23 2,77 2,44 3,81
masyarakat berpendapatan menengah ke atas melambat.
Pertambangan 0,95 -1,22 2,12 1,84 0,08 0,69
Industri 4,26 4,28 3,50 4,85 4,46 4,27
Pertumbuhan Ekonomi (Persen, YoY)
Industri Non Migas 4,43 4,80 3,93 5,46 5,14 4,84
Perdagangan 4,03 4,61 3,47 5,20 4,47 4,44 5,0 5,1
4,9
Transportasi & Pergudangan 7,45 8,06 8,80 8,88 8,21 8,49
Informasi dan Komunikasi 8,88 10,48 11,06 8,82 8,99 9,81
Jasa Keuangan & Asuransi 8,90 5,99 5,94 6,16 3,85 5,48
PDB 5,03 5,01 5,01 5,06 5,19 5,07

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah kembali


2015 2016 2017
Sumber: BPS (diolah)

5
REPUBLIK
Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perbaikan Secara Bertahap… (2/2)
INDONESIA

KONTRIBUSI PDRB PULAU TERHADAP PDB NASIONAL

Kalimantan
Sulawesi
2016: 7,9%
2016: 6,0%
2017: 8,2%
2017: 6,1%
Sebaran Maluku dan Papua
Pertumbuhan: 2016: 2,5%
Ekonomi Pertumbuhan:
2017: 4,3% 2017: 2,4%
2017: 7,0%
Wilayah Sedikit
Bergeser Pertumbuhan:
ke Arah 2017: 2,4%
Kawasan Timur
Indonesia
Sumatera
2016: 22,0%
2017: 21,7%

Pertumbuhan:
2017: 4,3% Jawa Bali dan NT
2016: 58,5% 2016: 3,1%
2017: 58,5% 2017: 3,1%

Pertumbuhan: Pertumbuhan:
2017: 5,6% 2017: 3,7%
6
REPUBLIK
Isu Strategis Dalam Mencapai Pemerataan Pembangunan
INDONESIA

Infrastruktur konektivitas untuk Ketersediaan Energi Dan Pembangunan


pemerataan antar wilayah Pita Lebar Daerah Terpencil

Pengembangan Angkutan Barang


Pembangunan Bandara Baru Rasio Elektrifikasi Kapasitas Pembangkit
Bersubsidi Tol Laut (GW)
(Persen)
3 9
2 2
Bandara 6 Rute 2017 810*)
95,35 2017 60,49
Bandara Bandara 3 Rute
Rute
2015 2016 2017
1.Anambas 1.Miangas 1.Werur
Konsumsi Listrik per
2.Namniwel 2.Morowali 2.Maratua
3.Koroway Batu
2015 2016 2017
(kWh) Kapita
Kumulatif
2017 1.011,5
810*) Keterangan: Angka Kumulatif
Pembangunan Jalan Baru dan Penyediaan Lintasan Kereta Api
Jalan Tol Perintis

Jalan Baru Jalan Tol 6 6


(kumulatif) (kumulatif beroperasi) Lintas
Lintas
2.393 3
1. 845 km
1.286 km 332 Lintas
km
132
176
km
km 810*)
km
2015 2016 2017

2015 2016 2017 2015 2016 2017* Kumulatif


*per November 2017

Peringkat daya saing infrastruktur Indonesia


meningkat dari 61 (2013/2014) ke 52 (2017/2018)
Sumber: Global Competitiveness Index, WEF, 2017-2018

7
REPUBLIK
INDONESIA

2 Sasaran Ekonomi Makro


REPUBLIK
INDONESIA
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019
• Momentum pemulihan ekonomi global dan perbaikan harga komoditas akan terus berlanjut di tahun 2018 dan 2019.
• Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan terus meningkat dengan tingkat inflasi dan nilai tukar yang
terkendali.
• Pembangunan infrastruktur yang sudah mulai operasional akan memicu pertumbuhan ekonomi tahun 2019.

2017* 2018** 2019


3,61 3,5 2,5-4,5

Nilai Tukar 2017 2018** 2019


Pertumbuhan Inflasi (%)
Ekonomi (%) (Rp/USD) 13.500-
13.382 13.400
13.700

2017 2018** 2019


Catatan:
5,07 5,4 5,4-5,8 * Inflasi Y-o-Y
** Sasaran pada APBN 2018
9
9
Outlook dan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
REPUBLIK
REPUBLIK
INDONESIA
INDONESIA Sisi Pengeluaran dan Sisi Produksi
Konsumsi
Pemerintah PMTB
2018** 2019 2018** 2019
Konsumsi LNPRT 5,4 2,8-3,7 7,1 7,5-8,3 Ekspor
2018** 2019 2018** 2019
9,3 9,2-11,1 4,0 6,0-7,3

Konsumsi Rumah Tangga Impor


2018** 2019 2018** 2019
5,4 5,4-5,8
5,0 5,0-5,1 (2018)** (2019) 4,8 6,3-7,6
Sisi Pengeluaran

Sisi Lapangan Usaha PERTUMBUHAN EKONOMI


Investasi dan konsumsi rumah tangga diharapkan sebagai
2018** 2019 2018** 2019
sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran
Pertambangan 0,4 0,8 11,0 10,7-11,3
Infokom

3,4 6,2-6,6 7,8 8,1-8,7


Listrik Pertanian Industri Pengolahan Perdagangan Jasa Keuangan
2018** 2019 2018** 2019 2018** 2019
6,9 6,9-7,2 4,0 3,9-4,1 5,1 5,1-5,6 6,1 5,4-6,0 8,9 8,6-9,0
Konstruksi Transportasi
Sumber: ** Prognosa/Estimasi Sementara 2018 dan Perhitungan Bappenas
10
Sasaran Makro Pembangunan Tahun 2019
REPUBLIK
INDONESIA

Tingkat Kemiskinan

8,5–9,5% Rasio Gini

0,38–0,39

Indeks Pembangunan Manusia

71,98
Pertumbuhan Ekonomi

5,4–5,8%
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,8–5,2%
11
11
REPUBLIK
INDONESIA

3 Pokok-Pokok RKP 2019

12
RKP 2019
REPUBLIK
INDONESIA Kesinambungan Implementasi Money Follows Program

2017 2018 2019


Menajamkan
Prioritas Nasional
23 PN 10 PN 5 PN

154 PP 30 PP 24 PP

RKP Memastikan Pengendalian Dilakukan


2019
Pelaksanaan Sampai ke Level Proyek
Program (satuan 3)

Menajamkan Belanja K/L, Belanja Non K/L,


Integrasi Belanja Transfer ke Daerah, PHLN,
Sumber Pendanaan BUMN, PINA dan Swasta

2019 adalah tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019.


RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan)
untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN.
13
REPUBLIK
INDONESIA
Tema dan Prioritas Nasional

Prioritas Nasional

Tema 1 Pembangunan Manusia melalui Pengurangan


Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

“Pemerataan 2 Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui


Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman

3
Pembangunan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan
untuk Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian,
Pertumbuhan Industri, Pariwisata, dan Jasa Produktif Lainnya

4
Berkualitas”
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan
Sumber Daya Air

5 Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan


Pemilu

14
Isu Strategis Prioritas Nasional 1
REPUBLIK
INDONESIA
Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

Lambatnya penurunan angka kemiskinan

Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).


(Peringkat HDI Indonesia 2016: 113 dari 188 Negara)

Belum semua penduduk terutama kelompok miskin dan


rentan mendapatkan pelayanan dasar

Belum terpadunya intervensi lintas sektor dalam


mengatasi ketimpangan antarkelompok pendapatan

15
REPUBLIK
INDONESIA
Program Prioritas PN-1

2 4
Peningkatan Pelayanan Peningkatan Akses Masyarakat
Kesehatan dan Gizi Terhadap Perumahan dan
Masyarakat Permukiman Layak

PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR

PN

1 Percepatan Pengurangan
Kemiskinan
3 Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas 5 Peningkatan Tata
Kelola Layanan Dasar
PP

16
REPUBLIK
INDONESIA
Kegiatan Prioritas PN-1
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR

Peningkatan Akses
Percepatan Pengurangan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Tata Kelola
Pemerataan Layanan Masyarakat Terhadap
PP Kemiskinan Kesehatan dan Gizi
Pendidikan Berkualitas Perumahan dan Layanan Dasar
Masyarakat
Permukiman Layak

Penguatan Pelaksanaan Peningkatan Kesehatan Penyediaan Pendidik Penyediaan Akses Penguatan Layanan
Bantuan Sosial dan Subsidi Ibu, Anak, Keluarga yang Berkualitas dan Hunian Layak dan dan Rujukan Terpadu
Tepat Sasaran Berencana, dan Kesehatan Merata Terjangkau
Reproduksi
Penguatan Sistem Penyediaan Afirmasi Penguatan Integrasi
Jaminan Sosial Percepatan Penurunan
Stunting Pendidikan Penyediaan Akses Air Sistem Administrasi
Minum dan Sanitasi Kependudukan dan
Layak Pencatatan Sipil
Penguatan Literasi Penguatan Gerakan Penguatan
untuk Kesejahteraan Masyarakat Hidup Sehat Kelembagaan Satuan
dan Pengendalian Penyakit Pendidikan Percepatan
Peningkatan Kualitas Pencapaian SPM di
Lingkungan di Daerah
Pelaksanaan Reforma
Agraria Peningkatan Kualitas Permukiman
Peningkatan Akses dan PN
Mutu Pelayanan Kesehatan Pembelajaran dan
Pemberian Akses Akademik
Kelola Sumber Daya PP
Peningkatan Efektivitas
Alam melalui Pengawasan Obat dan
Perhutanan Sosial Makanan KP
17
Isu Strategis Prioritas Nasional 2
REPUBLIK
INDONESIA
Pengurangan Kesenjangan Antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman

Belum meratanya pembangunan konektivitas dan jaringan


logistik nasional dalam menunjang sektor unggulan

Tingginya harga logistik pada daerah-daerah dengan


aksesibilitas sulit, termasuk Papua dan Papua Barat

Rendahnya aksesibilitas di daerah tertinggal dan


perbatasan terhadap pusat pertumbuhan, layanan
kesehatan, dan pendidikan

Kurangnya kesiapsiagaan aparat dan masyarakat terhadap


bencana

Belum memadainya sarana dan prasarana sistem logistik


pertanian dan perikanan

18
REPUBLIK
INDONESIA
Program Prioritas PN-2

2 Percepatan Pembangunan
Papua dan Papua Barat 4 Penanggulangan Bencana

PRIORITAS
NASIONAL 2
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI
PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN

PN

PP

1 3 5
Percepatan Pembangunan
Peningkatan Konektivitas Daerah Tertinggal dan Peningkatan Sistem
dan TIK Desa Logistik

19
REPUBLIK
INDONESIA
Kegiatan Prioritas PN-2
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI
PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN

Peningkatan Konektivitas Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan


PP Penanggulangan Bencana
Peningkatan Sistem
dan TIK Papua dan Papua Barat Daerah Tertinggal dan Desa Logistik

Pengembangan Pelabuhan Peningkatan akses dan Pembangunan Daerah Penguatan Kapasitas Pengembangan Sistem
dan Angkutan Tol Laut kualitas pelayanan kesehatan Tertinggal dan Perbatasan Penanggulangan Bencana Logistik dan Jaringan Pasar
Komoditas Perikanan dan
Pertanian

Peningkatan akses dan Pembangunan Kawasan Penyediaan Sarana dan


Pembangunan dan kualitas pelayanan pendidikan Perdesaan dan Transmigrasi Prasarana Kebencanaan
Penyediaan Sarana Angkut
Pengembagan Transportasi kontekstual Papua
Produk Perikanan, Kelautan
Multimoda dan Perkotaan
Percepatan Pembangunan dan Pertanian
Pengembangan komoditas Desa Penanganan Darurat dan
unggulan dan pariwisata hulu- Pemulihan Pascabencana
Pembangunan dan hilir
Pengembangan Bandara pada Penguatan Industri
Jalur Utama Transportasi Pendukung Sistem Logistik
Peningkatan infrastruktur Penguatan Manajemen
dasar, TIK, dan konektivitas Kebencanaan
antar provinsi,
Peningkatan dan Penyediaan kabupaten/kota, distrik, dan PN Penyediaan Infrastruktur
Fasilitas Keselamatan kampung Energi, Sarana Angkut dan
Transportasi Transportasi Mendukung
PP
Penyediaan dan Sistem Logistik
Peningkatan tata kelola dan
Pengembangan Infrastruktur kelembagaan KP
TIK

20
Isu Strategis Prioritas Nasional 3
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian,
Industri, Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya
REPUBLIK
INDONESIA

Rendahnya nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan hasil


pertanian, perikanan dan kehutanan

Belum optimalnya produktivitas tenaga kerja

Rendahnya nilai tambah dan daya saing produk industri

Rendahnya pemanfaatan Iptek dan hasil inovasi untuk


peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah

Belum optimalnya penciptaan nilai tambah jasa produktif

21
REPUBLIK
INDONESIA
Program Prioritas PN-3

2 4
Percepatan Peningkatan
Percepatan Peningkatan
Ekspor dan Nilai Tambah
Keahlian Tenaga Kerja
Industri Pengolahan

PRIORITAS
NASIONAL 3
PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, PARIWISATA DAN JASA PRODUKTIF LAINNYA

PN

PP
Pengembangan Iptek

1 3 5
Peningkatan Ekspor dan dan Inovasi untuk
Nilai Tambah Produk Peningkatan Nilai
Tambah Jasa Produktif Meningkatkan
Pertanian Produktivitas

22
REPUBLIK
INDONESIA
Kegiatan Prioritas PN-3
PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, PARIWISATA DAN JASA PRODUKTIF LAINNYA

Percepatan Peningkatan Pengembangan IPTEK dan


Peningkatan Ekspor dan Nilai Peningkatan Nilai Tambah Percepatan Peningkatan Inovasi untuk
PP Tambah Produk Pertanian
Ekspor dan Nilai Tambah
Jasa Produktif Keahlian Tenaga Kerja Meningkatkan
Industri Pengolahan
Produktivitas
Peningkatan Hasil Pertanian, Percepatan pengembangan Peningkatan Kerja Sama Penelitian dan
Perikanan, dan Kehutanan Perbaikan Iklim Usaha dan 10 Kawasan Pariwisata, 4
Peningkatan Investasi dengan Dunia Usaha Pengembangan Bidang
KEK Pariwisata, dan Keilmuan Strategis
Penguatan Destinasi Penunjang Produktivitas
Pengembangan Industri Unggulan Penguatan
Pengolahan Hasil Pertanian, Pengembangan dan Penyelenggaraan
Perikanan, & Kehutanan Peningkatan Investasi Pendidikan dan
Industri Hulu Non Agro dan Penguatan Struktur Ekonomi Pengembangan dan
Kreatif Pelatihan Vokasi Pemanfaatan Teknologi
Pendukung
Pengungkit Produktivitas
Peningkatan Mutu, Sertifikasi,
dan Standarisasi Hasil Pengembangan Kemitraan
Peningkatan Daya Saing Petani, Nelayan, dan Usaha Pemantapan Sistem
Pertanian, Perikanan, dan Industri Andalan Non Pangan Penyiapan SDM IPTEK
Kehutanan Mikro dan Kecil (UMK) dengan Sertifikasi Kompetensi
Usaha Menengah dan Besar (Peneliti, Perekayasa)
(UMB)
Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan 7 Kawasan
Usaha Pertanian, Perikanan Industri dan 6 KEK Industri/ Peningkatan Penguatan Inovasi dan
Peningkatan Perdagangan Penguasaan Teknologi
dan Kehutanan Logistik Keterampilan Wirausaha
PN Dalam dan Luar Negeri Frontier
Peningkatan Sarana dan
PP Perluasan Akses Keuangan/
Prasarana Pendukung Nilai
Pembiyaan
Tambah Pertanian, Perikanan,
KP dan Kehutanan

23
Isu Strategis Prioritas Nasional 4
REPUBLIK
INDONESIA
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber Daya Air

Produksi minyak dan gas bumi terus menurun, sementara


kebutuhan energi terus meningkat

Harga pangan (khususnya beras) yang masih berfluktuatif


dan cenderung meningkat

Penurunan kuantitas, kualitas dan aksesibilitas air untuk


memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup masih


tinggi

24
REPUBLIK
INDONESIA
Program Prioritas PN-4

2 4
Peningkatan Produksi, Akses Peningkatan Daya Dukung
dan Kualitas Konsumsi SDA dan Daya Tampung
Pangan Lingkungan

PRIORITAS
NASIONAL 4
PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR

PN

PP

1 3
Peningkatan Produksi dan
Pemenuhan Kebutuhan Peningkatan Kuantitas,
Energi Kualitas dan Aksesibilitas Air

25
REPUBLIK
INDONESIA
Kegiatan Prioritas PN-4
PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR
PP

Peningkatan Produksi dan Peningkatan Produksi, Akses Peningkatan Kuantitas, Kualitas Peningkatan Daya Dukung
Pemenuhan Kebutuhan Energi dan Kualitas Konsumsi Pangan dan Aksesibiltas Air Sumber Daya Alam dan Daya
Tampung Lingkungan

Peningkatan Produksi dan Peningkatan Penyediaan Pemeliharaan dan Pemulihan Pencegahan Kerusakan
Cadangan Minyak, Gas Bumi, Pangan Hasil Pertanian dan Sumber Air dan Ekosistem Sumber Daya Alam dan
dan Energi Lainnya Perikanan Lingkungan Hidup

Pemenuhan Kebutuhan Air


Penguatan Kelembagaan dan untuk Sosial dan Ekonomi
Pembangunan Pembangkit, Penanggulangan Kerusakan
Layanan Pertanian dan Produktif
Transmisi dan Distribusi Lingkungan Hidup
Perikanan
Tenaga Listrik

Peningkatan Kualitas Ketangguhan Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan


Pengembangan Energi Baru Konsumsi Pangan Mengurangi Daya Rusah Air Kerusakan Sumber Daya Alam
dan Terbarukan (EBT) dan Lingkungan Hidup
PN Penyediaan Sarana Prasarana
Pertanian dan Perikanan Penguatan Kelembagaan
Peningkatan Pemanfaatan Peningkatan Regulasi Regulasi, Pengawasan dan
PP Batubara dan Gas Bumi Dalam Kelembagaan dan Kesadaran Penegakan Hukum di Bidang
Negeri dalam Pengelolaan Sumber Sumber Daya Alam Lingkungan
KP Penguatan Cadangan dan Daya Air Hidup
Stabilisasi Harga Pangan
Peningkatan Efisiensi Energi

26
Isu Strategis Prioritas Nasional 5
REPUBLIK
INDONESIA
Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu

Tingginya angka kejahatan siber, narkoba, dan konvensional

Kerawanan pelaksanaan PEMILU dan netralitas ASN

Dinamika lingkungan yang dapat mengganggu kedaulatan


bangsa dan negara

Belum optimalnya penegakan hukum dan pelaksanaan


reformasi birokrasi

Perlunya penguatan diplomasi yang efektif

27
REPUBLIK
INDONESIA
Program Prioritas PN-5

2 Kesuksesan Pemilihan
Umum
4 Kepastian Hukum dan
Reformasi Birokrasi

PRIORITAS
NASIONAL 5 e
STABILITAS KEAMANAN NASIONAL DAN KESUKSESAN PEMILU

PN

PP

1 Kamtibmas dan
Keamanan Siber 3 Pertahanan
Wilayah Nasional 5 Efektivitas Diplomasi

28
REPUBLIK
INDONESIA
Kegiatan Prioritas PN-5

STABILITAS KEAMANAN NASIONAL DAN KESUKSESAN PEMILU

Kamtibmas dan Pertahanan Wilayah Kepastian Hukum dan


PP Keamanan Siber
Kesukesesan Pemilu
Nasional Reformasi Birokrasi
Efektivitas Diplomasi

Penciptaan Kondisi Pengamanan Wilayah Peningkatan Kualitas


Penguatan Lembaga Nasional dan Sumber Perlindungan dan
Aman yang Cepat dan Penegakan Hukum
Demokrasi Daya Kelautan Pelayanan WNI di Luar
Tanggap
Negeri
Peningkatan Hak Hak Pengamanan Kawasan Pencegahan dan
Penanganan Konflik Perbatasan dan Penguatan Diplomasi
Sosial Politik dan Kebebasan Pemberantasan
Sipil Kedaulatan Negara Korupsi Maritim, Politik, dan
Keamanan
Penanganan Penguatan Pertahanan Pelaksanaan e-
Penyalahgunaan Pengamanan Pemilihan Berdaya Gentar Tinggi Penguatan Diplomasi
Government yang
Narkoba Umum Ekonomi dan Kerjasama
terintegrasi
Pembangunan
Penguatan Netralitas Birokrasi Internasional
PN Manajemen Talenta
Kelembagaan Siber dalam Pemilihan Umum
Indonesia
serta Keamanan Ruang 2019 Peningkatan Peran
Siber Indonesia di Asia Pasifik
PP dan Afrika
Penanggulangan
Terorisme dan KP
Radikalisme
29
REPUBLIK
INDONESIA

4 RKP dalam Peta

30
REPUBLIK
Aspek Kewilayahan Alokasi pada Prioritas (1/3)
INDONESIA

31
REPUBLIK
Aspek Kewilayahan Alokasi pada Prioritas (2/3)
INDONESIA

32
REPUBLIK
Aspek Kewilayahan Alokasi pada Prioritas (3/3)
INDONESIA

Sesuai PP 17/17 alokasi pada prioritas dirinci pada proyek prioritas, sehingga dapat dilakukan
pengintegrasikan kewilayahan (Alokasi per Provinsi terlampir)
Contoh : Integrasi Pendanaan Proyek Prioritas di Sumatera Utara Belanja Kementerian/Lembaga
Preservasi Jalan Nasional 1 Km 27,9 Kem PUPR
Bts. Kota Pematang Siantar-
Parapat
Preservasi Jalan Nasional 4 Km 29,3 Kem PUPR
Bts. Kota Sidikalang-Panji
Preservasi Jalan Nasional Sp. 3 Km 21,9 Kem PUPR
Silangit-Bandara Silangit

Dana Alokasi Khusus


Peningkatan Jalan Bts. Sergai Menuju Acces
11,6 Km
Road Inalum
Peningkatan Jalan Simpang Sianam -
8,5 Km
Pematang Kawat - Simpang PLN
Peningkatan Jalan Simpang Sianam - Simpang
9,8 Km
Gambus
Pembangunan Jembatan V-X 170m

KPBU
Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera 210,8 Km

33
REPUBLIK
INDONESIA

5 KPBU dan PINA

34
Pengertian KPBU
REPUBLIK
INDONESIA

KONVENSIONAL KPBU
• Bukan privatisasi tetapi
pengelolaan aset
KEWAJIBAN PEMERINTAH KEWAJIBAN PEMERINTAH
melalui konsesi
MELAYANI MASYARAKAT • Dapat berupa kegiatan
MELAYANI MASYARAKAT
yang: memiliki arus
pendapatan (palapa
ring), tidak memiliki
pendapatan (jalintim)

PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PEMBENTUKAN
ASET PELAYANAN PERUBAHAN
MASYARAKAT PARADIGMA
(Pemerintah)
DISERAHKAN SETELAH
KERJASAMA SELESAI
PENGADAAN ASET

Manfaat KPBU:
• On schedule, on budget, on service
• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
• Mengatasi keterbatasan kapasitas pelaksanaan.
• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage proyek yang
lebih banyak
35
Indonesia Memiliki 19 Jenis Sektor Infrastruktur KPBU
REPUBLIK
INDONESIA

Transportasi Jalan Ketenagalistrikan Konservasi Energi Telekomunikasi &


Migas dan EBT
Informatika
Kebandarudaraan
Jalan Pembangkit
Kepelabuhanan Listrik
Penerangan Fiber Optic
Perkeretaapian Jalan Tol
Transmisi Jalan Umum
Jembatan Tol
e-Gov
Darat dan
penyeberangan

KONEKTIVITAS
FASILITAS PERKOTAAN FASILITAS SOSIAL

Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah Lembaga


Air Minum Pariwisata Fasilitas Pendidikan
Setempat Terpusat Pemasyarakatan

Perumahan
Rakyat
Pasar
Tradisional
Sarana Olah Raga,
Pengelolaan Kawasan Kesehatan
SDA & Irigasi Fasilitas Perkotaan Kesenian dan Budaya
Sampah

36
PINA Mendorong Terciptanya Iklim Investasi yang Baik di Indonesia
REPUBLIK
INDONESIA

PINA mendorong
PINA menjadi alternatif
berbagai aturan dan Kondusifitas opsi untuk melaksanakan
kebijakan yang Iklim Investasi
Indonesia skema investasi.
meningkatkan minat
investasi.

ADVOKASI KEBIJAKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI PENINGKATAN TATA KELOLA & REGULASI

• Melakukan koordinasi dengan OJK untuk • Melaksanakan Forum untuk sosialisasi • Pembuatan Rencana Strategis dan Tata
Kegiatan

relaksasi berbagai aturan dan penerbitan PINA dengan berbagai pemangku Kelola Pelaksanaan PINA.
instrumen investasi. kepentingan (PINA Day) • Melakukan Kajian untuk memperkuat fungsi
• Melakukan koordinasi dengan Ikatan • Berkoordinasi dengan berbagai asosiasi dan peran PINA di dalam skema pendanaan
Akuntan Indonesia (IAI) untuk kesesuaian terkait yang berpeluang menjadi investee Investasi.
aturan keuangan atau investor

• Penerbitan Instrumen Investasi baru • Meningkatnya minat investor dan • Meningkatnya kualitas proyek yang dapat
Dampak

seperti RDPT dan Perpetuity Notes/Bond. investee yang menggunakan skema ditawarkan dan efektifitas dalam proses
• Memastikan terlaksananya akuntabilitas PINA. pelaksanaan skema.
di setiap skema investasi yang • Meningkatnya Citra Positif Dunia • Terbitnya berbagai aturan yang menguatkan
dilaksanakan. Investasi di Indonesia. peran PINA ( PP No 17/2017, Perpres No
58/2017, Perpres No 20/ 2016, dsb.)
37
Pencapaian PINA dalam Fasilitasi Proyek Infrastruktur
REPUBLIK
INDONESIA
Kisah sukses PINA dalam percepatan financial close proyek

Waskita Toll Road - 15 Ruas Tol PALAPA Ring Jaringan Serat Optik – Paket Tengah
IDR 3,5 trilliun (USD 265,0 juta) IDR 174 miliar (USD 13,0 juta)
PT Nusantara Infrastruktur Tbk
(partisipasi ekuitas) (shareholder loan)
Kerjasama investasi dengan partner 1
internasional strategis
IDR 1,81 trilliun (USD 134 juta)
(partisipasi ekuitas)
2

PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)


- Kertajati Internasional Airport
IDR 932,0 miliar (USD 69,7 juta ) 2
(RDPT Ekuitas)

1 PT PP Energi 2 PT Waskita Toll Road (phase 2)


Pengembangan PLTU Barubara di Pengembangan Jalan Tol Trans-Jawa
Financially closed Meulaboh, Aceh dan Non Trans Jawa
Nilai Proyek: IDR 7,5 triliun Nilai Proyek: IDR 135 triliun
Target financial closed 2018 Target dana yang dikumpulkan: Target dana yang dikumpulkan:
IDR 1 triliun (ekuitas tahap awal) Partisipasi ekuitas sampai 20 % di WTR
berdasarkan nilai valuasi yang disetujui

38
Pipeline Proyek PINA Selanjutnya
REPUBLIK
INDONESIA 24 proyek dengan total nilai proyek Rp 279,6 triliun

2
42 3
4 23 4

4
5
6 3 4 7
4 4

BIJB (Pengembangan Fase 2 & Aerocity –


1
PT Hutama Marga Waskita - Jalan Tol di Sumatera Utara 5 2 Proyek)
(Rp 13,4 triliun/ USD 1.010 juta) (Rp 30 triliun/ USD 2.200 juta)
PT PJB - Pembangkit Listrik (7 Proyek)
2 (Rp 60,5 triliun/ USD 4.481 juta) 6 Pesawat R-80 – PT RAI
(Rp 21,6 triliun/ USD 1.600 juta)

3 PT Indonesia Power - Pembangkit Listrik (8 Proyek- termasuk 1 proyek EBTKE)


(Rp 86,8 triliun/ USD 6.420 juta) 7
Pengembangan Area Terintegrasi Pulau Flores –
Flores Prosperindo, Ltd.
(Rp 13,5 triliun/USD 1.000 juta)
4 PT PLN - Pembangkit Listrik (2 Proyek) & Transmisi Listrik
(1 Proyek)
(Rp 46,9 triliun/ USD 3.480 juta)
39
Terima Kasih
Lampiran
REPUBLIK
INDONESIA
TAHAPAN PENYUSUNAN RKP 2019 (1/2)
Nov 2017 Des 2017 Jan 2018 Feb 2018
• Pembahasan target makro • Pembahasan rancangan KEM dan PPKF • Penyelesaian/Penetapan Tema dan • Penulisan Narasi Rancangan Awal RKP
pembangunan yang merupakan (22 Desember 2017) 2019 (1 Februari)
Sasaran RKP 2019 (4 Januari)
turunan dari KEM
(10 November 2017)
• Penentuan Sasaran RKP 2019, • Quality Assurance Narasi Rancangan
Prioritas Pembangunan, Arah Awal RKP 2019 Tahap I (9 Februari-17
Kebijakan, dan Sasaran Prioritas Maret)
Nasional (8 Januari) • Temu Triwulanan II Bappenas-
• Workshop Internal Penyusunan Bappeda (15 Februari)
Prioritas Pembangunan (12 Januari) • Rapat Kerja dengan Menko
• Temu Triwulanan I Bappenas- Perekonomian dan Menteri BUMN (22
Bappeda (24 Januari) Februari)
• Penyampaian Tema, Sasaran, Arah • Rapat Koordinasi Teknis dengan K/L
Kebijakan dan Prioritas (27 Februari-1 Maret & 6-8 Maret)
Pembangunan kepada Presiden (31
Januari)

Juni 2018 Mei 2018 April 2018 Mar 2018


• Pengesahan Peraturan • Pertemuan pembicaraan • Penetapan SB Pagu Indikatif (17 • Bimbingan Teknis Aplikasi DAK
Presiden tentang RKP 2019 pendahuluan dengan DPR (M-II)) April) kepada Daerah (12-16 Maret)
• Pemutakhiran Rancangan • Penyiapan Pagu Anggaran (M-II) • Rakorbangpus (18 April) • Rangkaian Musrenbang Provinsi (6
Renja K/L • Trilateral Meeting II penelaahan • Multilateral Meeting (M-IV) Maret–27 April)
rancangan Renja K/L (M-III) • Trilateral Meeting I penelaahan • Forum Konsultasi Publik (21 Maret)
• Pemutakhiran rancangan RKP (M-III) rancangan Renja K/L (setelah
• Penetapan rancangan RKP dan Rakorbangpus–M-II Mei)
rancangan pagu anggaran (M-IV) • Musrenbangnas (30 April-11 Mei)
REPUBLIK
TAHAPAN PENYUSUNAN RKP 2019 (2/2)
INDONESIA

Juli 2018 Agst 2018 Sep 2018


• Penyampaian Rancangan akhir • Penyerahan RUU APBN dan Nota • Penelaahan RKA K/L
RKP dan rancangan Pagu Anggaran Keuangan kepada DPR (M-III) • Pemutakhiran Renja K/L
K/L kepada K/L (M-I)
• Penyusunan Nota Keuangan dan
RAPBN (M-II)
• Pembahasan dengan DPR
• Pemutakhiran Renja K/L

Des 2018 Nov 2018 Okt 2018


• Rapim pemutakhiran RKP • Pemutakhiran RKA KL • Pengesahan UU APBN
berdasarkan UU APBN berdasarkan UU APBN
• Penetapan daftar proyek prioritas
• Penyampaian hasil evaluasi
kesesuaian Renja K/L, RKA K/L
dan RKPD (M-II)
• Penyerahan DIPA

Anda mungkin juga menyukai