PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat kejadian 1,7 kasus per 1000 kelahiran hidup. Insidensi lebih
tinggi pada orang kulit hitam (3,6-13,9 kasus per 1000 kelahiran hidup)
dengan sindrom tertentu, dan ada riwayat keluarga yang positif dalam 30%
Creveld syndrome, [16, 17] trisomi 13, hemimelia tibialis, dan trisomi 21.
laki-laki sedikit.
terjadi pada 80% kasus, diikuti oleh polydactyly preaxial (medial) dan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
dari biasanya (Muttaqin, 2008). Kelainan dapat terjadi mulai dari duplikasi
pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama
hiperdaktili. Bila jumlah jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh
yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada
autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
2
autosomal dapat dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Sehingga
orang bisa mempunyai tambahan jari pada kedua tangan atau kakinya
Jari-jari yang lebih dari 5 pada manusia adalah suatu ketidaknormalan, dan
Yang umum dijumpai ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau
terdapat didekat ibu jari dan ada pula yang terdapat didekat jari kelingking.
B. ETIOLOGI
2. Kegagalan diferensiasi,
3. Duplikasi berlebih
3
4. Sindrom penyempitan pita kongenital,
6. Keturunan
7. Cacat genetic
antara lain :
polidaktili. Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan
ada yang mengikuti hukum Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh
sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan
2. Faktor Teratogenik
4
pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir).
adalah sifat bahan kimia yang dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada
kelahiran.
akan berefek teratogenik pada suatu organisme, bila diberikan pada saat
jaringan, sistem fisiologis dan sistem biokimia, maka efek teratogenik tidak
Bahan tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari unsur-
unsur fisik misalnya Radiasi nuklir, sinar gamma dan sinar X (sinar
rontgen). Bila ibu terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau
terpajan dengan agen fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai
5
kecacatan fisik. Tidak ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu
hamil dengan radiasi, karena agen teratogenik ini sifatnya tidak spesifik
rontgen apabila ibu sedang hamil. Foto rontgen yang terlalu sering dan
kimia yang bila masuk dalam tubuh ibu pada saat saat kritis pembentukan
efek teratogenik.
dikenal dengan fetal alkoholic syndrome . Konsumsi alkohol ibu dapat turut
6
juga dapat menimbulkan bayi mengalami berbagai kelainan bentuk muka,
lingkungan seperti gas CO, senyawa karbon dan berbagai senyawa polimer
Agen teratogenik biologis adalah agen yang paling umum dikenal oleh
ibu hamil. Istilah TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalo virus dan
herpes merupakan agen teratogenik biologis yang umum dihadapi oleh ibu
kecacatan lahir dan bahkan abortus sampai kematian janin. Selain itu,
beberapa infeksi virus dan bakteri lain seperti penyakit sifilis/raja singa juga
C. Klasifikasi polidaktili
1. Polidaktili postaxial
2. Polidaktili preaxial
3. Polidaktili central
1. Polidaktili postaxial
7
Meskipun salah satu dari 5 jari dapat berduplikasi, namun lebih sering
sendi atau tendon, dan dihubungkan pada tangan oleh narrow pedicle
terhubung dengan tulang. Sering kali tidak terdapat tulang, kartilago dan
2) Pada tipe II, sebagian atau seluruh jari terduplikasi dengan tulang
tipe II terdiri dari duplikasi dari sebuah jari. Tercatat bahwa jari ini
tipe III, jari tambahan sempurna dengan metakarpal dan semua jaringan
8
lunaknya sendiri. Penanganannya adalah dengan pengangkatan sederhana
b. Turunan
tipe. Pada tipe A, jari tambahan tumbuh penuh. Pada tipe B, jari tambahan
melibatkan satu atau dua gen dominan dan faktor tidak tetap penetrasi.
Pada beberapa individu kedua tangan dan kedua kaki polidaktili, meskipun
pada yang lain dua atau tiga anggota badan yang terlibat. Pada kulit putih,
gejala, ketika ini terjadi sebagian gejala tidak jarang dihubungkan sebagai
sifat autosom resesif. Sebaliknya, duplikasi ibu jari jarang sebagai bagian
9
dari gejala. Polidaktili ibu jari dilihat dalam dua tipe
dominan, dan tipe Carpenter oleh turunan resesif. Polidaktili ibu jari dapat
yang dapat terjadi ditangan antara lain distrofi kuku, brachidaktili, tidak ada
bagian dari variasi gejala dan ketidaknormalan kromosom. Ketika bayi kulit
Ibu jari tambahan merupakan tipe yang paling sering terjadi pada
polidaktili pada orang kulit putih. Insiensi deformitas pada orang kulit
hitam dan kulit putih adalah 0,08/1000. Hal tersebut bermanifestasi menjadi
bermacam – macam bentuk, bertahap dari anyaman daging kecil pada batas
10
radial tangan menjadi triplikasi. Tahap penyatuan tulang, Wassel
berduplikasi ( 6 % ) ;
proksimal berduplikasi ;
arteri. Sering satu ibu jari dominan ketika yang lain gagl tumbuh, kadang –
kadang, walaupun kedua ibi jari berukuran sama, salah satu bisa mengikis.
11
dengan duplikasi ibu jari, pada seri Barsky 1 dari 25 kasus terjadi bilateral,
tidak adanya tibia, celah langit – langit mulut, dan imperforasi anus. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah gejala, temuan klinis yang penting seperti sindrom
Tipe terbanyak adalah tipe IV dimana kedua ruas proksimal dan distal
jempol dan semua ruas proksimal dan distalnya terduplikasi. Pada tipe VII
3. Polidaktili sentral
Duplikasi dari jari telunjuk, jari tengah dan jari manis dihubungkan
pada polidaktili sentral atau axial. Kelebihan jari tengah dan jari manis
12
cadangan biasanya tidak normal, sebagai epifise kelebihan jari. Epifise dari
penyimpangan ulna atau radial dan mengubah batas jari – jari. Duplikasi
jari telunjuk jarang terjadi, disajikan ulang antara 3,5 % dari semua kasus
mass atau terdapat tulang normal dan komponen soft – tissue. Hal ini dapat
D. MANIFESTASI KLINIS
2. Dapat terjadi pada salah satu atau kedua jari tangan atau kaki.
3. Jari tambahan bisa melekat pada kulit ataupun saraf, bahkan dapat
jari lainnya.
jarang.
13
E. PATOFISIOLOGI
organ tubuh janin. Ini terjadi pada waktu ibu hamil muda atau semester
sebaiknya diperiksa kondisi jantung dan paru bayi, karena mungkin terjadi
multiple anomali.
beda sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila seorang laki-laki
F. PENATALAKSANAAN
14
merupakan prosedur tersering karena implikasi kosmetik dan
G. PROGNOSIS
setelah eksisi jari yang hipoplasti. Namun, jari hipoplastik ini telah
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada tangan atau kaki lebih dari lima. Orang normalnya adalah yang
Tempat jari tambahan tersebut berbeda-beda ada yang di dekat ibu jari dan
ada pula yang berada di dekat jari kelingkingPolidaktili terjadi pada 1 dari
Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari
lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya
hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang
tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu
16
DAFTAR PUSTAKA
URL:http://www.umm.edu/ency/article /003176.htm
In:Thorne CH, editor. Grab and Smith’s Plastic Surgery. 6th ed.
17
REFERAT Desember 2015
“POLIDAKTILI”
PALU
2015
18