Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KMB II

ANALISA JURNAL TENTANG


GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PASIEN PENYAKIT
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RUANG X.A
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu tugas akhir semester V


Dosen pengampu : Fajar Alam Putra, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh

RIA SULASTRI
NIM: 2014121026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2016/2017
ANALISA JURNAL

1.JUDUL JURNAL
GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PASIEN PENYAKIT
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RUANG X.A
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

2.KATA KUNCI
Jurnal Kesehatan Kartika

3.PENULIS JURNAL
Hj.Euis Nurhayati,Dra.,M.Kes dan Isni Nuraini

4.LATAR BELAKANG MASALAH


Gagal jantung atau sering juga disebut Gagal Jantung Kongestif adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
oksigen
dan nutrisi (Smelter, Suzanne,2002, hlm. 805).
Faktor resiko penyakit Gagal Jantung Kongestif (GJK) serupa dengan penyakit jantung
koroner.
Faktor resiko tersebut adalah faktor resiko yang dapat dirubah dan yang tidak dapat dirubah.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah antara lain faktor keturunan, jenis kelamin dan usia.
Faktor
resiko yang dapat diubah antara lain pola makan, kebiasaan merokok, faktor keturunan,
riwayat
Obesitas, riwayat Diabetes Mellitus (DM), tingginya kadar lipid, kurangnya aktifitas, stress,
dan
riwayat Hipertensi.
Dalam penelitian ini ada dua faktor resiko yang tidak akan diteliti, yaitu faktor resiko
tingginya
kadar lipid dan stress. Adapun alasan mengapa kedua faktor tersebut tidak diteliti adalah
beberapa
peneliti sudah banyak yang mengambil penelitian tentang faktor tersebut terhadap penyakit
Gagal
Jantung Kongestif, dan hasilnya sebagai berikut : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peter
J.
Havel, Ph.D. pada bulan Desember 2007, mengemukakan bahwa tingginya kadar lipid dapat
memicu terjadinya penyakit jantung. (Kadarusman, 2007, http://www. Hasil penelitian kadar
lipid
terhadap penyakit jantung.com, diperoleh tanggal 20 Mei 2009). Penelitian di RSCM yang
dilakukan pada tahun 1998 juga mengemukakan bahwa stress mempunyai resiko yang sangat
tinggi terhadap penyakit jantung. (2008, http://www.Dipenogoro Health Association.com,
diperoleh
tanggal 8 Juni 2008).
Data tentang penyakit gagal jantung di Indonesia, menurut hasil penelitian di Rumah Sakit
Dr.
Pirngadi Medan pada tahun 2007 penyakit jantung termasuk penyakit yang sangat
berbahaya, dan
angka kematian akibat penyakit jantung terus meningkat. Dari 852 penderita yang diteliti
terdapat
526 orang pria (61.74%) dan wanita 326 orang (38.26%) yang menderita penyakit Gagal
Jantung.

Umur penderita berkisar antara 15-84 tahun dengan umur rata-rata 55 } 14 tahun dan

dengan
kelompok usia terbanyak : 55 - 64 tahun (32.9%).
Begitu pula dengan penderita penyakit jantung di ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
pada periode bulan September-Desember 2008 mengalami peningkatan yang berarti
dibanding
dengan tahun lalu. Pada bulan September tahun 2008 angka penderita penyakit jantung
berjumlah
12 orang, pada bulan Oktober tahun 2008 berjumlah 24 orang, pada bulan November tahun
2008
berjumlah 29 orang, dan pada bulan Desember tahun 2008 berjumlah 40 orang.
Berdasarkan beberapa studi pendahuluan di berbagai Rumah Sakit, angka kejadian
penyakit Gagal Jantung Kongestif yang paling tinggi adalah di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung.

5.TUJUAN PENELITIAN
untuk mengetahui gambaran faktor resiko pada pasien
penyakit Gagal Jantung Kongestif di ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

6.ANALISA PICO
P (POPULASI) : faktor resiko penyakit Gagal Jantung Kongestif,
yaitu faktor keturunan terdapat 15 orang (50%), pasien yang berjenis kelamin perempuan 16
orang
(53,3%), pasien yang berusia 40-59 tahun 15 orang (50%), yang memiliki pola makan yang
tidak
baik 29 orang (96,67%), yang memilki kebiasaan merokok 16 orang (53,3%), yang memiliki
riwayat
Obessitas 13 orang, yang memiliki riwayat DM 15 orang (50%), pasien yang kurang
melakukan
aktifitas fisik 27 orang (90%), yang memilki riwayat Hipertensi 20 orang (66,7%).

I (INTERVENTION) : Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan bentuk


deskriptif, populasinya adalah
semua pasien gagal jantung kongestif yang dirawat di ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung periode bulan Juni-Juli 2009, pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive
Sampling dengan jumlah responden 30 orang Dan terdiri dari 14 pertanyaan tertutup..
Gambaran ini dianalisa dengan cara mengumpulkan data, menggunakan kuesioner atau
angket
yang terkait dengan pengukuran faktor resiko yang menyebabkan penyakit Gagal Jantung
Kongestif kemudian dari data yang terkumpul dijumlahkan sesuai faktor resiko dan
diprosentasekan

C (COMPARISON) : setelah melakukan penelitian diketahui penderita penyakit jantung di


ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
pada periode bulan September-Desember 2008 mengalami peningkatan yang berarti
dibanding
dengan tahun lalu. Pada bulan September tahun 2008 angka penderita penyakit jantung
berjumlah
12 orang, pada bulan Oktober tahun 2008 berjumlah 24 orang, pada bulan November tahun
2008
berjumlah 29 orang, dan pada bulan Desember tahun 2008 berjumlah 40 orang.

O (OUTCOME) : Hasil penelitian menunjukan bahwa ternyata dari 30 responden yang


dilakukan penelitian
terdapat 15 pasien yang mempunyai riwayat keturunan penyakit Gagal Jantung Kongestif
pada
keluarganya atau setengahnya (50%).

7.KELEMAHAN
a.tidak ada penjelasan mengapa faktor resiko dapat menimbulkan gagal jantung kongestif
b.pada kerangka konsepnya tidak ada penjelasan

8.KELEBIHAN
a.peneliti sudah menyampaikan tentang penyebab dari gagal jantung kongestif
b.peneliti juga mengaitkan hasil penelitiannya dengan hasil penelitian orang lain.
c.dampak dari hasil penelitian juga dijelaskan

9.MANFAAT
a. Bagi perawat yang merawat pasien dengan penyakit Gagal Jantung Kongestif untuk
memberikan
informasi tentang faktor resiko penyakit Gagal Jantung Kongestif melalui promosi
kesehatan.
b. Diharapkan dengan promosi kesehatan ini dapat mencegah faktor-faktor pemicu terjadinya
Gagal jantung Kongestif, serta dapat meningkatkan pengetahuan pasien Gagal Jantung
Kongestif dalam memelihara kondisi supaya tidak menjadikan penyakitnya menjadi penyakit
yang lebih berat lagi.

Anda mungkin juga menyukai