Lokasi Kegiatan;
DESA : TUNGGILIS
KECAMATAN : KALIPUCANG
KABUPATEN : CIAMIS
PROPINSI : JAWA BARAT
Diusulkan Oleh :
SURAT PENGANTAR
Nomor: 140/ 12/Des/2012
ILAN GUMILAR, SH
BUPATI CIAMIS
BUPATI CIAMIS
H. ENGKON KOMARA
Tembusan :
Yth. Ketua DPRD Kabupaten Ciamis.
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
KECAMATAN KALIPUCANG
KEPALA DESA TUNGGILIS
Jalan Raya Pangandaran No. 10 Telepon (0265) 2640857 Ciamis 46397
Dengan Hormat,
1. PENDAHULUAN
Pengaruh globalisasi dan pesatnya kamajuan bidang komunikasi seringkali menimbulkan
gagasan yang mengarah pada peningkatan atau langkah strategis dalam rangka menyelenggarakan
pembangunan di pedesaan yang tepat sasaran dan selaras dengan kepentingan masyarakat. Untuk
masyarakat bermaksud mengajukan permohonan bantuan dana untuk Pembangunan jalan cor beton
Desa Tunggilis. Program tersebut sebagai sebuah model perencanaan tata ruang Desa Tunggilis
Dengan adanya program pembanguna tersebut mudah mudahan akan mendongkrak lagi jenis
Proposal ini dibuat berdasarkan kristalisasi dari sejumlah pengalaman di lapangan dan membuat
gambaran umum Desa Tunggilis, Rencana Anggaran Biaya, Rencana waktu pelaksanaan dan
kesanggupan pemeliharaan pasca pembangunan oleh masyarakat untuyk menjaga kelestarian hasil-
antusias. Di berbagai sektor pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan masyarakat
telah dapat dinikmati oleh sebagian masyarakat.Hal ini berkat kerjasama antara masyarakat dan
Pemerintahan Desa yang tidak kenal lelah, bahu-membahu dalam pembangunan di segala bidang
Namun sejauh ini, meskipun masyarakat Desa Tunggilis telah giat membangun, tetapi belum
dapat dirasakan maksimal, Karena kurang meratanya pembangunan yang dilaksanakan, dengan
segala kekurangan yang dimiliki masyarakat sangat diperlukan adanya suntikan dana dari
Pemerintah dalam membantu dana swadaya yang ada di masayarakat sebagi modal utama demi
itu sendiri.
Jalan adalah sarana yang dapat menghubungkan dari satu sisi ke sisi yang lain. Dalam tatanan
lingkungan sosial keberadaan jalan sangatlan diperlukan.Adanya jalan dijadikan sebagai sarana
transportasi hubungan sosial masyarakat dalam berkomunikasi dan juga dapat dijadikan sebagai
kesejahteraan masyarakat itu sendiri.Ketika jalan yang dilalui sebagai sarana transportasi rusak,
kesejahteraan.
Desa Tunggilis yang berada di jalur pariwisata pangandaran dan masuk ke daerah
Jalan di Desa Tunggilis terdapat Jalan Desa sepanjang ± 13.100 m, jalan dan Dusun sepanjang
sepanjang ± 16.000 m, dan Jalan Lingkungan sepanjang ± 4.600m. dapat menghubungkan jalur
semua pemukiman masyarakat Desa Tunggilis. Sehingga posisi jalan menjadi sarana strategis
masyarakat dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat yang lain baik dalam lingkup
pemukimannya ataupun dengan masyarakat di pemukiman yang lain. Beberapa jalur jalan utama
dan dikategorikan terhadap jalan desa, juga dapat menghubungkan dengan jalur jalan dari dan
Kondisi geografis Desa Tunggilis yang mayoritas berbukit memposisikan banyak jalan-jalan
dengan tanjakan yang terjal. Karena keterbatasan dana untuk membangun. Sementara ini jalan-
jalan dengan tanjakan yang terjal mayoritas dalam kondisi rusak parah.
Maka demikian, analisa yang dilakukan dengan melihat jalan menjadi sarana transportasi
utama sebagai distribusi pemasaran hasil produksi masyarakat dan menunjang untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan rehabilitasi peningkatan jalan terutama di jalan dengan
Terbentuknya Desa Tunggilis diawali dengan sejarah Embah Malangkarsa beserta kawan-
kawannya yang sering disebut cacah lima belas. Embah Malangkarsa berasal dari Banjar Negara,
Jawa Tengah dan datang sebelum perang Belanda dengan Pangeran Diponegoro pada tahun 1810.
Penduduk asli Desa Tunggilis merupakan keturunan Embah Malangkarsa yang mempunyai dua
keturunan, yaitu Eyang Patinggi dan Eyang Jaksa. Menurut cerita, beliau mendapat gelar petinggi
di Cikupa, Kecamatan Pamarican pada tahun 1229 dan hal ini dibuktikan dalam karopak tembaga.
Adapun pendapat lain menyatakan bahwa awal Desa Tunggilis berasal dari berdirinya Desa
Karang Kadawung, tepatnya di Gempalan yang sekarang menjadi wilayah Dusun Cimentek yang
dipimpin oleh seorang kepala Desa bernama Bapak Karta Winata ( Eyangnya Bapak D. Solih)
mantan kepala Desa yang ke 18. Tidak lama kemudian Desa Karang Kadawung dibagi menjadi
dua, yaitu Desa Buniasih dan Desa Banjar. Desa Buniasih menurut cerita dipimpin oleh seorang
kepala desa dari keturunan Eyang Patinggi dan Desa Banjar dipimpin oleh kepala desa Mas Jaya
Banjar dari tahun 1812 – 1815. Pusatnya di Bulak Banjar yang sekarang menjadi Desa Banjarharja.
Nama Tunggilis itu dari salah seorang cacah lima belas sebagai leluhur yang bernama
Eyang Tunggilis yang sekarang makamnya berada di Cinyepret, Karang Nangka, Desa Banjarharja.
Menurut cerita, Eyang Patinggi yang memberi nama Tunggilis kemudian Desa Buniasih dan Desa
Banjar bersatu menjadi Desa Tunggilis. Cerita lain dari Ama Sacadibrata tentang asal nama
Tunggilis mengatakan bahwa tunggul pinang dalam pembuatan perkampungan atau bangunan-
bangunan memberi tanda batas bobonjok terputus ( Nunggeulis ), maka diberi batas memakai
pohon pinang yang sangat kuat.
Untuk selanjutnya agar generasi ke generasi mengetahui leluhur Desa Tunggilis yang
dinamakan cacah lima belas, dijabarkan nama dan patilasan (makam) sebagai berikut :
Jumlah penduduk Desa Tunggilis seluruhnya berjumlah 4.664 jiwa yang meliputi penduduk
laki-laki sebanyak 2.346 jiwa (50,3 %) dan perempuan berjumlah 2.324 jiwa (49,8%). Penduduk di
desa ini tersebar di 5 dusun, dengan prosentase penduduk yang terbesar berada di dusun Cintamaju
24,27 % (1.132 jiwa ), sedangkan 22, 87 % lainnya berada di Dusun Sukamaju, dan sisanya
tersebar di tiga dusun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Jumlah
Jenis Kelamin
Penduduk
No. Nama Dusun
Laki-
Jiwa KK Perempuan
Laki
TAHUN 2009
Mata Pencaharian
No. Nama Dusun
Petani Nelayan Pedagang PNS
TAHUN 2009
1 Cintamaju 625 - 129 17
2 Kedungpalungpung 100 1 34 9
3 Cimentek 596 - 39 1
4 Sirungwatang 125 0 30 3
5 Sukamaju 351 - 25 9
Jumlah 1.797 1 257 39
% thd jml pddk
38,5% 0,02% 5,51% 0,84%
total
Sumber : Profil Desa Tunggilis Tahun 2009
Adapun untuk jumlah penduduk menurut kelompok usia penduduk usia produktif, yaitu
penduduk dengan usia 25 – 65 tahun menunjukan prosentasae yang terbesar (44,55 %) dari jumlah
penduduk seluruhnya. Penduduk usia balita dan usia sekolah sebesar 38,42 % dan yang
menunjukan prosentase yang terkecil adalah penduduk kategori manula (> 65 tahun) sebesar 6,63
%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Struktur Umur
No. Nama Dusun
0 – 25 25 - 65 >65
TAHUN 2009
1 Cintamaju 495 515 122
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Pendidikan
No. Nama Dusun Tidak
SMA S-1
Sekolah
TAHUN 2009
1 Cintamaju 982 79 24
2 Kedungpalungpung 342 76 9
3 Cimentek 43 45 1
4 Sirungwatang 80 10 3
5 Sukamaju 20 73 8
1 Cintamaju 72 1057 6 52
2 Kedungpalungpung 180 5 20 12
Tabel 2.6
Data Monografi Sumberdaya Alam
Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
Jenis Sumber Daya Alam
No. Nama Dusun
Bahan Galian Mata Air Hasil Bumi Wisata Alam
1 Cintamaju Pasir Mata Air Sawo Goa Donan
Batu Granit Sumur Kelapa Curug Cipisan
Curug Cipisan Jagung
Kacang
Padi
Kayu
2 Kedungpalungpung Pospat Air Gunung Kelapa
Sawo
Coklat
Padi
Cengkeh
Kayu Albiso
Pisang
Ubi Jalar
Singkong
3 Cimentek Embung Kelapa
3 Cimentek 2 1 12 30 20 1 0,1
Jaringan jalan punya peran sangat penting dalam konteks pembangunan wilayah desa yaitu
untuk menghubungkan berbagai aktivitas yang terpisah secara keruangan dan keberadaannya
sangat menentukan tingkat perkembangan wilayah desa terkait dengan perkembangan ekonomi,
sosial dan budaya. Dalam konteks kehidupan masyarakat secara luas, keberadaan infrastruktur jalan
akan mempengaruhi upaya pengurangan risiko bencana, serta kondisi kesehatan lingkungan
permukiman di wilayahnya.Yang dimaksud kondisi infrastruktur jalan di Desa Tunggilis meliputi
fungsi jalan, jenis perkerasan dan tingkat aksesibilitas, termasuk juga panjang jalan dan lebar
masing-masing ruas jalan. Selengkapnya kondisi jalan termasuk permasalahan yang terkait
dengan jalan dapat dilihat pada tabel berikut ini (2.8)
Tabel 2.8
Data Kondisi Jalan Desa Tunggilis,
Kecamatan Kalipucang Tahun 2010
Panjang Lebar Kondisi Jalan
Lokasi Tingkat
No. Jalan Jalan Jenis
Dusun Fungsi Jalan Aksesibilitas
(m) (m) Perkerasan
1,5 - Jalan dusun-
1 Cintamaju 5000 Tanah Sepi-sedang
2,8 desa
Jalan dusun- Tanah-batu
2 Kedungpalungpung 9000 2-3 Sepi-sedang
jalan desa belah
3 Cimentek 12000 2-3 Jalan dusun Tanah-aspal Sepi-ramai
Jalan dusun-
4 Sirungwatang 8000 3 Tanah-aspal sedang
desa
Tanah-batu-
5 Sukamaju 8750 2-3 Dusun-desa Sepi-sedang
aspal
Jaringan Drainase
Jaringan drainase pada suatu kawasan berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar kawasan
tersebut tidak tergenang, disamping itu drainase juga untuk mengalirkan aliran air hujan pada
permukaan jalan agar jalan tidak cepat rusak. Pengamatan terhadap jaringan drainase mencakup
timjauan terhadap bebertapa aspek, diantaranya berdasarkan panjang jaringan, lebar saluran,
kelasdan jenis konstruksinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Teramati
bahwa jaringan drainase yang terpanjang berada di dusun Kedung palungpung yaitu 14.700 m
(43,1%) , kemudian berikutnya yang memiliki drainase terpanjang yaitu Dusun Cimentek dengan
panjang saluran 9012 m (26,4 %) sedangkan saluran drainase yang paling pendek berada di
Dusun Sukamaju yaitu 4650 m
Tabel 2.10
Data Kondisi Drainase Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Tahun 2010
Lokasi Panjang Lebar Kualitas Drainase
No.
Dusun Drainase (m) Drainase (m) Kelas Drainase Jenis Konstruksi
Air merupakan kebutuhan yang pokok bagi kehidupan manusia sehari-hari untuk minum,
mencuci, mandi, dsb. Kebutuhan air bersih dan air minum bagi penduduk di Desa Tunggilis
didapatkan dari sumber air bersih yang ada seperti sumur bor, mata air, sumur tradisional, telaga,
sungai.
Tabel 2.11
Data Kondisi Pengguna Sumber Air Bersih Desa Tunggilis
Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis Tahun 2010
Cinta Kd. Sirung
NO Sumber Air Bersih Cimentek Sukamaju
maju Palungpung watang
1 Sumur bor (org) 1.200 500 - - 251
2 Mata air (org) 1 150 800 28 -
3 Sumur tradisional (org) - 233 - 40 45
4 Telaga (org) - - 200 - -
5 Sungai (org) - - 10 KK 30 -
Sumber : Hasil Pendataan dan Transek Tahun 2010
Jaringan Persampahan
Kondisi jaringan limbah di Desa Tunggilis masih kurang baik, sehingga berpengaruh juga
terhadap sanitasi lingkungannya. Pada umumya kondisi sanitasi llingkungan di masyarakat yang
kurang memadai disebabkan karena kurangnya kesadaran dan fasilitas pendukung untuk
memelihara dan menjaga sanitasi lingkungan.
Air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga disalurkan melalui jaringan drainase yang
ada di sekitar rumah penduduk. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi jaringan drainase yang
mengalami pendangkalan, erosi ataupun penyempitan, sehingga menyebabkan banjir serta limbah
yang dihasilkan mencemari lingkungan dan air bersih yang digunakan penduduk untuk kebutuhan
sehari-hari. Limbah yang dihasilkan rumah tangga juga dibuang ke septi tank, cubluk, sumur
resapan, dan badan air/sungai. Selain itu, limbah yang dihasilkan berasal dari industri tahu tempe,
limbah perbengkelan, peternakan, dan rumah makan. Ada juga masyarakat di Dusun Sirungwatang
yang masih Buang Air Besar (BAB) sembarangan.
Pelayanan listrik maupun telepon saat ini dirasakan sangat penting termasuk juga ke
wilayah-wilayah pedesaan . Terutama layanan listrik sangat mempengaruhi kemajuan atau
perkembangan wilayah pedesaan. Cukup banyak saat ini aktivitas di desa yang bersentuhan
langsung dengan listrik, seperti penerangan, informasi terkait kegiatan pertanian, hiburan, air
bersih, pengolahan hasil pertanian,dll. Adapun yang menjadi ciri utama pelayanan sektor ini adalah
keterbatasan pelayannya, hal ini terkait dengan masih terbatasnya daya listrik yang tersedia juga
masih terbatasnya pemanfaatan sumber-sumber tenaga listrik yang ada. Sedangkan pelayanan
telepon saat ini terasa semakin berkembang, terutama setelah munculnya layanan telepon dengan
jaringan soluler, ditambah dengan beragamnya pemberi layanan fasilitas tersebut, sehingga
masyarakat desa pun mempunyai berbagai pilihan leyanan komunikasi. Kondisi layanan listrik
maupun telepon selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini (Tabel 2.13).
Tabel 2.13
Data Pelayanan Telepon dan Listrik Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang
Tahun 2010
No. Kondisi
Tingkat Sumber Kondisi Macam
Listrik Telepon Provider Pelayan
Daya Listrik Pelayanan Jaringan
an
1 dusun 1 dusun
24 jam
2 Kedungpalu Kedungpa 450 W PLN Seluler Telkomsel Baik
penuh
ngpung lungpung
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
Tri Baik
Esia Baik
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
1 dusun 1 dusun
450 W, 24 jam
4 Sirungwata Sirungwat PLN Seluler Telkomsel Baik
900 W penuh
ng ang
Indosat Baik
Excelcomi
Baik
ndo
Berdasarkan letak geografis Desa Tunggilis berada di wilayah selatan Kabupaten Ciamis
yang secara administratif memilki luas wilayah ± 985.947 hektar, dan ketinggian wilayah sekitar
7 mdpl di daerah rendah dan 10-70 mdpl (meter diatas permukaan laut). Kondisi cuaca dan
klimatologi di Desa Tunggilis memiliki suhu rata-rata harian 35° C. Berada di wilayah administrasi
Pemerintahan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis. Secara administrasi, Desa Tunggilis
dibatasi oleh :
Gambar 2.1
Dusun Sukamaju
Usulan Dusun
Keluarga Miskin
Keluarga Kaya
Dusun Sirungwatang
DESA BANJARHARJA
Kepala Desa
Ilan Gumilar, S.H
Sekretaris Desa
Leti Nuraida
Kadus Cintamaju Kadus Kd. Palungpung Kadus Cimentek Kadus Sirungwatang Kadus Sukamaju
Ruhyat Nanang Warli S
Idi S Kaswin
DESA TUNGGILIS