Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan Makalah ..................................................................................... 2

C. Manfaat .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 1

A. Identitas Nasional ................................................................................. 3

B. Fungsi Identitas Nasional ..................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 5

A. Kesimpulan ............................................................................................. 5

B. Saran ........................................................................................................ 5

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilihat dari segi bahasa bahwa Indentitas itu berasal dari bahasa inggris yaitu
“Indentity” yang dapat diartikan sebagai ciri -ciri, tanda-tanda atau jatidiri. Ciri-ciri itu
adalah suatu yang menandai suatu benda atau orang. Ada ciri-ciri fisik atau non fisik.
Indentity sering diindonesiakan menjadi indentitas atau jatidiri. Indentitas /atau
jatidiri, dapat memiliki dua arti ; pertama, yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat
pada diri seseorang atau sebuah benda, kedua, indentitas dapat berupa keterangan
yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup. Indentitas atau jatidiri
adalah “pengenalan atau pengakuan terhadap seseorang yang termasuk dalan suatu
golongan dilakukan berdasarkan atas serangkaian ciri-cirinya. Jadi identitas nasional
berasal dari kata “national identity” yang dapat diartikan sebagai kepribadian
national atau jati dirinational. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati
diri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Indentitas nasional terbentuk sebagai rasa
bahwa bangsa indonesia mempunyai pengalaman bersama, sejarah yang sama dan
penderitaan yang sama .

Menurut Hank Johnston, Enrique Larana, dan Joseph R.Gusfield. indentitas


dibagidalam dua bagian, yaitu: indentitas individu dan indentitas kolektif.
Sebagaimana kita ketahui bahwa indentitas atau jatidiri itu ada dalam interaksi, maka
dapatlah kita katakan bahwa jati diri itu diperlukan dalam interaksi. Sebuah interaksi
mewujudkan adanya struktur dimana masing-masing pelaku yang terlibat didalamnya
berada dalam suatu hubungan peranan dilain pihak dan pada waktu yang sama,
corak peranan yang dijalankan oleh masing-masing pelaku tersebut tergantung pada
corak atau macam struktur interaksi yang berlaku.

1
B. Tujuan Makalah
Mengetahui definisi dari Identitas Nasional dan hakikatnya, serta mengetahui fungsi
Identitas Nasional

C. Manfaat
a) Manfaat bagi penulis:
1) Mendapatkan ilmu pengetahuan baru
2) Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
3) Mendapat kesempatan untuk tampil dalam mempertahankan
pendapat atau gagasan
b) Manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat:
1) Dapat lebih memahami pentingnya identitas nasional dalam diri
mahasiswa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Nasional
“Nasional“ berasal dari bahasa inggris National yang berarti sebagai warga Negara
atau kebangsaan. Indentitas nasional berasal dari kata National Indentity yang
diartikan sebagai kepribadian nasional atau jatidiri asional. Dan pribadi yang dimiliki
oleh suatu bangsa. Indentitas nasional itu terbentuk karena kita merasa bahwa
sebagai bangsa Indonesia mempunyai pengalaman bersama. Pada masa sebelum
kemerdekaan bangsaIndonesia mempunyai pengalaman sejarah yang sama dalam
mengusir penjajah besarnya penderitaan yang dialami bangsa Indonesia pada masa
itu, baik secara fisik maupun nonfisik. Indentitas nasional juga terbentuk melalui
saling adanya kerjasama antara indentitas kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya.
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri,manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup berkelompok.
Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang
berusaha mengatur atau mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai
dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia
hidup dalamkelompok keluarga. Kemudian hidup bernegara. Mereka membentuk
Negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang
dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah
tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila Negara adalah
organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk
pada persekutuan hidup manusia itu sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang
belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada
mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa.
Baik bangsa maupun Negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau
Negara tersebut dengan Negara lain di dunia. Ciri khas sebuah Negara merupakan

3
indentitas dari bangsa yang bersangkutan. Indentitas-indentitas yang disepakati dan
diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.

B. Fungsi Identitas Nasional


Sebagaimana kita ketahui bahwa indentitas nasional itu adalah jatidiri yang dimiliki
oleh warga Negara atau suku bangsa dari suatu Negara atau Indonesia. Identitas
nasional ini diperlukan dalam interaksi. Karena dalam setiap interaksi para pelaku
mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para pelaku menjalankan
peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung, maka dalam
interaksi orang berpedoman kepada kebudayaanya. Seorang yang memilki indentitas
nasional, Ia harus bangga mengakui Indonesia sebagai negaranya, karena salah satu
dari indentitas nasional orang Indonesia adalah orang yang mempunyai peradaban
yang tinggi.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas menyimpulkan bahwa identitas nasional menjelaskan
tentang:
a) Nasional“ berasal dari bahasa inggris “National” yang berarti sebagai
warga Negara atau kebangsaan. Indentitas nasional berasal dari kata
“national indentity” yang diartikan sebagai kepribadian nasional atau jatidiri
nasional.
b) Indentitas nasional pada hakikatnya merupakan nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan
ciri-ciri khas. Dengan adanya ciri-ciri khas tersebut maka suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain.
c) Dalam proses pembentukan indentitas nasional bukan sesuatu yang sudah
selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
d) Indentitas juga memiliki ciri-ciri khas yang menunjukan suatu keunikannya
sertadapat membedakan dengan hal-hal lainnya. Eksistensi manusia selain
dipengaruhi keadaan juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianutnya atau
pedoman hidupnya. Pada akhirnya yang menentukan indentitas manusia baik
secara individu maupun kolektif.

B. Saran
Di harapkan bangsa Indoneia selalu menjaga Identitas Nasional karena Identitas
nasional diperlukan dalam interaksi sebab di dalam setiap interaksi para pelaku
interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para pelaku
menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung.

5
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. “Rejuvenasi Pancasila di Tengah Arus Globalisasi”. Dalam Tri


Sutrisno,2006. Jakarta:Yayasan Taman Pustaka.

Sugiato.1991.Indentitas dan Hakikat Bangsa kita, Jakarta.

Smith, Anthony D,2003, Naionalisme,Teori Ideologi, Sejarah, Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai