Anda di halaman 1dari 1

Pagi itu berisik sekali.

Sebuah ambulan dan mobil polisi mendatangi kediaman keluarga Pak


Mukhlis. Para tetangga berkerumun di depan pagar yang sudah dipasang garis polisi. Mereka sibuk
berjinjit untuk mencari tahu apa yang terjadi. Gosipnya, anak perempuan keluarga itu baru saja
meninggal karena bunuh diri.

Keluarga Pak Mukhlis dikenal anti sosial dan tak disukai warga. Pasalnya, nyaris setiap pagi
terdengar teriakan pertengkaran beliau dengan istrinya. Setelah istrinya pergi bekerja, siangnya kan
terdengar bentakan beliau ke anak perempuannya. Lalu malamnya akan berlanjut dengan omelan
istrrinya itu ke anak perempuannya lagi.

Mereka memiliki anak kembar yang bernama Rara dan Riri, mereka siswi kelas 2 SMA yang
selalu terlihat murung setiap kali berjalan melewati gang menuju sekolah ataupun kembali pulang
kerumah. Kadang, ada memar juga luka yang menghiasi wajah, lengan dan kakinya.

Pemadangan seperti itu memang sudah biasa karena tak jarang terdengar suara pecahan
ataupun piring yang dilempar ke dinding saat pak Muklis memulai aksi marah-marahnya. Meskipun
sering merasa iba akan kondisi Rara dan Riri, tetanggan sekitar tak bisa berbuat apa-apa.

Sebuh tandu dibawah masuk kerumah itu, tak lama terdengar tangis penuh ratap dari istri
pak Mukhlis.

Anda mungkin juga menyukai