A. Partai Politik
Tujuan dari pemilu dalam UUD 1945 Bab VII B pasal 22 E ayat 2
dinyatakan bahwa pemilu diselenggarakan untuk memilih Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Presiden dan wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
C. Strategi
Strategi adalah suatu cara yang akan dilakukan oleh partai politik
dalam upaya memperoleh kekuasaan, atau merebut kekuasaan dan
mempertahankan kekuasaan di pemerintah.
D. Teori Modal
Teori modal dicetuskan pertama kali oleh Piere Bourdieu. Disebutkan bahwa teori
ini mempunyai ikatan erat dengan persoalan kekuasaan. Oleh karenanya
pemikiran Bourdieu terkonstruk atas persoalan dominasi. Dalam masyarakat
politik tentu persoalan dominasi adalah persoalan utama sebagai salah satu bentuk
aktualisasi kekuasaan. Pada hakikatnya dominasi dimaksud tergantung atas situasi,
sumber daya (kapital) dan strategi pelaku. (Halim, 2014: 108)
Fungsi modal, bagi Bourdieu adalah relasi sosial dalam sebuah sistem
pertukaran, yang mempresentasikan dirinya sebagai sesuatu yang langka, yang layak
dicari dalam bentuk sosial tertentu. Beragam jenis modal dapat dipertukarkan dengan
jenis modal-modal lainnya. Penukaran yang paling dramatis adalah penukaran dalam
bentuk simbolik. Sebab dalam bentuk simbolik inilah bentuk modal-modal yang
berbeda dipersepsi dan dikenali sebagai sesuatu yang menjadi mudah dilegitimasi.
(Halim, 2014: 109)
Modal ekonomi adalah sumber daya yang bisa menjadi sarana produksi dan sarana
finansial. Modal ekonomi ini merupakan jenis modal yang mudah dikonversikan
ke dalam bentuk-bentuk modal lainnya. Modal ekonomi ini mencakup alat-alat
produksi (mesin, tanah, buruh), materi (pendapatan dan benda-benda), dan uang.
Semua jenis modal ini mudahdigunakan untuk segala tujuan serta diwariskan dari
generasi ke generasi selanjutnya. (Halim, 2014: 109)
Modal Kultural
Modal Sosial
Modal sosial adalah segala jenis hubungan sebagai sumber daya untuk penentuan
kedudukan sosial. (Halim, 2014: 110)
Menurut Bourdieu modal sosial ini sejatinya merupakan hubungan sosial
bernilai antar orang. Hal tersebut bisa dicontohkan sebagian masyarakat yang
berinteraksi antar kelas dalam lapisan sosial masyarakat. (Ritzer, 2009: 583)
Modal Simbolik
Modal simbolik adalah jenis sumber daya yang dioptimalkan dalam meraih
kekuasaan simbolik. Kekuasaan simbolik sering membutuhkan simbol-simbol
kekuasaan seperti jabatan, mobil mewah, kantor, prestise, gelar, satus tinggi,
dan keluarga ternama. Artinya modal simbolik di sini dimaksudkan sebagai
semua bentuk pengakuan oleh kelompok, baik secara institusional atau non-
institusional. Simbol itu sendiri memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi
realitas, yang mampu menggiring orang untuk mempercayai, mengakui dan
mengubah pandangan mereka tentang realitas seseorang, sekelompok orang,
sebuah partai politik, atau sebuah bangsa. (Halim, 2014: 110-111)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Berdasarkan sifat dan spesifikasi yang dibahas dpada penelitian ini, tipe penelitian yang
relevan adalah penelitian deskriptif dengan metode yang kualitatif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab segala bentuk permasalahan yang ada
di lapangan dengan mengacu pada teori dan konsep dari data yang didapat.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002: 3) mendifinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan atau tempat dimana
seorang peneliti melakukan penelitian. Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam
rangka mempertanggung jawabkan data yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian dilakukan di DIY yang akan menjadi partai pencalonan
pada pemilu serentak 2019. Fenomena tersebut yang mengarahkan untuk meneliti tentang
strategi yang digunakan Partai Nasdem dalam memenangkan pemilu serentak 2019 khususnya
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis mengambil data dan wawancara dengan pimpinan
Sekretariat Bapilu wilayah DIY Partai Nasdem yang beralamatkan di .............
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002: 157) sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2002:135)
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan informasi
mengenai strategi yang dilakukan oleh Partai Nasdem secara langsung kepada Pimpinan
Sekretariat Bapilu Wilayah DIY yang sekaligus sebagai calon legislatif pada pemilu
serentak tahun 2019 mendatang.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 2006:231). Teknik dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mencari, menemukan
dan mengumpulkan catatan-catatan yang berkaitan dengan pemilu legislatif 2009.
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013:337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu :
- Reduksi data : Jika data yang diperoleh di lapangan terlalu banyak, maka diperlukan analisis
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti memfokuskan data pada bagian yang penting dan
membuang yang tidak perlu
- Penyajian data : Cara penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk teks
deskriptif yang berasal dari penjelasan narasumber yang diwawancarai.
- Penarikan kesimpulan dan verifikasi : Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan
adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Abd. Halim, Politik Lokal; Pola, Aktor & Alur Dramatikalnya (Yogyakarta: LP2B, 2014)
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi; Dari Teori Sosiologi Klasik sampai
Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009)
Haricahyono, Cheppy. 1991. Ilmu Politik Dan Perspektifnya. Yogyakarta: Tri Wacana Yogya.
Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.
Raharjo, Dawam. 1996, Intelektual Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa, Risalah
Cendekiawan Muslim,Bandung: Mizan, Edisi III.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.