Anda di halaman 1dari 5

REVISI FITOKIMIA ANGGREK

► Pengertian Fitokimia
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala
jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk
sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi
yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk
pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau
memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda
dengan apa yang di istilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu
bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan
zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam
jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut (Gunawan, 2004).
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai senyawa
organik yang dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia,
biosintetis, perubahan dan metabolisme, serta penyebaran secara alami dan fungsi
biologis dari senyawa organik. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam
arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber
tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan (Kristianti dkk, 2008).
Fitokimia berasal dari kata phytochemical. “Phyto” berarti tumbuhan
atau tanaman dan “chemical” sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang
terdapat pada tanaman. Senyawa fitokimia tidak termasuk kedalam zat gizi
karena bukan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral maupun air.
Setiap tumbuhan atau tanaman mengandung sejenis zat yang disebut fito kimia,
merupakan zat kimia alami yang terdapat di dalam tumbuhan dan dapat
memberikan rasa, aroma atau warna pada tumbuhan itu. Sampai saat ini sudah
sekitar 30.000 jenis fitokimia yang ditemukan dan sekitar 10.000 terkandung
dalam makanan (Robinson, 1995).
Pada tahun-tahun terakhir ini fitokimia atau kimia tumbuhan
telah berkembang menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri, berada di antara
kimia organik bahan alam dan biokimia tumbuhan, serta berkaitan erat
dengan keduanya. Bidang perhatiannya ialah aneka ragam senyawa organik yang
dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan yaitu mengenai struktur kimianya,
biosintesisnya, perubahan serta metabolismenya (Harborne, 1987).
► Pentingnya Fitokimia Diberikan pada Orchidologi
Fitokimia sangat penting diberikan pada Orchidologi karena dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan terdapat berbagai senyawa-senyawa dari
tanaman anggrek, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat antaralain
pada rhizoma dan akar, bagian pseudobulbus dari tanaman anggrek, organ batang
maupun organ pada daunnya, biasanya fitokimia digunakan untuk merujuk pada
senyawa metabolit sekunder yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
digunakan atau dibutuhkan pada fungsi normal tubuh. Namun memiliki efek yang
menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peranan aktif bagi pencegahan
penyakit. Senyawa metabolit sekunder diproduksi oleh tumbuhan salah satunya
untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan
seperti suhu, iklim, maupun gangguan hama dan penyakit tanaman (Lenny, 2006).
►Alergen
Nama Fungsi Organ pada Pustaka
Senyawa Tanaman
(Nama
Tanaman)
Histamin Pada kadar normal, histamin Pada bagian https://wol.jw.org
merupakan neurotransmiter yang serbuk sari /id/wol/d/r25/lp-
diproduksi tubuh pada keadaan (Dendrobium in/102003528
reaksi alergi, di mana gejala nobile dan diakses pada
yang paling nyata adalah adanya Phalaenopsis tanggal 07 Maret
iritasi pada kulit, hidung, sp) 2018
tenggorokan, dan paru-paru
(gatal, kemerahan, bengkak,
batuk) sebagai respon dari
berbagai macam alergen ;
gigitan serangga, bahan- bahan
oles yang menimbulkan iritasi,
debu, dan makanan. Reaksi ini
merupakan bagian dari respon
inflamasi (radang), yang
merupakan bagian penting dari
respon sistem kekebalan tubuh.
Fungsi lain dari histamin adalah
mengatur fungsi normal dari
saluran pencernaan dengan
mengatur sekresi asam lambung,
membantu untuk meregulasi
tidur, dan respon seksual.
Quinone Quinone merupakan salah satu Pada bagian Rozas-Munoz E,
jenis senyawa fenolik. Senyawa batang dan daun Lepoitten JP,
fenol biasanya terdapat dalam (Cypripedium Pujol RM. 2012.
berbagai jenis sayuran, buah- sp) Allergic contact
buahan dan tanaman. Senyawa dermatitis to
ini mempunyai kemampuan plants:
sebagai antibiotik danpenghilang understanding
rasa sakit serta merangsang thechemistry will
pertumbuhan sel baru pada kulit. help our
diagnostic
approach. J
ActasDermosifili
ogr.; 103: 456-77
►Phytoaleksin
Nama Fungsi Organ pada Pustaka
Senyawa Tanaman
(Nama
Tanaman)
Fenol Untuk pertumbuhan dan Pada bagian Aberouman, A.A
reproduksi tanaman, dimana akar dan batang dan Deokule, S.S.
diproduksi sebagai respon untuk (Phalaenopsis 2008.Comparison
mempertahankan tanaman dari amabilis dan of Phenolic
serangan terhadap patogen. Spathoglottis Compounds of
plicata) Some Edible
Plants of Iran and
India. Pakistan
Journal of
Nutrition. ISSN. 7
(4): 582-585
DAFTAR PUSTAKA

Aberouman, A.A dan Deokule, S.S. 2008.Comparison of Phenolic Compounds of


Some Edible Plants of Iran and India. Pakistan Journal of Nutrition. ISSN.
7 (4): 582-585

Gunawan, D. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Penebar Swadaya. Jakarta

Harborne, I. 1987. Metode Fitokimia. Penerbit ITB Bandung. Bandung

https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102003528 diakses pada tanggal 07 Maret


2018

Kristianti, A. N, N. S. Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi. 2008. Buku Ajar


Fitokimia. Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA
Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenilpropanoida dan Alkaloida. Fakultas


MIPA USU. Medan

Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Terjemahan :


Koensoemardiyah. IKIP Semarang Press. Semarang

Rozas-Munoz E, Lepoitten JP, Pujol RM. 2012. Allergic contact dermatitis to


plants: understanding thechemistry will help our diagnostic approach. J
ActasDermosifiliogr.; 103: 456-77

Anda mungkin juga menyukai