Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORUPSI BERLANDASKAN

PRINSIP ETIKA DAN MORAL

Auliya Rabbani Sutrisno


Universitas Hasanuddin

Abstrak

Korupsi merupakan bahaya laten dari pelaksanaan kehidupan bangsa dan Negara.
Semakin banyaknya perilaku koruptif menandakan bahwa Negara tersebut
mengalami suatu kemunduran. Perilaku koruptif muncul sebagai akibat
pelanggaran etika (moral) dan pelanggaran hukum pejabat publik.. Dalam etika
selalu berperan sekurang-kurangnya dua faktor berikut: di satu pihak ada norma-
norma dan nilai-nilai moral yang menurut kodratnya bersifat umum dan di lain
pihak, ada situasi khusus yang menurut kodratnya bersifat spesifik. Perilaku etis
yang konkret merupakan penggabungan dari dua komponen tersebut. Demikian
juga dalam konteks korupsi. Kejujuran, menghormati milik orang lain, tidak
mencuri dan sebagainya merupakan nilai penting dalam konteks ini.. Ada beberapa
cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah korupsi di Indonesia, yaitu
membentengi diri sendiri dengan memperkuat akidah dan keyakinan untuk tidak
melakukan korupsi adalah hal yang lebih penting. Tidak terlepas dari masyarakat,
karena masyarakat yang akan menilai dan yang akan menghukum para koruptor
yang menjamur di Indonesia. Pada intinya, korupsi adalah perwujudan immoral
dari dorongan untuk memperoleh sesuatu dengan metode pencurian dan penipuan.

Kata Kunci : Korupsi,Etika, Moral


Pendahuluan mereka untuk melakukan tindakan
korupsi.
Masalah korupsi sedang hangat
diperbincangkan publik, terutama
Pembahasan
dalam media massa dan media
1.Pengertian Korupsi
elektronik. Pada dasarnya masalah
Menurut Fockema Andreae
korupsi ini ada yang pro dan ada yang
kata korupsi dari bahasa Latin
kontra. tetapi, walau bagaimana pun
corruptio atau corruptus (Webster
korupsi ini merugikan negara dan
Student Dictionary, 1960).
merusak diri sendiri, terutama
Selanjutnya disebut bahwa
merusak kepercayaan yang dibangun.
corruptio berasal dari kata asal
Dalam praktiknya, korupsi sangat
corrumpere, yaitu suatu kata yang
sulit bahkan hampir tidak mungkin
lebih tua.
dapat diberantas, karena korupsi ini
Kamus umum Bahasa
adalah masalah yang mengakar. Pada
Indonesia (W.J.S
intinya, korupsi merupakan bahaya
Poerwodarminto): Korupsi ialah
laten yang harus di waspadai, baik
perbuatan yang buruk seperti
oleh pemerintah maupun oleh
penggelapan uang, penerimaan
masyarakat itu sendiri. Penyebab
uang sogok dan sebagainya.
utama dari tindakan korupsi tersebut
Perilaku korupsi pada
dikarenakan lemahnya penegak
hakekatnya disebabkan oleh
hukum di Indonesia. Lemah dan
lemahnya mental dan moral serta
rendahnya tingkat keimanan
nilai-nilai kebaikan yang dimiliki oleh
(religius), menipisnya etika dan moral
para koruptor. Kelemahan mental,
seseorang juga dapat menjadi faktor
moral, dan nilai-nilai kebaikan ini
yang menyebabkan seseorang mudah
disebabkan karena proses pendidikan
tergiur dengan uang, harta, kekayaan,
yang hanya menitikberatkan pada
sehingga mereka tidak bisa
aspek pengetahuan tanpa memberikan
membenteng diri mereka sendiri dri
porsi yang cukup bagi pendidikan
godaan-godaan yang mendorong
karakter yakni pengembangan aspek seseorang yang yang berlaku,
sikap, nilai, dan perilaku. maka perilaku korupsi bisa
musnah dengan sendirinya.
2. Pencegahan :
c. Kesadaran mengutamakan
Menurut Kamus Besar Bahasa
kepentingan umum di atas
Indonesia (2007), pencegahan adalah
kepentingan pribadi. Bila
proses, cara, tindakan mencegah atau
seseorang lebih
tindakan menahan agar sesuatu tidak
mementingkan kepentingan
terjadi. Dengan demikian,
umum, maka dia tidak akan
pencegahan merupakan tindakan.
egois tentang kepentingan
pencegahan identik dengan perilaku.
pribadinya. Jika perilaku
Adapun pencegahan perilaku korupsi
korupsi bisa terpinggirkan,
sejak dini bisa dilakukan dengan cara:
maka bukan tidak mungkin
kemakmuran dan
a. Penanaman kejujuran sejak
kesejahteraan masyarakat pun
dini. Kejujuran adalah suatu
terjamin.
hal yang sangat penting dari
d. Penerapan Pajak kekayaan
pembentukan karakter
yang tinggi. Perilaku korupsi
seseorang, bila kejujuran
bisa disebabkan oleh
ditanamkan secara dini, bukan
keegoisan seseorang dalam
tidak mungkin kita akan
meraih kekayaan. Guna
mendapatkan pejabat-pejabat
mencegah kekayaan yang
pemerintahan yang jujur.
berlimpah, maka pajak
b. Kedisiplinan dan taat pada
kekayaan yang tinggi akan
hukum yang berlaku sangat
menjadi solusi yang baik.
diperlukan dalam hidupnya.
Dengan begtiu. seseorang
Bila seseorang disiplin dan
enggan untuk menambah
taat pada hukum Tidak
kekayaannya. Langkah ini
dimungkiri, kedisiplinan
bisa juga dimaksudkan untuk
merupakan suatu karakter dari
penurunan tingkat korupsi
berdasarkan keinginan untuk keluarga sampai kepada pendidik
kaya. sehingga kelak akan menjadi
e. Hidup sederhana, dan kebiasaan yang tertanam bagi anak
bersyukur. Tekanan ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat
yang tinggi bisa
Hal yang perlu diperhatikan dalam
memunculkan suatu ide dan
pencegahan tindakan korupsi adalah
gagasan seseorang mencari
dengan memperbaiki etika dan moral
jalan pintas guna meraih
dari para pejabat-pejabat yang
kekayaan. Untuk mencegah
berpotensi atau memiliki sifat
hal tersebut, perlu
melakukan korupsi. Karena etika dan
ditananmkan kesederhanaan
moral adalah yang mendasari tingkah
kepada seseorang sejak dini
laku manusia dalam bergaul dan
dan tak lupa rasa syukur
bertindak. Seperti dijelaskan pada bab
kepada illahi atas apa yang
sebelumnya mengenai etika dan
kita miliki.
moral yaitu Etika merupakan pokok

Pencegahan korupsi adalah permasalahan di dalam disiplin ilmu

perkara yang tidak mudah itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan

diselesaikan karena ia merupakan hukumhukum yang mengatur tingkah

sikap yang terbentuk dari kebiasaan laku manusia. Moral merujuk kepada

perilaku buruk sejak kecil. Solusi tingkah laku yang bersifat spontan

tepat bagi pencegahan korupsi ini seperti rasa kasih, kemurahan hati,

hanya bisa dilakukan dengan kebesaran jiwa, dan sebagainya, yang

mempersiapkan generasi mendatang kesemuanya tidak terdapat dalam

yang berkarakter kuat yang memiliki peraturan-peraturan hukum.

prinsipprinsip mulia yaitu dengan


3. Penanganan
menanamkan kebiasaan dan nilai-
nilai kebaikan sejak dini. Hal ini dapat beberapa landasan untuk menangani
dilakukan dengan pendidikan karakter korupsi yaitu :
yang dapat dimulai dari kalangan
A. Cara sistemik struktural masyarakat, serta menindak orang-
orang yang korup berdasarkan
Korupsi dapat bersumber dari
kodifikasi hukum yang berlaku. Jadi
kelemahan-kelemahan yang terdapat
dalam menangkal korupsi kecuali
pada system politik dan system
menggunakan titik tekan metode
administrasi negara dengan birokrasi
kuratif, cara ini juga diharapkan
sebagai perangkat pokoknya. Untuk
menjadi perangkat preventif dengan
itu yang harus dilakukan adalah
menggugah ketaatan pada hokum.
mendayagunakan segenap
suprastruktur politik maupun C. Cara Moralistik
infrastruktur politik pada saat yang
Faktor penting dalam persoalan
sama membenahi birokrasi sehingga
korupsi adalah factor sikap dan
lubang-lubang yang dapat dimasuki
mental manusia. Oleh karena itu,
tindakantindakan korup dapat ditutup.
usaha penanggulangannya harus pula
B. Cara Abolisionistik terarah pada faktor moral manusia
sebagai pengawas aktifitas-aktifitas
Cara ini berangkat dari asumsi bahwa
tersebut. Cara moralistic dapat
korupsi adalah suatu kejahatan yang
dilakukan secara umum melalui
harus diberantas dengan terlebih
pembinaan mental dan moral
dahulu menggali sebab-sebabnya dan
manusia, khotbah-khotbah, ceramah,
kemudian penanggulangan diarahkan
atau penyuluhan di bidang
pada usaha-usaha menghilangkan
keagamaan, etika, dan hukum. Tidak
sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu,
kurang pentingnya adalah pendidikan
jalan yang harus ditempuh adalah
moral di sekolah-sekolah formal sejak
dengan mengkaji permasalahan-
jenjang pendidikan moral di sekolah-
permasalahan yang tengah dihadapi
sekolah formal sejak jenjang
masyarakat, mempelajari dorongan-
pendidikan dasar hingga perguruan
dorongan individual yang mengarah
tinggi dengan memasukkan pelajaran-
ke tindakan-tindakan korupsi,
pelajaran etika dan moral dalam
meningkatkan kesadaran hokum
kurikulum pendidikan. Semuanya pula terarah pada faktor moral
bertujuan untuk membina moral manusia sebagai pengawas
individu supaya tidak mudah terkena aktifitas-aktifitas tersebut.
bujukan korupsi dan penyalahgunaan-
penyalahgunaan kedudukan di mana DAFTAR PUSTAKA

pun dia berfungsi dalam masyarakat.


Kumorotomo, Wahyudi. 1992. Etika
Administrasi Negara,
E. KESIMPULAN Rajawali Pers, Jakarta.

Kusanto,G. 2015. Korupsi Cermin


Berdasarkan permasalahan yang Etika Sikap Dan Mental
diangkat mengenai pelaksanaan Individu. Widyaiswara Utama
penandatanganan pakta integritas dan
penjelasan tentang korupsi dapat Sugiantari,W. 2015. Penanggulangan
Tindak Pidana Korupsi
diambil kesimpulan sebagai berikut : Dalam Perspektif
Penggunaan Wewenang Oleh
1. Setiap korupsi bersumber Pejabat Publik
.Universitas Mahasaraswati
pada kekuasaan yang Denpasar
didelegasikan (delegated
power, derived power).
Pelaku-pelaku korupsi adalah
orang-orang yang
memperoleh kekuasaan atau
wewenang dari perusahaan
atau negara dan
memanfaatkannya untuk
kepentingan-kepentingan lain.

2. Korupsi dilakukan secara


sadar dan disengaja oleh para
pelakunya.usaha
penanggulangannya harus

Anda mungkin juga menyukai