Antibiotik.
Untuk membunuh kuman C.tetani (vegetatif) diberikan penisilin prokain
50.000-100.000/kgBB/hari selama 7-10 hari, jika terdapat hipersensitif
terhadap penisilin dapt diberikan tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari (untuk
anak berumur lebih dari 8 tahun).
Anti serum.
Terdapat beberapa pendapat mengenai besar dosis ATS yang sesuai. Dapat
digunakan ATS 5.000 unit intra muskular, tetapi pusat rujukan lain
mempergunakan dosis 40.000 unit diberikan separuh intravena dan
separuhnya intramuskular atau bila fasilitas tersedia dapat diberikan
HTIG (Human Tetanus Immune Globulin) 500-3000 IU. Pada pemberian
ATS harus berhati-hati akan reaksi anafilaksis. Pada tetanus anak
pemberian anti serum dapat disertai dengan imunisasi aktif DT setelah
pulang dari rumah sakit.
Pencegahan
Perawatan luka.
ATS profilaksis. Profilaksis dengan
pemberian ATS hanya efektif pada luka baru
(kurang dari 6 jam) dan harus segera
dilanjutkan dengan imunisasi aktif.
Imunisasi aktif.
Imunisasi aktif yang diberikan yaitu DPT,DT,
atau toksoid tetanus.
Kebersihan pada waktu persalinan.
Di indonesia dikenal program eliminasi tetanus
neonatorum 3 bersih yaitu minimal bersih
tangan, alas tempat bersalin dan alat
pemotong tali pusat.
KOMPLIKASI
Pada saluran pernafasan.
Pada kardiovaskuler takikardia, hipertensi, vasokontriksi perifer dan
rangsangan miokardium.
Pada tulang dan otot
Pada otot perdarahan dalam otot.
Pada tulang fraktur columna vertebralis akibat kejang yang terus-menerus
terutama pada anak dan orang dewasa.
Komplikasi yang lain:
a. Laserasi lidah akibat kejang;
b. Dekubitus karena penderita berbaring dalam satu posisi saja
c. Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau toksin yang menyebar luas
dan mengganggu pusat pengatur suhu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
spasme jalan napas
2. Ketidakseimbangan nutrisi; kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan
makanan.
3. Kekurangan volume cairan b.d kegagalan
mekanisme regulasi.
4. Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum
5. Hipertermia b.d infeksi.
NIC NOC
DAFTAR PUSTAKA
Braunwald. 1991. Kelainan karena Agen Biologik dan Lingkungan. Jakarta:EGC.
Bulechek, Gloria M, dkk.2008.Nursing Interventions Classification (NIC), Fifth
Edition. St. Louis, Missouri:Mosby Elsevier.
Hassan, Rusepno, dkk. 2007. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta:Infomedika Jakarta.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta:EGC.
Moorhead, Sue, dkk. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition.
St. Louis, Missouri:Mosby Elsevier.
Noer, H.M Sjaifoellah, dkk. 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I.
Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Rampengan, T.H, L.R. Laurentz. 1997. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak.
Jakarta:EGC.
Soedarmo, Sumarmo S. Poorwo, dkk. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:Pusat
Penerbitan IPD FKUI.
TERIMA KASIH