SKRIPSI
KABUPATEN SEMARANG
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan
Oleh :
LILIAN IRMAWATI
010109a074
UNGARAN
2013
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA
KABUPATEN SEMARANG
Lilian Irmawati *)
Faridah Aini, S.Kep., Ns., Sp.KMB**), Imron Rosyidi, S.Kep., Ns**)
*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
**) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh senam lansia
terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Kepustakaan : 23 (2002-2012)
PENDAHULUAN didefinisikan oleh Joint National
Tekanan darah merupakan Committee on Detection, Evaluation
kekuatan lateral pada dinding arteri and Treatment of High Blood
oleh darah yang di dorong dengan Preassure (JNC) sebagai tekanan
tekanan dari jantung. Tekanan yang lebih dari 140/90 mmHg.
sistemik atau arteri darah, tekanan Hipertensi pada lansia terjadi
darah dalam sistem arteri tubuh, karena adanya perubahan struktural
adalah indikator yang baik tentang dan fungsional pada sistem
kesehatan kardiovaskuler. Aliran pembuluh perifer yang bertanggung
darah mengalir pada sistem sirkulasi jawab pada perubahan tekanan darah.
karena perubahan tekanan. Darah Perubahan tersebut meliputi
mengalir dari daerah yang aterosklerosis, hilangnya elastisitas
tekanannya tinggi ke daerah yang jaringan ikat dan penurunan dalam
tekanannya rendah. Kontraksi relaksasi otot polos pembuluh darah
jantung mendorong darah dengan yang pada gilirannya menurunkan
tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari kemampuan distensi dan daya regang
tekanan maksimum saat ejeksi terjadi pembuluh darah. Konsekuensinya
adalah tekanan (sistolik). Pada saat aorta dan arteri besar kurang
ventrikel rileks, darah yang tetap kemampuannya dalam
dalam arteri menimbulkan tekanan mengakomodasi volume darah yang
(diastolik) atau minimum. Tekanan dipompa oleh jantung,
di astolik adalah tekanan minimal mengakibatkan penurunan curah
yang mendesak dinding arteri setiap jantung dan peningkatan tahanan
waktu (Potter & Perry, 2005). perifer (Smeltzer & Bare, 2002).
Ada beberapa faktor yang dapat Kejadian hipertensi banyak di
mempengaruhi tekanan darah, yaitu temukan pada lansia. Menurut
usia, stres, Ras, medikasi, variasi Depkes RI (2010) hipertensi
diurnal dan jenis kelamin (Potter & merupakan penyebab kematian
Perry, 2005). Menurut Potter & Perry nomor 3 setelah stroke dan
(2005), tekanan darah tuberkulosis, yakni mencapai 6,7%
menggambarkan interelasi dari curah dari populasi kematian pada semua
jantung, tahanan vaskular perifer, umur di Indonesia. Berdasarkan data
volume darah, viskositas darah dan dari Dinas Kesehatan Kota
elastisitas arteri. Semarang, Jawa Tengah, kasus
Tekanan darah yang tinggi atau tertinggi penyakit tidak menular
meningkat disebut hipertensi, tahun 2011 adalah kelompok
Hipertensi didefinisikan sebagai penyakit jantung dan pembuluh
peningkatan tekanan darah sistolik darah, salah satunya adalah penyakit
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan hipertensi sebesar 67.101 kasus
diastolik sedikitnya 90 mmHg (Price (19,56%) dibanding dengan jumlah
& Wilson, 2006). Menurut organisasi keseluruhan hipertensi di
kesehatan dunia (WHO) tekanan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah,
darah normal bagi setiap orang (Dinkes, 2011).
adalah 120/80 mmHg. Hipertensi
Terapi hipertensi secara umum penting dalam pengobatan tekanan
ada 2 yaitu dapat dilakukan secara darah tinggi, manfaat olahraga
farmakologi dan nonfarmakologi. adalah meningkatkan kesegaran
Penatalaksanaan farmakologi adalah jasmani, mendorong jantung bekerja
pengobatan yang menggunakan obat- secara optimal, melancarkan
obatan modern. Penanganan sirkulasi darah, memperkuat otot,
hipertensi dapat dilakukan dengan mencegah pengeroposan tulang,
menggunakan pengobatan modern membakar kalori, mengurangi stres
atau obat antihipertensi dari berbagai dan mampu menurunkan tekanan
golongan yaitu golongan Diuretik, darah. Bukti-bukti yang ada
penghambat Adrenergik seperti β- menunjukkan bahwa latihan dan olah
bloker, ACE-Inhibitor, ARB, raga pada usia lanjut dapat mencegah
Antagonis Kalsium, dan Vasodilator atau melambatkan kehilangan
(Divine, 2012). Pengobatan modern fungsional tersebut, bahkan latihan
untuk hipertensi banyak yang teratur dapat menurunkan
menyembuhkan hipertensi namun tekanan darah 5-10 mmHg baik pada
pengobatan ini juga memiliki efek tekanan sistolik dan diastolik,
samping. Efek samping yang sering olahraga yang tepat untuk lansia
timbul adalah sakit kepala, pusing, adalah senam lansia (Divine, 2012)
lemas, dan mual (Susilo & Senam lansia adalah serangkaian
Wulandari, 2011). gerak nada yang teratur dan terarah
Penatalaksanaan non- serta terencana yang diikuti oleh
farmakologi merupakan pengobatan orang lanjut usia dalam bentuk
tanpa obat-obatan yang diterapkan latihan fisik yang berpengaruh
pada hipertensi, dengan cara ini terhadap kemampuan fisik lansia.
penurunan tekanan darah diupayakan Aktifitas olahraga ini akan
melalui pencegahan dengan membantu tubuh agar tetap bugar
menjalani pola hidup sehat seperti, dan tetap segar karena melatih tulang
pada penderita hipertensi yang tetap kuat, dan membantu
mengalami kelebihan berat badan menghilangkan radikal bebas yang
dianjurkan untuk menurunkan berat berkeliaran di dalam tubuh (Widianti
badannya sampai batas ideal dengan & Atikah, 2010).
cara membatasi makan dan Melakukan olahraga seperti
mengurangi makanan berlemak, senam lansia mampu mendorong
mengurangi penggunaan garam, jantung bekerja secara optimal,
menghentikan pemakaian alkohol dimana olahraga untuk jantung
dan narkoba, hidup dengan pola yang mampu meningkatkan kebutuhan
sehat, istirahat yang cukup, berhenti energi oleh sel, jaringan dan organ
merokok, mengelola stres, tubuh, dimana akibat peningkatan
melakukan olahraga yang tidak tersebut akan meningkatkan aktivitas
terlalu berat secara teratur, (Susilo & pernafasan dan otot rangka, dari
Wulandari, 2011). peningkatan aktivitas pernafasan
Olahraga dan latihan pergerakan akan meningkatkan aliran balik vena
secara teratur dapat menanggulagi sehingga menyebabkan peningkatan
masalah akibat perubahan fungsi volume sekuncup yang akan
tubuh, dan olahraga sangat berperan langsung meningkatkan curah
jantung sehingga menyebabkan sulit untuk dilakukan (Notoatmodjo,
tekanan darah arteri meningkat 2010).
sedang, setelah tekanan darah arteri Desain dalam penelitian ini
meningkat akan terjadi fase istirahat menggunakan non equivalent control
terlebih dahulu, akibat dari fase ini group design. Dalam rancangan ini
mampu menurunkan aktivitas pengelompokan anggota sampel pada
pernafasan dan otot rangka dan kelompok eksperimen dan kelompok
menyebabkan aktivitas saraf simpatis kontrol tidak dilakukan secara
dan epinefrin menurun, namun random atau acak. Oleh sebab itu
aktivitas saraf simpatis meningkat, rancangan ini juga sering disebut non
setelah itu akan menyebabkan randomized control group pretest
kecepatan denyut jantung menurun, postest design.
volume sekuncup menurun, Penelitian ini dilakukan
vasodilatasi arteriol vena, karena selama 7 hari pada tanggal 16
penurunan ini mengakibatkan Agustus sampai 22 Agustus 2013
penurunan curah jantung dan pada lansia penderita hipertensi di
penurunan resistensi perifer total, desa Leyangan Kecamatan Ungaran
sehingga terjadinya penurunan Timur Kabupaten Semarang.
tekanan darah (Sherwood, 2005). Populasi daam penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh adalah sebayak 58 orang penderita
Sukartini (2010) tentang manfaat hipertensi pada bulan januari dan
senam tera terhadap kebugaran lansia februari 2013 dengan jumlah sampel
di dapatkan hasil mampu sebanyak 30 responden yang terbagi
menunjukkan bahwa senam dapat dalam 15 responden kelompok
mempengaruhi tidak hanya stabilitas intervensi dan 15 responden
nadi, namun juga stabilitas tekanan kelompok kontrol.
darah sistolik dan diastolik, Metode pengumpulan data
pernafasan dan kadar dalam penelitian ini adalah
immunoglobulin. Penelitian yang menggunan alat spignomanometer
dilakukan oleh Oktavia (2009), jarum, lembar observasi dan
tentang manfaat latihan yoga juga checklist pemberian senam lansia.
mampu menunjukkan hasil ada
pengaruh latihan yoga terhadap HASIL PENELITIAN
tekanan darah, baik tekanan darah A. Analisa Univariat
sistolik maupun diastoliknya. 1. Analisis tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan senam
METODE PENELITIAN lansia pada kelompok intervensi.