inhibitor). Fluoxetin merupakan obat golongan SSRI yang paling luas digunakan karena
obat ini kurang menyebabkan antikolinergik, hampir tidak menimbulkan sedasi, dan
kristal dengan warna putih-putih kotor dan hanya sedikit larut dalam air4.
Fluoxetin termasuk dalam golongan obat psikofarmaka. Beberapa nama dagang yang
untuk fluoxetin antara lain Prozac, Sarafem, Selfemra, Courage, Elizac, Kalxetin, Loep,
Nopres, ZAC, dan Andep. Bentuk sediaan padat yang tersedia yaitu tablet 10mg, 15mg,
dan 20mg dan kapsul 40mg dan 60mg. Dalam bentuk sediaan obat solusio, 5ml obat
mengandung 20mg fluoxetin. Sediaan terbaru fluoxetin berupa tablet salut enterik
dengan kandungan 90mg yang digunakan sebagai terapi pemeliharaan dan diberikan satu
nervosa, panik, dan premenstrual disporik. Dosis awal yang diberikan pada anak berusia
8-10 tahun dengan depresi sebesar 10-20 mg/hari . Dosis ini apat ditingkatkan setelah
satu minggu, namun dosis tidak dapat sampai melebihi 20mg/hari. Pada dewasa, dosis
awal yang diberikan 20mg/hari. Obat diberikan pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan
setelah beberapa minggu sebanyak 20 mg/hari, namun dosis tidak dapat melebihi
80mg/hari. Pada orang tua, dosis yang diberikan 10 mg/hari, dapat ditingkatkan 10-20mg
tiap beberapa minggu. Obat tidak boleh diberikan pada malam hari5.
saluran dengan konsentrasi plasma puncak muncul dari 6 sampai 8 jam setelah
pemberian oral. Konsentrasi puncak dosis 30 mg, 60 mg, dan 75 mg dosis masing-
masing adalah 30,1 ng / mL, 93,0 ng / mL dan 134,6 ng / mL. Bioaviabitas sistemik lebih
sebesar 94%. Volume distribusi sangat bervariasi, mulai dari 11 sampai 88 L / kg.
Fluoxetin memiliki waktu paruh yang relatif panjang dan sangat bervariasi. Waktu paruh
fluoxetin antara 1 sampai 4 hari setelah dosis tunggal dan rata-rata hampir 70 jam. Pasien
yang menerima dosis lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama mungkin akan
mengalami pemanjangan elimininasi waktu paruh obat. Waktu paruh dari metabolit
yaitu norfluoxetin, yang memiliki aktivitas mirip dengan fluoxetin. Puncak konsentrasi
plasma dari metabolit aktif norfluoxetin terjadi sekitar 76 jam setelah konsumsi. Rute
utama eliminasi obat setelah metabolisme metabolit aktif yang terkonjungasi di hati
seretogenik dan sindroma serotonin. Akan tetapi, efek antikolinergik, antiadrenergik, dan
efek jantung sangat kurang atau sama sekali tidak ada pada penggunaan obat ini.
Efek seretogenik yang timbul berupa mual ,muntah, malaise umum, nyeri kepala,
gangguan tidur dan nervositas, agitasi atau kegelisahan yang sementara, disfungsi
konvulsi, dan kekakuan hebat, tremor, diare, gangguan koordinasi. Kebanyakan efek
obat klasik, MAO, litium atau triptofan, lazimnya dalam waktu beberapa jam sampai 2-3
terhadap fluoxetin, gagal ginjal yang berat, penggunaan fluoxetin bersama MAO.
Interaksi Obat biasa terjadi pada obat-obat golongan MAO, Lithium, obat yang
merangsang aktivitas SSP, anti depresan, triptofan, karbamazepin, obat yang terkait
dengan protein plasma. Pada penderita epilepsi yang terkendali, penderita kerusakan hati
dan ginjal, gagal jantung, jangan mengemudi / menjalankan mesin penggunaan obat ini
1. IS, Margono, Asriningrum, Abdulloh Machin. 2011. Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf :
2. US Centre for Disease Control and Prevention. Stroke Statistics. Tersedia dalam
4. Departemen Farmakologi FKUI. Farmakologi dan Terapi Edisi, 2008 halaman 173.
5. Omudhome Ogbru, PharmD. Fluoxetin, Prozac, Saraferm. 2008. Dilihat tanggal 2 agustus
2012 di : http://www.medicinenet.com/fluoxetin/article.htm
http://www.inchem.org/documents/pims/pharm/pim651.htm
7. Fary Khan. Poststroke depresion. Australian Family Physician Vol.33, No.10 October
http://www.racgp.org.au/afp/200410/20040930khan.pdf
8. Laur MacIsaac, Post Stroke Complications. Stroke Specialist Case Manager, Stroke
http://strokenetworkseo.ca/public/pdf_docs/LMacIsaac%20Post%20Stroke
%20Complications.pdf
10. Chollet F, Tardy J, Albucher JF, et al., Fluoxetine for motor recovery after acute ischaemic
30.
11. Allaman I, Fiumelli H, Magistretti PJ, Martin JL. Fluoxetine regulates the expression of
12. Lee SC, Lee KY, Kim YJ, Kim SH, Koh SH, Lee YJ. Serum VEGF levels in acute
ischaemic strokes are correlated with long-term prognosis. Eur J Neurol. 2010