 Kemasan multiple dosis
Semua kemasan dilengkapi dengan
penutup plastik untuk menunjukan
pembeli bahwa produk digunakan
pertama kali. Jangka waktu
penggunaan obat saat mulai dipakai
rata-rata 4-6 minggu. Terkadang pasien
glaukoma memiliki kesulitan dalam
melepaskan penutup plastik. Pasien
glaukoma dengan gangguan
penglihatan dan/atau motorik harus
disarankan mempunyai orang lain
untuk membantu membuka kemasan.
Karena banyaknya variasi kemasan
mengartikan perbedaan tiap kemasan
dalam pengemasan. Kebanyakan
kemasan dalam bentuk tetes terutama
penekanan halus pada kedua sisi botol.
Untuk beberapa kemasan, perusahaan
akan menyarankan penekanan pada
bagian bawah botol untuk penetesan
yang lebih efektif (contoh: Alcon Drop
Tainer). Evaluasi penekanan pada
botol tidak menunjukan adanya
keuntungan pada prosedur yang
direkomendasi kan.
Botol yang ditekan terbuat dari
polietilen tanpa dropper dibentuk dari
pengembangan material yang
dipanaskan dan segera ditutup dengan
penutup plastik. Pengemasan
dilakukan secara otomatis dalam
keadaan steril. Pada penggunaan
pertama, pasien akan menggunakan
tutup botol yang tajam untuk
melubangi botol. Kekuatan untuk
melubangi botol memerlukan rata-rata
30-40 Ncm.
Kemasan mengandung bebagai
substansi aktif dengan tambahan yang
membantu stabilitasnya. Beberapa
kemasan cocok dalam menyimpan obat
anti glukoma tanpa tambahan namun
kemasan dilengkapi perlindungan dari
mikroorganisme dalam bentuk sistem
COMOD yang telah banyak digunakan
Jerman dan didesain secara berbeda-
beda oleh ABAK dari perusahaan Thea
Pharma.
 Sistem COMOD (kemasan tanpa
menambahkan udara luar)
COMOD singkatan dari Continuous Mono
Dose adalah sistem pengemasan yang
tidak menggunakan tambahan bahan aktif.
Sebagai hasilnya desain kemasan seperti
kemasan fleksibel, komponen tambahan
perak, kontaminasi mikroba pada obat anti
glaukoma dapat dicegah. Penetesan dgn
sistem COMOD memerlukan 22,7N ±1,06
dengan minimum 1000/mm berdasarkan
data yang ada. Dalam evaluasi yang kami
lakukan, penetesan berhasil bahkan dalam
kekuatan terendah. Namun, tetes tidak
selalu jatuh dari ujung botol.
 Sistem ABAK (kemasan dengan
menambahkan udara luar)
ABAK menggunakan sistem plastik putih
tidak transparan beisi 10 ml bahan yang
steril. Sejumlah 300 tetes dapat diteteskan
dari 1 botol dengn volume tiap tetesan 30
µl. Kontaminasi mikroba dicegah dengan
saringan berukuran 0,2 µm. Penetesan
dilakukan dengan menekan sisi kedua
botol. Substansi dapat terserap kembali
namun disaring dengan filter sehingga
mencegah kontaminasi. Dalam penelitian
di Paris, penggunaan timolol dalam sistem
ini menunjukan kepuasan pasien
dibandingkan sistem lain. Dikarenakan
adanya saringan, tekanan lebih kuat
diperlukan pada sistem ini dibandingkan
sistem lain.
 Single dosis kontainer
Banyak obat anti glukoma tersedia
dalam kemasan dosis tunggal.
Penyimpanan dalam bentuk vial, pipet,
opthiol, sine, atau unit dosis.
 Beberapa kemasan juga dalam
bentuk alumium yang dipanaskan
sehingga berbentuk sachet. Kemasan
ini mencegah udara masuk atau zat-zat
beroksidasi serta evaporasi dari air.
Kehilangan dalam bentuk evaporasi
dihitung hingga 10% berdasarkan
Kicher. Setelah kemasan dibuka waktu
penggunaan menurun dari 2 tahun
menjadi 15 hari contohnya pada
Truspot-S (Santen). Sehingga
penggunaan yang tidak diperlukan
pada single dosis ini harus dibuang.
Hanya beberapa kemasan yang
dapat dipakai ulang seperti Lumigan
(Allergan) 0,3 mg. Secara farmakologi
kemasan digunakan untuk penggunaan
1-2 kali perhari. Kemasan yang kecil
berarti dapat dibawa sehari-hari
terutama saat berpergian, saat waktu
lenggang, atauuu saat bekerja. Meski
ukuran kecil dapat menguntungkan
dalam sisi berpergian, namun pasien
dengan gangguan motorik halus atau
visual mengalami kesulitan dalam
penggunaan kemasan seperti ini
dibandingkan kemasan multiple dosis.
Penggunaan spesial dropper pada
pasien glaukoma disarankan terutama
dengan disabilitas.
Bertambahnya usia seseorang,
fingsi tangan menjadi lebih lemah
karena penurunan kekuatan otot
tangan, kordinasi, ketangkasa, dan
sentuhan. Kircher mengatakan
kekuatan yang diperlukan untuk jari
dalam menekan kemasan obat antara
17 dan 39 Newton. Faktor penting
dalam kekuatan menekan kemasan :
- Kekakuan kemasan
- Pengantaran tetesan melalui
dropper
- Besar kecil bukaan kemasan
- Viskositas zat dalam obat
Kekakuan kemasan dan tekanan jari
ditentukan dalam :
- Ketebalan material
- Properti dari material (kandungan
polietilen)
- Bentuk botol (rasio panjang dan
lebar)
- Bentuk botol
- Suhu dinding kemasan
Obat anti glaukoma yang
direkomendasikan berdasarkan
pemenuhan syarat diatas adalah Drop
Tainer karena ergonomic dalam
pengemasan. Dalam penelitian tidak
ditemukan perbedaan dalam penekanan
di dasar botol atau samping botol.
Banyak faktor yang
mempengaruhi pengosongan kemasan.
Seperti suhu, volume udara, tekanan
atmosfer, posisi kemasan,dan tekanan
yang diberikan pada sisi botol.
Bagaimanapun cara pemakaian obat
antiglukoma, instruksi ini dapat
membantu untuk pasien dengan
gangguan motorik halus:
 Semua pasien dapat mengosongkan
kemasan dengan kekuatan yang
sama dalam memegang kunci
 Fleksi pada jari menuju ke palmar
tidak direkomendasikan karena
mengurangi tekanan
 Jika penekanan dalam
mengosongkan kemasan tidak
dapat digunakan, menggunakan
suhu penyimpanan dapat
membantu. Contoh Timo-EDO
0,25% dosis tunggal memerlukan
suhu 36,1N ±1,59 pada 5 derajat
celcius.