Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKBERDAYAAN

A. Masalah Utama
Ketidakberdayaan

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Definisi
NANDA Internasional (2012) mendefinisikan ketidakberdayaan sebagai
persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi
hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan
segera terjadi. Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika
individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap
sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan gaya
hidupnya (Carpenito, 2009).

2. Tanda dan Gejala


Batasan Karakteristik (Carpenito, 2009)
Mayor (harus ada) Minor(mungkin ada)
Memperlihatkan atau menutupi (marah, 1. Apatis dan pasif
apatis) ekspresi ketidakpuasan atas 2. Ansietas dan depresi
ketidakmampuan mengontrol situasi/ 3. Marah dan perilaku kekerasan
4. Perilaku buruk dan kebergantungan
stressor (pekerjaan, penyakit,
yang tidak memuaskan orang lain
perawatan) yang menganggua
5. Gelisah dan cenderung menarik diri.
pandangan, tujuan, dan gaya hidup.

3. Pohon Masalah

Harga diri rendah

Ketidaefektifan kopinig individu

Ketidakberdayaan

4. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan

5. Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Intervensi Keperawatan
a. Tujuan Umum
Klien Menunjukkan kepercayaan kesehatan dengan kriteria: merasa mampu
melakukan, merasa dapat mengendalikan dan merasakan ada sumber-sumber
b. Tujuan Khusus:
Klien menunjukkan pratisipasi: keputusan perawatan kesehatan ditandai
dengan:
1) Mengungkapkan dengan kata-kata tentang segala perasaan
ketidakberdayaan
2) Mengidentifikasi tindakan yang berada dalam kendalinya
3) Menghubungkan tidak adanya penghalang untuk bertindak
4) Mengungkapkan dengan kata-kata kemampuan untuk melakukan
tindakan yang diperlukan
5) Melaporkan dukungan yang adekuat dari oramg terdekat, termasuk
teman dan tetangga
6) Melaporkan waktu, keuangan pribadi dan ansuransi kesehatan yang
memadai
7) Melaporkan ketersediaan alat, bahan, pelayanan dan transportasi

c. Rencana Intervensi Keperawatan


1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat
berpengaruh pada ketidakberdayaan (misalnya: pekerjaan, aktivitas
hiburan, tanggung jawab peran, hubungan antar pribadi). Rasional:
mengidentifikasi situasi/hal-hal yang berpotensi dapat dikendalikan dan
dapat digunakan sebagai sumber kekuatan/power bagi klien.
2) Diskusikan dengan pasien pilihan yang realistis dalam perawatan,
berikan penjelasan untuk pilihan tersebut. Rasional: Memberikan
kesempatan pada klien untuk berperan dalam proses perawatan, termasuk
untuk meningkatkan pemikiran positif klien, dan meningkatkan tanggung
jawab klien.
3) Libatkan pasien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas
perawatan/rencana terapi. Rasional: Pelibatan klien dalam proses
pembuatan keputusan, mampu meningkatkan rasa percaya diri.
4) Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan kepada pasien
(jelaskan semua prosedur, peraturan dan pilihan untuk pasien, berikan
waktu untuk menjawab pertanyaan dan minta individu untuk menuliskan
pertanyaan sehingga tidak terlupakan). Rasional: Meningkatkan
kemampuan berpikir positif terhadap proses perawatan yang sedang
dijalani oleh klien, pelibatan klien dalam setiap pengambilan keputusan
menjadi hal penting.
5) Bantu pasien mengidentifikasi situasi kehidupannya yang dapat
dikendalikan (perasaan cemas, gelisah, ketakutan). Rasional: Kondisi
emosi pasien mengganggu kemampuannya untuk memecahkan masalah.
Bantuan diperlukan agar dapat menyadari secara akurat keuntungan dan
konsekuensi dari alternative yang ada
6) Bantu klien mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak dapat ia
kendalikan. Diskusikan dan ajarkan cara melakukan manipulasi untuk
mengendalikan keadaan yang sulit dikendalikan. Rasional: dorong pasien
untuk mengungkapkan rasa yang berhubungan dengan ketidakmampuan
sebagai upaya mengatasi masalah yang tidak dapat terselesaikan.
7) Bantu pasien mengidentifikasi faktor pendukung, kekuatan diri (baik dari
diri sendiri, teman, keluarga, dsb). Rasional pada pasien
ketidakberdayaan faktor pendukung dapat mendukung dan menguatkan
klien menghadapi masalah.
8) Sampaikan kepercayaan diri terhadap kemampuan pasien untuk
menangani keadaan dan sampaikan perubahan positif klien. Rasional:
meningkatkan rasa percaya diri klien terhadap kemampuannya.
9) Biarkan pasien mengemban tanggung jawab sebanyak mungkin atas
praktik perawatan dirinya (dorong kemandirian pasien). Rasional
memberikan pilihan kepada pasien akan meningkatkan perasaannya
dalam mengendalikan hidupnya.
10) Berikan umpan balik positif untuk keputusan yang telah dibuat klien.
Daftar Pustaka
Carpenito, LJ. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis ed. 9.
Jakarta: EGC
NANDA Internasional. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014 terj. Made Sumarwati. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (KLIEN)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan

3. Tujuan Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengenal masalah yang dialami
c. Mengidentifikasi kemampuan/ aspek positif
d. Melakukan kegiatan aspek positif yang telah disetujui
e. Memasukkan dalam jadwal kegiatan

4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta
memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya……….
Boleh dipanggil………,. Saya mahasiswa Keperawatan yang sedang praktik
di sini Bu. Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil bagaimana?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

c) Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa
yang dirasakan Ibu agar kita saling mengenal. Bagaimana Bu bersedia?
Tempatnya disini saja ya?”

2. Fase Kerja
 “Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang
dirasakan Ibu saat ini?
 O gitu pak jadi Ibu merasa tidak mampu. Pada saat apa biasanya Ibu merasa
tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Ibu,
misalnya dari keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka?
 Baiklah kalau begitu, sekarang bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa
saja yang Ibu sukai dalam diri Ibu? Coba Ibu ingat-ingat kembali
kemampuan apa saja yang dapat Ibu lakukan?
 Sekarang bagaimana kalau saya membantu Ibu untuk membuat daftar hal-hal
positif dan kemampuan apa saja yang Ibu miliki.
 Baiklah, tadi Ibu sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif dan
kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali pak. Disini, Ibu dapat melihat
sendiri Ibu memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung Ibu juga,
apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut Ibu
kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?
 Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang Ibu
miliki, menurut Ibu kemampuan yang mana yang mampu untuk Ibu lakukan
saat ini?. Wah iya bagus sekali merapikan taman.”

3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah Ibu
tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya Bu?”
c) Kontrak yang akan datang
“nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.saya pamit
dulu. Assalamu alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (KELUARGA)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan

3. Tujuan Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi masalah dalam merawat klien
c. Menjelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan pada klien
d. Menjelaskan tentang cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
e. Berlatih cara merawat klien

4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu keluarga mengidentifikasi masalah dalam merawat klien
b. Menjelaskan proses terjadinya ketidaberdayaan yang terjadi pada klien,
tanda gejala, dan faktor penyebab
c. Menjelaskan tentang cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
d. Mengevaluasi kemampuan keluarga untuk merawat klien

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya Indah Fuji
Fradillah Boleh dipanggil Indah. Saya mahasiswa Keperawatan yang sedang
praktik di sini Bu. Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”

b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

c) Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa
yang dirasakan ibu agar kita saling mengenal. Bagaimana bu bersedia?
Tempatnya disini saja ya?”

2. Fase Kerja
 “nah, sebenarnya, apa yang ibu rasakan selama merawat Ibu X?
 O jadi ibu merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya melihat
Ibu yang jadi lebih pendiam.
 Jadi ibu, kondisi Ibu yang muncul saat ini itu dikarenakan Ibu telah
mengalami suatu kehilangan, dalam hal ini kehilangan pekerjaan.
 Dengan Ibu yang menunjukkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itu
merupakan tannda dan gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam hal ini ibu
harus memberikan dukungan kepada Ibu X karena keluarga berperan penting
dalam meningkatkan motivasi Ibu. Selain itu, ibu perlu juga memberikan
pujian atas kegiatan atau peningkatan pada kondisi Ibu atau ketika Ibu
mampu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”

3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“nanti ibu dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan”
c) Kontrak yang akan datang
“nah untuk hari ini sampai disini dulu ya bu. Besok kita akan bertemu lagi
dan membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara
langsung. saya pamit dulu. Assalamu alaikum”

Anda mungkin juga menyukai