Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KESEHATAN

“Pembuatan Usaha Apotek”


(Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang)

Dosen: Nandita Wana Putri S.Pd., M. Hum

Oleh:

MARYANI

1724060

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2018
I. PENDAHULUAN
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh
pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan
kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang
yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat)
dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat
mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier
kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian,
gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar
dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya
seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek
bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan
saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan
menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin
kepada masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk
menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan
kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti


mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi
kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian
Apotek Rakyat di desa Prawatasari yang diharapkan dapat menyebarkan obat
secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di
apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,
melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis
tanpa memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan
(stake holder) semata melainkan juga memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

II. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa
Prawatasari dalam bentuk subsidi obat.

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK


Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis.
b. Penduduk yang cukup padat.
c. Daerah yang ramai.
d. Dekat dengan tempat praktek dokter.
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIK atau SP.
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata.
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan
dalam bentuk akte hak milik.
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat,
tanggal lulus dan SIK.
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek.
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak
menjadi APA di Apotek lain.
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai
instansi pemerintah lainnya.
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan
farmasi.

IV. NAMA APOTEK


Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “PRAWATA FARMA” yang
terletak di Jl. Slamet Riyadi No.20 desa prawatasari, Sukoharjo Lampung
Selatan
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik
Sarana Apotek I (PSA I)
Nama : MARYANI
Alamat : Krapyak Rt.01/X prawatasari, Sukoharjo Lampung
Selatan
2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)
Nama : Tejo Sutejo
Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 prawatasari, Sukoharjo Lampung
Selatan

V. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Toilet
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
f. Papan nama APA
g. Billboard nama apotek
3. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan :
1) Batang pengaduk
2) Cawan penguap
3) Corong
4) Gelas ukur, gelas piala
5) Kompor / pemanas
6) Labu Erlenmeyer
7) Mortir
8) Penangas air
9) Panci
10) Rak tempat pengering
11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
12) Thermometer
13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b. Wadah
1) Pot / botol
2) Kertas perkamen
3) Klip dan kantong plastic
4) Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
1) Lemari / rak obat
2) Lemari narkotika
3) Lemari psikotropika
4) Lemari bahan berbahaya
5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi
a. Blanko surat pesanan
b. Blanko faktur penjualan
c. Blanko nota penjualan
d. Blanko salinan resep
e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika
f. Buku catatan pembelian
g. Buku catatan penjualan
h. Buku catatan keuangan
i. Buku catatan narkotika dan psikotropika
j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya
k. Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman


a. Buku standar yang wajib :
1) Farmakope Indonesia edisi terakhir
2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
1) IMMS, ISO edisi terbaru
2) Pharmakologi dan terapi

VI. TENAGA KERJA


Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Asisten Apoteker : 2 orang
Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 1 orang
Pembantu umum : 1 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan


wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek.

VII. STRATEGI DAN INOVASI


Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi
inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan
eksistensi apotek PRAWATA FARMA dan mampu memajukan apotek
dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang
ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain,
diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa
copie resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien
terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan
fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran
dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter.
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan
masih dalam wilayah Kartasura).
7. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam
bentuk subsidi obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat.

VIII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK


Modal diperoleh dari kerjasama :
I. Astri Kartika, S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;
II. Tejo Sutejo Rp. 100.000.000;
1. Modal
a. Modal tetap Rp. 30.000.000;
– Perlengkapan penunjang
(Mebeler, kulkas)
– Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;
– Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
– Kendaraan Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 121.000.000;
Cadangan modal Rp. 20.000.000; +
Total Modal Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1


a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
– Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;
– Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000;
– Tenaga administrasi / penjualan bebas Rp. 400.000;
– Pembantu umum Rp. 300.000; +
Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain


– Administrasi Rp. 500.000;
– Listrik, telepon Rp. 600.000;
– Lain-lain Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;
3. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
– Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;
– Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;
– Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+
Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


– Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;
– Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;
– Pembelian OWA Rp. 40.000.000;
– Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+
Total Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I


Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –
Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;
Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; –
Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I


Pay back periode = 2, 3 tahun
a. ROI = 42.5%
b. BEP = 143.111.111 / tahun
= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari
c. Prosentase BEP = 40.25 %
d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )
= 1207 lembar / tahun
= 100 lembar / bulan
= 4 lembar / hari

IX. PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya,
maka pendirian Apotek PRAWATA FARMA di desa Prawatasari, Sukoharjo
mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan
maupun usaha.

Anda mungkin juga menyukai